04 Pedoman Teknis JUT Inside
04 Pedoman Teknis JUT Inside
KATA PENGANTAR
Dampak perubahan iklim pada sektor pertanian apabila tidak disiasati dan dilakukan upaya
adaptasi dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan atau kekurangan air. Kondisi ini telah
dirasakan oleh petani sehingga menyebabkan resiko kegagalan usaha pertanian yang
semakin meningkat dan sulit diprediksi.
Jalan Usahatani (JUT) merupakan salah satu solusi teknis, yang apabila dibangun sesuai
kriteria teknis mampu meningkatkan indeks pertanaman dan meningkatkan taraf hidup
petani/masyarakat sekitarnya.
Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian
berusaha untuk membantu meningkatkan pemberdayaan P3A dalam pengembangan jalan
ushatani melalui program FMSRB-Farmland Management and Sustainable Agricultural
Practices (FMSAP).
Pedoman Teknis ini disusun untuk menjadi pedoman dan acuan pelaksanaan bagi pelaksana
kegiatan, dan semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan
ini.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Maksud .............................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................... 1
D. Sasaran.............................................................................................................. 1
II. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KEGIATAN ..................................................... 2
A. Pengertian.......................................................................................................... 2
B. Ruang Lingkup.................................................................................................... 2
III. KETENTUAN TEKNIS ........................................................................................... 2
A. Standar Teknis.................................................................................................... 2
B. Kriteria Lokasi Jalan Usaha Tani (didalam area) : ................................................... 3
C. Tahap Pelaksanaan : ........................................................................................... 3
D. Monitoring dan Evaluasi ....................................................................................... 4
L A M P I R A N .......................................................................................................... 7
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditas pertanian (tanaman pangan) merupakan komoditas yang sangat prospektif
untuk dikembangkan mengingat potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
ketersediaan teknologi serta potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar
internasional yang terus meningkat.
Pada umumnya jalan usahatani masih belum memadai sehingga belum dapat
dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu perlu pengembangan jalan usahatani
dengan pengertian sebagai pembangunan baru, peningkatan kapasitas atau rehabilitasi
jalan usahatani agar memenuhi standar teknis untuk dilalui kendaraan untuk
mengangkut hasil pertanian dan alat mesin pertanian yang diperlukan.
B. Maksud
Pembangunan alan usahatani (didalam area) merupakan kegiatan
perbaikan/pengembangan jalan usahatani dengan pembanguan baru, peningkatan
kapasitas maupun rehabilitasi yang memadai sesuai fungsinya.
C. Tujuan
i. Membangun Jalan Usahatani (didalam area) baru, meningkatkan kapasitas atau
merehabilitasi Jalan Usahatani yang ada.
ii. Meningkatkan fungsi Jalan Usahatani (didalam area) untuk memperlancar
mobilitas alat mesin pertanian, sarana produksi dan hasil produksi pertanian
dari dan ke lahan pertanian.
D. Sasaran
i. Kelompok Tani FMSRB
ii. Tersedianya akses Jalan Usahatani (didalam area) yang memadai sebagai akses
transportasi pada kawasan pertanian untuk memperlancar mobilitas alat mesin
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pembangunan Jalan Usahatani meliputi :
i. Pendahuluan terdiri atas latar belakang, tujuan dan sasaran.
ii. Pengertian dan ruang lingkup kegiatan terdiri atas pengertian dan ruang
lingkup.
iii. Ketentuan Teknis terdiri dari : Standar teknis, Kriteria lokasi, Tahap
pelaksanaan, serta Monitoring dan Evaluasi
v. Lebar saluran pembuangan air (drainase) disisi jalan (jika dibutuhkan) antara
40-60 cm dengan kedalaman kurang lebih 50 cm.
C. Tahap Pelaksanaan :
1. Persiapan
Identifikasi Calon Lokasi :
- CPCL Kabupaten, DAS 3Cis
- Areal milik petani yang sudah dihibahkan jika dibutuhkan (hibah
permanen)
Survei :
- Letak lokasi berdasarkan koordinat lintang dan bujur (awal dan akhir)
- Peta/sketsa situasi (titik awal/akhir, trase jalan dan panjangnya)
- Sumber material dan jenisnya, lokasi dan jaraknya
- Harga satuan upah dan bahan/material setempat
Investigasi (syarat teknis):
- Kondisi jalan usahatani eksisting (lebar, kondisi, dan panjangnya)
- Penentuan rencana desain : baru, peningkatan atau perbaikan
- Lahan yang dihibahkan jika ada (dibutuhkan)
Desain (Gambar sket berdimensi dan detailnya)
- Pembuatan Draft Desain berdasarkan data SID
- Diskusi pembahasan desain bersama Poktan/P3A
- Penyesuaian desain berdasarkan hasil kesepakatan Poktan/P3A
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
Pengajuan pencairan dana tahap I sebesar 40% (jika Poktan telah siap
melaksanakan kegiatan)
Pencairan dana Tahap I
2. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pengembangan Jalan Usahtani (di dalam area) dilaksanakan secara
swakelola yang melibatkan partisipasi kelompok tani/Gapoktan/P3A setempat,
mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pemeliharaan,
yang dibimbing petugas Dinas Pertanian Kabupaten dan konsultan
pendamping.
Dalam kegiatan pelaksanakan konstruksi Kelompok Tani/Gapoktan/P3A
diwajibkan berpartisipasi dalam bentuk tenaga, material ataupun dana sesuai
kemampuan.
3. Pelaksanaan Konstruksi
Pembersihan lokasi
Pembelian material (sesuai kebutuhan)
Mobilisasi alat dan tenaga kerja (sesuai kebutuhan)
Kegiatan konstruksi (sesuai yang disepakati Poktan) Jalan Usahatani (didalam
area) disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dibutuhkan, antara lain :
- Pembuatan/perbaikan Badan Jalan
- Pembuatan /perbaiakan saluran drainase kanan/kiri bahu jalan (jika
diperlukan)
- Pengerasan permukaan badan jalan (sesuai kebutuhan)
- Prasarana penunjang lainnya (gorong-gorong, jembatan, dll.) sesuai
kebutuhan
Pengajuan pencairan dana Tahap II sebesar 30% apabila prestasi pekerjaan
fisik di lapangan sudah mencapai 30% dari pekerjaan seluruhnya.
Pencairan dana Tahap II.
Pengajuan pencairan dana Tahap III sebesar 30% apabila prestasi pekerjaan
fisik di lapangan sudah mencapai 60% dari pekerjaan seluruhnya.
Pencairan dana Tahap III.
Daftar Pustaka :
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Pertanian TA. 2013, Direktorat Perluasan dan
Pengelolaan Lahan, DIRJEN Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementrian Pertanian,
2013
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011, Direktorat Perluasan dan
Pengelolaan Lahan, DIRJEN Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementrian Pertanian,
2011
web.ipb.ac.id/~erizal/mektan/jalan%20usaha%20tani.pdf
L AMPIRAN
BAGAN ALIR
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN USAHATANI (didalam area)
Mulai
Penentuan Lokasi
Berada diareal lahan usaha tani dengan luasan hamparan min 25 Ha utk
daerah bukaan baru
Petani bersedia menghibahkan sebagian lahannya utk pembangunan JUT
yang lebarnya berkisar antara 1 m s/d 3 m
Kelompok tani bersedia memelihara jalan setelah terbangun
Tidak
Cek
Ya
Survei : Investigasi :
Koordinat dan elevasi lokasi Kondisi jalan usaha tani
(awal/akhir) eksisting
Peta situasi (awal/akhir) Penentuan rencana desain
Sumber Material dan (baru, peningkatan atau
jenisnya, lokasi dan perbaikan
jaraknya Lahan yang dihibahkan
(jika ada)
Tidak
Cek
Ya
Tidak
Cek
Ya
Pelaksanaan Konstruksi
Badan Jalan
Perkerasan
Bahu Jalan
Drainase
Jalan Existing
Lebar badan jalan : …………………… m
Lebar perkerasan : …………………… m
Lebar bahu jalan : …………………… m (ki/ka)
Lebar drainase (atas) : …………………… m (ki/ka)
Jenis Perkerasan : Beton Aspal Kerikil Tanah
Panjang jalan : …………………… m
Jalan Baru
Lebar badan jalan : …………………… m
Areal Kawasan Irigasi
1. Existing
Luas : …………………… Ha
Pola Tanam dan Luas Tanam Luas Tanam (Ha) Total
Jenis Tanaman : MT1 MT2 MT3 Luas (Ha)
Pola Tanaman : Padi …………… …………… …………… ……………
Palawija …………… …………… …………… ……………
Bera …………… …………… …………… ……………
Total (Ha) ………………
Tanaman Tahunan Luas (Ha) : …………….
2. Rencana
Luas : …………………… Ha
Pola Tanam dan Luas Tanam Luas Tanam (Ha) Total
Jenis Tanaman : MT1 MT2 MT3 Luas (Ha)
Pola Tanaman : Padi …………… …………… …………… ……………
Palawija …………… …………… …………… ……………
Bera …………… …………… …………… ……………
Total (Ha) ………………
Tanaman Tahunan Luas (Ha) : …………….
II B a h a n
1 Pasir pasang m3 Di lokasi pekerjaan
2 Pasir Urug m3 Di lokasi pekerjaan
3 Batu kali/Batu belah m3 Di lokasi pekerjaan
4 Batu Pecah/Split m 3
Di lokasi pekerjaan
5 Kerikil m3 Di lokasi pekerjaan
6 Batu Bata Buah Di lokasi pekerjaan
7 Semen (PC)_50 kg Zak Di lokasi pekerjaan
8 Kayu Papan m3 Di lokasi pekerjaan
9 Kayu Balok m 3
Di lokasi pekerjaan
10 Besi Beton Ø 6 mm m Di lokasi pekerjaan
11 Besi Beton Ø 10 mm m Di lokasi pekerjaan
12 Besi Beton Ø 12 mm m Di lokasi pekerjaan
14 Kawat Beton Kg Di lokasi pekerjaan
15 Paku Kg Di lokasi pekerjaan
16 Triplex tebal 4 mm Lembar Di lokasi pekerjaan
17 Pipa PVC Ø 1" m Di lokasi pekerjaan
18 Pipa PVC Ø 2" m Di lokasi pekerjaan
19 Pipa PVC Ø 4" m Di lokasi pekerjaan
20 Pipa PVC Ø 6" m Di lokasi pekerjaan
21 Pipa GIP Ø 4" m Di lokasi pekerjaan
22 Pipa GIP Ø 6" m Di lokasi pekerjaan
23 Bambu (crucuk) Batang Di lokasi pekerjaan
24 Buis Beton Ø 1 m unit Di lokasi pekerjaan
25 Buis Beton Ø 1,5 m Di lokasi pekerjaan
26 Pompa air kapasitas 4" Unit Di lokasi pekerjaan
27 Pompa air kapasitas 6" Unit Di lokasi pekerjaan
POKTAN : ……………………
DESA : ……………………
MINGGU KE : ………………….. KECAMATAN : ……………………
PERIODE : ……………... s/d ………………. KABUPATEN : ……………………
RAB REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8 = 7 / 4 x 6) (9) (10 = 9 / 5 x 6 ) (11)
Jumlah
………………………………
Dibuat Oleh :
Dinas Pertanian Konsultan Pendamping Kelompok Tani
Kabupaten ……………… …………………………….
POKTAN : ……………………
DESA : …………………….
MINGGU KE : ………………….. KECAMATAN : ……………………
PERIODE : ……………... s/d ………………. KABUPATEN : ……………………
NO JENIS PEKERJAAN/KEGIATAN KENDALA/PERMASALAHAN SOLUSI/TINDAKAN KETERANGAN
Dibuat Oleh :
Dinas Pertanian Konsultan Pendamping Kelompok Tani
Kabupaten ……………… …………………………….
POKTAN : …………………
DESA : …………………
MINGGU KE : ………………….. KECAMATAN : …………………
PERIODE : ……………... s/d ………………. KABUPATEN : …………………
PENERIMAAN PENCAIRAN PENGGUNAAN
Jumlah
………………………………… ………………………………
…………… …………….
SURAT PERNYATAAN
Nama : …………………
Alamat : ...................
Pekerjaan : ...................
Menyatakan bahwa tidak akan meminta ganti rugi atas sebidang tanah dengan ukuran
panjang …… m dan lebar ….. m yang akan menjadi tempat dibangunnya ……………………
pada kelompok tani ………. Selama (10 tahun / 20 tahun / selamanya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tidak ada paksaan dari
siapapun.
Pemilik
Lahan,
Materai 6000
………………
Saksi 1 : ………………….
Saksi 2 : …………………..