Anda di halaman 1dari 3

Membangun kesadaran melalui sumpah pemuda

Gens Genak

Peringatan hari sumpah pemuda menjadi momentum untuk para pemuda Indonesia
mengingat kembali perjuangan tokoh-tokoh nasionalis muda terdahulu untuk berjuang
menegakan keadilan di negara Indonesia yang plural. Semangat nasionalis tersebut
merupakan langkah maju kaum muda Indonesia sebagai agen perubahan bangsa. Hal itu
berakar pada kesadaran akan situasi bangsa yang amburadul. Kesadaran akan pentingnya
perjuangan kaum muda adalah sebuah gerakan demi menjunjung tinggi bonum commune
yang merupakan landasan bagi terciptanya bangsa Indonesia yang damai dan sejahtera.
Namun, perjuangan itu menuai jalan buntu tatkala pluralitas kebangsaan tercoreng akibat
sikap fanatisme terhadap agama, ras, suku dan budaya dari setiap orang. Persoalan mengenai
pluralitas selalu menjadi hal yang sangat sensitif dan bahkan sudah menjadi masalah pokok di
negara ini.

Persoalan mengenai pluralitas agama dan bagaimana membangun kesadaran religius


melalui sumpah pemuda akan menjadi pokok pembahasan. Hal ini bertolak dari realitas yang
terjadi akhir-akhir ini yang mana, fanatisme agama semakin menjamur di setiap kalangan
religius. Kurangnya kesadaran religius merupakan akar dari persoalan ini sehingga sumpah
pemuda menjadi sebuah lampu hijau untuk menyadarkan kembali bangsa yang terlelap
dengan keunikan agamanya dan menyepelekan yang lain.

Sumpah pemuda: Mudahkah?

Munculnya peringatan hari sumpah pemuda berawal dari keputusan kongres pemuda
kedua yang terjadi di Batavia(Jakarta)pada tanggal 28 oktober 1928,yang merupakan cita-cita
bangsa Indonesia untuk bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu yakni Indonesia 1.Maka
secara Historis, Sumpah pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah utama perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Perjuangan ini dilandaskan dengan cita-cita bangsa Indonesia agar
dapat berdirinya negara Indonesia. Secara konstitusional, negara Indonesia dibangun untuk
mewujudkan dan mengembangkan bangsa yang religius, humanis, bersatu dalam
kebhinekaan, demokratis, dan berkeadilan sosial2. Tujuan ini bertolak dari ciri bangsa
Indonesia yang plural. Keanekaragaman adalah kekayaan bangsa Indonesia yang harus
1
https://www.kompasiana.com, diakses pada 5 November 2019
2
https://id.m.wikipedia.org/wiki/sumpah_pemuda&ved, diakses pada 7 November 2019
dilestarikan. Melihat situasi bangsa yang dijajah beratus-ratus tahun lamanya oleh bangsa
kolonial membuat para pemuda Indonesia sadar akan perlunya membuat gerakan untuk
menyelamatkan bangsa yang kaya ini. Sejarah menunjukan bahwa semua pemuda Indonesia
dari Sabang sampai Merauke memiliki kesadaran akan pentingnya persatuan untukmembela
tanah air tercinta sehingga bisa meraih kemerdekaan.

Gerakan dari kaum muda ini tentunya tidak mudah. Berbagai gerakan mulai mereka
lakukan untuk mencapai cita-cita bersama tersebut. Tidak ada fanatisme, individualisme,
ataupun egoisme yang tertanam dalam diri mereka pada saat itu. Semuanya memiliki satu
tujuan yang sama yakni memerdekakan bangsa. Gerakan demi gerakan dilakukan sehingga
pada akhirnya, Indonesia berhasil mengambil alih kekuasaan dari bangsa kolonial dan
memproklamirkan kemerdekaannya. Oleh karena itu, peringatan hari sumpah pemuda yang
kita rayakan setiap tanggal 28 oktober merupakan sebuah momen berharga bahwa kaum
muda adalah aset bangsa yang sangat berharga. Kaum muda memiliki peran besar demi
terciptanya sebuah bangsa yang damai dan sejahtera. Para pemuda terdahulu telah bersumpah
untuk bersatu dalam bahasa, bangsa dan tanah air. Dengan demikian, tugas kaum muda
sekarang adalah bagaimana mempertahankan semangat nasionalis yang telah dibakar oleh
para pemula sehingga problem bangsa yang seringkali menjadi polemik dapat terselesaikan
dengan baik.

Kesadaran religius nasionalis

Bangsa Indonesia dikenal dengan keanekaragamannya, salah satunya adalah agama.


Hal ini dibuktikan dengan adanya enam kepercayaan yang diakui bangsa ini yakni islam,
Katolik, protestan, budha, hindu dan konghucu. Namun, eksistensi kepercayaan yang
berbeda-beda itu selalu menciptakan polemik bagi bangsa. Hal itu dikarenakan kurangnya
kesadaran religius nasionalis yang dimiliki oleh warga negara Indonesia itu sendiri. Masih
banyak orang yang menganggap bahwa agama yang dianutnya yang paling benar.

Bertolak dari problem di atas, ada dua hal penting yang menjadi rujukan untuk
menumbuhkan kesadaran religius nasionalis. Pertama, Pancasila. Pancasila merupakan dasar
bagi terbentuknya negara Indonesia. Pancasila menjadi tali yang mengikat keberagaman
bangsa Indonesia sehingga menjadi negara kesatuan. Melalui sila silanya, Pancasila
mengingatkan kita bahwa walaupun kita berbeda agama tetapi kita tetap menyembah Tuhan
yang satu dan sama yakni allah yang Esa. Unsur kemanusiaan juga menjadi hal yang penting
dan perlu diperhatikan, pentingnya persatuan dalam negara yang demokratis sehingga
terciptanya keadilan yang membawa Indonesia kepada kesejahteraan. Kedua, Sumpah
pemuda. Sumpah para pemuda pendahulu mengingatkan kita akan persatuan para pemuda
diseluruh Indonesia. Kekompakan dalam persatuan itu akhirnya membuahkan hasil yakni
kesadaran para pemuda Indonesia bahwa ternyata Indonesia sangat beranekaragam. Oleh
karena itu perlu adanya tali pengikat untuk mempersatukan kemajemukan tersebut. Maka,
bunyi sumpah pemuda yakni berbangsa, berbahasa dan bertanah air satu yakni Indonesia
menjadi tolak ukur bahwa kesadaran akan persatuan yang membawa Indonesia pada
kemerdekaan.

Kesadaran akan pluralitas yakni agama, ras, etnis dan kebudayaan adalah sejarah
terbentuknya negara Indonesia. Kesadaran ini perlu ditumbuhkan dalam diri kaum muda
sekarang. Sikap fanatisme yang sering merasuki masyarakat Indonesia perlu diobati lebih dini
di tengah bangsa Indonesia. Sumpah pemuda hendaknya dapat menjadi obat penawar bagi
kaum muda untuk menumbuhkan kesadaran religius bangsa yang seringkali bermasalah.
Polemik terkait agama tumbuh karena tidak adanya kesadaran religius.

penutup

Pancasila menjadi dasar rujukan bangsa untuk menumbuhkan kesadaran, bahwasannya


walaupun indonesia beranekaragam tetapi tetap satu juga. Sumpah pemuda menjadi sumpah
dari para pahlawan muda untuk membangkitkan kesadaran kita bahwa bangsa, bahasa dan
tanah air kita tetap satu yakni Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai