DINTEK
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek
E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
Page : 79-86
Abstrak - Sebagai peningkatan dari IEEE 802.11n, IEEE 802.11ac yang bekerja pada frekuensi 5 GHz mendukung data rate yang
lebih besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengkomparasi kedua standar pada jaringan internal yang berfungsi secara penuh di
lingkungan dalam ruang (indoor) universitas. Penelitian dilakukan dalam kondisi Line of Sight (LoS) dan Non-Line of Sight (Non-
LoS). Model Multi Wall and Floor (MWF) digunakan untuk menghitung besaran rugi-rugi yang terjadi pada kondisi Non-LoS.
Parameter delay, packet loss, serta throughput dari kedua standar pada saat dilewatkan trafik video, diukur dalam penelitian ini. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pada jarak 5m (LoS) dari AP, IEEE 802.11n dengan channel width 40 MHz menghasilkan rata-tara
penguatan bandwidth sebesar 54% dibanding dengan channel width 20 MHz. Pada kondisi yang sama IEEE 802.11ac dengan channel
width 40 MHz menghasikan penguatan 64% dibanding dengan 20 MHz. Rata-rata packet loss untuk video dengan kualitas 720p pada
jarak 5m (Los) dari AP adalah 1.2%, sedangkan video 1080p menghasilkan 14.2%. Disimpulkan bahwa pada dua kondisi pengukuran,
IEEE 802.11ac menghasilkan rata-rata bandwidth maksimum yang lebih besar dibandingkan dengan IEEE 802.11n, namun untuk
layanan video dengan kualtias 1080p, kedua standar tidak mampu memenuhi syarat minimal QoS. Faktor eksternal berperan penting
dalam kondisi ini.
Index Terms – IEEE 802.11n, IEEE 802.11ac, Indoor Propagation, Throughput, Video over WLAN.
79
Jurnal Teknik
Vol. 13 No. 1 Maret 2020
DINTEK
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek
E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
Page : 79-86
Penelitian ini akan melakukan komparasi performa dari meja dan kursi kuliah, serta dibatasi oleh dinding berbahan
IEEE 802.11ac dan 802.11n pada lingkungan dalam ruang. beton. Akses antar ruangan dapat melalui koridor depan.
Kondisi dalam ruang akan dibagi menjadi dua keadaan: Lantai ini memiliki dua buah wireless router (AP1 dan AP2)
Kondisi Line of Sight (LoS) dan Non-Line of Sight (Non- yang terpisah sejauh 15m. AP1 dan AP2 merupakan wireless
LoS). Menggunakan wireless router eksisting yang bekerja router yang secara bersamaan berfungsi penuh (production
secara penuh melayani pengguna, sumber interferensi akan router) melayani pengguna dilantai tersebut. Komputer klien
berasal dari wireless router lain yang secara jarak berdekatan. yang akan melakukan pengukuran hanya akan terkoneksi ke
Received Signal Strength Indicator (RSSI) dan bandwidth wireless router satu (AP1). Sumber interferensi akan berasal
maksimum dari kedua standar menjadi parameter awal yang dari AP2 yang juga bekerja pada frekuensi 5GHz.
akan dikomparasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah, (i)
Mengkomparasi nilai RSSI pada kondisi LoS menggunakan
metode perhitungan Free Space Path Loss (FSPL) dan metode B. Hardware and Software Used
site survey. (ii) Mengkomparasi nilai RSSI pada kondisi Non- Wireless router (AP1 dan AP2) yang terpasang pada lantai
LoS menggunakan Multi-Wall-and-Floor (MWF) Model dan dua memiliki spesifikasi yang sama. Wireless router dari
metode site survey. (iii) Menghitung penguatan rata-rata Ubiquiti ini memiliki tipe UAP-AC-PRO [11] . Router ini
bandwidth maksimum yang dapat dicapai IEEE 802.11ac dapat bekerja secara simultan pada frekuensi 2.4GHz dan
dibandingkan dengan IEEE 802.11n pada dua kondisi 5GHz. Dilengkapi dengan dual-band antenna, antenna
pengukuran yang berbeda. (iv) Mengkomparasi QoS dari 2.4GHz sebesar 3dBi dan 5GHz sebesar 3dBi juga. Laptop
IEEE 802.11ac dengan IEEE 802.11n pada saat menangani yang digunakan sebagai komputer klien, dilengkapi dengan
video traffic di dua kondisi pengukuran yang berbeda. dual-band USB Wireless TP-Link Archer T4UH [12] .
Outline dari tulisan adalah sebagai berikut; Bagian II
menjelaskan teori pendukung dari IEEE 802.11n dan IEEE Figure 1. Lingkungan dan posisi pengukuran
802.11ac. Bagian III, memaparkan metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini. Pada bagian IV, komparasi C. Experimental Setup
performa IEEE 802.11n dan 802.11ac akan dilakukan. Bagian Untuk pengukuran RSSI dengan metode site survey,
V merupakan kesimpulan dari penelitian ini. pengukuran maksimum bandwidth atau throughput, dan
pengukuran Quality of Service (QoS), topologi jaringan fisik
II. EXPERIMENTAL DESIGN yang digunakan adalah sama. Klien dan server terhubung
Pada bagian ini akan dijelaskan secara detail rancangan melalui wireless router UAP-PRO. Jarak antara wireless router
penelitian yang dilakukan. Bagian pertama akan menjelaskan dengan server berkisar 200m yang dihubungkan melalui
denah lantai universitas yang menjadi lokasi penelitian, bagian jaringan serat optik. Gambar 2 menunjukan experimental
kedua menjelaskan hardware dan software yang digunakan, setup yang digunakan dalam penelitian ini.
bagian ketiga menjelaskan skenario pengujian.
80
Jurnal Teknik
Vol. 13 No. 1 Maret 2020
DINTEK
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek
E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
Page : 79-86
81
Jurnal Teknik
Vol. 13 No. 1 Maret 2020
DINTEK
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek
E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
Page : 79-86
82
Jurnal Teknik
Vol. 13 No. 1 Maret 2020
DINTEK
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek
E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
Page : 79-86
83
Jurnal Teknik
Vol. 13 No. 1 Maret 2020
DINTEK
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek
E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
Page : 79-86
E. Perbandingan Delay
Gambar 9a menampilkan hasil pengukuran delay untuk
video dengan kualitas 720p. Merujuk pada standar ITU-T
G.1010, delay yang direkomendasikan untuk video one-way
adalah <10s. Sedangkan pada panduan yang dikeluarkan oleh
Cisco, nilai delay yang direkomendasikan adalah <5s. Jika
merujuk pada standar ITU, maka delay yang dihasilkan oleh
(b) Throughput video 1080p kedua standar pada video 720p masih memenuhi kriteria.
Figure 7. Perbandingan Throughput pada kondisi LoS Delay terbesar terjadi pada standar 802.11n dengan channel
width 20MHz pada jarak 25m yakni sebesar 7.2ms, namun
Gambar 8 menunjukan hasil pengukuran throughput pada kondisi ini masih memenuhi standar yang ditetapkan.
kondsi Non-LoS. Nilai rata-rata yang dihasilkan tidak ada
perbedaan signifkan antara standar IEEE 802.11n dan
802.11ac, pada semua channel width. Nilai rata-rata pada
video 720p adalah sebesar 1.7 Mbps sedangkan pada video
1080p sebesar 6.6 Mbps.
84
Jurnal Teknik
Vol. 13 No. 1 Maret 2020
DINTEK
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek
E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
Page : 79-86
85
Jurnal Teknik
Vol. 13 No. 1 Maret 2020
DINTEK
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek
E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
Page : 79-86
[4] N. S. Ravindranath, I. Singh, A. Prasad, and V. S. [14] ESnet, “iPerf - The ultimate speed test tool for TCP,
Rao, “Performance Evaluation of IEEE 802.11ac and UDP and SCTP.” [Online]. Available: https://iperf.fr.
802.11n using NS3,” Indian Journal of Science and [Accessed: 25-Sep-2018].
Technology, vol. 9, no. 26, 2016.
[15] VideoLAN, “VLC Media Player.” [Online].
[5] M. Dianu, J. Riihij, and M. Petrova, “Measurement- Available: https://www.videolan.org/vlc/index.html.
Based Study of the Performance of IEEE 802 . 11ac in [Accessed: 25-Sep-2018].
an Indoor Environment,” pp. 5771–5776, 2014.
[16] Gerald Combs, “Wireshark.” [Online]. Available:
[6] T. Y. Arif and R. F. Sari, “Performance Comparison https://www.wireshark.org. [Accessed: 25-Sep-2018].
of Video Traffic Over WLAN IEEE 802.11e and
[17] R. Wilson, “Propagation Losses Through Common
IEEE 802.11n,” The Fourth International Conference
Building Materials 2.4 GHz vs 5 GHz,” Magis
on Mobile Ubiquitous Computing, Systems, Services
Network, Inc., pp. 1–28, 2002.
and Technologies, no. c, pp. 317–323, 2010.
[18] J. Lloret and J. López, “A fast design model for indoor
[7] D. Newel, P. Davies, R. Wade, P. DeCaux, and M.
radio coverage in the 2.4 GHz wireless LAN,”
Shama, “Comparison of Theoretical and Practical
Wireless Communication, no. 1, pp. 2–6, 2004.
Performances with 802.11n and 802.11ac Wireless
Networking,” 31st International Conference on [19] MetaGeek, “Understanding RSSI.” [Online].
Advanced Information Networking and Applications Available:
Workshops (WAINA), 2017. https://www.metageek.com/training/resources/underst
anding-rssi-2.html. [Accessed: 31-Oct-2018].
[8] R. Nee, “Breaking the Gigabit-per-second barrier with
802.11AC,” IEEE Wireless Communications, vol. 18, [20] ITU-T, “G.1010: End-user multimedia QoS
no. 2, p. 2011, 2011. categories,” International Telecommunications Union,
vol. 1010, 2001.
[9] S. Zvanovec, “Wireless LAN networks design: site
survey or propagation modeling?,” Radioengineering, [21] T. Szigeti and C. Hattingh, “Quality of Service
pp. 42–49, 2003. Design Overview,” Cisco Press, 2004. [Online].
Available: http://www.ciscopress.com/articles/
[10] M. Lott and I. Forkel, “A multi-wall-and-floor model
article.asp? p=357102&seqNum=2. [Accessed:
for indoor radio propagation,” IEEE VTS 53rd
12-Sep-2018].
Vehicular Technology Conference, Spring 2001.
Proceedings (Cat. No.01CH37202), vol. 1, pp. 464–
468, 2001.
86