4.2. Contoh SAP
4.2. Contoh SAP
OLEH :
MERIA KONTESA, S.Kp,
M.Kep NIDN. 1018087402
PRODI SI KEPERAWATAN
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang dialami (Constantinides, 1994 dalam Nugroho, 1999).
Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berkelanjutan) secara
alamiah, dimulai sejak lahir dan dialami oleh semua manusia. Proses menua yang
terjadi pada setiap individu meliputi seluruh organ atau sistem yang dalam tubuh, hal
ini salah satunya adalah organ dan system pencernaan.
Perubahan pada usia lanjut yang berhubungan dengan sistem pencernaan yaitu
meliputi perubahan struktur dan fungsi dari ; rongga mulut dan faring, esofagus,
lambung, kandung empedu, pankreas, usus halus, dan usus besar. Hal ini akan
mempengaruhi dari fungsi pencernaan dan absorbsi nutrien, yang sangat berperan
terhadap sistem atau organ lainnya dalam tubuh seorang individu. Mulai usia 60
tahun, penurunan sekresi gastrik yaitu 70 % sampai 80 %. Salah satu gangguan
pencernaan yang terjadi pada lajut usia adalah gastritis. Gastritis merupakan
peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini dapat menyebabkan
pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa suferpisial yang menjadi
penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel dapat
merangsang timbulnya inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2011).
Berdasarkan survei yang dilakukan dengan cara observasi pada tanggal 7
Januari 2020 ditempat praktek yaitu di wisma ombilin, wisma fujiyama dan wisma
gunung tigo Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin dari 21 lansia,
lebih dari separohnya yaitu sebanyak 11 lansia mengalami keluhan sakit perut atau
sakit maag. Dampak yang ditimbulkan berupa nyeri, gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi dan penurunan berat badan, sehingga lansia rentan terhadap infeksi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, kelompok merasa tertarik untuk memberikan
informasi tentang Gastritis pada lansia khususnya lansia di wisma ombilin, wisma
fujiyama dan wisma gunung tigo. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran lansia dalam memelihara kesehatannya sesuai dengan
kemampuan fisik, kognitif dan psikologis yang dimilikinya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan maka diharapkan peserta penyuluhan
mampu memahami tentang penyakit gastritis dan penangannya
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit diharapkan peserta
penyuluhan mampu :
a. Memahami pengertian gastritis
b. Memahami penyebab gastritis
c. Memahami tanda dan gejala gastritis
d. Memahami akibat lanjut gastritis
e. Memahami pencegahan gastritis
f. Memahami makan yang harus di hindari pada pasien gastritis
g. Memahami makanan yang dianjurkan untuk pasien gastritis
h. Memahami obat tradisional untuk penderita gastritis
C. Pokok Bahasan
Gastritis dan Penanganannya
E. Metoda
a. Tanya jawab
b. Ceramah
c. Diskusi
F. Media dan Alat
Infokus/flip chart, laptop dan leaflet
I. Proses Pelaksanaan
NO Tahapan dan Kegiatan Penyaji Kegiatan Audiens
Waktu
1 Pembukaan Memberi salam Menjawab salam
(5 menit) Memperkenalkan kelompok Mendengarkan
Menjelaskan kontrak Mendengarkan dan
waktu, tempat dan tujuan per memperhatikan
temuan
Mengkaji pengetahuan Mengemukakan
audiens tentang gastritis pendapat
Memberikan reinforcement Tepuk tangan
positif
2 Kegiatan Menggali pengetahuan Mendengarkan dan
(45 menit) peserta atau audien tentang memperhatikan,
pengertian gastritis Merespon
Memberikan reinfocement Tepuk tangan
positif
Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
pengertian gastritis memperhatikan
Menggali pengetahuan Merespon
audien tentang penyebab
gastritis
Memberi reinforcement Tepuk tangan
positif
Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
penyebab gastritis memperhatikan
Menggali pengetahuan Merespon atau
audiens tentang tanda dan memberi tanggapa
gejala gastritis
Memberikan reinforcement Tepuk tangan
positif
Menjelaskan tentang tanda Mendengarkan dan
dan gejala gastritis memperhatikan
Menggali pengetahuan Merespon atau
audiens tentang akibat memberikan
lanjut dari penyakit gastritis tanggapan
Memberikan reinforcement Tepuk tangan
positif
Menjelaskan tentang akibat Memperhatikan dan
lanjut dari penyakit gastritis mendengarkan
Menggali pengetahuan
audiens tentang pencegahan Merespon atau
dari penyakit gastritis memberikan
Memberikan reinforcement tanggapan
positif
Menjelaskan tentang Memperhatikan dan
pencegahan dari penyakit mendengarkan
gastritis Merespon atau
Menggali pengetahuan memberikan
audiens tentang makanan tanggapan
yang dihindari untuk Tepuk tangan
penderita gastritis
Memberikan reinforcement
positif
Menjelaskan tentang Memperhatikan dan
makanan yang dihindari mendengarkan
untuk penderita gastritis
Menggali pengetahuan Merespon atau
audiens tentang makanan memberikan
yang dianjurkan bagi tanggapa
penderita gastritis
Memberikan reinforcement Tepuk Tangan
positif
Menjelaskan tentang Memperhatikan dan
makanan yang dianjurkan mendengarkan
bagi penderita gastritis
Menggali pengetahuan Merespon atau
audiens tentang obat memberikan
tradisional pada penderita tanggapan
gastritis
Memberikan reinforcement Tepuk tangan
positif
Menjelaskan tentang Memperhatikan dan
tentang obat tradisional mendengarkn
pada penderita gastritis
J. Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab : Meria Kontesa, Skp, M.Kep
b. Moderator : Ns. Nurleny, S.Kep, M.Kep
c. Penyaji : Suci Sundari
d. Observer : Rima Okta Hafizah
e. Fasilitator : Fauzi Masta Amanda
- Suri Susanti
- Nela Indriani
- Kurmaini
- Yuda Pratama Putra
K. Uraian Tugas
a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian
b. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
- Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika
ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.
d. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
L. Setting Tempat
Keterangan:
: Penanggung Jawa
: Moderator
: Penyuluh
: Peserta Penyuluhan/audiens
: Fasilitator
: Obeserver
M. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta penyuluhan hadir 90 dari jumlah sasaran penyuluhan
b. Media dan alat tersedia dan berfungsi dengan baik
c. Tempat penyuluhan memadai dengan jumlah peserta penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan penyuluhan tepat waktu dan sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
b. Peserta antusias dan termotivasi mengikuti peyuluhan
c. Peserta tidak keluar masuk, tenag dan tertib pada saat penyuluhan
d. Peserta penyuluhan mengikuti penyuluhan sampai selesai dan tidak
meninggalkan ruangan sebelum kegiatan penyuluhan selesai
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit peserta mampu
a. Diharapkan 85% peserta dapat menghadiri kegiatan penyuluhan
b. Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami pengertian
pengertian gastritis
c. Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami penyebab penyebab
gastritis
d. Diharapakn 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami tanda dan gejala
gastritis
e. Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami akibat lanjut gastritis
f. Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami pencegahan gastritis
g. Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami makanan yang
dihindari untuk penderita gastritis
h. Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami makanan yang
dianjurkan bagi penderita gastritis
i. Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami obat tradisional
untuk penderita gastritis
Lampiran Materi
GASTRITIS
A. PENGERTIAN
Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang
dapat bersifat akut, kronis dan difus (local). Dua jenis gastritis yang sering terjadi
adalah gastritis superficial akut dan gastritis atropik kronis (Hardi & Huda Amin,
2015).
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan
ini dapat menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa
suferpisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan.
Pelepasan epitel dapat merangsang timbulnya inflamasi pada lambung (Sukarmin,
2011).
B. PENYEBAB
Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus, atau parasit
lainnya juga dapat menyebakan gastritis. Kontributor gastritis akut adalah
meminum alkohol secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi makanan yang
dimakan, dan penggunaan kokain. Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis
seperti NSAID aspirin dan ibuprofen. (Dewit, Stromberg & Dallred, 2016).
Menurut (Gomez 2012) penyebab gastritis adalah sebagagi berikut :
a. Infeksi Bakteri
b. Sering menggunakan pereda nyeri
c. Konsumsi minuman alcohol yang berlebihan
d. Stres
e. Autoimun
Selain penyebab gastritis di atas, ada penderita yang merasakan gejalanya dan
ada juga yang tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:
a. Nyeri epigastrium
b. Mual
c. Muntah
d. Perut terasa penuh
e. Muntah darah
f. Bersendawa
D. AKIBAT LANJUT
a. Gastritis akut
Komplikasi yang dapat di timbulkan oleh gastritis akut adalah perdahan saluran
cerna bagian atas (SCBA) berupa haematomesis dan melena, dapat berakhir
dengan shok hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu di bedakan
dengan tukak peptic. Gambaran klinis yang di perlihatkan hampir sama. Namun
pada tukak peptic penyebab utamanya adalah Helicobacter Pylory, sebesar 100 %
pada tukak duodenum dan 60-90 % pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat di
tegakkan dengan endoskopi (Hardi & Huda Amin, 2015).
b. Gastritis kronis
Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, ferporasi dan anemia karena
ganggguan absorpi vitamin B12 (Hardi & Huda Amin, 2015).
E. PENCEGAHAN GASTRITIS
Agar kita terhindari dari penyakit gastritis, sebaiknya kita mengontrol semua
Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya gastritis, dengan melakukan tindakan
pencegahan seperti dibawah ini :
4. Pisang
Teksturnya yang lembut sudah tak perlu diragukan lagi. Pisang adalah makanan
yang baik dikonsumsi untuk penderita asam lambung. Buah ini dapat memberi
efek kenyang dan mampu menstabilkan asam lambung.
5. Kacang Hijau
Kacang hijau mampu untuk membentuk lapisan-lapisan di dalam lambung, yang
berguna untuk mencegah naiknya asam lambung, serta memiliki banyak manfaat
lain bagi tubuh sebagai makanan yang mengandung karbohidrat tinggi.
(Nurheti, Y. 2009)
DAFTAR PUSTAKA
Devid, S. 2016. Medical surgical nursing : concept and practice. Philadelphina : Elsevier.
Gomez, K. 2012. Nutrisioal approach to healing acid reflux & gastritis. Philadelphina :
Elsevier
Hardi, K., Huda A, N. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnose medis dan
nanda nic noc (2nd ed) Jakarta : EGC.
Indayani, Priyanti, S. Suharyanti, E. 2018. Pengaruh pemberian jus buah papaya (carica
papaya) terhadap tingkat nyeri kronis pada gastritis di wilayah puskesmas Mungkid Di
akses Melalui jurnal stikes pku muhammadiyah Surakarta diakses pada tanggal 7
Januari 2019.
Kusyati, E & Fauzi’ah, N. 2018. Aloe vera efektif sebagai terapi pendamping nyeri gastritis
Di akses Melalui www.stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkp(perawat) diakses pada
tanggal 7 Januari 2019.
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Edisi 8 Vol 2. Jakarta : EGC.
Sukarmin. 2011. Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar