DOSEN PENGAMPU :
DJAYUSMANTOKO, DN.Com, M.Kes.
DOSEN PENGAMPU :
DINI JUNITA, S.Gz.
Pengkajian Kasus
ENERG
N PROTEIN LEMAK KH
KELOMPOK PANGAN SP I
O (gr) (gr) (gr)
(kkal)
1 KARBOHIDRAT 1,5 262,5 6 - 60
2 PROTEIN HEWANI 1,5 142,5 15 9 -
3 PROTEIN NABATI 2 160 12 6 16
4 SAYURAN A - -
SAYURAN B 3 150 9 - 30
5 BUAH-BUAHAN 3 120 - 30
6 SUSU 1,5 165 10,5 10,5 13,5
7 MINYAK 6 270 30 -
8 GULA 3,5 140 - 35
TOTAL 1410 52,5 55.5 184,5
Tabel Perencanaan Manu Sehari
Analisis Kandungan Zat Gizi
Jadwal Bahan Berat
Menu SP URT (gr)
Energi Protein Lema KH
Makan Makanan (gr) k (gr )
(kkal) (gr)
Nasi goring Nasi putih 1/3 ¼ gls 33,33 58,33 1,333 - 13,33
Minyak 1 ½ sdm 5 45 - 5 -
Omelet sayur Telur 3/8 3/8 btr bsr 22,5 35,625 3,75 2,25 -
Bayam 1 1 gls 100 50 3 - 10
Makan Minyak ½ ¼ sdm 2,5 22,5 - 2,5 -
pagi Tempe goreng Tempe 1 2 ptg sdg 50 80 6 3 8
Minyak 1 ½ sdm 5 45 - 5 -
Buah/cuci mulut Pisang ¾ 1 ½ bh sdg 37,5 30 - - 7,5
Susu kental manis 1 1 gls 200 110 7 7 9
Gula 0,7 0,7 sdm 7 28 - - 7
Total 504,455 21,083 24,75 54,833
Nasi putih Beras putih 1/3 ¼ gls 33,33 58,33 1,333 - 13,33
Benig katuk Katuk 1 1 gls 100 50 3 - 10
Sambal Udang ¾ 3/16 gls 37,5 71,25 7,5 4,5 -
Makan udang
siang + Tempe Tempe ½ 1 ptg sdg 25 40 3 1,5 4
Minyak 2 1 sdm 10 90 - 10 -
Jus Semangka Semangka ¾ ¾ ptg sdg 112,5 30 - - 7,5
Gula 0,7 0,7 sdm 7 28 - - 7
Total 367,58 14,833 16 41,833
Nasi putih Beras putih 1/3 ¼ gls 33,33 58,33 1,333 - 13,33
Sup ayam Ayam 3/8 3/8 ptg sdg 18,75 35,625 3,75 2,25 -
+ tahu Tahu ½ ½ bj bsr 50 40 3 1,5 4
Makan + wortel Wortel 1 1 gls 100 50 3 - 10
malam Minyak 1 ½ sdm 5 45 - 5 -
Pepaya ¾ ¾ ptg sdg 75 30 - - 7,5
Susu ½ ½ gls 100 55 3,5 3,5 4,5
Gula 0,7 0,7 sdm 7 28 - - 7
Total 341,955 14,583 12,25 46,333
Pembahasan :
Rancangan menu sehari dari tabel perencanaan menu sehari tersebut di rancang berdasarkan
patokan/ acuan dari tabel susunan makanan/pangan sehari.
Dari hasil perhitungan kebutuhan zat gizi sehari dan percobaan penyusunan menu sehari
yang telah dilakukan untuk balita yang berumur 4 tahun dengan berat badan 15 kg. Maka
didapatkan bahwa : balita tersebut dalam kesehariannya harus memenuhi energinya sebesar
1350 kkal, Proteinnya 50,625 gr, lemaknya 52,5 gr dan karbohidratnya 168,75gr.
Sedangkan dalam perhitungan perencanaan menu sehari didapatkan energinya 1410 kkal ,
proteinnya 52,5 gr , lemaknya 55,5 gr dan karbohidratnya 184,5 gr.
Terdapat selisih kelebihan antara jumlah yang telah diperhitungkan dengan jumlah setelah
dilakukan penyusunan menu sehari.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan zat gizi sehari dan perencanaan menu sehari untuk
balita tersebut maka didapatkan Persentase (%) kebutuhan zat gizi sehari tersebut yaitu
sebagai berikut :
1. Jumlah Energi 104,44 %
2. Jumlah Protein 103,70 %
3. Jumlah Lemak 105,71%
4. Jumlah Karbohidrat 109,33 %
Range untuk persentase (%) kelebihan maupun kekurangan zat gizi sehari yaitu :
90% - 110%
Jadi perbandingan antara hasil perencanaan menu sehari dengan perhitungan kebutuhan zat
gizi seharinya hanya berkisar sekitar +10% .
MENYUSUN HIDANGAN/MENU SEHARI
GIZI PADA ANAK PRASEKOLAH
DOSEN PENGAMPU :
DINI JUNITA, S.Gz.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAITURRAHIM JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2014-2015
PENDAHULUAN
Bab ini secara khusus membahas beberapa aspek yang berkaitan dengan gizi anak usia
prasekolah. Agar dapat menentukan makanan yang tepat untuk seorang anak, perlu diketahui
mengenai keadaan seorang anak. Seorang anak usia prasekolah sedang mengalami masa tumbuh
kembang yang amat pesat. Pada masa ini, proses perubahan fisik, emosi, dan sosial anak
berlangsung dengan cepat. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri anak sendiri
maupun lingkungannya. Tumbuh kembang anak usia prasekolah ini dapat dipantau melalui
pengukuran fisiknya dan melalui pengamatan sikap atau perilaku anak. Secara Nasional telah
ditetapkan standar ukuran fisik maupun perkembangan emosi dan perilaku seorang anak usia
prasekolah yang diperoleh melalui kuesioner atau instrument lain untuk digambarkan pada suatu
kartu seperti Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga dapat diperoleh gambaran kondisi anak
tersebut.
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk
kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ternyata ada beberapa
masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak prasekolah. Contoh masalah gizi
masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat
mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental.
Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat
dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain
melalui pengaturan makan yang benar.
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makanan yang dikonsumsi
beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau
kebiasaan makan yang ada pada masyarakat dimana seorang anak hidup. Pola makan kelompok
masyarakat tertentu juga menjadi pola makan anak. Pola makan mempengaruhi penyusunan
menu. Seorang anak dapat memiliki kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari
kebiasaan dalam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan
disamping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini
berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan
mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang amat penting.
Pengkajian Kasus
Raisha anak perempuan yang berusia 5 tahun dengan BB 17 kg, TB 120 cm. Dia duduk di
bangku TK , dia anak yang aktif bersekolah dan kegiatan seni tari. Dia alergi makan telur,
dan ikan laut serta tidak suka “minum susu”.
Pertemuan : Ke Enam
Hari/tanggal : Senin/04 Mei 2015
Materi : Gizi pada Anak Prasekolah
Landasan teori : Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak.
Masa kanak-kanak meliputi masa kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa
prasekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia
ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup
protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara
seimbang.
Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan.
Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan
pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak
berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting
guna menghadirkan pertumbuhan optimal.
Anak usia pra-sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, untuk itu berikan
nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus ditunjang dengan rangsangan lebih baik. Apabila
kegemukan, jangan berikan diet yang ketat, namun jika asupan gizi kurang, buatlah suasana
makan menjadi menyenangkan.
Karakteristik dan Antropometri
1 gram KH = 4 kalori
Nasi putih Beras putih 2/3 ½ gls 33,33 116,667 2,6667 - 26,667
Semur daging Daging sapi 1 1 ptg sdg 50 95 10 6 -
Makan Minyak 1 ½ sdm 5 45 - 5 -
siang Tahu isi sayur Tahu 1 1 bj bsr 100 80 6 3 8
Wortel 1,5 1 ½ gls 150 75 4,5 - 15
Minyak 1 ½ sdm 5 45 - 5 -
Jus banana Pisang ½ 1 bh kcl 25 20 - - 5
milk Susu ½ ¼ gls 100 55 3,5 3,5 4,5
Gula 1 1 sdm 10 40 - - 10
Total 571,667 26,667 22,5 69,167
Nasi putih Beras putih 2/3 ½ gls 33,33 116,667 2,6667 - 26,667
Sambal hati Hati ½ ½ ptg sdg 25 47,5 5 3 -
Makan ½ bj bsr
+ tahu Tahu ½ 50 40 3 1,5 4
malam ½ sdm
Minyak 1 5 45 - 5 -
Puding Semangka ½ ½ ptg sdg 75 20 - - 5
Semangka Susu ¼ ¼ gls 50 27,5 1,75 1,75 2,25
Gula 1 1 sdm 10 40 - - 10
Total 336,667 12,4167 11,25 47,917
Pembahasan :
Rancangan menu sehari dari tabel perencanaan menu sehari tersebut di rancang berdasarkan
patokan/ acuan dari tabel susunan makanan/pangan sehari.
Dari hasil perhitungan kebutuhan zat gizi sehari dan percobaan penyusunan menu sehari
yang telah dilakukan untuk anak prasekolah yang bernama raisha yang berumur 5 tahun
dengan BB 17 kg, dan TB 120 cm . Maka didapatkan bahwa : Raisha dalam kesehariannya
harus memenuhi energinya sebesar 1700 kkal, Proteinnya 56,25 gr, lemaknya 66,11 gr dan
karbohidratnya 212,5 gr. Sedangkan dalam perhitungan perencanaan menu sehari
didapatkan energinya 1676 kkal , proteinnya 60,45 gr , lemaknya 68,25 gr dan
karbohidratnya 209,15 gr.
Terdapat selisih kelebihan antara jumlah yang telah diperhitungkan dengan jumlah setelah
dilakukan penyusunan menu sehari.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan zat gizi sehari dan perencanaan menu sehari untuk
raisha tersebut maka didapatkan Persentase (%) kebutuhan zat gizi sehari tersebut yaitu
sebagai berikut :
1. Jumlah Energi 98,58 %
2. Jumlah Protein 107,46 %
3. Jumlah Lemak 103,23%
4. Jumlah Karbohidrat 98,42 %
Range untuk persentase (%) kelebihan maupun kekurangan zat gizi sehari yaitu :
90% - 110%
Jadi perbandingan antara hasil perencanaan menu sehari dengan perhitungan kebutuhan zat
gizi seharinya hanya berkisar sekitar +10% .
MENYUSUN HIDANGAN/MENU SEHARI GIZI
PADA REMAJA/DEWASA
DOSEN PENGAMPU :
DINI JUNITA, S.Gz.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAITURRAHIM JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2014-2015
PENDAHULUAN
Tubuh yang berubah cepat pada masa remaja membutuhkan masukan energi,protein dan
vitamin dalam jumlah besar. Energi diperlukan sebagai sumber tenaga sel-sel tubuh yang
bekerja lebih keras untuk berkembang dan berubah cepat.
Energi ini diperoleh dari kebanyakan biji-bijian seperti beras, jagung, kentang, dan bahan
makanan lain yang mengandung karbohidrat.
Nasi, bubur, jagung, roti, biskuit, adalah makanan olahan bibi-bijian yang menyumbang
energi paling banyak bagi tubuh kita.Karena itu makanan ini menjadi makanan pokok
bagi tubuh kita.Karbohidrat adalah bahan bakar bagi tubuh kita.
Protein diperlukan sel untuk membangun diri dan berkembang.Tanpa protein
pertumbuhan tidak dapat berlangsung sempurna.Protein didapat dari hewan dan
pertumbuhan.Protein yang didapat dari hewan disebut protein hewani,dan protein yang
didapat dari tumbuhan disebut protein nabati.
Vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh sbg zat pengatur.Sel-sel tubuh membutuhkan
vitamin dan mineral untuk metabolisme sel.
Tanpa vitamin dan miniral,sel-sel tubuh tdk dapat bekerja dg baik.Sel-sel lensa mata,
misalnya,tdk dapat menyesuaikan fokus dengan baik apabila kekurangan vitamin A.
Tanpa vitamin C metabolisme tubuh dapat terganggu dan menjadi mudah terserang
penyakit. Agar kebutuhan gizi ini terpenuhi,kita perlu makan makanan dg gizi seimbang
supaya cerdas.
Makanan dg gizi seimbang terdiri dari karbohidrat sbg pemasok tenaga,protein sbg zat
pembangun dan vitamin serta mineral sbg zat pengatur.Inilah yg disebut sbg makanan.
PENGKAJIAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Pengkajian kasus
Siti harmaini adalah seorang mahasiswi. Usianya 19 tahun, dia memiliki BB 50 kg, dan
TB 154 cm. dan kondisinya sehat.
Pertemuan : Ke Tujuh
Hari/tanggal : Senin/ 11 Mei 2015
Materi : Gizi untuk Remaja/ Dewasa
Landasan teori : Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan
cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi
kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin.
Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Dewasa merupakan suatu keadaan bergerak maju ke arah menuju kesempurnaan. Secara fisik,
tumbuh menjadi kuat dan ukuran yang sempurna. Perkembangan dewasa ini ditandai dengan
kemandirian, dimana orang yang telah menuju ke dewasa tidak bergantung lagi pada orang lain.
Kemudian ditandai dengan kemampuan dalam membuat keputusan, dan memandang sesuatu dari
banyak sudut.
Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan
tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg.
selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan
para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja
setiap hari.Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan
dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus
didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan
suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan
konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan
metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat
gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses
metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat
dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya
50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan
usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan,
keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan,
tempe dan tahu.
Selain mengonsumsi karbohidrat, gizi yang harus dipenuhi adalah protein. Bahan
makanan sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan seafood, kacang-kacangn dan
serealia. Susu dan hasil olahan lainnya seperti keju dan yoghurt juga kaya akan protein.
Asupan lemak yang diperoleh dari luar tubuh disebut lemak tidak jenuh. Makanan yang
mengandung lemak tidak jenuh antara lain : daging merah, hasil peternakan yang banyak
mengandung lemak serta telur dan banyak juga ditemukan pada makanan olahan
kalengan. Konsumsi lemak harus diimbangi dengan makanan yang mengandung serat,
karena serat mengikat kolesterol dan menyingkirkannya dari darah.
Karakteristik dan Antropometri
Pembahasan
MENYUSUN HIDANGAN/MENU SEHARI GIZI
PADA ANAK KARIES GIGI
PENDAHULUAN
Prilaku makan makanan bergizi seseorang erat kaitannya dengan pola konsumsi pangan
yang mereka lakukan. Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan
yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Dalam hal
konsumsi pangan permasalahan tidak hanya mencakup ketidakseimbangan komposisi
pangan, tetapi juga juga masalah belum terpenuhinya status gizi ( Baliwati,2004 )
Zat gizi adalah senyawa atau unsur-unsur kimia yang terkandung dalam makanan dan
diperlukan untuk metabolisme di dalam tubuh secara normal. Zat gizi ini kita dapat dari
bahan makanan. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi atau
unsur-unsur kimia yang dapat berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
Nutrisi atau zat gizi memiliki peranan penting dalam memelihara kesehatan tubuh pada
umumnya, dan kesehatan rongga mulut pada khususnya. Nutrisi mempengaruhi
kesehatan mulut dalam banyak hal. Nutrition, for example, influences cranio-facial
development, oral cancer and oral infectious diseases.Misalnya, pengaruh pengembangan
cranio-wajah, kanker mulut dan penyakit menular mulut.
Nutrisi juga penting peranannya dalam setiap tahap tumbuh kembang gigi dan dalam
menjaga keseimbangan lingkungan mulut yang dihubungkan dengan kesehatan gigi.
Nutrisi untuk pertumbuhan optimal gigi sama dengan nutrisi yang diperlukan tubuh
karena masa pertumbuhan gigi sejalan dengan masa pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan. Nutrisi penting untuk kalsifikasi optimal gigi sulung, sedangkan nutrisi pada
masa balita dan anak-anak penting untuk pertumbuhan gigi tetap.
Meningkatnya masalah gizi, tentunya berdampak pula pada peningkatan prevalensi
penyakit gigi dan mulut yang dapat mengakibatkan bertambah buruknya masalah gizi
tersebut. Mengetahui hubungan antara status gizi dan kesehatan gigi dan mulut menjadi
penting karena seringkali terdapat karakteristik yang khas dari berbagai jaringan dalam
rongga mulut yang lebih sensitif terhadap defisiensi nutrisi, sehingga apabila tubuh
mengalami defisiensi nutrisi seringkali jaringan dalam rongga mulutlah yang pertama kali
memperlihatkan efek defisiensi nutrisi tersebut. (Moyers 1988)
Pengkajian Kasus
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun, BB 40 kg, TB 110 cm. Dia mengalami karies
gigi dan alergi dengan kacang-kacangan.
Pertemuan : Ke Sembilan
Hari/tanggal : Senin/ 25 Mei 2015
Materi : Gizi dan Kesehatan Gigi
Landasan teori : Zat gizi atau nutrisi juga memainkan peran penting dalam
perkembangan dan pemeliharaan mulut yang sehat, khususnya gigi dan gusi. Makanan
yang kita makan mempengaruhi gigi kita. Pada saat yang sama, kesehatan atau kurangnya
kesehatan gigi dan gusi mempengaruhi apa yang kita bisa makan. Kesehatan gigi yang
baik dimulai dari awal dalam kehidupan dan harus dipraktekkan sepanjang hidup.
Untuk kesehatan gigi upayakan makan makanan yang mengandung vitamin D, kalsium,
fluor, dan vitamin C.
Untuk mencegah kelainan gigi dan mulut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain yaitu :
Rajin-rajinlah menyikat gigi
Sikat gigi dengan pasta gigi yang berfluoride
Makan makanan yang berserat seperti buah dan sayur
Hindari makanan yang manis dan lengket
Sesudah makan makanan tersebut perlu berkumur atau sikat gigi
Karakteristik dan Antropometri
Nasi putih Beras putih 1/3 ¼ gls 16,667 58,33 1,333 - 13,333
Bening bayam Bayam 1 1/8 1 1/8 gls 112,5 56,25 3,375 - 11,25
Sambal tempe Telur puyuh 2/3 4 btr 40 63,33 6,667 4 -
Makan +telur puyuh Tempe 1 2 ptg sdg 50 80 6 3 8
siang Minyak 1 1/2 ¾ sdm 7,5 67,5 - 7,5 -
Jus alpokat Alpokat 1 1/8 9
/16 bh bsr 56,25 45 - - 11,25
Susu ½ ½ gls 100 55 3,5 3,5 4,5
Gula 1 1 sdm 10 40 - - 10
Total 465,41 20,875 18 58.333
Selingan Bakwan wortel Wortel 1 1/8 11/8 gls 112,5 56,25 3,375 - 11,25
jam Tepung terigu ¼ 2,5 sdm 12,5 43,75 1 - 10
15.00
Minyak 11/2 ¾ sdm 7,5 67,5 - 7,5 -
Total 167,5 4,375 7,5 21,25
Nasi putih Beras putih 1/3 ¼ gls 16,667 58,33 1,333 - 13,33
Sup ayam Ayam 2/3 2/3 ptg sdg 33,33 63,33 6,667 4 -
+ tahu Tahu 1 1 bj bsr 100 80 6 3 8
Makan + wortel Wortel ¾ ¾ gls 75 37,5 2,25 - 7,5
malam Minyak 1 ½ sdm 5 45 - 5 -
7
Pudding nanas Nanas 1 1/8 /24 bh sdg 84,375 45 - - 11,25
Susu ½ ½ gls 100 55 3,5 3,5 4,5
Gula 1 1 sdm 10 40 - - 10
Total 424,16 19,75 15,5 54,58
Total Kebutuhan Zat Gizi Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Berdasarkan Perencanaan 1747,5 74 68 222
Berdasarkan Perhitungan 1840,394 69,014 71,57 230,049
Persentase (%) 94,95 % 107,22 % 95,01 % 96,50 %
Pembahasan
KESIMPULAN
Melihat besarnya pengaruh zat gizi terhadap kesehatan gigi dan mulut, prilaku makan makanan
bergizi sangat perlu menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Selain bermanfaat untuk menjaga
kondisi kesehatan tubuh secara umum, ternyata zat gizi mempunyai peran besar dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut.
MENYUSUN HIDANGAN/MENU SEHARI GIZI
PADA LANSIA
DOSEN PENGAMPU :
DINI JUNITA, S.Gz
Menurut UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan usia pada Bab Pasal 1 Ayat 2 yang
berbunyi “lanjut usia adalah seorang yang mencakup usia 60 tahun keatas”. Semua orang akan
mengalami proses menk\jadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,
yang pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit sampai
tidak mrlakukan tugasnya sehari-hari lagi hingga bagi kebanyakan oaring masa tua itu
merupakan masa yang kurang menyenangkan.
Sedangkan seorang menjadi lanjut usia dikerakan adanya beberapa proses individual, antara lain:
a. Umur biologis : fungsi berbagai sistem organnya dibandingkan dengan orang lain pada umur
yang sama.
b. Umur Psikogis : kapasitas adaptasi individu dibandingkan dengan orang lain pada umur
kronologis yang sama.
c. Umur sosial : sejauh mana individu dapat melakukan peran sosial dibandingkan dengan
anggota masyarakat dibandingkan dengan anggota masyarakat lain pada umur kronologis yang
sama.
d. Umur fungsional : tingkat kemampuan individu untuk berfungsi dimasyarakat dibandingkan
dengan orang lain pada umur kronologis yang sama.
Berkaitan dengan perubahan, kemudian Hurlock (1990) mengatakan bahwa perubahan yang
dialami oleh setiap orang akan mempengaruhi minatnya terhadap perubahan tersebut dan
akhirnya mempengaruhi pola hidupnya. Bagaimana sikap yang ditunjukan apakah memuaskan
atau tidak memuaskan, hal ini tergantung dari pengaruh perubahan terhadap peran dan
pengalaman pribadinya. Perubahan yang diminati oleh para lanjut usia adalah perubahan yang
berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonmi atau pendapatan dan peran sosial
(Goldstein, 1992).
PENGKAJIAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Pengkajian Kasus
Nyonya B seorang nenek dengan 3 orang cucu. Saat ini nyonya B berusia 54 tahun,
dengan BB 65 kg, TB 158 cm. nyonya B masih aktif melakukan aktivitas rumah tangga
dan bermain bersama cucunya, namun mendekati masa menapouse ini nyonya B merasa
lebih mudah lelah, tekadang nafsu makannyapun menurun. Oelh karena itu nyonya B
lebih memilih makanan yang hangat dan cita rasa yang gurih, untuk meningkatkan selera
makannya.
Pertemuan : Ke Delapan
Hari/tanggal : Senin/ 18 Mei 2015
Materi : Gizi pada Lansia
Landasan teori : Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik
dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh
sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena
berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan
untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya : untuk jantung, usus,
pernafasan dan ginjal.
Hal yang perlu diperhatikan untuk Perencanaan makanan sehari secara umum yaitu :
1. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang terdiri
dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur
merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil. Contoh
menu : Pagi : Bubur ayam Jam 10.00 : Roti Siang : Nasi, pindang telur, sup, papaya Jam
16.00 : Nagasari Malam : Nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan, dan pisang.
3. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancar
pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin akan memperingan
kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi.
4. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang berlemak seperti
santan, mentega dll.
5. Bagi pasien lansia yang prose penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikanhal-hal
sebagai berikut :
Makanlah makanan yang mudah dicerna
Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-gorengan
Bila kesulitan mengunyah karena gigirusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus
lunak/lembek atau dicincang
Makan dalam porsi kecil tetapi sering
Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan
6. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna pula
untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.
7. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah lemak,
bayam, dan sayuran hijau.
8. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang
kurangi makanan yang digoreng
Karakteristik dan Antropometri
b. TEE = EB x PA
= 1120,624 x 1,55
= 1736,9672 kkal
Range + 10% → > 195,4088 gram atau < 238, 83299 gram
Pembahasan :
Rancangan menu sehari dari tabel perencanaan menu sehari tersebut di rancang
berdasarkan patokan/acuan dari table susunan makanan/pangan sehari.
Dari hasil perhitungan kebutuhan zat gizi sehari dan percobaan penyusunan menu sehari
yang telah dilakukan untuk nyonya B yang berumur 54 tahun dengan BB 65 kg, dan TB
158 cm . Maka didapatkan bahwa : nyonya B tersebut dalam kesehariannya harus memenuhi
energinya sebesar 1736,9672 kkal, Proteinnya 65,13 gr, lemaknya 67,5487 gr dan
karbohidratnya 217,1209 gr. Sedangkan dalam perhitungan perencanaan menu sehari
didapatkan energinya 1780,43 kkal , proteinnya 61,142 gr , lemaknya 69,975 gr dan
karbohidratnya 234,4 gr.
Terdapat selisih kelebihan maupun kekurangan antara jumlah yang telah diperhitungkan
dengan jumlah setelah dilakukan penyusunan menu sehari.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan zat gizi sehari dan perencanaan menu sehari untuk
raisha tersebut maka didapatkan Persentase (%) kebutuhan zat gizi sehari tersebut yaitu
sebagai berikut :
1. Jumlah Energi 102,50 %
2. Jumlah Protein 93,87 %
3. Jumlah Lemak 103,59 %
4. Jumlah Karbohidrat 107,95 %
Range untuk persentase (%) kelebihan maupun kekurangan zat gizi sehari yaitu :
90% - 110%
Jadi perbandingan antara hasil perencanaan menu sehari dengan perhitungan kebutuhan zat
gizi seharinya hanya berkisar sekitar +10% .
MENYUSUN HIDANGAN/MENU SEHARI GIZI
PADA ATLET BADMINTON
DOSEN PENGAMPU :
MERITA, S.Gz, M.Si
seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup
zat-zat gizi yang digunakan secara efisien.
Kebutuhan energi yang diperlukan setiap orang berbeda-beda tergantung pada berbagai
faktor, antara lain umur, jenis kelamin, berat dan tinggi badan serta berat atau
ringannya aktivitas sehari-hari. Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk :
(1) Metabolisme basal, (2) Aktivitas fisik, dan efek makanan atau pengaruh dinamik
khusus (Specific Dynamic Action/SDA). Kebutuhan energi terbesar pada umumnya
diperlukan untuk metabolisme basal. (Almatsier, 2004 : 136).
Dalam pembinaan olahragawan beban kegiatan fisik dan lama untuk tiap cabang
olahraga tidak sama. Berdasarkan alasan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa
makanan (zat gizi) atau kebutuhan energi setiap cabang olahraganya berbeda-beda.
Cara penggunaan energi oleh tubuh juga berbeda. Pada cabang olahraga tolak peluru,
lempar cakram dan lempar lembing atau loncat tinggi, tubuh menggunakan sejumlah
besar energi dalam waktu singkat. Sebaliknya pada jenis olahraga yang tergolong long
duration, pemakaian energi untuk jangka waktu lama (Serta, 2009 : 18).
Aktivitas fisik yang dilakukan atlet lempar pelatda PON sehari – harinya termasuk dalam
kategori olahraga sedang, namun program latihan yang atlet lakukan termasuk kedalam
program latihan berat dan membutuhkan asupan energi yang cukup (seimbang).
Pertemuan : Ke Sepuluh
Hari/tanggal : Senin/ 01 Juni 2015
Materi : Gizi pada Atlet
Landasan teori : Nutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan prima
seorang atlet pada saat bertanding. Selain itu nutrisi ini dibutuhkan pula pada kerja
biologik tubuh, untuk penyediaan energi tubuh pada saat seorang atlet melakukan
berbagai aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan (training), bertanding dan saat
pemulihan, baik setelah latihanmaupun setelah bertanding. Nutrisi juga dibutuhkan untuk
memperbaiki atau mengganti sel tubuh yang rusak. Banyak pelatih atau atlet yang
menganggap bahwa asupan nutrisi pada atlet sama saja dengan yang bukan atlet.
Kenyataannya tidak demikian, asupan nutrisi pada atlet disiapkan berdasarkan
pengetahuan tentang dominasi energi yang akan digunakan, peran sumber nutrisi tertentu
pada proses penyediaan energi. Dalam hal ini termasuk pula tentang pemberian suplemen
dan usaha khusus berupa modifikasi yang dilakukan terhadap asupan nutrisi pada waktu
tertentu, dalam upaya meningkatkan kebugaran bagi atlet.
Gizi pada atlet yang baru selesai bertanding : Atlet dari beberapa cabang olahraga
tertentu dapat bertanding lebih dari satu kalidalam sehari. Agar kinerja atlet tetap optimal
pada saat bertanding, dapat dilakukan berbagai cara antara lain pemijatan, tidur dan dari
aspek nutrisi perlu dilakukan:
a. Penggantian cairan atau elektrolit yang hilang melalui keringat
b. Mengganti cadangan glikogen yang habis digunakan selama olahraga
c. Memberikan suplemen yang diperlukan untuk pemulihan dan penggantian sel-sel
yang rusak.
Total kebutuhan zat gizi Energi (kkal) Protein (gram) Lemak(gram) KH (gram)
Berdasarkan perencanaa 3001,25 118,75 56,75 518,25
Berdasarkan perhitungan 3187,91 119,54 53,13 557,88
Persentase (%) 94,14 % 99,33% 106,81% 92,89%
Pembahasan :
Rancangan menu sehari dari tabel perencanaan menu sehari tersebut di rancang
berdasarkan patokan/acuan dari table susunan makanan/pangan sehari.
Dari hasil perhitungan kebutuhan zat gizi sehari dan percobaan penyusunan menu sehari
yang telah dilakukan untuk seorang atlet badminton yang berumur 28 tahun dengan BB 64
kg, dan TB 161 cm . Maka didapatkan bahwa : Atlet badminton tersebut dalam
kesehariannya harus memenuhi energinya sebesar 3187,91 kkal, Proteinnya 119,54 gr,
lemaknya 53,13 gr dan karbohidratnya 557,88 gr. Sedangkan dalam perhitungan
perencanaan menu sehari didapatkan energinya 3001,25 kkal , proteinnya 118,75 gr ,
lemaknya 56,75 gr dan karbohidratnya 518,23 gr.
Terdapat selisih kelebihan maupun kekurangan antara jumlah yang telah diperhitungkan
dengan jumlah setelah dilakukan penyusunan menu sehari.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan zat gizi sehari dan perencanaan menu sehari untuk
raisha tersebut maka didapatkan Persentase (%) kebutuhan zat gizi sehari tersebut yaitu
sebagai berikut :
5. Jumlah Energi 94,14 %
6. Jumlah Protein 99,33 %
7. Jumlah Lemak 106,81 %
8. Jumlah Karbohidrat 92,89 %
Range untuk persentase (%) kelebihan maupun kekurangan zat gizi sehari yaitu :
90% - 110%
Jadi perbandingan antara hasil perencanaan menu sehari dengan perhitungan kebutuhan zat
gizi seharinya hanya berkisar sekitar +10% .
DOSEN PENGAMPU :
MERITA, S.Gz, M.Si
Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak
mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan
atau hasil olahannya. Istilah Vegetarian diciptakan pada tahun 1847, Pertama kali
digunakan secara formal pada tanggal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan
kawan-kawan, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan
dari Vegetarian Society Inggris. Kata ini berasal dari bahasa Latin vegetus, yang berarti
keseluruhan, sehat, segar, hidup.
Selama bertahun-tahun vegetarian telah berkembang pesat yang berawal dari suatu
kebutuhan menjadi pada suatu pilihan. Pola makan vegetarian cenderung tinggi serat,
kalium, magnesium serta rendah lemak, natrium dan kalsium. Faktor asupan makanan
diduga mempunyai peranan dalam peningkatan tekanan darah, serta IMT merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah
Pengkajian Kasus
Seorang remaja putrid yang berusia 17 tahun dengan BB 46 kg, TB 157 cm. Dia merupakan
seorang vegetarian type Lacto-Ovo-Vegetarian. Aktivitas kesehariannya tergolong sedang.
Pertemuan : Ke Sebelas
Hari/tanggal : Senin/ 08 Juni 2015
Materi : Gizi Pada Vegetarian
Landasan teori : Seorang yang vegetarian merupakan seorang yang hanya makan
tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti
daging, unggas, ikan atau hasil olahannya. Walaupun vegetarian dikenal sebagai seorang
yang hanya mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, tidak menutup
kemungkinan bagi mereka untuk mengkonsumsi makanan seperti susu dan telur. Adapun
vegetarian yang juga mengkonsumsi susu dan telur merupakan vegetarian type Lacto-Ovo-
Vegetarian. Pemenuhan zat gizi bagi vegetarian juga haruslah seimbang dan sehat. Untuk itu
ada beberapa jenis bahan makanan yang perlu dikonsumsi oleh vegetarian, antara lain:
1. Sayur-sayuran merupakan bahan makanan yang kaya akan zat gizi, diantaranya vitamin
C, beta karoten, riboflavin, zat besi, kalsium dan bahan makanan nongizi, yakni serat.
Sayur-sayuran berdaun hijau, seperti bayam dan brokoli, sayur-sayuran yang berwarna
kuning atau oranye seperti bayam, kentang manis, labu, semangka dan melon kuning
mengandung beta karoten yang tinggi, perlu dikonsumsi lima porsi setiap hari.
2. Buah-buahan merupakan bahan makanan yang kaya serat, vitamin C dan beta karoten,
sehingga perlu dikonsumsi setiap hari.
3. Roti, sereal, nasi dan biji-bijian lain sangat baik untuk dikonsumsi. Biji-bijian kaya akan
serat, karbohidrat, protein dan zink.
4. Kedelai maupun susu kedelai dan hasil olahannya baik untuk dikonsumsi karena
merupakan sumber kalsium yang baik.
5. Makanan jenis kacang-kacangan merupakan sumber protein, serat, zat besi, kalsium dan
zink, sehingga baik untuk dikonsumsi.
Pembahasan
MENYUSUN HIDANGAN/MENU SEHARI GIZI
PADA TENAGA KERJA
DOSEN PENGAMPU :
MERITA, S.Gz, M.Si
Hasil survey yang dilakukan oleh UNDP menunjukkan bahwa HumanDevelopment Index (HDI) bangsa
Indonesia tahun 2001 menduduki peringkat110 yang jauh lebih rendah dari pada Malaysia dan Jepang, hal
ini disebabkantingkat kesehatan bangsa Indonesia masih rendah termasuk masih banyak dijumpai kasus
kurang gizi.Gizi kerja sebagai salah satu aspek dari kesehatan kerja mempunyai peranpenting, baik bagi
kesejahteraan maupun dalam rangka meningkatkan disiplindan produktivitas. Hal ini dikarenakan tenaga
kerja menghabiskan waktunyalebih dari 35% setiap hari di tempat kerja. Oleh karena itu mereka
perlumendapatkan asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan jenis / beban pekerjaanyang
dilakukannya.Kekurangan nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerjasehari-hari akan membawa
akibat buruk terhadap tubuh, seperti : pertahanantubuh terhadap penyakit menurun, kemampuan fisik
kurang, berat badanmenurun, badan menjadi kurus, muka pucat kurang bersemangat, kurangmotivasi,
bereaksi lamban dan apatis dan lain sebagainya. Dalam keadaan yangdemikian itu tidak bisa diharapkan
tercapainya efisiensi dan produktivitas kerjayang optimal.Usaha untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas tenaga kerja harussejalan pula dengan usaha mengatasi masalah gizi tenaga kerja, yaitu
dengan jalan memperbaiki keadaan kesehatan dan meningkatkan keadaan gizinyamelalui
pelaksanaan gizi kerja di perusahaan. Didalam makalah ini akandijelaskan berbagai masalah gizi pada tenaga
kerja serta factor-faktor yangmempengaruhi status gizinya.
PENGKAJIAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Pengkajian kasus
Seorang pria yang berusia 35 tahun bekerja di PT .Z sebagai kontraktor jalan (aktivitas berat)
pria tersebut memiliki BB 65 kg, TB 163 cm.
3.Makan Makanan sehari-Hari yang memenuhi kecukupan energy dan zat-zat gizi
Frekuensi makan serta komposisi makanan bagi tenaga kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan bagi tenaga kerja tersebut. Bagi tenaga kerja yang makan 5 x sehari menjadi
meningkat produktifitas kerja daripada group tenaga kerja yang 3 kali makan dalam sehari.
Pada pekerja wanita, memberikan snack pada waktu istirahat menjadi meningkatnya
produktifitas kerja, Pekerja dengan sarapan pagi lebih baik produktifitas kerjanya dari
pekerja tanpa sarapan atau hanya minum kopi pahit.
Makan pagi mempunyai Pengaruh penting pada produktivitas tenaga kerja.
Makan pagi menjamin penyediaan kalori Untuk dipergunakan pada 2 jam pertama bekerja di
Pagi hari.
Tenaga kerj ayang Bekerja melebihi ketentuan kerja atau menjalankan pekerjaan yang
dianggap berat , membutuhkan makanan tambahan (Extrafooding/extra voeding). Extra
fooding yaitu 10% pemberian makanan tambahan yang berupa makanan yang tinggi
karbohidrat seperti : bubur sumsum,pudding dll.
Pembahasan :
MENYUSUN HIDANGAN/MENU SEHARI GIZI
PADA IBU HAMIL
DOSEN PENGAMPU :
DJAYUSMANTOCO, Dn.Com, M.Kes
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu
harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan
berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan
selama hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin,
asam folat dan energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat
kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu,
perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah
satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu
memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu
hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas
janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah,
pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti
tentang pentingnya gizi seimbang serta menu seimbang saat kehamilan Sering kali kita
temukan banyak ibu hamil meninggal atau bayi meninggal dikarenakan kekurangan gizi pada
masa kehamilan. Masa kehamilan merupakan masa dimana seorang wanita memerlukan
berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan normal.
Jika ibu mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin
yang dikandungnya serta kurang gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dapat
menimbulkan keguguran, cacat bawaan, dan berat bayi rendah. Oleh karena itu, perhatian
terhadap gizi dan pengawasan berat badan selama hamil merupakan suatu hal penting dalam
pengawasan kesehatan pada masa kehamilan.
Pengkajian kasus
Nyonya Wirna seorang ibu hamil yang berumur 24 tahun dengan usia kehamilan 33 minggu,
TB 160 cm, BB sebelum hamil 62 kg. Akhir-akhir ini ny. Wirna sering lemah, lebih sering
kecapean, Hb terakhir yaitu 7 hg. Ny. Wirna sehari-hari bekerja sebagai IRT.
Pembahasan :