Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Disusun Oleh:

1. Septi Permatasari (1810089)


2. Shania Kartika Dewi (1810091)
3. Sheilla Dian Pitaloka (1810093)
4. Sisi Istiyana Dewi (1810095)
5. Siti Rachmawati (1810097)
6. Suci Lovelyaningsih (1810099)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN`


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2021-2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub pokok bahasan : Diit Hipertensi

Tempat : Ruang Jantung RSAL Surabaya

Sasaran : Keluarga pasien

Tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021

Waktu : 09.00- selesai

A. LATAR BELAKANG
Penyakit hipertensi merupakan gejala peningkatan tekanan darah yang kemudian
berpengaruh pada organ yang lain, seperti stroke untuk otak atau penyakit jantung koroner
untuk pembuluh darah untuk pembuluh darah jantung dan otot jantung. Penyakit ini menjadi
salah satu masalah utama dalam ranah kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di dunia.
Hampir 1 milyar orang diseluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah
salah satu penyebab utama kematian dini diseluruh dunia. Di tahun 2020 sekitar 1,56 miliar
orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi membunuh hampir 8 miliyar orang
setiap tahun di dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahunnya di kawasan Asia Timur-
Selatan. Sekitar sepertiga dari orang dewasa di Asia Timur-Selatan menderita hipertensi
(WHO, 2015). Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2015 menunjukkan bahwa hipertensi
merupakan penyakit terbanyak urutan kedua dengan jumlah penderita 31.760 orang. Angka
kejadian hipertensi ini dilihat dari 22 puskesmas yang ada di kota Padang. Berdasarkan data
yang ada, angka kejadian hipertensi tertinggi adalah di Puskesmas Andalas sebanyak 1158
orang pada tahun 2015. Pembangunan kesehatan Indonesia diarahkan guna mencapai
pemecahan masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal, dari data yang disimpulkan bahwa masalah kesehatan akan
dipengaruhi oleh pola hidup, pola makan, faktor lingkungan kerja, olahraga dan stress.
Perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar menyebabkan meningkatnya prevalensi
penyakit degeneratif, salah satunya hipertensi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan Keluarga pasien mampu memahami
dan mengerti tentang Hipertensi.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Hipertensi, diharapkan Keluarga
pasien dapat:
a. Keluarga pasien mampu menjelaskan pengertian hipertensi.
b. Keluarga pasien mampu menyebutkan penyebab hipertensi.
c. Keluarga pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.
d. Keluarga pasien mampu menyebutkan upaya pencegahan hipertensi.
e. Keluarga pasien mampu menjelaskan kenapa hipertensi harus di cegah

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

2. Media dan alat


Leaflet

3. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021
Pukul : 09.00
Tempat : Ruang Jantung RSAL Surabaya
4. Setting tempat

FASILIT Notulen
MODERATOR
ATOR

PEMATERI

AUEDIEN
AUDIEN

AUDIEN AUDIEN

OBSERVER

5. Pengorganisasian
Pemateri : Sisi Istiyana Dewi
Moderator : Shania Kartika Dewi
Fasilitator : Siti Rachmawati, Sheilla Dian Pitaloka
Notulen : Septi Permatasari
Observer : Suci Lovelyaningsih
6. Kegiatan penyuluhan

NO Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan penyuluhan Sasaran Media


1. Pembukaan 3 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Kata-kata
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan atau kalimat
3. Menyampaikan tentang dan menyimak
tujuan pokok materi 3. Bertanya
4. Meyampakaikan pokok mengenai
pembahasan perkenalan dan
5. Kontrak waktu tujuan jika ada
yang kurang jela
2. Pelaksanaan 12 menit Leaflet
3. Penutup 5 menit 1. Tanya jawab 1. Sasaran dapat Kata-kata
2. Memberikan kesempatan menjawab tentang atau kalimat
pada peserta untuk pertanyaan yang
bertanya diajukan
3. Melakukan evaluasi 2. Mendengar
4. Menyampaikan kesimpulan 3. Memperhatikan
materi 4. Menjawab salam
5. Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan salam

D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Jantung RSAL Surabaya

2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi hasil
a. Pasien mengetahui tentang diit hipertensi
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

A. Pengertian
Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah sebagai
peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya
90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga
menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi
tekanan darah, makin besar resikonya. Sedangkan menurut Setiati (2015), hipertensi
merupakan tanda klinis ketidakseimbangan hemodinamik suatu sistem kardiovaskular, di
mana penyebab terjadinya disebabkan oleh beberapa faktor atau multi faktor sehingga tidak
bisa terdiagnosis dengan hanya satu faktor tunggal (Setiati, 2015).

B. Penyebab
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan (Ardiansyah M., 2012)
a) Hipertensi primer
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hiperetnsi yang 90% tidak diketahui
penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi
esensial diantaranya :
1. Genetik
Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih tinggi mendapatkan
penyakit hipertensi.
2. Jenis kelamin dan usia
Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause berisiko tinggi
mengalami penyakit hipertensi.
3. Diit konsumsi tinggi garam atau kandungan lemak.
Konsumsi garam yang tinggi atau konsumsi makanan dengan kandungan lemak yang
tinggi secara langsung berkaitan dengan berkembangnya penyakit hipertensi.
4. Berat badan obesitas
Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering dikaitkan dengan
berkembangnya hipertensi.
5. Gaya hidup merokok dan konsumsi alcohol
Merokok dan konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi
karena reaksi bahan atau zat yang terkandung dalam keduanya.
b) Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui penyebabnya. Hipertensi
sekunder disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu :
1. Coarctationaorta
yaitu penyempitan aorta congenital yang mungkin terjadi beberapa tingkat pada aorta
toraksi atau aorta abdominal. Penyembitan pada aorta tersebut dapat menghambat
aliran darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah diatas area kontriksi.
2. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal
Penyakit ini merupakan penyakit utama penyebab hipertensi sekunder. Hipertensi
renovaskuler berhubungan dengan penyempitan.
3. Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen).
Kontrasepsi secara oral yang memiliki kandungan esterogen dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi melalui mekanisme renin-aldosteron-mediate volume expantion.
Pada hipertensi ini, tekanan darah akan kembali normal setelah beberapa bulan
penghentian oral kontrasepsi.
4. Kegemukan (obesitas) dan malas berolahraga.
5. Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah untuk sementara
waktu.
6. Kehamilan
7. Luka bakar
8. Merokok
Nikotin dalam rokok merangsang pelepasan katekolamin. Peningkatan katekolamin
mengakibatkan iritabilitas miokardial, peningkatan denyut jantung serta
menyebabkan vasokortison yang kemudian menyebabkan kenaikan tekanan darah.

C. Tanda dan gejala


Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016), tanda dan gejala pada
hipertensi dibedakan menjadi :
a) Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan darah tidak teratur.
b) Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala
dan kelelahan. Dalam kenyataanya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai
kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis. Beberapa pasien yang menderita
hipertensi yaitu :
1. Mengeluh sakit kepala, pusing
2. Lemas, kelelahan
3. Sesak nafas
4. Gelisah
5. Mual
6. Muntah
7. Epistaksis
8. Kesadaran menurun

D. Upaya pencegahan
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Hindari Kegemukan
3. Hindari rokok dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah raga teratur atau Aktifitas fisik
6. Batasi pemakaian garam
7. Istirahat cukup
MATERI DIIT HIPERTENSI

A. Pengertian
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang bertujuan untuk membatu
menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal, selain itu
diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan factor resiko hipertensi lainnya seperti berat
badan berlebih, tinggi kolestrol dan Asam Urat dalam darah.

B. Tujuan
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam atau mengurangi air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekaan darah pada hipertensi.

C. Syarat-syarat diit
1. Cukup energi, Protein, Mineral dan Vitamin
2. Bentuk makanan di sesuaikan dengan keadaan penyakit
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat ringannya Hipertensi

D. Makanan yang dianjurkan atau boleh dikonsumsi


1. Pisang
2. Sayuran Hijau kecuali daun singkong , daun melinjo dan bijinya
3. Buah- buahan kecuali buah durian
4. Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak
5. Susu Skim
6. Oatmeal
7. Ikan

E. Makanan yang dihindari atau dibatasi


1. Makanan yang mengandung garam, seperti makanan cepat saji, makanan kemasan.
2. Makanan yang banyak mengandung Gula
3. Makanan Berlemak
4. Makanan dan Minuman mengandung Alkohol
5. Contoh jus Penurun Hipertensi yang mudah di buat dan di peroleh bahan – bahan nya :
a. Jus Apel dan Seledri 1 buah apel ukuran sedang di tambah 2-3 sendok irisan seledri
b. Jus belimbing dan Timun 3- 4 iris belimbing buah di tambah 5-7 iris mentimun segar
bisa di tambah perasan jeruk nipis sesuai selera
c. Jus timun Seledri 5-7 iris mentimun segar ditambah 2-3 sendok irisan seledri.
DAFTAR PUSTAKA

Aridiansyah M. 2012. Medikal Bedah Untuk Menghasiswa. Yongyakarta: Diva Press.

Friedman, M. 2010. Keperawatan keluarga Teori dan Praktik Edisi 5. Jakarta: EGC.

Huda Nurarif & Kusuma H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & Nanda NIC NOC. Edisi Revisi jilid 2. Jogja: Medi Action.

Setiati. 2015. Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

WHO. World Health Statistik. 2015. World Health Organization.

Anda mungkin juga menyukai