Disusun Oleh :
Iftitarurrahmah, S.Kep
Fitriani, S.Kep
Fetricia, S.Kep
Maherisa maharani, S.Kep
Nelly apriyenti, S.Kep
Rina, S.Kep
Rina Angelina, S.Kep
Rini mustika dewi, S.Kep
Vivi Oktarina, S.Kep
Wahyu Lia Reno, S.Kep
A. Latar Belakang
sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, salah satunya adalah
yang memuaskan kepada klien maupun keluarganya (Depkes, 1987). Oleh karena
dimiliki perawat dapat dicapai melalui banyak cara. Salah satu cara untuk dapat
kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktik Jika ditinjau dari sistim
pelayanan kesehatan di indonesia, maka peranan dan kedudukan rumah sakit adalah
tenaga seorang pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen lebih
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh Mahasiswa Profesi
keperawatan masih ada yang tidak sesuai dengan proses penerapan manajemen yang
benar. Hal ini dapat dilihat mulai dari proses perencanaan (planning),
pengawasan (controlling).
ruangan ini antara lain masalah kekurangan alat logistik, sehingga hal ini dapat
menghambat kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Tapi hal ini
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Batusangkar
SM Batusangkar
C. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa
manajemen keperawatan.
2. Perawat
(role play) dan penyegaran yang diberikan sesuai dengan masalah yang
ditemukan.
3. Rumah Sakit
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian akan membantu sebagai bahan
dalam upaya peningkatan mutu manajerial pelayanan ruang Anak RSUD Prof.
TINJAUAN LITERATUR
A. Manajemen Keperawatan
Manajemen berasal dari kata manus yang artinya tangan, maka diartikan
secara singkat sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui tangan orang lain.
Keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga, kelompok dan
pokok yang menjadi ciri utama penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan
sumber daya, efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan
satu atau lebih dari fungsi-fungsi utama yang bergerak mengarah pada satu tujuan.
1. Fungsi Manajemen
a) Planning (Perencanaan)
ada fungsi perencanaan tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat
1. Tujuan Perencanaan
pelaksanaan program.
3. Jenis Perencanaan
a. Perencanaan Strategi
yang langka, termasuk uang dan waktu, dan untuk mengatur pekerjaan
divisi keperawatan.
c. Perencanaan Operasional
perawatan pasien.
Di dalam perencanaan operasional terdiri dari dua bagian
yaitu rencana tetap dan rencana sekali pakai. Rencana tetap adalah
4. Manfaat Perencanaan
perubahan-perubahan lingkungan.
- Memudahkan kordinasi
- Membuat tujuan lebih khusus, lebih rinci dan lebih mudah dipahami
a. Keuntungan Perencanaan
produktif.
b. Kelemahan Perencanaan
diambil
b) Organizing (Pengorganisasian)
kegiatan yang beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka
1. Manfaat Pengorganisasian
- Pendelegasian wewenang.
2. Langkah-langkah Pengorganisasian
- Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang
tujuan.
praktis.
- Mendelegasikan wewenang.
c) Staffing (Kepegawaian)
perawat yang diperlukan, logistik dari pola program pengaturan staf dan
selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 52 minggu dalam setahun. Setiap
rencana pengaturan staff harus disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit dan
tidak dapat hanya dicapai dengan rasio atau rumusan tenaga/pasien yang
dipengaruhi oleh jumlah dan komposisi staff medis dan pelayanan medis yang
jumlah test, obat-obatan dan pengobatan, jumlah dan jenis pembedahan akan
filosofi dan objektif tertulis, struktur organisasi, fungsi dan tanggung jawab,
sedikit orang yang dibutuhkan jika mereka terorientasi pada situasi kerja.
Penjadwalan siklus merupakan salah satu cara terbaik yang dipakai untuk
memenuhi syarat distribusi waktu kerja dan istirahat untuk pegawai. Pada cara
ini dibuat pola waktu dasar untuk minggu-minggu tertentu dan diulang pada
d) Directing (Pengarahan)
dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang
nyata.
Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam keberhasilan
mengambil tindakan yang sesuai dengan usulan pimpinan atau usulan bersama.
mampu untuk memotivasi diri sendiri untuk bekerja dan banyak membaca,
kepemimpinan yaitu :
- Autokratik
- Demokratis
- Laissez faire
kebebasan kepada setiap orang dan menginginkan setiap orang senang. Hal
perawat professional.
e) Controlling (Pengawasan)
yang terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat dengan
dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan
(Mockler, 2002).
prinsip berikut :
- Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staff dan hasilnya mudah
- Standard unjuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staf,
sehingga staf dapat lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan komitmen
sasaran dan kelengkapan rencana untuk mencapai tujuan telah tersedia, serta
- Harus objektif
- Harus fleksibel
- Harus ekonomis
manajer. Sebagai contoh, manajer perawat kepala dari satu unit bertanggung
Hanya mengukur dukungan fisik saja, dan secara relatif beberapa alat
- Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya lainnya telah mencukupi
- Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk promosi
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam
kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang
Standard kinerja dapat digunakan untuk kinerja individual, dan kriteria dapat
kriteria kinerja, tujuan perencanaan, rencana strategis, pengukuran hasil secara fisik
dan kuantitatif, unit pelayanan, jam personel, kecepatan, biaya, modal, pajak,
program, dan standard-standard yang tidak jelas. Mereka juga menetapkan sebagai
tes dimana suatu pengevaluasian atau keputusan dapat dijadikan dasar. Manajer
oleh PPNI (2010) yang mengacu dalam tahapan proses keperawatan, yang
2. Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang yang terkait, tim kesehatan,
- Status biologis-psikologis-sosial-spritual
tanda/gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (P, E).
data terbaru.
keperawatan
kebutuhan pasien
4. Standard IV : Implementasi
keperawatan
pasien.
perencanaan keperawatan
perencanaan.
catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dari segala macam tuntutan,
yang berisi data lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan
dari pasien, tetapi juga jenis/tipe, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam
Tyo, 2009):
- Biling keuangan
- Bahan pendidikan
- Audit keperawatan
- Informasi statistik
- Bahan penelitian
- Hukum :
dan bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan
profesi keperawatan dimana perawat sebagai pemberi jasa dan pasien sebagai
tersebut dapat digunakan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu
oleh tenaga kesehatan (perawat), tanggal dan perlu dihindari adanya interpretasi
untuk mengetahui sejauh mana kesehatan pasien dapat teratasi dan seberapa
jauh masalah baru dapat diidentifikasi dan dimonitor melalui catatan yang
(Nursalam, 2001).
- Komunikasi :
masalah yang berkaitan dengan pasien. Perawat atau tenaga kesehatan lain
akan dapat melihat catatan yang ada dan sebagai alat komunikasi yang
2001).
- Keuangan :
yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang dapat
- Pendidikan :
keperawatan (Nursalam,2001).
- Penelitian :
2001).
- Akreditasi :
dan pengembangan lebih lanjut. Hal ini selain bermanfaat bagi peningkatan
dalam hal ini perawat mencatat apa yang dilihat dari respon pasien pada
g. Hindari penggunaan istilah penulisan yang tidak jelas dari setiap catatan
h. Data harus ditulis secara syah dengan menggunakan tinta dan jangan
i. Untuk merubah atau menutupi kesalahan apabila terjadi salah tulis, coret
k. Wajib membaca setiap tulisan dari anggota lain kesehatan yang lain
a. Pengkajian
- Mengumpulkan Data
- Validasi data
- Organisasi data
- Mencatat data
b. Diagnosa Keperawatan
- Analisa data
- Identifikasdi masdalah
- Formulasi diagnosa
c. Perencanaan / Intervensi
- Prioritas Masalah
- Menentukan tujuan
d. Pelaksanaan/implementasi
hasilnya, berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan
- Quality Assurance (menjamin mutu ) yang akan menunjukkan apa yang secara
yang sudah ada, untuk selanjutnya digunakan dalam menentukan jurnal perawat
ada.
pemberian asuhan keperawatan profesional yang sudah ada dan akan terus
1. Metode fungsional
efisiensi, pembagian tugas yang jelas, dan pengawasan yang baik. Metode ini
sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga. Perawat senior
Kepala Ruangan
Pasien/klien
2. Metode Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-
Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas tenaga
profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling
waktu, yang sulit untuk dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk. Hal pokok
dalam metode tim adalah ketua tim sebagai perawat profesonal harus mampu
menghargai kepemimpinan ketua tim, model tim akan berhasil bila didukung
yang berpusat pada klien. Perawatan ini memberikan pengawasan efektif dari
kooperatif antara pemimpin dan anggota tim. Melalui pengawasan ketua tim
jika ketua tim tidak dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan pasien,
terpenuhi
Kepala Ruangan
3. Metode primer
ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer
ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien
primer adalah ada tanggung jawab dan tanggung gugat, ada otonomi, dan
klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Selain itu, asuhan yang
Perawat Primer
4. Metode kasus
dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift, dan
tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari
perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk
perawat lebih memahami kasus per kasus, sistem evaluasi dari manajerial
perawat penanggung jawab, perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai
Kepala Ruangan
Disamping itu, karena saat ini perawat yang ada di RS sebagian besar
Contoh:
seorang kepala ruang rawat juga Ners. Perawat associate (PA) 21 orang,
PA PA PA PA
PA PA PA PA
PA PA PA PA
Misi JCI
Tujuan JCIA
1. Kualitas pelayanan
2. Kepercayaan masyarakat
4. Staff safety
5. Revenue
6. Margin
7. Kesejahteraan karyawan
8. Daya saing
Manfaat JCIA
1. Izin operasi
Standar JCI
c. Care of patient
d. Assesment of patient
2. Organitation function
penelitian.
7. Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam hal melakukan evaluasi tentang mutu
MPKP
asuhan keperawatan.
Kedudukan
serta menggunakan dan memelihara logistic keperawatan secara efisien dan efektif.
Uraian Tugas :
program pengobatan.
sebelumnnya.
dokter.
10. Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning service,
mengatur tugas peserta didik, mengatur tata tertib ruangan yang ditunjukkan
Uraian tugas :
3. Memberi waktu kepada peserta didik untuk membaca rekam medis pasien
9. Melakukan post konfrens yang membahas tentang kegiatan peserta didik dalam
10. Membimbing peserta didik dalam rangka mengakhiri praktek di suatu ruangan
11. Mengontrol kehadiran peserta didik dan melaporkan kepada diklat apabila
peserta didik tidak hadir memberi bimbingan peserta didik sesuai dengan tingkat
12. Mengkoordinasi bimbingan kepada penanggung jawab tugas sore dan malam.
Tugas Dan Tanggung Jawab Perawat Pelaksana
Uraian tugas :
2. Mengadakan serah terima dengan group/tim lain (group petugas ganti) mengenai
dokter
kesehatan
10. Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning service
11. Mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada semua petugas, peserta didik
lingkungannya.
Analisis situasional fungsi manajemen dikaji oleh mahasiswa profesi Ners uni
versitas fort de kock tahun 2020 di RSUD Prof. DR. MA Hanafiah SM, Batusangkar
di ruangan Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah SM, Batusangkar. Hal ini dilakukan
untuk memperoleh gambaran tentang kekuatan dan kelemahan dalam manajemen agar
Batusangkar
Ruang Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah SM, Batusangkar merupakan rumah
sakit tipe C dan terakreditasi paripurna bintang lima yang terletak di kota
batusangkar kabupaten tanah datar dengan 10 ruang rawat inap, pelayanan poli,
pelayanan UGD.
tenaga kesehatan yang profesional, mulai dari dokter spesialis, dokter umm,
perawat, bidan, apoteker, alat kesehatan dan obatnya. RSUD Prof. DR.MA
SM Batusangkar
1. Pengkajian
2021.
Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan tabulasi dan analisa data. Gambaran
SM Batusangkar
1) Trauma
2) Perawatan Luka
3) ISPA
4) Hipertensi
5) Rematik
6) Gastritis
7) Alergi
8) Diabetes
9) Asma
10) Febris
Hanafiah SM Batusangkar
Perawat di ruang Anak : RSUD Prof. DR.MA Hanafiah SM Batusangkar
Sales
S1
DIII
DIV
1. Observasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11
Jumlah tenaga
a. Berdasarkan pendidikan:
- S1 Keperawatan : 1 orang
- D3 Keperawatan
b) Sumber Dana
kesehatan BPJS dari Depkes. Selain itu, perawat juga mendapat insentif (jasa
medic). Dalam hal pembagian jumlah insentif semua perhitungan diatur oleh
Daftar Nama Alat Keperawatan, Jumlah dan Standar yang tersedia di ruangan
Depkes
1 Tensimeter 2/ruangan
2 Stetoskop 2/ruangan
4 Sterilisator 1/ruangan
5 Oksigen 2/ruangan
7 VC set 1/ruangan
9 Korentang 1/ruangan
15 Bengkok 2/ruangan
16 Pispot 2/ruangan
17 Urinal 2/ruangan
19 Termometer 2/ruangan
20 Standar infuse 1: ½
Daftar Obat, Jumlah dan Standar yang tersedia di ruangan Anak : RSUD Prof.
6 Ranitidin 8 amp
7 Tragesik 5 amp
8 Stesolid 20 amp
9 FC 20 2 pcs
10 FC 18 2 pcs
11 SP 5 cc 20 pcs
12 SP 3 cc 20 pcs
13 SP 10 cc 1 pcs
16 ABB No 20 3 pcs
17 ABB No 22 3 pcs
18 ABB No 24 3 pcs
Daftar Alat Tenun, Jumlah dan Standar yang tersedia di ruangan Anak :
2 Sprei 4
3 Mitela 1
4 Penutup sprei 1
5 Selimut biasa 3
6 Sarung bantal 4
7 Steek laken 2
8 Masker 20
9 Duk 2
10 Duk bolong 2
Daftar Alat Rumah Tangga, Jumlah dan Standar yang tersedia di ruangan
3 Standar infuse 1
4 Lampu sorot 1
5 Kunci duplikat 2
6 Troly 2
7 Timbangan BB/TB 1
8 Dorongan oksigen 2
9 Tempat sampah 2
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam
kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang
tidak terapeutik. Jenis-jenis standar profesi keperawatan meliputi: standard
hasil secara fisik dan kuantitatif, unit pelayanan, jam personel, kecepatan, biaya,
modal, pajak, program, dan standard-standard yang tidak jelas. Mereka juga
perbandingan dari nilai-nilai kualitatif dan kuantitatif, kriteria atau norma, dan
sebagai suatu aturan standard atau tes dimana suatu pengevaluasian atau
oleh PPNI (2010) yang mengacu dalam tahapan proses keperawatan, yang
- Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang yang terkait, tim
- Status biologis-psikologis-sosial-spritual
tanda/gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (P, E).
data terbaru.
keperawatan
kebutuhan pasien
- Mendokumentasikan rencana keperawatan
d. Standard IV : Implementasi
keperawatan
pasien.
perencanaan keperawatan
perencanaan.
ditetapkan.
SM Batusangkar
1. SOP praktur
2. SOP CKR
2) Proses
a. Planning
Visi
“……..
Misi
pelayanan kesehatan
1) Profesional
2) Tanggung Jawab
3) Disiplin
ditetapkan
4) Sadar Mutu
ditetapkan
5) Sadar Waktu
ditetapkan
6) Inisiatif
d. Motto
…………….
e. Preconference
Dari hasil observasi didapatkan hasi bahwa kepala ruang Anak Rsud
saja, sedangkan untuk shift siang dan malam tidak dilakukan preconference.
f. Bimbingan mahasiswa
g. Jadwal shift
dalam 3 shift yaitu pagi (07.30-14.00 WIB). Shift siang (14.00-19.30 WIB).
Shift malam (19.30-07.30). Kepala ruang hanya dinas pagi dan siang hari.
h. Rapat
rapat yaitu insidental dan terencana. Rapat bulanan untuk di ruangan Anak
pandemic.
Penyelesaian:
286
= 7 Orang
1. Organizing
DIREKTUR
drNurman
Kepala RuanganAnak
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
KEPALA PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
yaitu:
1. Kepala Ruang
mangannya
mangannya
yang lainnya
2. Perawat Pelaksana
kemampuannya
sakratul maut
administratif
menurut fungsinya
Melaksanakan tugas dinas pagi, siang, malam atau hari libur sesuai
penyakitnya (PKMRS)
b. Pergantian staf
individu maupun kelompok yaitu dengan membangun rasa saling percaya antar
perawat ataupun bidan dan bersikap adil serta konsisten terhadap semua ketenaga
kerjaan.
2. Actuating
a. Reward
Anak RSUD Prof. DR.MA Hanafiah SM Batusangkar itu sendiri belum ada
b. Punishment
teguran 3x secara lisan oleh kepala ruang. Jika dari teguran lisan tidak
c. Motivasi
Preconference yang dipimpin oleh kepala ruang dan diikuti oleh katim
ada. Motivasi kerja pegawai juga biasa dilakukan pada saat rapat
keperawatan.
Keputusan yang diambil bisa dari kepala ruangnya langsung, dan bisa dari
- sama.
adanya perawat yang datang terlambat, operan yang tidak tepat waktu, dan
4. Controlling
a. Kinerja Perawat
2 belum optimal, selama ini belum ada penilain kinerja pegawai secara
khusus yang dilakukan secara berkala baik oleh kepala ruang maupun
terkadang masih belum terlihat untuk peran ketua tim dan perawat
pasien, perawat membagi dan berkoordinasi dengan baik satu sama lain
b. Supervisi
1) Output
1. Pasien Safety
pelayanan kesehatan.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan diruang Anak ditemukan bahwa
dalam menigidentifikasi pasien safety belum optimal. (Belum ada segitiga resiko