Anda di halaman 1dari 11

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOXOID


No Dokumen No Revisi Terbit Ke Halaman

Puskesmas Balocci /Pusk- 00 1 1/1


Bal/IMUNISASI/VIII/2015
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Plt. Kepala Puskesmas Balocci

IMUNISASI ………………………………. Alimuddin,SKM


NIP. 19661231 198603 1 068
Pengertian Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit tetanus.
Tujuan Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT untuk pemberian kekebalan
aktif terhadap tetanus.
Kebijakan Dokter, Bidan dan perawat yang terampil
Sasaran Bidan atau petugas medis dalam memberikan imunisasi tetanus toxoid

Prosedur Alat dan Bahan


Alat
Tidak ada
Bahan
1. Kapas
2. Serum Tetanus Toxoid
3. Jarum Suntik disposibel 2,5 ml
4. Air bersih hangat
Prosedur :
1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien :
a. Nama, Umur dan alamat
b. Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
c. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
d. Isi Form persetujuan tindakan medik dan pasien tanda tangan untuk
persetujuan
e. Tulis tarif tindakan dan persilahkan pasien membayar ke kasir
2. Siapkan bahan dan alat suntik
3. Ambil vaksin dengan jarum dan semprit disposible sebanyak 0,5 ml
4. Persilahkan pasien duduk
5. Oleskan kapas steril pada lengan kiri bagian atas
6. Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra muscular
7. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
8. Buang jarum bekas suntikan ke dalam kotak
9. Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar, dan jika tidak terjadi
efek samping pasien boleh pulang
10. Catat pada buku status dan KMS ibu hamil
Unit Poliklinik/Klinik KB, posyandu
terkait
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMBERIAN IMUNISASI BCG
No Dokumen No Revisi Terbit Ke Halaman

Puskesmas Balocci /Pusk- 00 1 1/1


Bal/IMUNISASI/VIII/2015
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Plt. Kepala Puskesmas Balocci

IMUNISASI ………………………………. Alimuddin,SKM


NIP. 19661231 198603 1 068
Pengertian Vaksin beku kering yang mengandung mycobacterium bovis hidup yang
dilemahkan (Bacillus calmtte Guerin), strain paris.
Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmette – Guerin (BCG )
agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC)
Kebijakan Dokter, Bidan dan perawat yang terampil
Sasaran Bidan atau petugas medis dalam memberikan imunisasi BCG

Prosedur Alat
Tidak ada
Bahan
1. Vaksin BCG
2. Jarum dan semprit disposibel 1 ml
3. Disposibel 5 cc untuk melarutkan
4. Kapas
5. Kartu imunisasi
Instruksi Kerja
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan
3. Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )
4. Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang
tua anak tersebut
5. Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi
6. Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan
menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut
7. Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya
pada insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) / dibawah kulit
8. Rapikan alat-alat
9. Petugas mencuci tangan
10. Mencatat dalam buku
Unit Poliklinik/Klinik KB, posyandu
terkait
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMBERIAN IMUNISASI POLIO
No Dokumen No Revisi Terbit Ke Halaman

Puskesmas Balocci /Pusk- 00 1 1/1


Bal/IMUNISASI/VIII/2015
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Plt. Kepala Puskesmas Balocci

IMUNISASI ………………………………. Alimuddin,SKM


NIP. 19661231 198603 1 068
Pengertian Cairan berwarna kuning kemerahan dikemas dalam vial gelas yang
mengandung suspense dari tipe 1,2 dan 3 virus polio hidup (strain sabin) yang
telah dilemahkan
Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit polio.
Kebijakan Dokter, Bidan dan perawat yang terampil
Sasaran Bidan atau petugas medis dalam memberikan imunisasi Polio

Prosedur Alat dan bahan


Alat
1. Pinset / gunting kecil
Bahan
1. Vaksin Polio
2. Pippet Polio
Instruksi Kerja
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor , kadaluarsa
dan vvm / vaksin vial monitor)
3. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil
4. Pasang pipet diatas botol vaksin
5. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
6. Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes
7. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang di imunisasi
8. Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesannya
9. Saat meneteskan vaksin ke mulut, agar vaksin tetap dalam kondisi steril
10.Rapikan alat
11.Petugas mencuci tangan
Unit Poliklinik/Klinik KB, posyandu
terkait
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
BULAN PENIMBANGAN BALITA
No Dokumen No Revisi Terbit Ke Halaman

Puskesmas Balocci /Pusk- 00 1 1/1


Bal/IMUNISASI/VIII/2015
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Plt. Kepala Puskesmas Balocci

IMUNISASI ………………………………. Alimuddin,SKM


NIP. 19661231 198603 1 068
Pengertian Bulan dimana dilakukan pengukuran (penimbangan BB, pengukuran panjang
badan, Tinggi Badan terhadap seluruh balita yang ada diwilayah kerja.
Tujuan 1. Memperoleh gambaran data status gizi seluruh balita diwilayah kerja
secara berkala
2. Memperoleh data balita gizi buruk berdasarkan nama dan alamat (by
name by address), kelompok umur, jenis kelamin, dan status ekonomi.
Kebijakan Semua balita harus ditimbang dan diukur panjang badan, dan tinggi badan
Sasaran Seluruh Balita (0-59 Bl) di wilayah kerja Puskesmas Balocci

Prosedur Persiapan :
1. Sosialisasi lintas program dan lintas sektoral
2. Menyiapkan form pencatatan dan pelaporan BPB
3. Menginventarisir sarana dan prasarana di Posyandu (Dacin,alat ukur,
TB,PB)
4. Menyiapkan standar baku
Pelaksanaan
1. Melaksanakan, memantau dan membina pelaksanaan penimbangan BB
dan ukuran panjang badan, tinggi badan, pada hari posyandu
2. Menentukan umur dan status gizi balita sesuai standar baku WHO-
NCHS
3. Merekap dan mengolah data hasil penimbangan dan pengukuran
panjang badan/tinggi badan
4. Membuat laporan hasil kegiatan
5. Rencana tindak lanjut
Unit Bidan Desa, Kader Posyandu
terkait
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMBERIAN IMUNISASI DPT
No Dokumen No Revisi Terbit Ke Halaman

Puskesmas Balocci /Pusk- 00 1 1/1


Bal/IMUNISASI/VIII/2015
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Plt. Kepala Puskesmas Balocci

IMUNISASI ………………………………. Alimuddin,SKM


NIP. 19661231 198603 1 068
Pengertian Imunisasi DPT *Difteri,Pertusis, Tetanus*
Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi DPT agar anak mempunyai daya
tahan Terhadap penyakit Dipteri ( batuk rejan ).
Kebijakan Dokter, Bidan dan perawat yang terampil
Sasaran Bidan atau petugas medis dalam memberikan imunisasi DPT

Prosedur Bahan
1. Vaksin DPT
2. Jarum dan semprit disposibel
3. Kapas
4. Bersih
Instruksi Kerja
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin yang akan di gunakan
3. Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah suntikan
3x untuk imunisasi DPT ini
4. Ambil 0,5 cc vaksin DPT
5. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas yang telah di basahi airbersih
6. Suntikan secara intra muskuler (im) atau sub kutan (sc)
7. Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT, berikan obat
penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut bila anak panas tinggi
(lebih
dari 39 0c)
8. Rapikan alat-alat
9. Petugas mencuci tangan
10. Mencatat dalam buku
Unit Poliklinik/Klinik KB, posyandu
terkait
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
No Dokumen No Revisi Terbit Ke Halaman

Puskesmas Balocci /Pusk- 00 1 1/1


Bal/IMUNISASI/VIII/2015
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Plt. Kepala Puskesmas Balocci

IMUNISASI ………………………………. Alimuddin,SKM


NIP. 19661231 198603 1 068
Pengertian Pemberian imunisasi campak untuk anak usia 9 Tahun
Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi campak agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit campak.
Kebijakan Dokter, Bidan dan perawat yang terampil
Sasaran Unit pelayanan KIA pada anak berumur 9 Tahun

Prosedur Alat dan Bahan


Alat
1. Pinset
2. Disposible spuit
Bahan
1. Vaksin
2. Pelarut
3. Kapas
4. Air
Prosedur
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin dalam keadaan baik (no bact / exp / vvm)
3. Buka tutup vaksin dengan menggunakan Pinset
4. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
5. Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)
6. Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi
7. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas yang telah di
basahi air bersih
8. Suntikan secara sub (sc)
9. Rapikan alat
10. Cuci tangan petugas
Catatan Mutu
1. Kohort bayi
2. Buku Register KIA
3. Buku Status bayi
4. Kartu Imunisasi
Unit Poliklinik/Klinik KB, posyandu
terkait

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


PEMBERIAN IMUNISASI HBo
No Dokumen No Revisi Terbit Ke Halaman

/Pusk- 00 1 1/1
Bal/IMUNISASI/VIII/2015
Puskesmas Balocci
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Plt. Kepala Puskesmas Balocci

IMUNISASI ………………………………. Alimuddin,SKM


NIP. 19661231 198603 1 068
Pengertian Suatu tindakan pemberian vaksin hepatitis B pada bayi lahir 0-7 hari.
Tujuan Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus
hepatitis B
Kebijakan Semua bidan yang melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan
standar yang berlaku.

Sasaran Bidan yang melakukan pemberian imunisai HBo

Prosedur Persiapan Alat :


1. Sepasang sarung tangan bersih
2. Alat suntik prefilled Injection Device (PID), jenis alat suntik yang telh
berisi vaksin dosis tungal dari pabriknya berisi vaksin hepatitis B 0,5 ml
3. Kapas alcohol
Persiapan :
1. Memberi tahu Ibu dan keluarga bahwa bayinya akan diberikan vaksin
hepatitis B dengan cara disuntik
2. Posisikan bayi terlentang
Prosedur :
1. Keluarkan PID dari kemasan
2. Dorong dan tekan dengan cepat penutup jarum ke dalam port
3. Jarak antara penutup jarum dan port akan hilang dan terasa ada klik
4. Oleskan kapas alcohol di 1/3 paha luar bayi sebelah kanan
5. Pegang paha bayi sebelah kanan dengan Ibu jari dan jari telunjuk
6. Keluarkan pentup jarum
7. Pegang PID pada port dan suntikan jarum dengan sudut 90° di 1/3 paha
luar bayi sebelah kanan
8. Tekan reservoir (gelembung vaksin) untuk megeluarkan vaksin
9. Sesudah reservoir kempes, tarik PID keluar
10. Dep dengan kapas alcohol
Hal-Hal yang harus diperhatikan :
- Seelum menekan reservoir (gelembung vaksin) pastikan tidak ada darah
yang keluar
- Jangan sekali-kali menyuntikkan vaksin ketika ada darah yang keluar
dari tempat yang akan dilakukan penuntikan.
Unit Poliklinik/Klinik KB, Ruang Perawatan
terkait
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PERSIAPAN PELAYANAN IMUNISASI
No Dokumen No Revisi Terbit Ke Halaman

Puskesmas Balocci /Pusk- 00 1 1/1


Bal/IMUNISASI/VIII/2015
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Plt. Kepala Puskesmas Balocci

IMUNISASI ………………………………. Alimuddin,SKM


NIP. 19661231 198603 1 068
Pengertian Pelayanan imunisasi dimulai dengan adanya petugas yang menuju lokasi
pelayanan imunisasi, baik di Posyandu, sekolah yang ditentukan, dengan
terlebih dahulu mengambil peralatan imunisasi dan vaksin di Puskesmas.
Setelah proses penyuntikan vaksin selesai, kemudian dilakukan pencatatan di
buku KIA, kohort bayi dan register.
Tujuan Memberikan kekebalan aktif kepada anak
Kebijakan Semua bidan yang melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan
standar yang berlaku.

Sasaran Bidan yang melakukan pemberian imunisai

Prosedur Prosedur kerja pelayanan imunisasi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :


1. Penyiapan Pelayanan Imunisasi
2. Persiapan Tempat Pelayanan Imunisasi
3. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
4. Pemantauan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi

Penyiapan Pelayanan Imunisasi, meliputi peralatan logistik imunisas. Logistik


yang dimaksud antara lain meliputi vaksin, Auto Disable Syringe, safety box,
emergency kit, dan dokumen pencatatan status imunisasi. Peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan imunisasi tergantung pada perkiraan
jumlah sasaran yang akan diimunisasi. Jenis peralatan yang diperlukan untuk
pelayanan muniasi secara lengkap antara lain:
a. Termos/Vaksin carrier
b. Cool Pack / Kotak dingin cair
c. Vaksin, Pelarut dan penetes (dropper)
d. Alat suntik
e. Safety box (kotak pengaman)
f. Pemotong/kikir ampul pelarut
g. Formulir
h. Kapas dan wadah
i. Bahan penyuluhan (poster, leaflet, dan lainnya)
j. Alat tulis (kertas, pensil dan pena)
k. Kartu-kartu Imunisasi (KMS, kartu TT)
l. Buku register bayi dan WUS
m. Tempat sampah
n. Sabun untuk cuci tangan

Prosedur Pengeluaran vaksin dan pelarut dari lemari es


a. Sebelum membuka lemari es, tentukan seberapa banyak vial vaksin yang
dibutuhkan untuk pelayanan.
b. Catat suhu di dalam lemari es.
c. Pilih dan keluarkan vaksin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan untuk
VVM dan tanggal kedaluarsa (EEFO, FIFO).
Unit Poliklinik/Klinik KB, Ruang Perawatan, posyandu
terkait
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMERIKSAAN KEAMANAN VAKSIN
No Dokumen No Revisi Terbit Ke Halaman
Puskesmas Balocci
/Pusk- 00 1 1/1
Bal/IMUNISASI/VIII/2015
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Plt. Kepala Puskesmas Balocci

IMUNISASI ………………………………. Alimuddin,SKM


NIP. 19661231 198603 1 068
Pengertian Pemeriksaan keamanan pasien.
Tujuan Memberikan kekebalan aktif kepada anak
Kebijakan Semua bidan yang melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan
standar yang berlaku.
Sasaran Bidan yang melakukan pemberian imunisai

Prosedur Sebelum melakukan imunisasi, kita harus yakin bahwa vaksin telah aman
untuk diberikan, dengan prosedur sebagai berikut:
- Periksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, jangan gunkan
vaksin atau pelarut tersebut.
- Periksa alat pemantau botol vaksin (VVM). Jika vaksin sudah masuk
kriteria C dan D jangan dipergunakan.
- Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan vaksin dan pelarut jika
tanggal kadaluarsa telah lewat.
- Periksa alat pemantau suhu beku dalam lemari es. Jika indikator ini
menunjukkan adanya pembekuan atau anda menduga bahwa vaksin
yang sensitif beku (vaksin-vaksin DTP, DT, TT, HepB, DTP-HepB )
telah membeku, anda sebaiknya melakukan tes kocok.
Penting diperhatikan, bahwa selama proses pelayanan imunisasi harus
diperhatikan pemeliharaan cold chain, dengan beberapa poin penting berikut:
a. Selama pelayanan imunisasi, vaksin dan pelarut harus disimpan dalam
vaccine carrier dengan menggunakan cool pack, agar suhu tetap terjaga
pada temperature 20-80 C dan vaksin yang sensitive terhadap
pembekuan tidak beku.
b. Hindari vaccine carrier yang berisi vaccine dari cahaya matahari
langsung.
c. Sebelum sasaran datang vaksin dan pelarut harus tersimpan dalam
vaccine carrier yang tertutup rapat.
d. Jangan membuka vaccine atau melarutkan vaccine bila belum ada
sasaran datang.
e. Pada saat pelarutan suhu pelarut dan vaksin harus sama.
f. Petugas imunisasi tidak diperbolehkan membuka vial baru sebelum vial
lama habis.
g. Bila sasaran belum datang, vaksin yang sudah dilarutkan harus
dilindungi dari cahaya matahari dan suhu luar, seharusnya dengan cara
diletakkan di lubang busa yang terdapat diatas vaksin carrier (lihat
gambar di bawah).
h. Dalam setiap vaccine carrier sebaiknya terdapat empat cool pack.
i. Bila vaksin yang sudah dilarutkan sudah habis, pelarutan selanjutnya
dilakukan bila telah ada anak yang hendak diimunisasi.
Penyiapan Tempat Pelayanan Imunisasi
Beberapa persyaratan ruangan pelayanan imunisasi yang menetap (fasilitas
pelayanan kesehatan), antara lain:
• Mudah diakses, cukup tenang
• Tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu;
• Jika di dalam gedung maka harus cukup terang dan cukup ventilasi.
• Jika di tempat terbuka dan di dalam cuaca yang panas, tempat itu harus
teduh.
Unit Poliklinik/Klinik KB, posyandu
terkait
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
No Dokumen No Revisi Terbit Ke Halaman

Puskesmas Balocci /Pusk- 00 1 1/1


Bal/IMUNISASI/VIII/2015
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Plt. Kepala Puskesmas Balocci

IMUNISASI ………………………………. Alimuddin,SKM


NIP. 19661231 198603 1 068
Pengertian Salah satu bentuk kegiatan operasional dari imunisasi lanjutan pada anak
sekolah yang dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahunnya dengan sasaran
seluruh anak-anak usia sekolah dasar atau sederajat MI/SDLB Kelas 1,2 dan 3
diseluruh Indonesia.
Tujuan 1. Memperoleh gambaran data status gizi anak diwilayah kerja secara
berkala
2. Memperoleh data anak kurang gizi berdasarkan nama dan alamat (by
name by address), kelompok umur, jenis kelamin, dan status ekonomi.
Kebijakan Semua anak harus ditimbang dan diukur panjang badan, dan tinggi badan
Sasaran Anak Sekolah Dasar

Prosedur Persiapan :
1. Sosialisasi lintas program dan lintas sektoral
2. Menyiapkan form pencatatan dan pelaporan BPB
3. Menginventarisir sarana dan prasarana di Posyandu (Dacin,alat ukur,
TB,PB)
4. Menyiapkan standar baku
Pelaksanaan
1. Melaksanakan, memantau dan membina pelaksanaan penimbangan BB
dan ukuran panjang badan, tinggi badan pada bulan imunisasi anak
sekolah.
2. Menentukan umur dan status gizi anak sesuai standar baku WHO-
NCHS
3. Mempersiapkan data anak sekolah yang akan diimunisasi
4. Melakukan vaksinasi terhadap anak Sekolah Dasar Kelas I, II, dan III
5. Melakukan penyuluhan kepada anak sekolah mengenai imunisasi
dan penyakit
6. Merekap dan mengolah data hasil penimbangan dan pengukuran
panjang badan/tinggi badan
7. Membuat laporan hasil kegiatan
8. Rencana tindak lanjut
Unit Bidan Desa, Guru Wali Kelas
terkait

Anda mungkin juga menyukai