Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS GOL III


Angkatan/ Kelas : XXXVIII/ 1
Nama Agenda : Nasionalisme
Nama Peserta : NITA KARLINA. S.Pd
No. Daftar Hadir : 03
Lembaga Penyelenggara : PPSDM Kemendagri Regional Bandung
Pelatihan

A. Pokok Pikiran
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasilaadalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai nilai Pancasila yang


diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
• menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan;menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara;
• bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri;
• mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa;menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia;
• mengembangkan sikap tenggang rasa.

Prinsip-prinsip nasionalisme (hertz dalam nationality )


• Hasrat untuk mencapai kesatuan
• Hasrat untuk mencapai kemerdekaan
• Hasrat untuk mencapai keaslian
• Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa

Sebagai ASN, nasionalisme diaktualisasikan sesuai dengan fungsi dan


tugas antara lain pada ranah berikut:
• Kebijakan public
Sebagai ASN, kita harus memiliki nilai kepublikan yang memiliki orientasi
pada kepentingan public, menempatkan kepentingan public, bangsa dan
negara di atas kepentingan lainnya serta kepentingan nasional diatas
kepentingan sectoral atau golongan.
• Pelayanan public
Sebagai ASN kita harus memiliki integritas tinggi dalam melayani yang
disesuaikan dengan kode etink ASN. Bersikap adil, tidak diskriminatid,
professional dan berintegritas dalam memberkan pelayanan kepada
masyarakat. Selain itu ASN harus menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran,
keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel, dan memiliki kinerja yang
memuaskan public.
• Sebagai Perekat dan Pemersatu bangsa
Sebagai ASN kita harus memiliki rasa nasionalisme yang kuat, memiliki
kesadaran yang tinggi untuk menjaga kedaulatan negara dan pemersatu
bangsa serta mengupayakan sutuasi yang damai di seluruh Indonesia dan
terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Profil tokoh Nasional


Cut Nyak Dhien adalah keturunan bangsawan Aceh, lahir pada 1848 di
kampung Lam Padang Peukan Bada, wilayah VI Mukim, Aceh Besar. Ia dijuluki
"Ratu Aceh" lantaran tekadnya yang kuat dalam melawan kolonial Belanda di
Aceh. Ia menghabiskan masa hidupnya dengan terus melakukan pertempuran.
Semua itu ia lakukan demi menggapai cita-cita bangsa, yakni terbebas dari
kekuasaan penjajah. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi,
sementara suaminya Ibrahim Langa bertempur melawa Belanda. Tewasnya
Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 kemudian menyeret
Cut Nyak Dhien lebih jauh dalam perlawanannya terhadap Belanda.
Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah
sebelumnya ia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima
lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak
yang diberi nama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar,
Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda.
Namun, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Hal ini membuat
Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan
kecilnya. Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh
yang digrogoti berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu
pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.
Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan
penyakitnya mulai sembuh. Keberadaan Cut Nyak Dhien yang dianggap masih
memberikan pengaruh kuat terhadap perlawanan rakyat Aceh serta
hubungannya dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap membuatnya
kemudian diasingkan ke Sumedang.
Setahun, masa pengasingannya, Cut Nyak Dhien mengembuskan napas
terakhirnya. Ia menjadi salah satu sosok wanita Indonesia yang patut dicontoh
keberaniannya. Sejak tanggal 2 Mei 1964, Cut Nyak Dhien dianugerahi sebagai
pahlawan nasional. Nama Cut Nyak Dhien juga diabadikan sebagai Bandar
Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.

B. Penerapan
Adapun nilai-nilai nasionalisme yang dapat diimplementasikan adalah
sebagai berikut:
1. Pengamalan sila pertama yaitu dengan dipimpin ketua kelas siswa
berdoa pada setiap memulai pembelajaran.
2. Pengamalan sila kedua ditunjukkan dengan adanya kerja sama yang
baik dengan rekan-rekan guru dan saling menghormati
3. Pengamalan sila ketiga dilakukan dengan penguatan rasa bangga
dan cinta tanah air yang bisa ditunjukkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia saat berada di sekolah meskipun di sekolah beraneka
ragam suku.
4. Pengamalan sila ke empat ditunjukkan dengan menghargai pendapat
teman saat kita melakukan rapat di sekolah, mengutamakan kepentingan
bersama.
5. Pengamalan sila kelima dapat ditunjukkan dengan Saling membantu
sesama teman yang kesulitan. Bergotong royong mengerjakan hal-hal
yang sulit.Bersikap adil kepada semua teman dan guru.

SUMBER
https://tirto.id/biografi-cut-nyak-dhien-sejarah-singkat-pahlawan-wanita-
dari-aceh-ga6X

Anda mungkin juga menyukai