Kes
PANCASILA
KERAJAAN KUTAI
KERAJAAN SRIWIJAYA
Oleh Mr. Muhammad Yamin disebut sebagai negara Indonesia pertama dengan dasar
kedaulatan
Nilai – Nilai material Pancasila yang saling berkaitan dapat ditemukan, seperti:
Nilai persatuan yang tidak terpisahkan dengan nilai ketuhanan (raja sebagaipusat
kekuasaan dengan kekuatan religious berusaha mempertahankan kewibawaannya
terhadap para datu)
Nilai – Nilai kemasyarakatan dan ekonomi yang terjalin dengan nilai
internasionalisme (hubungan dagang dari pendalaman sampai ke negeri seberang
lautan Pelabuhan dan selat malaka)
KERAJAAN MAJAPAHIT
Prabu Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada berhasil mengintegritaskan nusantara dengan
dukungan oleh beberapa factor
Kekuatan religio magis yang berpusat pada sang prabhu
Ikaltan social kerajaan antara kerajaan-kerajaan daerah di jawa dengan sang prhabu
melalui lembaga pahom Narandra
Istilah Pancasila terdapat dalam buku Negarakertagama karangan Empu Prapanca dan buku
Sutasoma karangan Empu Tantular
Dalam buku tersebut Pancasila, berarti “berbatu sendi yang lima” juga berarti pelaksanaan
kesusilaan yang lima (Pancasila krama), yaitu:
1. Merupakan negara – negara yang berdaulat, Bersatu dan mempunyai wilayah yang meliputi
seluruh nusantara
2. Bangsa Indonesia telah mengalami kehidupan yang gemah ripajh loh jinawi, tata tentrem,
kerta raharja
ERA PENJAJAHAN
Pancasila adalah identitas yang dornmat, yang “tertidur” dan “terbius” selama kolonialise. Tonggak
Sejarah Penemuan Kembali sebagai jati diri bangsa :
Tanggal 1 Juni 1945 Ir.Soekarno mengusulkan lima dasar negara Indonesia yang disebut
dengan Pancasila :
Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)
Mufakat (demokrasi)
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa(Berkebudayaan)
Bisa diperas menjadi Tri Sila (Socinationalisme, Socio democratie, dan Ketuhanan)
bahkan menjadi Eka Sila (Gotoong Royong)
Piagam Jakarta disahkan dan digunakan sebagai pembukaan UUD NRI Tahun 1945
Ada beberapa perbaikan yang di lakukan, yaitu:
Kata “Piagam Jakarta” diganti dengan UUD NRI Tahun 1945
Kata “Mukadimah” pada Piagam Jakarta diganti dengan kata “Pembukaan”
7 kata dari kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat bagi
pemeluk-pemeluknya” dihapus dan diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Pada awal dekade 1950 muncul perbedaan perspektif yang dapat dikelompokkan menjadi
dua kubu, yaitu:
Kubu pertama menepatkan Pancasila lebih dari sekedar kompromi politik melainkan
sebagai filsafat social atau weltanschauung bangsa
Kubu kedua menepatkan Pancasila sebagai kompromi politik
Muncul dua pandangan besar terhadap dasar negara yang berpengaruh terhadap
munculnya Dekrit Presiden yaitu:
o Memenuhi ‘anjuran’ presiden untuk Kembali ke UUD NRI Tahun 1945 dengan
Pancasila
o Menyetujui Kembali ke UUD NRI Tahun 1945 tanpa cadangan, artinya dengan
Pancasila yang tertuang dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945
o Muncul Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pancasila dijadikan ideologi negara yang tampil hegemonic
Ir.Soekarno memberi tafsir Pancasila sebagai satu kesatuan paham dalam doktrin
“Manipol/USDEK”
Ir.Soekarno menghendaki persatuan di antara beragam golongan dan ideologi termasuk
komunis, dibawah satu payung besar Bernama Pancasila (Doktrin Manipol/USDEK)
Catatan:
Orde baru dikukukan dalam sebuah sidang MPRS yang berlangsung pada juni-juli 1966
Diantara ketetapan yang dihasilkan sidang tersebut adalah mengukuhkan supersemar dan
melarang PKI berikut ideologinya tumbuh dan berkembang di Indonesia
Menyusul PKI sebagai partai terlarang, setiap orang yang yang pernah terlibat dalam
aktivitas PKI ditahan
Sebagian diadili dan dieksekusi, Sebagian besar lainya diasingkan ke pulau Buru
Pada masa orde baru pula pemerintahan menekankan stabilitas nasional terlebih dahulu
diawali denga napa yang disebut dengan konsesus nasional, ada 2 macam konsesus nasional
yaitu:
- Pertama berwujud kebulatan tekad pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Konsesus pertama ini disebut juga
dengan konsesus utama
- Kedua adalah konsesus mengenai cara-cara melaksanakan konsesus pertama. Artinya,
konsesus kedua lahir sebagai lanjutan dari konsesus utama dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan. Konsesus kedua lahir antara pemerintah dan partai-partai politik
masyarakat.
Setelah cabinet Ampera terbentuk (25 juli 1966)
Menyusul tekad membangun dicanangkan UU Penanaman Modal Asing (10 januari 1967)
Penyerahan kekuasaan pemerintah RI dari soekarno kepada mandataris MPRS (12 februari
1967), lalu disusul
Pelantikan soeharto (12 maret 1967) sebagai pejabat presiden sungguh merupakan
kebahagiaan tersendiri bagi Gerakan pemuda ansor
Masalah toleransi agama dibahas serius karena, pada waktu itu pertentangan agama sudah
mulai memburuk bahkan bentrok fisik telah terjadi dimana-mana. Akibatnya timbul isu yang
mendiskreditkan partai islam dann umat islam.
Isu yang paling keras pada waktu itu adalah mendirikan Negara Islam
Sehingga, diberbagai daerah ormas islam maupun partai islam selalu dicurigai aparat
keamanan
Dakwah-dakwah semakin dibatasi bahka ada pula yang terpaksa dilarang
Terakhir malah, dikeluarkan garia kebijaksanaan di kalangan ABRI yang sangat merugikan
partai Islam dan Umat Islam
Dalam kongres VII juga menyampaikan memorandum kepada pemerintah mengenai
masalah politik dan ekonomi. Dan isi dari memorandum tak lain adalah manifestasi dari
komitmen terhadap ideologi Pancasila
MASA REFORMASI
Mundurnya soeharto dari jabatannya pada tahun 1988 dapat dikatakan sebagai tanda
akhirnya orde baru untuk kemudian digantikan “Era Reformasi”
Masih adanya tokoh-tokoh penting pada masa orde baru dijajaran pemerintahan pada masa
reformasi ini sering membuat beberapa orang mengatakan bahwa orde baru masih belum
berakhir, oleh karena itu Era Reformasi atau Orde Reformasi sering disebut sebagai “Era
Pasca Orde Baru”
Berakhirnya rezim orde baru, telah membuka peluang guna menata kehidupan demokrasi.
Reformasi politik, ekonomi dan hukum merupakan agenda yang tidak bisa ditunda