Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK LABORATORIUM

“PENGENALAN ALAT GELAS DI LABORATORIUM”


Dosen Pengampu: Anif Rizqianti Haris, NS, M.Si

Nama : Shynta Devita Regina


NIM : 2108086031
Kelompok : Kelompok 3 Kloter 2
Guru Pengampu : Anif Rizqianti Haris, NS, M.Si

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO SEMARANG
2021
ACARA 3
PENGENALAN BAHAN KIMIA DALAM LABORATORIUM
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan-
bahan kimia yang ada di laboratorium.
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan tata cara memindahkan dan
menuang bahan kimia padat dan cair dari wadah.

B. DASAR TEORI
1. Bahan kimia beracun
Merupakan bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam
tubuh karena tertelan, lewat pernafasan maupun kontak dengan kulit.
2. Bahan kimia korosif
Merupakan bahan yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan
kerusakan apabila terjadi kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain. Zat
korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran
pernafasan. Kerusakan yang dapat terjadi berupa luka, peradangan, iritasi
(gatal-gatal).
3. Bahan kimia mudah terbakar
Merupakan bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan
dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat juga
dapat menimbulkan ledakan. Bahan yang mudah terbakar dapat berupa gas,
cairan yang mudah menguap, atau bahan padat yang dalam bentuk
debu/serbuk dapat meledak jika tercampur dengan udara.
4. Bahan kimia peledak
Merupakan suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang
karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan
yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga dapat merusak lingkungan di
sekitarnya.
5. Bahan kimia oksidator
Merupakan suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar
tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran
bahan-bahan lainnya. Ada dua kelompok bahan oksidator yaitu anorganik dan
organik. Bahan anorganik hanya menimbulkan bahaya api/kebakaran, tetapi
karena kemampuannya bergabung dengan oksigen dan tidak tahan panas,
maka bahayanya semakin tinggi pada suhu tinggi. Bahan organik oksidator
sering menimbulkan ledakan dahsyat, terutama peroksida.
6. Bahan kimia reaktif terhadap asam
Peroksida merupakan bahan kimia yang sangat mudah bereaksi
dengan asam dan menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau
gas yang beracun atau korosif.
7. Gas bertekanan
Merupakan gas yang disimpan di bawah tekanan, baik gas yang
ditekan maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut di bawah
tekanan.
8. Bahan kimia radioaktif
Bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar
radioaktif dengan aktivitas yang kebih besar dari 0,002 microcurie/gram.
Radioaktif berhubungan dengan pemancaran partikel dari sebuah intI
atom. Unsur radioaktif adalah unsur yang mempunyai nomor atom di atas
83.

Label peringatan pada kemasan bahan kimia:

Bahan kimia yang digunakan dalam percobaan di laboratorium dapat berupa


zat padat maupun zat cair. Penuangan bahan kimia merupakan hal yang sering
dilakukan dan membutuhkan kecermatan serta ketelitian. Membaca label botol
terlebih dahulu sangat dianjurkan supaya tidak terjadi kesalahan. Pegang botol
dengan baik, bagian yang berlabel menghadap permukaan tangan untuk mencegah
rusaknya label akibat bahan kimia yang menetes atau menempel.
1. Menuang bahan padat
Proses pemindahan bahan padat biasanya dilakukan dengan
menggunakan spatula. Ada beberapa jenis spatula yang dapat digunakan.
Spatula plastik didesain untuk mengambil zat padat dalam jumlah banyak,
sedangkan spatula alumunium digunakan untuk memecah zat yang berbentuk
bongkahan dan dapat untuk mengambil zat padat dalam jumlah sedikit.
2. Menuang bahan cair
Untuk menghindari iritasi pada kulit, dalam menuang cairan asam atau
basa pekat sebaiknya menggunakan sarung tangan. Selain itu, untuk alasan
keamanan, selalu reaksikan zat cair berbahaya dalam lemari/ruang asam.
Menuang zat cair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu (1) menuang dari wadah
ke gelas kimia terlebih dahulu kemudian baru dituang ke labu ukur, (2) menuang
dari wadah dengan bantuan batang pengaduk untuk mencegah terjadinya
percikan, (3) menggunakan bantuan corong untuk menuang zat cair, pastikan
permukaan wadah dan corong bersentuhan untuk menghindari terjadinya
percikan. Apabila perlu, dapat ditambahkan potongan kertas saring kecil untuk
menyumbat lubang corong agar aliran tidak terlalu deras.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Gelas kimia
2. Gelas ukur
3. Spatula

Bahan:
1. Alkohol (etanol) 11. Formalin
2. Amilum 12. Glukosa
3. Amonium dikromat 13. Kristal iodin
4. Amonium klorida 14. Asam salisilat
5. Asam sulfat 15. Phenolphthalein
6. Aseton 16. Kloroform
7. Ammonia 17. Asam klorida
8. Asam asetat 18. Natrium hidroksida
9. Asam oksalat 19. Kalium hidroksida
10. Kalium permanganat 20. Metilen blue
D. CARA KERJA
1. Siapkan semua bahan yang akan diamati beserta wadahnya, letakkan di
atas meja kerja.
2. Catat dalam buku catatan nama bahan, rumus kimia, dan sifat bahaya yang
dimiliki oleh bahan-bahan kimia tersebut, serta identifikasilah simbol-simbol
yang tertera pada label wadah/kemasan.
3. Susunlah hasil pengamatan pada laporan praktikum.

Memindahkan bahan padat:


1. Tepuk-tepuk terlebih dahulu tutup wadah zat padat untuk memastikan tidak
ada zat padat yang melekat di pinggir penutup.
2. Putar penutup wadah zat padat dalam posisi tegak lurus. Letakkan tutup
dalam posisi bagian dalam tutup menghadap ke atas.
3. Ambil zat padat secukupnya. Bila diperlukan, hancurkan zat padat yang
berupa bongkahan atau granula. (Catatan: Jangan mengembalikan zat padat
yang telah diambil ke dalam wadahnya karena dapat menyebabkan zat padat
dalam wadah terkontaminasi)
4. Letakkan zat padat yang telah diambil dalam wadah tersendiri. Tutup kembali
wadah zat padat dengan rapat.

Menuang bahan cair:


1. Buka tutup botol reagen.
2. Tuang larutan ke dalam gelas kimia. Bagian yang berlabel diletakkan di
permukaan tangan untuk mencegah bahan menetes atau menempel pada
label.
3. Pastikan memiringkan gelas kimia dan mulai alirkan cairan dari dalam
wadahnya secara perlahan. Hindarkan timbulnya percikan dan cairan yang
meluap saat menuangkan larutan.
4. Tuang cairan dari gelas kimia ke gelas ukur sebanyak 4,5 ml. Miringkan
gelas ukur dan tuang cairan secara perlahan.
5. Gunakan pipet untuk menyesuaikan volume cairan dengan tepat. Bahan
yang tersisa sebaiknya tidak dikembalikan ke dalam wadah semula.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
No Nama Bahan Rumus Sifat-Sifat Bahaya
Kimia
1. Alkohol C2H5OH Kesehatan:
gangguan susunan saraf pusat dan
saluran  pencernaan.
Kebakaran:
Mudah terbakar. Teroksidasi menjadi
ormaldehida.
Kereaktifan:
Reaksi dengn yodium dan fosfor
atau  peroksida berbahaya
2. Amilum (C6H10O5)n Kesehatan:
Bila dikonsumsi dalam jumlah
banyak atau tidak sesuai takaran
akan menyebabkan gangguan
kesehatan.
Kebakaran:
Mudah terbakar dan menghasilkan
nyala api warna biru.
Kereaktifan:
Dalam air dingin amilum tidak akan
larut tetapi apabila suspensi dalam
air dipanaskan akan terjadi suatu
larutan koloid yang kental,
memberikan warna ungu pekat pada
tes iodin dan dapat dihidrolisis
dengan menggunakan asam
sehingga menghasilkan glukosa
3. Amonium dikromat Kesehatan:Paparan terhadap kromat
dalam dosis tinggi menyebabkan
iritasi parah pada hidung,
tenggorokan dan saluran
pernafasan. Kontak langsung
dengan padatan kromat atau larutan
kromat pekat dalam bentuk percikan
yang mengenai mata dapat
menyebabkan luka kornea yang
serius dan bersifat permanen. Yang
lebih
4. Amonium klorida
5. Asam sulfat
6. Aseton
7. Ammonia
8. Asam asetat
9. Asam oksalat
10. Kalium permanganat

11. Formalin
12. Glukosa
13. Kristal iodin
14. Asam salisilat
15. Phenolphthalein

16. Kloroform
17. Asam klorida
18. Natrium hidroksida
19. Kalium hidroksida
20. Metilen blue

Anda mungkin juga menyukai