Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

IMPLEMENTASI BELA NEGARA UNTUK


MEWUJUDKAN NASIONALISME

Suwarno Widodo*

ABSTRAK

Bela negara adalah sikap dan tindakan warga negara yang dilandasi rasa cinta
tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara, kerelaan berkorban guna menghadapi setiap
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan ( ATHG) baik yang datang dari
dalam maupun dari luar yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan
Negara, keutuhan wilayah, yuridiksi nasional dan nilai –nilai luhur Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945

Kata kunci: bela negara, nasionalisme

A. Latar Belakang ditandai dengan pengurasan sumberdaya


Negara kesatuan Republik baik sumberdaya manusia maupun
Indonesia memiliki sejarah yang unik sumber daya alamnya untuk
jika dibanding dengan Negara lain di kepentingan penjajah. Pada masa
belahan dunia ini. Keunikan ini antara perjuangan melawan penjajah tumbuh
lain meliputi sejarah pra kolonialisme jiwa patriotisme, rela berkorban yang
Belanda (masa kejayaan Majapahit, luar biasa untuk menghadapi penjajah.
Pada masa perjuangan menegakkan
Sriwijaya, Samudra Pasai, kemerdekaan tumbuh rasa patriotisme,
Mataram rela berkorban dan kebersamaan yang
Islam) masa penjajahan, masa sangat kuat. Pada masa mengisi
perjuangan melawan penjajah, kemerdekaan merupakan masa
perjuangan menegakkan kemerdekaan, membangun karakter bangsa melalui
perjuangan mengisi kemerdekaan pendidikan untuk mencerdaskan
(Orla,Orba, Oref,). Masing – masing kehidupan bangsa mewujudkan
masa memiliki romantisme perdamaian abadi, kesejahteraan dan
kehidupan/perjuangan yang berbeda perlindungan masyarakat. Setiap masa
karena memiliki tantangan dan akan melahirkan kader bangsa yang
permasalahan yang berbeda pula sesuai akan memperjuangkan eksistensi
dengan masanya. Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada masa pra kolonialisme ada Kader bangsa tidak akan muncul tiba-
tiba tetapi melalui proses kaderisasi
romantika kehidupan kejayaan kerajaan-
kerajaan di wilayah nusantara dan sesuai dengan problem dan
cukup disegani dalam pergaulan tantangannya. Pada masa sekarang
internasional. Pada masa kolonialisme dengan sendirinya akan berbeda

Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme


18
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

problem dan tantangannya jika semua golongan, maupun kelompok


dibanding dengan pada masa kepentingan.
sebelumnya, sehingga proses
pengkaderannya baik metode materinya Bela negara adalah sikap dan
juga harus berbeda. tindakan warga negara yang dilandasi
rasa cinta tanah air, kesadaran
Kader-kader bangsa inilah yang berbangsa dan bernegara, keyakinan
nantinya akan menjadi ujung tombak Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
dalam memperjuangkan tetap tegak dan negara, kerelaan berkorban guna
eksisnya Negara Kesatuan Republik menghadapi setiap ancaman, tantangan,
Indonesia dalam percaturan masyarakat hambatan dan gangguan ( ATHG) baik
global. Mereka akan membela Negara yang datang dari dalam maupun dari
dalam menghadapi problem ideologi, luar yang membahayakan kelangsungan
politik, ekonomi, sosbud dan hankam. hidup bangsa dan Negara, keutuhan
Untuk bisa melahirkan kader tersebut wilayah, yuridiksi nasional dan nilai –
harus dirancang secara sistematis dan nilai luhur Pancasila dan Undang-
berkelanjutan, Badan Kesbangpolinmas- Undang Dasar 1945. Pengertian ini
lah yang sangat pas sebagai kekuatan memberi kesempatan yang seluas-
inti kegiatan tanpa mengabaikan luasnya kepada setiap warga negara
badan /instansi lain untuk disinergiskan untuk melakuan aktifitas bela negara.
dalam pembentukan kader bangsa yang
Nilai-nilai yang terkandung
memiliki kemampuan bela Negara dan
dalam bela negara adalah :
berkarakter Nasional.
1. Cinta Tanah Air dengan
indikataor :
B. Bela Negara a. Menjaga tanah dan
pekarangan serta
Tiap-tiap warga Negara berhak seluruh ruang
dan wajib ikut serta dalam upaya wilayah Indonesia
pembelaan negara, demikian antara lain b. Jiwa dan raganya
amanah UUD 1945. Artinya setiap sebagai bangsa
warga negara memiliki hak dan Indonesia
kewajiban untuk melakukan bela negara c. Memiliki jiwa
tidak pandang laki-laki / perempuan, patriotisme terhadap
pekerjaan maupun profesinya, tua bangsa dan negara
maupun muda, ulama maupun umaro,
d. Menjaga nama baik
pejabat maupun penjahat, politisi bangsa dan negara
maupun polisi, sipil maupun militer. e. Memberikan
Dengan demikian bela negara bukan
konstribusi pada
monopoli salah satu kelompok profesi,
kemajuan bangsa dan
pekerjaan, golongan, ras, etnik.
negara
Sehingga pengertian bela negara sangat
2. Kesadaran berbangsa dan
luas, supaya mampu mengakomodasi
bernegara dengan indikatornya :

Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme


19
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

a. Ikut aktif dalam b. Siap membela bangsa


organisasi kemasyarakat, dan negara dari berbagai
profesi maupun politik. ancaman
b. Menjalankan hak dan c. Berpartisipasi aktif
kewajiban sebagai warga dalam pembangunan
negara sesuai dengan masyarakat, bangsa dan
peraturan perundang- negara.
undangan yang berlaku. d. Yakin dan percaya
c. Ikut serta dalam bahwa pengorbanan
pemilihan umum. untuk bangsa dan
d. Berpikir, bersikap, dan negaranya tidak sia-sia.
5. Memiliki Kesiapan Fisik dan
berbuat yang terbaik bagi Psikis, dengan indikator :
bangsa dan Negara a. Memiliki Kecerdasan
e. Berpartisipasi dalam emosional dan spiritual
menjaga kedautan serta intelegensia.
bangsa dan negara b. Senantiasa memelihara
3. Yakin Pancasila sebagai jiwa dan raganya
Ideologi Negara, dengan c. Senantiasa bersyukur dan
indikatornya : berdo’a atas kenikmatan
a. Memahami nilai-nilai yang telah diberikan
dalam Pancasila. Tuhan YME.
b. Mengamalkan nilai-nilai d. Gemar berolah raga
pancasila dalam e. Senantiasa menjaga
kehidupan sehari-hari kesehatan.
c. MenjadikanPancasila
Untuk bisa melakukan bela
sebagai pemersatu
negara harus memiliki kemampuan
bangsa dan negara.
pengetahuan, sikap dan ketrampilan
d. Senantiasa
bela negara, kemampuan tersebut bisa
mengembangkan nilai-
dibentuk melalui pendidikan bela
nilai Pancasila.
negara melalui jalur pendidikan formal,
e. Yakindanpercaya
non formal maupun informal. Jalur
bahwa pancasiala
pendidikan formal di sekolah diberi
sebagai dasar negara.
pendidikan Kewarganegaraan mulai
4. Rela berkorban untuk bangsa
dari jenjang pendidikan dasar,
dan negara, dengan indikator :
menengah sampai dengan perguruan
a. Bersedia mengorbankan
tinggi. Untuk jalur pendidikan non
waktu,tenagadan
formal di masyarakat, instansi , orsospol
pikirannya untuk
dan ormas. Sedangkan untuk jalur
kemajuan bangsa dan
pendidikan informal dilaksanakan di
negara.
tingkat keluarga melalui keteladanan
orang tua dalam kehidupan rumah
tangga.
Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme
20
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

Bela negara dapat dilakukan untuk mewujudkan cita-cita bersama.


kapan saja di mana saja, bisa pagi, siang (Matori Abdul Jalil, 2001). Solidaritas
maupun malam hari, di lingkungan dan kebersamaan tersebut tidak
rumah tangga, masyarakat, terbangun atas asal-usul, suku bangsa,
instansi/tempat bekerja, di sekolah, di agama, bahasa, geografi melainkan
tempat ibadah, di pasar, di dalam negeri pengalaman sejarah dan nasib bersama.
maupun di luar negeri. Aktifitas bela
negara dari tataran yang paling halus Bagi bangsa Indonesia
bersikap positif terhadap Negara pembentukannya melaui proses yang
Kesatuan Republik Indonesia sampai panjang, adanya perasaan senasib,
dengan yang paling kasar memerangi seperjuangan, akan dapat
musuh yang mengancam kemerdekaan menumbuhkan rasa solidaritas yang
dan kedaulatan bangsa dan Negara pada akhirnya mampu menumbuhkan
Indonesia. kebersamaan untuk menghadapi musuh
yang sama. Pada menjelang dan pasca
Bela negara belum tentu bela kemerdekaan Indonesia semangat
pemerintah, dan sebaliknya bela kebangsaannya sangat tinggi, kerelaan
pemerintah juga belum tentu bela berkorbannya juga tinggi tetapi akhir-
negara. Kondisi yang ideal bela negara akhir ini ada semacam penurunan
juga bela pemerintah, demikian juga semangat kebangsaan / nasionalisme,
bela pemerintah juga bela negara mengapa bisa demikian ?

Proses pembangunan Indonesia yang


kondisi demikian jika pemerintah dan masa Orde Baru sangat sentralisis
Negara selaras dengan cita-cita dan mengakibatkan munculnya kesenjangan
tujuan dibentuknya Negara Kesatuan pada berbagai sektor ekonomi, politik,
Republik Indonesia.
sosial budaya maupun pada
pembangunan wilayah/kawasan barat,
tengah dan timur. Kesenjangan inilah
C. Nasionalisme antara lain yang memicu memudarnya
rasa solidaritas, kebersamaan karena
Nasionalisme atau faham
nasibnya dalam kenyataannya tidak
kebangsaan antara bangsa yang satu
sama, kelompok yang satu melakukan
dengan yang lain memiliki sejarah yang
pengorbanan di pihak lain menikmati
berbeda. Bagi bangsa Indonesia
pengorbanan yang lain. Sehingga
memiliki sejarah yang unik, bangsa
memunculkan rasa ketidakadilan antar
dapat diartikan suatu kesatuan
komponen bangsa yang semula
solidaritas masyarakat yang terbangun
terbentuk.
oleh perasaan kebersamaan akibat
kesediaan saling berkorban dalam Upaya untuk menanggulangi
waktu yang panjang serta kesediaan tersebut harus bisa menumbuhkan
untuk melanjutkan di masa kini dan kepercayaan pada komponen bangsa
masa yang akan datang dengan bahwa pembangunan ke depan dijamin
berlandaskan atas kebersamaan itu tidak akan menimbulkan kesenjangan
Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme
21
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

baik antar sektor maupun antar wilayah, hidupnya, sehingga dapat


tidak mudah memang tetapi harus memberikan makna dan
dimulai. Melalui kepemimpinan yang arti penting bagi bangsa-
bisa dipercaya membangun visi dan bangsa lain di dunia.
misi yang sama, yang dijabarkan dalam
program yang berkelanjutan dan Delapan Misi Pembangunan Nasional
berkeadilan. adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan masyarakat
Visi pembangunan Nasional tahun berakhlak mulia, bermoral,
2005-2025 Indonesia Yang mandiri , beretika, berbudaya, dan beradab
Maju, Adil, dan Makmur berdasarkan falsafah Pancasila
Visi 2010-2014 : Terwujudnya adalah memperkuat jati diri
Indonesia yang sejahtera, demokrasi dankarakter bangsa melalui
dan berkeadilan Dengan penjelasan pendidikan yang bertujuan
sebagai berikut: membentuk manusia yang bertaqwa
Mandiri: Bangsa mandiri adalah kepada Tuhan Yang Maha Esa,
bangsa yang mampu mematuhi aturan hukum,
mewujudkan kehidupan memelihara kerukunan internal dan
sejajar antarumat beragama, melaksanakan
interaksi antarbudaya,
dan sederajat dengan mengembangkan modal sosial,
bangsa lain yang telah menerapkan nilai-nilai luhur budaya
maju dengan bangsa, dan memiliki kebanggaan
mengandalkan pada sebagai bangsa Indonesia dalam
kemampuan dan kekuatan rangka memantapkan landasan
sendiri. spiritual, moral, dan etika
Maju: Suatu bangsa dikatakan pembangunan bangsa.
makin maju apabila 2. Mewujudkan bangsa yang
sumber daya manusianya berdaya-saing adalah mengedepankan
memiliki kepribadian pembangunan sumber daya manusia
bangsa, berakhlak mulia, berkualitas dan berdaya saing;
dan berkualitas meningkatkan penguasaan dan
pendidikan yang tinggi. pemanfaatan iptek melalui
Adil: Sedangkan Bangsa adil penelitian; pengembangan, dan
berarti tidak ada penerapan menuju inovasi secara
diskriminasi dalam bentuk berkelanjutan; membangun
apapun, baik infrastruktur yang maju serta
antarindividu, gender, reformasi di bidang hukum dan
maupun wilayah. aparatur negara; dan memperkuat
Makmur: Kemudian Bangsa yang perekonomian domestik berbasis
makmur adalah bangsa keunggulan setiap wilayah menuju
yang sudah terpenuhi keunggulan kompetitif dengan
seluruh kebutuhan membangun keterkaitan sistem

Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme


22
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

produksi, distribusi, dan pelayanan 5. Mewujudkan pemerataan


termasuk pelayanan jasa dalam pembangunan dan berkeadilan adalah
negeri. meningkatkan pembangunan daerah;
3. Mewujudkan masyarakat mengurangi kesenjangan sosial
demokratis berlandaskan hukum secara menyeluruh, keberpihakan
adalah kepada masyarakat, kelompok dan
memantapkan kelembagaan wilayah/daerah yang masih lemah;
demokrasi yang lebih kokoh; menanggulangi kemiskinan dan
memperkuat peran masyarakat sipil; pengangguran secara drastis;
memperkuat kualitas desentralisasi menyediakan akses yang sama bagi
dan otonomi daerah; menjamin masyarakat terhadap berbagai
pengembangan media dan pelayanan sosial serta sarana dan
kebebasan media dalam prasarana ekonomi; serta
mengomunikasikan kepentingan menghilangkan diskriminasi dalam
masyarakat; dan melakukan berbagai aspek termasuk gender.
pembenahan struktur hukum dan 6. Mewujudkan Indonesia asri dan
meningkatkan budaya hukum dan lestariadalahmemperbaiki
menegakkan hukum secara adil, pengelolaan pelaksanaan
konsekuen, tidak diskriminatif, dan pembangunan yang dapat menjaga
memihak rakyat kecil. keseimbangan antara pemanfaaatan,
4. Mewujudkan Indonesia aman, keberlanjutan, keberadaan, dan
damai, dan bersatu adalah kegunaan sumber daya alam dan
membangun lingkungan hidup dengan tetap
kekuatan TNI hingga melampaui menjaga fungsi, daya dukung, dan
kekuatan esensial minimum serta kenyamanan dalam kehidupan pada
disegani di kawasan regional dan masa kini dan masa depan, melalui
internasional; memantapkan pemanfaatan ruang yang serasi
kemampuan dan meningkatkan antarapenggunaanuntuk
profesionalisme Polri agar mampu pemukiman, kegiatan sosial
melindungidanmengayomi ekonomi, dan upaya konservasi;
masyarakat;mencegahtindak meningkatkan pemanfaatan
kejahatan, dan menuntaskan ekonomi sumber daya alam dan
tindakan kriminalitas; membangun lingkunganyang
kapabilitas lembaga intelijen dan berkesinambungan; memperbaiki
kontra-intelijen negara dalam pengelolaan sumber daya alam dan
penciptaan keamanan nasional; serta lingkungan hidup untuk mendukung
meningkatkan kesiapan komponen kualitas kehidupan; memberikan
cadangan, komponen keindahan dan kenyamanan
pendukungpertahanandan kehidupan; serta meningkatkan
kontribusi industri pertahanan pemeliharaan dan pemanfaatan
nasional dalam sistem pertahanan keanekaragaman hayati sebagai
semesta. modal dasar pembangunan.

Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme


23
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

7. Mewujudkan Indonesia menjadi berlandaskan pada keunggulan


negara kepulauan yang mandiri, daya saing,
maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional adalah kekayaan sumber daya alam,
menumbuhkan wawasan bahari bagi sumber daya manusia dan
masyarakat dan pemerintah agar budaya bangsa. Tujuan penting
pembangunan Indonesia berorientasi ini dikelola melalui kemajuan
kelautan; meningkatkan kapasitas penguasaan ilmu pengetahuan
sumber daya manusia yang dan teknologi.
berwawasan kelautan melalui Demokrasi. Terwujudnya
pengembangan ilmu pengetahuan masyarakat, bangsa dan negara
dan teknologi kelautan; mengelola yang demokratis, berbudaya,
wilayah laut nasional untuk bermartabat dan menjunjung
mempertahankan kedaulatan dan tinggi kebebasan yang
kemakmuran; dan membangun bertanggung jawab serta hak
ekonomi kelautan secara terpadu asasi manusia.
dengan mengoptimalkan Keadilan. Terwujudnya
pemanfaatan sumber kekayaan laut pembangunan yang adil dan
secara berkelanjutan. merata, yang dilakukan oleh
8. Mewujudkan Indonesia berperan seluruh masyarakat secara aktif,
penting dalam pergaulan dunia yang hasilnya dapat dinikmati
internasional adalah memantapkan oleh seluruh bangsa Indonesia.
diplomasi Indonesia dalam rangka
memperjuangkan kepentingan
nasional; melanjutkan komitmen Misi RPJMN 2010 – 2014 :
Indonesia terhadap pembentukan 1. Melanjutkan Pembangunan
identitas dan pemantapan integrasi Menuju Indonesia sejahtera
internasional dan regional; dan 2. Memperkuat pilar-pilar
mendorong kerja sama demokrasi
internasional, regional dan bilateral 3. Memperkuat dimensi keadilan
antarmasyarakat, antarkelompok, disenua bidang
serta antarlembaga di berbagai
bidang. Misi 1: Melanjutkan Pembangunan
Menuju Indonesia yang Sejahtera
Visi 2010-2014 : Terwujudnya Pembukaan UUD 1945 secara
Indonesia yang sejahtera, demokrasi dan tegas menyatakan bahwa Indonesia
berkeadilan dengan penjelasan sebagai yang sejahtera merupakan tujuan akhir
berikut: dari pembentukan negara Indonesia.
Kesejahteraan rakyat tidak hanya diukur
Kesejahteraan Rakyat. secara material, tetapi juga secara
Terwujudnya peningkatan rohani yang memungkinkan rakyat
kesejahteraan rakyat, melalui Indonesia menjadi manusia yang utuh
pembangunan ekonomi yang dalam mengejar cita-cita ideal, dan
berpartisipasi dalam proses
Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme
24
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

pembangunan secara kreatif, inovatif, keuangan global yang menghancurkan


dan konstruktif. sendi-sendi perekonomian global,
terjadinya gejolak harga pangan dan
Pembangunan menuju Indonesia yang energi di seluruh dunia, serta makin
sejahtera mengandung pengertian yang pentingnya isu perubahan iklim global
dalam dan luas, mencakup keadaan dalam beberapa tahun ini, akan
yang mencukupi dan memiliki mengakibatkan tuntutan dan
kemampuan bertahan dalam mengatasi
gejolak yang terjadi, baik dari luar reaksi akan perubahan dasar dalam
maupun dari dalam. Ancaman krisis tatanan ekonomi dunia. Tatanan
energi dan pangan yang terjadi pada ekonomi global yang baru harus
periode 2005-2008 dengan harga mengedepankan aspek kemakmuran
komoditas pangan dan energi masyarakat dunia secara bersama,
mengalami gejolak naik dan turun merata, adil dan berkelanjutan. Untuk
secara amat tajam dalam kurun waktu itu, model pembangunan ekonomi yang
yang sangat cepat, telah mengakibatkan tidak memberikan ruang dan peran yang
banyak rakyat merasa terancam penting serta proporsional bagi
kesejahteraanya meskipun pemerintah munculnya negara-negara berkembang
telah berupaya melindungi masyarakat tidak dapat terus dipertahankan.
melalui kebijakan subsidi pangan dan Koreksi terhadap kebebasan
energi yang sangat besar. Dengan pasar yang tanpa batas, tanpa disertai
demikian, membangun dan regulasi dan pengawasan yang cukup,
mempertahankan ketahanan pangan untuk menjaga aspek keadilan dan
(food security) dan ketahanan energi kepentingan masyarakat luas, harus
(energy security) secara berkelanjutan dilakukan. Pasar harus dilindungi dari
merupakan salah satu elemen penting tindakan dan keputusan pelaku pasar
dalam misi mencapai kesejahteraan yang sembrono dan tamak yang hanya
rakyat Indonesia. Sesuai dengan memperhitungan keuntungan bisnis
tantangan perubahan iklim yang pribadi dalam jangka pendek,
semakin nyata, pembangunan ekonomi denganmengesampingkan azas kehati-
Indonesia harus mengarusutamakan hatian, kepatutan, dan keberlanjutan.
masalah lingkungan di dalam Situasi ini mengharuskan Indonesia
strateginya melalui kebijakan adaptasi untuk mampu mengantisipasi dan harus
dan mitigasi. Kerusakan lingkungan tercermin dalam penetapan misi dan
hidup yang telah terjadi terus diperbaiki, arah kebijakan pembangunan Indonesia,
melalui kebijakan antara lain: serta dalam langkah dan peran strategis
rehabilitasi hutan dan lahan, Indonesia di dunia Internasional. Hal ini
peningkatan pengelolaan daerah aliran untuk menjamin agar Indonesia dapat
sungai, dan pengembangan energi dan terus mencapai cita-cita kemandirian
transportasi yang ramah lingkungan, dan kemajuan dalam kemakmuran
pengendalian emisi gas rumah kaca rakyatnya.
(GRK) dan pengendalian pencemaran Keberhasilan bangsa Indonesia
dan kerusakan lingkungan. Krisis dalam menghadapi dan mengatasi krisis

Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme


25
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

ekonomi dan transisi demokrasi yang kesenjangan kesejahteraan antara


sangat rumit dalam satu dasawarsa ini, perdesaan-perkotaan, memerlukan
serta kesiapan yang terus ditingkatkan perhatian tidak saja diberikan kepada
dalam mengelola dampak krisis perkotaan, namun juga perlu diberikan
keuangan global, akan menjamin kepada perdesaan dengan menciptakan
terpeliharanya momentum perbaikan daya tarik wilayah perdesaan serta
kesejahteraan rakyat. Keberhasilan ini keterkaitan pembangunan ekonomi
juga menandai bangkitnya Indonesia antara desa-kota. Pembangunan
kembali dalam kancah internasional perkotaan yang difokuskan kepada
serta memperoleh respek dunia karena sarana prasarana pelayanan publik
kebangkitan Indonesia tersebut perkotaan, harus memperhatikan
dibangun atas dasar prinsip-prinsip pembangunan potensi sosial budaya
universal yang mulia, yaitu azas tata heterogen, khususnya di kota-kota
kelola yang baik dan bersih (good metropolitan dan kota besar. Dalam hal
governance and clean government), keterkaitan desa-kota yang dibutuhkan
penghormatan kepada Hak Azasi dalam mengurangi
Manusia, pluralisme, demokrasi, kesenjangan kesejahteraan, maka
transparansi dan keterbukaan, pembangunan perkotaan harus
akuntabilitas, serta berpartisipasi dalam memperhatikan pembangunan kota-kota
tanggung jawab memelihara menengah dan kota-kota kecil di
keseimbangan lingkungan alam dan sekitarnya.
keamanan dunia. Di dalam negeri,
tuntutan perbaikan kesejahteraan telah Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar
memasuki tahapan baru. Lapangan kerja Demokrasi
yang tercipta harus mampu memberikan Indonesia telah tumbuh sebagai
nilai tambah yang tinggi, baik secara salah satu negara demokrasi terbesar di
ekonomis maupun harkat hidup manusia dunia. Proses demokrasi yang berjalan
(decent jobs). Rakyat berhak dalam lima tahun terakhir ini
mendapatkan pekerjaan dan menunjukkan proses demokrasi yang
penghidupan yang layak. Hal ini hanya makin matang dan makin dewasa.
dapat diciptakan bila ekonomi tumbuh Meskipun demikian, masih diperlukan
secara cukup tinggi, sehat, dan dibangun penyempurnaan struktur politik yang
di atas prinsip tata kelola yang baik, dititikberatkan pada proses
efisisen, dan terus menjaga keadilan. pelembagaan demokrasi dengan menata
hubungan antara kelembagaan politik
Kemajuan ekonomi, juga telah dan kelembagaan pertahanan keamanan
mendorong perubahan struktural dalam dalam kehidupan bernegara.
banyak elemen bangsa Indonesia. Penyempurnaan struktur politik, juga
Pembangunan ekonomi yang harus dititik-beratkan pada peningkatan
terkonsentrasi di perkotaan, dan kinerja lembaga-lembaga penyelenggara
mengakibatkan tingginya urbanisasi dari negara dalam menjalankan kewenangan
wilayah perdesaan ke wilayah dan fungsi-fungsi yang diberikan oleh
perkotaan serta menyebabkan

Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme


26
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

konstitusi dan peraturan perundang- dan dewasa. Perbedaan dan benturan


undangan. kepentingan serta sikap kritis berbagai
Seiring dengan pelaksanaan pihak terhadap pemerintah, merupakan
desentralisasi dan otonomi daerah, realitas kehidupan demokrasi dan
proses demokrasi di berbagai daerah merupakan hak politik yang harus
yang ditandai dengan pemilihan dihormati. Yang penting, semua itu
langsung kepala daerah, baik gubernur, harus tetap berada dalam bingkai
bupati, maupun walikota oleh rakyat konstitusi, aturan main dan etika yang
telah dilakukan di seluruh pelosok tanah harus samasama dijunjung tinggi
air. Demokrasi telah berjalan pada arah sehingga stabilitas yang dinamis dan
yang benar. Di era reformasi dan menampung berbagai perbedaan
demokratisasi saat ini, penataan proses aspirasi, tetap dapat dijaga bersama.
politik yang dititikberatkan pada Karena itulah, mewujudkan masyarakat
pengalokasian/representasi kekuasaan yang demokratis dengan tetap
harus terus diwujudkan dengan berlandaskan pada aturan hukum terus
meningkatkan secara terus menerus dibangun melalui pemantapan
kualitas proses dan mekanisme seleksi kelembagaan demokrasi yang lebih
publik yang lebih terbuka kokoh; memperkuat peran masyarakat
sipil; memperkuat kualitas desentralisasi
bagi para pejabat politik dan publik dan otonomi daerah; menjamin
serta mewujudkan komitmen politik pengembangan media dan
yang tegas terhadap pentingnya kebebasan media dalam
kebebasan media massa serta mengomunikasikan kepentingan
keleluasaan berserikat, berkumpul, dan
berpendapat setiap warga negara masyarakat; dan melakukan
berdasarkan aspirasi politiknya masing- pembenahan struktur hukum dan
masing. Pengembangan budaya politik meningkatkan budaya hukum serta
yang dititikberatkan pada penanaman menegakkan hukum secara adil,
nilai-nilai demokratis terus diupayakan konsekuen, tidak diskriminatif, dan
melalui penciptaan kesadaran budaya memihak pada rakyat kecil.
dan penanaman nilai-nilai politik
demokratis, terutama penghormatan Misi 3: Memperkuat Dimensi
nilai-nilai HAM, nilai-nilai persamaan, Keadilan di Semua Bidang
anti-kekerasan, serta nilai-nilai Pembangunan yang adil dan
toleransi, melalui berbagai wacana dan merata, serta dapat dinikmati oleh
media serta upaya mewujudkan seluruh komponen bangsa di berbagai
berbagai wacana dialog bagi wilayah Indonesia akan meningkatkan
peningkatan kesadaran mengenai partisipasi aktif masyarakat dalam
pentingnya memelihara persatuan pembangunan, mengurangi gangguan
bangsa. keamanan, serta menghapuskan potensi
Penguatan pilar-pilar demokrasi konflik sosial untuk tercapainya
yang sehat, harus terus dibangun Indonesia yang maju, mandiri dan adil.
menuju demokrasi yang lebih matang

Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme


27
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

Percepatan pembangunan dan kesejahteraan, keadilan, dan


pertumbuhan wilayah-wilayah strategis pemerataan. Perhatian khusus diberikan
dan cepat tumbuh, perlu didorong bagi pengembangan pulau-pulau kecil
sehingga dapat melahirkan rasa keadilan di perbatasan yang selama ini luput dari
bagi masyarakat di berbagai daerah perhatian .
dengan mengembangkan wilayah- Keadilan dalam pembangunan,
wilayah tertinggal di sekitarnya dalam juga perlu ditunjukkan dengan
suatu sistem wilayah pengembangan pembangunan yang merata di semua
ekonomi yang sinergis, tanpa bidang, baik pembangunan antara kota-
mempertimbangkan batas wilayah kota metropolitan, besar, menengah,
administrasi, tetapi lebih ditekankan dan kecil yang diseimbangkan
pada pertimbangan keterkaitan mata- pertumbuhannya baik dengan mengacu
rantai proses industri dan distribusi. pada sistem pembangunan perkotaan
Upaya itu dapat dilakukan melalui nasional maupun pembangunan di
pengembangan produk unggulan berbagai bidang yang terkait dengan
daerah, serta mendorong terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat.
koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan Keadilan dalam pemerataan
dan kerja sama antarsektor, pembangunan diperlukan untuk
antarpemerintah, dunia usaha, dan mencegah terjadinya pertumbuhan fisik
masyarakat dalam mendukung peluang kota yang tidak terkendali serta untuk
berusaha dan investasi di daerah. mengendalikan arus migrasi langsung
Pendekatan pembangunan ke depan dari desa ke kotakota besar dan
harus dilakukan dengan mengedepankan metropolitan, dengan cara menciptakan
rasa keadilan dan kesempatan kerja dan peluang usaha di
pemerataan, selain dengan kota-kota menengah dan kecil, terutama
pemberdayaan masyarakat secara di luar Pulau Jawa. Oleh karena itu,
harus dilakukan peningkatan keterkaitan
langsung melalui skema pemberian kegiatan ekonomi sejak tahap awal.
dana alokasi khusus, termasuk jaminan Dalam kaitan itu, percepatan
pelayanan publik dan keperintisan. pembangunan kota-kota kecil dan
Wilayah-wilayah perbatasan dan pulau- menengah yang
pulau kecil terluar perlu dikembangkan
dengan mengubah arah kebijakan telah berjalan selama ini harus terus
pembangunan yang selama ini ditingkatkan, terutama di luar Pulau
cenderung berorientasi inward looking Jawa, sehingga diharapkan dapat
menjadi outward looking sehingga menjalankan perannya sebagai
dapat dimanfaatkan sebagai pintu penggerak pembangunan
gerbang aktivitas ekonomi dan wilayahwilayah di sekitarnya dan
perdagangan dengan negara tetangga. melayani kebutuhan warga kotanya.
Pendekatan pembangunan yang Pendekatan pembangunan yang perlu
dilakukan, selain menggunakan dilakukan, antara lain, dengan
pendekatan yang bersifat keamanan, memenuhi kebutuhan pelayanan dasar
juga diperlukan pendekatan perkotaan sesuai dengan tipologi kota

Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme


28
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

masing-masing. Di sisi lain, perundang-undangan, pendanaan, serta


pembangunan perdesaan harus terus penerapan sistem nomor induk
didorong melalui pengembangan kependudukan (NIK) tunggal.
agroindustri padat pekerja, terutama Pemberian jaminan sosial dilaksanakan
bagi kawasan yang berbasis pertanian dengan mempertimbangkan budaya dan
dan kelautan; peningkatan kapasitas kelembagaan yang sudah berakar di
sumber daya manusia di perdesaan masyarakat.
khususnya dalam pengelolaan dan Untuk mewujudkan keadilan dan
pemanfaatan sumber daya alam melalui kesetaraan gender, peningkatan akses
penguasaan ilmu pengetahuan dan dan partisipasi perempuan dalam
teknologi tepat guna; pengembangan pembangunan harus dilanjutkan.
jaringan infrastruktur penunjang Demikian pula peningkatan kualitas
kegiatan produksi di kawasan perdesaan perlindungan perempuan dan anak
dan kota-kota kecil terdekat dalam dilanjutkan. Keberadaan berbagai
upaya menciptakan keterkaitan fisik, fasilitas yang telah dibangun pada
sosial, dan ekonomi yang saling periode 2004-2009, antara lain, Pusat
melengkapi dan saling menguntungkan; Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
peningkatan akses informasi dan Perempuan dan Anak, Pusat Krisis
pemasaran, lembaga keuangan, Terpadu, dan Ruang Pelayanan Khusus
kesempatan kerja, dan teknologi; di sejumlah provinsi dan kabupaten/
pengembangan social capital dan kota, harus terus kita perluas di seluruh
human capital yang belum tergali pelosok tanah air. Untuk mewujudkan
potensinya sehingga kawasan perdesaan peningkatan peran kaum perempuan
tidak semata-mata mengandalkan dalam pembangunan, peran kaum
sumber daya alam saja; serta intervensi perempuan di sektor publik harus terus
harga dan kebijakan perdagangan yang ditingkatkan. Untuk itu, harus terus
berpihak ke produk pertanian, terutama diperluas ruang untuk meningkatnya
terhadap harga dan upah. peran, keterlibatan aktif dan bahkan
Dalam rangka pembangunan kepemimpinan kaum perempuan di luar
berkeadilan, pembangunan pemerintahan, di dunia usaha dan
kesejahteraan sosial juga dilakukan organisasi sosial.
dengan memberi perhatian yang lebih Jika pelaksanaan visi-misi
besar pada kelompok masyarakat yang dilandasi semangat bela Negara saya
kurang beruntung, termasuk masyarakat optimis nasionalisme Indonesia akan
miskin dan masyarakat yang tinggal di pulih kembali, karena pada hakekatnya
wilayah terpencil, tertinggal, dan antara nasionalisme dan bela Negara
wilayah bencana. Pembangunan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan
kesejahteraan sosial walaupun bisa dibedakan.
dalam rangka memberikan perlindungan Menumbuhkembangkan nasionalisme
pada kelompok masyarakat yang kurang dan bela Negara merupakan kebutuhan
beruntung disempurnakan melalui yang tidak bisa ditunda-tunda bagi
penguatan lembaga jaminan sosial yang bangsa yang ingin eksis dalam kancah
didukung oleh peraturan-peraturan

Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme


29
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

globalisasi. Potensi dan sumber daya Perubahan yang begitu cepat


yang dalam menyongsong globalisasi bisa
menyurutkan rasa nasionalisme apabila
ada harus bisa dimanfaatkan untuk suatu bangsa tidak mampu
menumbuh kembangkan nasionalisme,
dalam era otonomi daerah perlu memenuhi kebutuhan warganya.
penggalian potensi kearifan local, Interaksi antar manusia yang sangat
nasionalisme bukan sesuatu yang meluas ini kadang – kadang
otomatis tetapi harus direncanakan, menyebabkan peran negara menjadi
diprogramkan secara kongkrit sistematis dianggap semakin rendah, apalagi jika
dan berkelanjutan. Bangsa-bangsa yang negara kurang memberikan
kurang perhatian pada pengembangan perlindungan hak-hak warga negaranya.
nasionalisme akan gulung tikar dari Jika yang terjadi demikian tidak
pergaulan global. menutup kemungkinan akan
mempercepat rasa nasionalisme.

Kasus perekrutan Tenaga Kerja


D. Globalisasi dan Nasionalisme Indonesia di Malaysia untuk dijadikan
Menjelang abad 21 dunia relawan penjaga perbatasan salah satu
mengalami krisis multi dimensi, mulai contoh kongkrit, melunturnya rasa
dari dimensi ideologi dengan ditandai nasionalisme, karena Negara tidak
berakhirnya perang dingin, politik untuk mampu memberikan jaminan
mewujudkan demokrasi dalam kesejahteraan warganya. Contoh lainnya
kehidupan berbangsa dan bernegara LSM/NGO yang kadang-kadang hanya
dengan segala efek kebebasannya, krisis mengharapkan imbalan finansial rela
ekonomi yang melanda negara-negara memberikan informasi yang seharusnya
maju maupun berkembang, krisis tidak boleh disebarluaskan karena
budaya yang melanda bangsa-bangsa menyangkut data/informasi strategis.
yang belum mapan budayanya, hankam Di sisi lain globalisasi juga bisa
yang ditandai dengan kekuatan yang
meningkatkan rasa nasionalisme,
memusat pada satu negara. Kondisi ini
dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia
sangat tidak menguntungkan
(TKI) mengetahui kondisi negara-
bagi negara-negara berkembang negara lain seseorang bisa meningkat
termasuk Indonesia dalam menyambut rasa nasionalisme terbukti para TKI
abad Glabalisasi, yang ditandai dengan banyak yang kembali dan
meluasnya pengaruh internasional menyumbangkan devisa untuk
seolah-olah dunia ini tanpa batas,
membangun tanah kelahirannya.
perkembangan teknologi tranportasi dan
Mereka pada umumnya merantau hanya
komunikasi menyebabkan mobilitas
karena keterpaksaan karena pemerintah
manusia, sumber daya alam, dan modal tidak mampu menyediakan lapangan
semakin tinggi, dan pasar bebas dunia pekerjaan.
yang sarat dengan persaingan bebas.
Jadi Globalisasi pada satu sisi
bisa meningkatkan nasionalisme dan
Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme
30
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011

pada sisi lain bisa juga menyurutkan Suparmo E, 2009. Strategi


rasa nasionalisme. Pada kondisi Ketenagakerjaan Nasional.Kompas.
pemerintah tidak mampu memberikan Jakarta
jaminan hak-hak warganya maka akan

Sutrisno T, 2006. Reformasi dan


bisa menyurutkan rasa nasionalisme di Globalisasi, Yayasan Taman
sisi lain pemerintah bisa memberikan Pustaka, Tanggerang.
jaminan hak-hak warganya bisa
meningkatkan rasa nasionalisme. Peraturan presiden Republik Indonesia
nomor 5 2010 tentang RPJMN 2009-
2014.

Kesimpulan
*)Suwarno Widodo, dosen FPIPS
1. Implementasi bela negara terus
IKIP PGRI Semarang, Ketua LPM
diaktualisasikan untuk IKIP PGRI Semarang
menumbuhkan Nasionalisme

2. Nasionalismeterus
ditumbuhkembangkan sesuai
dengan eranya /global.

3. Semua komponen bangsa perlu


sinergis dalam menumbuhkan
nasionalisme dengan
memberdayakan potensi/kearifan
lokal

Daftar Pustaka

Darmawan dan Bambang PM, 2003.


Reorientasi Wawasan
Kebangsaan di Era
Demokrasi.Adicita Karya
Nusa. Yogyakarta.

Departemen Pertahanan RI, 2006.


Tataran Dasar Bela Negara.

Latif Y, 2009. Menyemai Karakter


Bangsa. Kompas. Jakarta.

Implementasi Bela Negara Untuk Mewujdkan Nasionalisme


31

Anda mungkin juga menyukai