Paragraf 19 SA Seksi 330 : Karena terdapat risiko bahwa penerima bentuk permintaan konfirmasi
positif yang berisi informasi yang dikonfirmasi di dalamnya kemungkinan hanya menandatangani
dan mengembalikan konfirmasi tersebut tanpa melakukan verifikasi kebenaran informasi tersebut,
formulir yang berisi ruangan yang kosong yang harus diisi oleh responden dapat digunakan untuk
mengurangi risiko tersebut. Namun, konfirmasi yang berisi ruangan kosong tersebut dapat
mengakibatkan berkurangnya jumlah jawaban konfirmasi yang diterima oleh auditor karena
diperlukan usaha tambahan dari pihak responden dalam memberikan jawaban konfirmasi yang
sesuai; konsekuensinya, auditor kemungkinan harus melaksanakan lebih banyak prosedur
alternatif.
Pada pengujian substantif atas piutang usaha, pengujian detail saldo kategori konfirmasi piutang
merupakan prosedur yang penting. Prosedur ini perlu dilakukan karena merupakan prosedur
auditing yang diterima umum, kecuali apabila piutang tidak material, tidak efektif, resiko bawaan,
maupun resiko pengendaliannya rendah, yang dimana jika risiko pengendalian ditaksir terlalu
rendah, risiko deteksi dapat terlalu tinggi ditetapkan dan auditor dapat melaksanakan pengujian
substantif yang tidak memadai sehingga auditnya tidak efektif. Bila auditor tidak melakukan
konfirmasi, ia harus mencantumkam dalam kertas kerja mengenai alasannya dan bagaimana
akuntan mengatasinya atau tindakan alternatif yang dilakukan.
1. Kantor Akuntan Publik biasanya sudah mematok besaran angka persentase Audit Risk
yang bisa diterima.
2. Menentukan IR dan CR. Inherent risk diukur dengan mempertimbangkan factor eksternal
dan internal seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Sedangkan CR diukur dengan menilai
desain dan implementasi sistim pengendalian internal yang dimiliki oleh audite.