Anda di halaman 1dari 31

BERITA DAERAH

KABUPATEN NIAS
NOMOR :164 SERI : E

PERATURAN BUPATI NIAS


NOMOR 2 TAHUN 2021
TENTANG
TATA CARA PENETAPAN DAN PEMBAGIAN
BESARAN RINCIAN DANA DESA SETIAP
DESA DI KABUPATEN NIAS
TAHUN ANGGARAN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NIAS,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara tentang Dana Desa
Yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara,
bupati/walikota menetapkan rincian
Dana Desa untuk setiap Desa;
b. bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat (1)
huruf b Peraturan Presiden Nomor 113
Tahun 2020 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2021, Tata Cara Penetepan
dan Pembagian Rincian Besaran Dana
Desa Setiap Desa di Kabupaten Nias
Tahun Anggaran 2021, diatur melalui
Peraturan Bupati Nias;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan
Bupati Nias tentang Tata Cara
Penetapan dan Pembagian Besaran
Rincian Dana Desa Setiap Desa di
Kabupaten Nias Tahun Anggaran 2021;

Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 7


Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten
dalam lingkungan Daerah Propinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1092);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);

2
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tetang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);

3
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558),
sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2016 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5864);
6. Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun
2020 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2021 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
266);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
61/PMK.07/2019 tentang Pedoman
Penggunaan Transfer ke Daerah dan
Dana Desa untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan Intervensi
Pencegahan Stunting Terintegrasi
(Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 530);

4
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2021
(Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 1035);
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
222/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan
Dana Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1641);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Nias
Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Perangkat Daerah
Kabupaten Nias (Lembaran Daerah
Kabupaten Nias Tahun 2016 Nomor 14
Seri E, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Nias Nomor 22);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Nias
Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penataan
Desa di Kabupaten Nias (Lembaran
Daerah Kabupaten Nias Tahun 2017
Nomor 3 Seri E);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Nias
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2021 (Lembaran Daerah
Kabupaten Nias Tahun 2020 Nomor 21
Seri A);
14. Peraturan Bupati Nias Nomor 6 Tahun
2019 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa di Kabupaten Nias
(Berita Daerah Kabupaten Nias Tahun
2019 Nomor 78 Seri E);

5
15. Peraturan Bupati Nias Nomor 48 Tahun
2020 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Nias Tahun Anggaran 2021
(Berita Daerah Tahun 2020 Nomor 161
Seri A);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI NIAS TENTANG TATA


CARA PENETAPAN DAN PEMBAGIAN
BESARAN RINCIAN DANA DESA SETIAP
DESA DI KABUPATEN NIAS TAHUN
ANGGARAN 2021.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Nias.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah Otonom.
3. Bupati adalah Bupati Nias.
4. Dinas adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Nias.
5. Aparat Pengawas Internal Pemerintah yang selanjutnya
disingkat APIP adalah Inspektorat Daerah Kabupaten
Nias.

6
6. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan
bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
9. Peraturan Desa adalah Peraturan yang dibentuk oleh
Badan Permusyawaratan Desa dengan persetujuan
bersama Kepala Desa di wilayah Kabupaten Nias.
10. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan Kepala Desa
di Wilayah Kabupaten Nias.
11. Jumlah Desa adalah jumlah Desa yang ditetapkan oleh
Menteri Dalam Negeri.
12. Alokasi Dasar adalah alokasi minimal Desa yang akan
diterima oleh setiap Desa secara merata yang besarnya
dihitung berdasarkan persentase tertentu dari anggaran
Dana Desa yang dibagi dengan jumlah desa secara
nasional.
13. Alokasi Afirmasi adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan status Desa tertinggal dan Desa sangat
tertinggal, yang memiliki jumlah penduduk miskin
tinggi.

7
14. Alokasi Kinerja adalah alokasi yang diberikan kepada
desa yang memiliki hasil penilaian kinerja terbaik.
15. Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan jumlah penduduk Desa, angka
kemiskinan Desa, luas wilayah Desa, dan tingkat
kesulitan geografis Desa setiap Kabupaten.
16. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang
selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh
kuasa dari Bendaharan Umum Negara untuk
melaksanakan sebagai fungsi Kuasa Bendahara
Umum Negara.
17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat.
18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang
selanjutnya disingkat APBDes adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
20. Rekening Kas Umum Negara yang selanjutnya
disingkat RKUN adalah rekening tempat penyimpanan
uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung
seluruh penerimaan dan membayar seluruh
pengeluaran negara pada Bank sentral.
21. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya
disingkat RKUD adalah rekening tempat penyimpanan
uang daerah yang ditentukan oleh gubernur, bupati,
atau walikota untuk menampung seluruh penerimaan
daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah
pada Bank yang ditetapkan.

8
22. Rekening Kas Desa yang selanjutnya disebut RKD
adalah rekening tempat penyimpanan uang
Pemerintah Desa yang menampung seluruh
penerimaan Desa dan untuk membayar seluruh
pengeluaran Desa pada Bank yang ditetapkan.
23. Bantuan Langsung Tunai Desa yang selanjutnya
disingkat BLT Desa adalah pemberian uang tunai
kepada keluarga miskin atau tidak mampu di Desa
yang bersumber dari Dana Desa untuk mengurangi
dampak ekonomi akibat adanya pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
24. SDGs Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa
tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi
tumbuh merata, Desa melalui kesehatan, Desa peduli
lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah
perempuan, Desa berjejaring dan Desa tanggap
budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan.

BAB II
PENETAPAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA
Pasal 2
Rincian Dana Desa setiap Desa di Kabupaten Nias Tahun
Anggaran 2021 dialokasikan secara merata dan
berkeadilan berdasarkan:
a. Alokasi Dasar setiap Desa;
b. Alokasi Afirmasi setiap Desa;
c. Alokasi Kinerja setiap Desa; dan
d. Alokasi Formula setiap Desa.

9
Pasal 3
Alokasi Dasar setiap desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf a, dihitung dengan cara membagi Alokasi
Dasar Kabupaten dibagi jumlah desa sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Pasal 4
(1) Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf b diberikan kepada Desa
Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal yang memiliki
jumlah penduduk miskin tinggi.
(2) Besaran Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan menggunakan
rumus :

AA Desa = (0,01 x DD) / {(2 x DST) + (1 x DT)}


Keterangan:
AA Desa = Alokasi Afirmasi setiap Desa
DD = Pagu Dana Desa Nasional
DST = Jumlah Desa sangat tertinggal yang
memiliki jumlah penduduk miskin
tinggi
DT = Jumlah Desa tertinggal yang memiliki
jumlah penduduk miskin

Pasal 5
Alokasi Kinerja sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 huruf
c, dibagi kepada desa-desa dengan kinerja terbaik dalam
pengelolaan keuangan desa, pengelolaan Dana Desa,
capaian keluaran (output) Dana Desa, dan capaian hasil
(outcome) pembangunan desa, dihitung dengan rumus :

10
AK Desa = (0,03 x DD) / (0,1 x Jumlah Desa)
Keterangan:
AK Desa = Alokasi Kinerja setiap Desa
DD = Pagu Dana Desa Nasional
Jumlah Desa = Jumlah Desa Nasional

Pasal 6
Penghitungan Alokasi Kinerja setiap Desa sebagaimana
dimaksud pada Pasal 5 ditentukan berdasarkan urutan
Desa yang mempunyai skor kinerja terbaik yang dihitung
dengan menggunakan rumus :

Skor Kinerja = {(0,20 x Y1) + (0,20 x Y2) + (0,25 x Y3) + (0,35


x Y4)}

Keterangan:
Skor Kinerja = Skor Kinerja setiap Desa
Y1 = Pengelolaan Keuangan Desa
Y2 = Pengelolaan Dana Desa
Y3 = Capaian Keluaran Dana Desa
Y4 = Capaian Hasil Pembangunan Desa

Pasal 7
(1) Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud
pada Pasal 6 dinilai dari :
a. Perubahan rasio Pendapatan Asli Desa terhadap
total pendapatan APBDes dengan bobot 50% (lima
puluh persen).

11
b. Rasio belanja bidang pembangunan dan
pemberdayaan terhadap total belanja bidang
APBDes dengan bobot 50% (lima puluh persen).
(2) Pengelolaan Dan Desa sebagaimana pada Pasal 6
dinilai dari :
a. Persentase kesesuaian bidang pembangunan dan
pemberdayaan sebagai prioritas Dana Desa
terhadap total Dana Desa dengan bobot 55% (lima
puluh lima persen).
b. Persentase pengadaan barang jasa Dana Desa
secara swakelola dengan bobot 45% (empat puluh
lima persen).
(3) Capaian Keluaran Dana Desa sebagaimana dimaksud
pada Pasal 6 dinilai dari :
a. Persentase realisasi penyerapan Dana Desa dengan
bobot 50% (lima puluh persen)
b. Persentase capaian keluaran Dana Desa dengan
botot 50% (lima puluh persen).
(4) Capaian hasil pembangunan Desa sebagaimana
dimaksud pada Pasal 6 dinilai dari :
a. Perubahan skor indeks Desa membangun dengan
bobot 30% (tiga puluh persen).
b. Perubahan status Desa indeks Desa membangun
dengan bobot 30% (tiga puluh persen).
c. Status Desa indeks Desa membangun terakhir
dengan bobot 10% (sepuluh persen).
d. Perbaikan jumlah penduduk miskin Desa dengan
bobot 30% (tiga puluh persen).

Pasal 8
Besaran Alokasi formula sebagaimana dimaksud pada
Pasal 2 huruf d, dihitung dengan bobot :
a. 10% (sepuluh persen) untuk jumlah penduduk.
b. 40% (empat puluh persen) untuk angka kemiskinan.

12
c. 20% (dua puluh persen) untuk luas wilayah, dan
d. 30% (tiga puluh persen) untuk tingkat kesulitan
geografis.

Pasal 9
Penghitungan Alokasi Formula setiap Desa sebagaimana
dimaksud pada Pasal 8 dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

AF Desa = {(0,10 x Z1) + (0,40 x Z2) + (0,20 x Z3) + (0,30 x


Z4)} x AF Kab/Kota

Keterangan:
AF Desa = Alokasi Formula setiap Desa
Z1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa
terhadap total penduduk Desa
Kabupaten Nias.
Z2 = rasio jumlah penduduk miskin setiap
Desa terhadap total penduduk miskin
Desa Kabupaten Nias.
Z3 = rasio luas wilayah setiap Desa terhadap
total luas wilayah Desa Kabupaten Nias
Z4 = rasio IKG setiap Desa terhadap IKG Desa
Kabupaten Nias
AF Kab/Kota = Alokasi Formula Kabupaten/kota.

Pasal 10
Tata cara pembagian dan penetapan Rincian Dana Desa
untuk setiap Desa di Kabupaten Nias Tahun Anggaran
2021 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

13
BAB III
PENYALURAN DANA DESA
Pasal 11
(1) Dana Desa disalurkan dari RKUN ke RKD melalui
RKUD.
(2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan melalui pemotongan Dana Desa
setiap Daerah Kabupaten/Kota dan penyaluran dana
hasil pemotongan Dana Desa ke RKD.
(3) Pemotongan Dana Desa setiap Daerah Kabupaten/Kota
dan penyaluran dana hasil pemotongan Dana Desa ke
RKD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan berdasarkan surat kuasa
pemindahbukuan Dana Desa dari Bupati.
(4) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, dengan
ketentuan :
a. Tahap I sebesar 40% (empat puluh persen) dari
pagu Dana Desa setiap Desa, dengan rincian :
1. 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa
dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT
Desa bulan kesatu sampai bulan kelima paling
cepat bulan Januari ; dan
2. Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan
kesatu sampai dengan bulan kelima paling
cepat bulan Januari untuk bulan kesatu dan
paling cepat masing-masing bulan berkenaan
untuk bulan kedua sampai dengan bulan
kelima.

14
b. Tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) dari
pagu Dana Desa setiap Desa, dengan rincian :
1. 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa
dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT
Desa bulan keenam sampai bulan kesepuluh
paling cepat bulan Maret; dan
2. Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan
keenam sampai dengan bulan kesepuluh paling
cepat bulan Juni untuk bulan keenam dan
paling cepat masing-masing bulan berkenaan
untuk bulan ketujuh sampai dengan bulan
kesepuluh.
c. Tahap III sebesar 20% (dua puluh persen) dari pagu
Dana Desa setiap Desa, dengan rincian :
1. 20% (dua puluh persen) dari pagu Dana Desa
dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT
Desa bulan kesebelas sampai bulan kedua belas
paling cepat bulan Juni; dan
2. Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan
kesebelas sampai dengan bulan kedua belas
paling cepat bulan November untuk bulan
kesebelas dan paling cepat akhir bulan
November bulan kedua belas.
(5) Dalam rangka penyampaian dokumen persyaratan
penyaluran, Kepala Desa menyampaikan dokumen
persyaratan penyaluran kepada Bupati, dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Tahap I sebesar 40% (empat puluh persen) berupa
Peraturan Desa mengenai APBDesa Tahun
Anggaran 2021.

15
b. Tahap II sebesar 40% (empat Puluh persesn),
berupa:
1. Laporan realisasi penyerapan dan capaian
keluaran Dana Desa tahun anggaran
sebelumnya;
2. Laporan realisasi penyerapan dan capaian
keluaran Dana Desa tahap I menunjukkan rata-
rata realisasi penyerapan paling sedikit sebesar
50% (lima puluh persen) dan rata-rata capaian
keluaran menunjukkan paling sedikit sebesar
35% (tiga puluh lima persen) dari Dana Desa
tahap I yang telah disalurkan;
3. Peraturan Kepala Desa mengenai penetapan
keluarga manfaat BLT Desa atau peraturan
Kepala Desa mengenai penetapa tidak terdapat
keluarga penerima manfaat BLT Desa; dan
4. Berita Acara konfirmasi dan rekonsiliasi
kumulatif sisa Dana Desa Tahun Anggaran 2015
sampai dengan Tahun Anggaran 2018 di RKD
antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah
Desa.
c. Tahap III sebesar 20% (dua puluh persen), berupa :
1. Laporan realisasi penyerapan dan capaian
keluaran Dana Desa sampai dengan tahap II
menunjukkan rata-rata realisasi penyerapan
paling sedikit sebesar 90% (sembilan puluh
persen) dan rata-rata capaian keluaran
menunjukkan paling sedikit sebesar 75% (tujuh
puluh lima persen) dari Dana Desa Tahap II
yang telah disalurkan.
2. Laporan konvergensi pencegahan stunting
tingkat Desa tahun anggaran sebelumnya;

16
(6) Dalam hal Desa tidak melaksanakan BLT Desa Tahun
Anggaran 2020 selama 9 (sembilan) bulan, selain
persyaratan penyaluran Tahap II Tahun Anggaran
2021 ditambahkan dokumen persyaratan berupa
Peraturan Kepala Desa mengenai tidak terdapat calon
keluarga penerima manfaat BLT Desa yang memenuhi
kriteria dan/atau tidak tersedia cukup anggaran per
bulannya.
(7) Capaian keluaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) huruf b angka 2 dan huruf c angka 1 dihitung
berdasarkan rata-rata persentase capaian keluaran
dari seluruh kegiatan.
(8) Penyusunan laporan realisasi penyerapan dan capaian
keluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b
angka 2 dan huruf c angka 1 dilakukan sesuai dengan
tabel referensi data bidang, kegiatan, sifat kegiatan,
uraian output, volume keluaran, cara pengadaan, dan
capaian keluaran.
(9) Dalam hal tabel referensi data sebagaimana dimaksud
belum memenuhi kebutuhan input data, Kepala Desa
menyampaikan permintaan perubahan tabel referensi
kepada Bupati untuk dilakukan pemutakhiran.
(10) Perubahan tabel referensi sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (9) mengacu pada ketentuan yang
ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Pasal 12
(1) Dalam rangka penyaluran Dana Desa Tahap I untuk
kebutuhan BLT Desa bulan kesatu sampai dengan
bulan kelima, Kepala Desa memenuhi ketentuan :

17
a. Kepala Desa menyampaikan data jumlah keluarga
penerima manfaat setiap bulan yang berlaku
selama 12 (dua belas) bulan untuk penyaluran
Dana Desa untuk BLT Desa bulan kesatu kepada
Bupati Nias.
b. Dana Desa untuk BLT Desa bulan kedua sampai
bulan kelima masing-masing bulan disalurkan
setalah kepala Desa menyampaikan data realisasi
jumlah keluarga penerima manfaat bulan
sebelumnya kepada Bupati Nias.
(2) Penyaluran Dana Desa Tahap II untuk BLT Desa bulan
keenam sampai dengan bulan kesepuluh setelah
Kepala Desa menyampaikan data realisasi jumlah
keluarga penerima manfaat bulan sebelumnya kepada
Bupati Nias.
(3) Penyaluran Dana Desa Tahap III untuk BLT Desa bulan
kesebelas sampai dengan bulan kedua belas setelah
Kepala Desa menyampaikan data realisasi jumlah
keluarga penerima manfaat bulan sebelumnya kepada
Bupati Nias.
(4) Kepala Desa menyampaikan data realisasi jumlah
keluarga penerima manfaat bulan kedua belas kepada
Bupati Nias paling lambat minggu ketiga bulan
Desember.
(5) Jumlah keluarga penerima manfaat adalah merupakan
jumlah yag diperoleh dari realisasi jumlah keluarga
penerima manfaat BLT Desa bulan kesatu tahun
sebelumnya atau hasil pendataan jumlah keluarga
penerima manfaat BLT Desa tahun berkenaan.

18
(6) Dalam hal terdapat perubahan Peraturan Kepala Desa
mengenai penetapan keluarga penerima manfaat BLT
Desa, Kepala Desa menyampaikan Peraturan Kepala
Desa kepada Bupati paling lambat minggu ketiga bulan
Desember.
(7) Kepala desa bertanggung jawab atas kebenaran data
realisasi jumlah keluarga penerima manfaat BLT Desa.

BAB IV
PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 13
(1) Dana Desa diprioritaskan penggunaannya untuk
pemulihan ekonomi dan pengembangan sektor prioritas
di Desa.
(2) Pemulihan ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berupa :
a. Jaring pengaman sosial;
b. Padat Karya Tunai;
c. Pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah;
d. Sektor usaha pertanian; dan.
e. Pengembangan potensi Desa melalui Badan Usaha
Milik Desa.
(3) Pengembangan sektor prioritas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berupa pengembangan Desa Digital, Desa
Wisata, usaha budidaya pertanian, peternakan,
perikanan, ketahanan pangan dan hewani dan
perbaikan fasilitas kesehatan.
(4) Jaring pengaman sosial sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) berupa BLT Desa menjadi prioritas utama
dalam penggunaan Dana Desa.

19
(5) Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) termasuk kegiatan dalam
rangka menanggulangi dampak pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
(6) Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diarahkan untuk program dan/atau kegiatan
percepatan pencapaian SDGs Desa melalui :
a. Pemulihan Ekonomi Nasional sesuai Kewengan
Desa.
b. Program Prioritas Nasional sesuai Kewenangan
Desa.
c. Adaptasi kebiasaan baru Desa.

Pasal 14
(1) Dana Desa dapat digunakan untuk mendanai kegiatan
yang tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana
Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)
setelah mendapat persetujuan Bupati.
(2) Persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan pada saat evaluasi rancangan Peraturan
Desa mengenai APBDesa.

Pasal 15
(1) Pemerintah Desa wajib menganggarkan dan
melaksanakan BLT Desa.
(2) BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada keluarga penerima manfaat yang
paling sedikit memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili
di Desa bersangkutan.
b. Tidak termasuk penerima bantuan Program
Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Pra
Kerja, Bantuan Sosial Tunai dan Program Bantuan
Sosial Pemerintah Lainnya.

20
(3) Dalam hal keluarga penerima manfaat BLT Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
petani, BLT Desa dapat digunakan untuk kebutuhan
pembelian pupuk.
(4) Rincian keluarga penerima manfaat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) berdasarkan kelompok
pekerjaan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa.
(5) Pendataan keluarga penerima manfaat BLT Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mempertimbangkan Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial.
(6) Besaran BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan sebesar 300.000,- (tiga ratus ribu
rupiah) untuk bulan pertama sampai bulan kedua
belas per keluarga penerima manfaat.
(7) Pembayaran BLT Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan
mulai bulan Januari.
(8) Dalam hal pembayaran BLT Desa bulan kedua sampai
dengan bulan kedua belas lebih besar dari kebutuhan
BLT Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat
(1) huruf a, pembayaran atas selisih kekurangan BLT
Desa bulan berikutnya menggunakan Dana Desa
selain Dana Desa untuk BLT Desa setiap bulan.
(9) Dalam hal pembayaran BLT Desa bulan kedua sampai
dengan bulan kedua belas lebih kecil dari kebutuhan
BLT Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat
(1) huruf a, selisih lebih Dana Desa untuk BLT Desa
diarahkan penggunaannya untuk kegiatan pemulihan
ekonomi lainnya di Desa.
(10) Dalam hal tidak terdapat keluarga penerima manfaat
BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Desa menetapkan peraturan Kepala Desa
mengenai tidak terdapat keluarga penerima manfaat
BLT Desa.

21
(11) Ketentuan mengenai kriteria, mekanisme pendataan,
penetapan data keluarga penerima manfaat BLT Desa
dan pelaksanaan pemberian BLT Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Perundangan-Undangan yang berlaku.

Pasal 16
(1) Kegiatan yang didanai dari Dana Desa berpedoman
pada pedoman teknis yang diatur melalui Peraturan
Bupati.
(2) Pelaksanaan kegiatan yang didanai dari Dana Desa
wajib dilakukan secara swakelola dengan menggunakan
sumber daya/bahan baku lokal, dan diupayakan
dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari
masyarakat Desa setempat.

Pasal 17
(1) Kepala Desa bertanggung jawab atas penggunaan Dana
Desa termasuk pelaksanaan BLT Desa.
(2) Pemerintah Daerah dapat melakukan pendampingan
atas penggunaan Dana Desa sesuai kewenangan.

BAB V
PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 18
PEMBINAAN
(1) Pemerintah Daerah melakukan Pembinaan Pengelolaan
Dana Desa.
(2) Dalam pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Bupati membentuk Tim Pembina yang
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

22
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 19
(1) Pemerintah Daerah melakukan pemantauan dan
Evaluasi atas :
a. Sisa Dana Desa di RKD/RKUDesa ; dan/atau
b. Capaian keluaran Dana Desa.
(2) Dalam melakukan pemantauan dan evaluasi atas sisa
Dana Desa di RKD/RKUDesa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a dengan meminta penjelasan
Kepala Desa mengenai sisa Dana Desa di
RKD/RKUDesa.
(3) Dalam melakukan pemantauan dan evaluasi atas
capaian keluaran Dana Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dengan menggunakan pengecekan
atas kewajaran data dalam laporan capaian keluaran
yang akan direkam dalam Aplikasi Online Monitoring
Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM
SPAN).
(4) Dalam hal terdapat indikasi penyalahgunaan Dana
Desa, Bupati dapat meminta Aparat Pengawas Internal
Pemerintah Daerah (APIP) untuk melakukan
pemeriksaan.

BAB VI
SANKSI
Pasal 20
(1) Dalam hal Pemerintah Desa tidak melaksanakan BLT
Desa selama 9 (sembilan) bulan pada Tahun Anggaran
2020, dikenakan sanksi pemotongan Dana Desa
sebesar 50% (lima puluh persen) dari Dana Desa yang
akan disalurkan pada Tahap II Tahun Anggaran 2021.
(2) Penyaluran Dana Desa Tahap II sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) setelah dikurangi kebutuhan Dana Desa
untuk BLT Desa setiap tahapan.

23
(3) Pengenaan sanksi kepada Pemerintah Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan
dalam hal berdasarkan hasil musyawarah Desa
khusus/musyawarah insidentil tidak terdapat calon
keluarga penerima manfaat BLT Desa yang memenuhi
kriteria dan/atau tidak tersedia cukup anggaran setiap
bulannya.
(4) Hasil musyawarah khusus/musyawarah insidentil
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam
peraturan Kepala Desa yang diketahui oleh Pemerintah
Daerah atau pejabat yang ditunjuk.
(5) Bupati Nias menandai Desa yang akan dikenakan
sanksi pemotongan sebagimana dimaksud pada ayat (1)
pada penyaluran Dana Desa dalam Aplikasi Online
Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara (OM SPAN).

Pasal 21
(1) Dalam hal Pemerintah Desa tidak melaksanakan BLT
Desa selama 12 (dua belas) bulan Tahun Anggaran
2021, dikenakan sanksi pemotongan Dana Desa
sebesar Rp 50% (lima puluh persen) dari Dana Desa
yang disalurkan pada Tahap II Tahun Anggaran 2022.
(2) Pengenaan sanksi kepada Pemerintah Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan
dalam hal berdasarkan hasil musyawarah Desa
khusus/musyawarah insidentil tidak terdapat calon
keluarga penerima manfaat BLT Desa yang memenuhi
kriteria.
(3) Hasil musyawarah khusus/musyawarah insidentil
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam
Peraturan Kepala Desa yang diketahui oleh Camat.

24
(4) Peraturan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) disampaikan oleh Bupati Nias kepada KPPN
selaku KPA Penyaluran Dana Desa melalui Aplikasi
Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara (OM SPAN) sebagai syarat penyaluran
Dana Desa Tahp II pada Tahun Anggaran 2022.

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 22
(1) Rekonsiliasi sisa dana di RKD/RKUDesa Tahun
Anggaran 2015 sampai dengan Tahun Anggaran 2018
antara Bupati dengan Kepala Desa dilakukan paling
lambat tanggal 16 April 2021 dan dituangkan dalam
Berita Acara Rekonsiliasi.
(2) Berdasarkan hasil rekonsiliasi data sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa menyetorkan sisa
dana ke RKUD paling lambat tanggal 30 April 2021.
(3) Rekonsiliasi sisa dana di RKUD Tahun Anggaran 2015
sampai dengan Tahun Anggaran 2019 antara Bupati
Nias dengan KPA Penyaluran Dana Desa dilakukan
paling lambat tanggal 28 Mei 2021 dan dituangkan
dalam Berita Acara Rekonsiliasi.
(4) Berdasarkan hasil rekonsiliasi data sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), Bupati Nias menyetorkan sisa
dan ke RKUN paling lambat tanggal 31 Mei 2021.

Pasal 23
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati
ini sepanjang teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut
melalui Keputusan Bupati.

25
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Nias.

Ditetapkan di Gunungsitoli Selatan


pada tanggal 8 Februari 2021

BUPATI NIAS,
ttd
SOKHIATULO LAOLI

Diundangkan di Gunungsitoli Selatan


pada tanggal 8 Februari 2021
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NIAS,

F. YANUS LAROSA

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS TAHUN 2021 NOMOR : 164 SERI : E

26
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI NIAS
NOMOR : 2 TAHUN 2021
TANGGAL : 8 FEBRUARI 2021
TENTANG : TATA CARA PEMBAGIAN DAN
PENETAPAN RINCIAN DANA
DESA UNTUK SETIAP DESA
KABUPATEN NIAS TAHUN
ANGGARAN 2021

RINCIAN PEMBAGIAN DANA DESA UNTUK SETIAP DESA DI KABUPATEN NIAS


TAHUN ANGGARAN 2021
RINCIAN DANA DESA
NO KECAMATAN DESA ALOKASI ALOKASI JUMLAH
DANA DESA
AFIRMASI KINERJA
1 2 3 4 5 6 7
I HILIDUHO 1 ONONAMOLO I BOT 820.920.000 171.591.000 - 992.511.000
2 DIMA 717.145.000 0 - 717.145.000
3 SINARIKHI 839.352.000 171.591.000 - 1.010.943.000
4 OMBOLATA SALO'O 787.093.000 0 - 787.093.000
5 SISOBALAURU 831.292.000 343.183.000 - 1.174.475.000
6 TUHEGAFOA II 824.968.000 0 - 824.968.000
7 FADORO LAURU 982.285.000 171.591.000 - 1.153.876.000
8 LASARA TANOSE'O 834.147.000 171.591.000 - 1.005.738.000
9 HILIDUHO 715.933.000 0 - 715.933.000
10 HILIGODU TANOSEO 778.231.000 0 - 778.231.000
11 SISOBAHILI I TANOSEO 796.025.000 0 - 796.025.000
12 ONOZITOLI DULU 724.938.000 0 - 724.938.000
13 MAZINGO TANOSE'O 792.859.000 0 - 792.859.000
14 ONOWAEMBO HILIGARA 714.659.000 0 - 714.659.000
15 SILIMABANUA 768.591.000 0 - 768.591.000
16 OMBOLATA SISARAHILI 730.252.000 0 - 730.252.000

JUMLAH 12.658.690.000 1.029.547.000 0 13.688.237.000

II GIDO 1 HILIOTALUA 1.004.386.000 343.183.000 - 1.347.569.000


2 AKHELAUWE 864.843.000 343.183.000 - 1.208.026.000
3 HILISEBUA 976.921.000 171.591.000 - 1.148.512.000
4 SOMI 1.042.820.000 171.591.000 - 1.214.411.000
5 SIRETE 779.726.000 0 - 779.726.000
6 HELIWETO GIDO 922.784.000 0 - 922.784.000
7 LOLOANA'A GIDO 775.922.000 0 - 775.922.000
8 SISOBAHILI 1.035.159.000 343.183.000 - 1.378.342.000
9 LAHEMO 1.058.358.000 171.591.000 - 1.229.949.000
10 LADEA 808.122.000 171.591.000 - 979.713.000
11 UMBU 793.735.000 0 - 793.735.000
12 SOEWE 971.982.000 171.591.000 - 1.143.573.000
13 LOLOZASAI 858.957.000 0 - 858.957.000
14 LASARA IDANOI 1.112.092.000 0 288.153.000 1.400.245.000
15 LASELA 793.225.000 0 - 793.225.000
16 LADEA ORAHUA 857.818.000 171.591.000 - 1.029.409.000
17 TULUMBAHO SALO'O 860.476.000 343.183.000 - 1.203.659.000

27
RINCIAN DANA DESA
NO KECAMATAN DESA ALOKASI ALOKASI JUMLAH
DANA DESA
AFIRMASI KINERJA
1 2 3 4 5 6 7
18 NIFOLO'O LAURU 826.572.000 343.183.000 - 1.169.755.000
19 HILIZOI 977.221.000 171.591.000 - 1.148.812.000
20 SOMI BOTOGO'O 926.226.000 171.591.000 - 1.097.817.000
21 OLINDRAWA 1.061.984.000 343.183.000 - 1.405.167.000
SISARAHILI

JUMLAH 19.309.329.000 3.431.826.000 288.153.000 23.029.308.000

III IDANOGAWO 1 HILIMOASIO 926.013.000 343.183.000 - 1.269.196.000


2 TETEGEONA'AI 835.876.000 171.591.000 - 1.007.467.000
3 LAOWO HILIMBARUZO 1.518.813.000 171.591.000 - 1.690.404.000
4 HILILAWAE 755.430.000 0 288.153.000 1.043.583.000
5 TUHEWAEBU 851.034.000 343.183.000 - 1.194.217.000
6 SISOBAHILI IRAONO 997.619.000 343.183.000 - 1.340.802.000
HURA
7 BOZIHONA 928.501.000 171.591.000 - 1.100.092.000
8 OLADANO 927.698.000 343.183.000 - 1.270.881.000
9 AHEDANO 1.039.850.000 171.591.000 - 1.211.441.000
10 HILINA'A TAFUO 1.182.808.000 0 288.153.000 1.470.961.000
11 HILIONO ZEGA 734.575.000 0 288.153.000 1.022.728.000
12 MONDRALI 863.130.000 0 288.153.000 1.151.283.000
13 TETEHOSI 1.172.063.000 0 - 1.172.063.000
14 SAIWAHILI HILI'ADULO 903.191.000 171.591.000 - 1.074.782.000
15 MALIWA'A 1.182.903.000 171.591.000 - 1.354.494.000
16 BIOUTI 1.023.454.000 171.591.000 - 1.195.045.000
17 AWONI LAUSO 982.041.000 171.591.000 - 1.153.632.000
18 BOBOZIOLI 874.556.000 171.591.000 -
1.046.147.000
LOLOANA'A
19 SANDRUTA 804.096.000 0 288.153.000 1.092.249.000
20 LAIRA 821.410.000 0 - 821.410.000
21 OTALUA 842.881.000 171.591.000 - 1.014.472.000
22 BARUZO 894.145.000 171.591.000 - 1.065.736.000
23 ORAHILI ZUZUNDRAO 780.872.000 343.183.000 - 1.124.055.000
24 TIGA SERANGKAI 891.256.000 171.591.000 -
1.062.847.000
MALIWA'A
25 HILIGOGOWAYA 916.116.000 171.591.000 -
1.087.707.000
MALIWA'A
26 HILI'ADULO 705.385.000 0 - 705.385.000
27 HILIMOASIO DUA 856.593.000 0 - 856.593.000
28 BIOUTI TIMUR 772.870.000 0 - 772.870.000

JUMLAH 25.985.179.000 3.946.598.000 1.440.765.000 31.372.542.000

1 SISARAHILI 1.210.159.000 171.591.000 - 1.381.750.000


IV BAWOLATO
BAWOLATO
2 HILIGANOITA 984.994.000 171.591.000 - 1.156.585.000
3 GAZAMANU 1.084.354.000 171.591.000 - 1.255.945.000
4 HILIHORU 1.063.440.000 171.591.000 - 1.235.031.000

28
RINCIAN DANA DESA
NO KECAMATAN DESA ALOKASI ALOKASI JUMLAH
DANA DESA
AFIRMASI KINERJA
1 2 3 4 5 6 7
5 HILIALAWA 805.964.000 0 - 805.964.000
6 HILIFAOSI 1.067.625.000 171.591.000 - 1.239.216.000
7 HILIWAROKHA 967.700.000 0 288.153.000 1.255.853.000
8 SITOLU BANUA 1.077.417.000 171.591.000 - 1.249.008.000
9 SIOFAEWALI 1.037.104.000 343.183.000 - 1.380.287.000
10 SOHOYA 844.060.000 343.183.000 - 1.187.243.000
11 BOTOHAENGA 838.459.000 0 - 838.459.000
12 ORAHILI 778.341.000 0 - 778.341.000
13 TAGAULE 936.788.000 343.183.000 - 1.279.971.000
14 SIOFABANUA 1.100.055.000 171.591.000 - 1.271.646.000
15 SIFAOROASI ULU HOU 1.037.117.000 171.591.000 - 1.208.708.000
16 DAHANA 1.084.263.000 171.591.000 - 1.255.854.000
17 ORAHUA 957.266.000 171.591.000 - 1.128.857.000
18 BANUA SIBOHOU 974.413.000 343.183.000 - 1.317.596.000
SILIMA EWALI
19 SI'OFAEWALI 840.936.000 343.183.000 - 1.184.119.000
SELATAN
20 LAGASIMAHE 704.997.000 0 - 704.997.000
21 HILIHAO CUGALA 844.915.000 171.591.000 - 1.016.506.000
22 ORAHUA FAONDRATO 848.410.000 0 288.153.000 1.136.563.000
23 HOU 829.073.000 171.591.000 - 1.000.664.000
24 SINDRONDRO 739.348.000 0 - 739.348.000
25 BALALE TOBA'A 763.726.000 0 - 763.726.000

JUMLAH 23.420.924.000 3.775.007.000 576.306.000 27.772.237.000

V HILISERANGKAI 1 FADORO HUNOGOA 974.641.000 171.591.000 - 1.146.232.000


2 LOLOFAOSO LALAI 857.960.000 171.591.000 - 1.029.551.000
3 FULOLO LALAI 762.759.000 0 - 762.759.000
4 LAWA-LAWA 730.873.000 0 - 730.873.000
5 LALAI I/II 956.544.000 0 - 956.544.000
6 LOLOWUA 949.216.000 171.591.000 - 1.120.807.000
7 DAHADANO 734.804.000
734.804.000 0 -
BOTOMBAWO
8 FADORO LALAI 720.117.000 0 - 720.117.000
9 LOLOWUA HILIWARASI 746.773.000 0 288.153.000 1.034.926.000
10 HILIZIA LAURU 782.727.000 0 - 782.727.000
11 EHOSAKHOZI 911.396.000 343.183.000 - 1.254.579.000
12 AWELA 844.475.000 0 - 844.475.000
13 ONOMBONGI 883.343.000 343.183.000 - 1.226.526.000
14 ORAHILI IDANOI 1.096.856.000 343.183.000 - 1.440.039.000
15 LOLOFAOSO 898.151.000 343.183.000 - 1.241.334.000

JUMLAH
12.850.635.000 1.887.505.000 288.153.000 15.026.293.000

29
RINCIAN DANA DESA
NO KECAMATAN DESA ALOKASI ALOKASI JUMLAH
DANA DESA
AFIRMASI KINERJA
1 2 3 4 5 6 7
1 HILIGODU 1.027.378.000 343.183.000 - 1.370.561.000
VI BOTOMUZOI
BOTOMUZOI
2 LASARA BOTOMUZOI 855.976.000 171.591.000 - 1.027.567.000
3 HILIWAELE I 850.761.000 171.591.000 - 1.022.352.000
4 HILIMBOWO BOT 726.025.000 0 - 726.025.000
5 SIMANAERE BOT 1.028.766.000 171.591.000 - 1.200.357.000
6 HILIWAELE II 743.209.000 0 - 743.209.000
7 TUHEGAFOA I 704.312.000 0 - 704.312.000
8 BALOHILI BOTOMUZOI 712.989.000 0 - 712.989.000
9 HILIHAMBAWA BOT 776.650.000 343.183.000 - 1.119.833.000
10 FULOLO BOTOMUZOI 800.164.000 0 - 800.164.000
11 LOLOANA'A 772.430.000 0 288.153.000 1.060.583.000
12 ONONAMOLO TALAFU 776.350.000 171.591.000 - 947.941.000
13 SISOBAHILI DOLA 748.779.000 0 - 748.779.000
14 BANUA SIBOHOU BOT 754.379.000 0 - 754.379.000
15 MOHILI BERUA BOT 776.471.000 0 - 776.471.000
16 TETEHOSI BOT 726.313.000 0 - 726.313.000
17 TALAFU 818.772.000 0 - 818.772.000
18 OLA NORI 740.255.000 0 - 740.255.000

JUMLAH 14.339.979.000 1.372.730.000 288.153.000 16.000.862.000

VII ULUGAWO 1 ORAHILI 764.443.000 0 288.153.000 1.052.596.000


2 HILIWETO GELA 800.472.000 0 - 800.472.000
3 LAWA-LAWA LUO 786.978.000 0 - 786.978.000
4 HILIMBOWO 1.171.650.000 343.183.000 - 1.514.833.000
5 HILIBADALU 916.627.000 343.183.000 - 1.259.810.000
6 FATODANO 1.086.627.000 343.183.000 - 1.429.810.000
7 FAHANDRONA 918.085.000 343.183.000 - 1.261.268.000
8 ONODALINGA 782.648.000 0 - 782.648.000
9 HOLI 1.199.352.000 343.183.000 - 1.542.535.000
10 SISOBAHILI ULU 966.352.000 343.183.000 - 1.309.535.000
GAWO
11 SIFARO'ASI ULU 1.133.916.000 343.183.000 - 1.477.099.000
GAWO
12 MOHILI 863.332.000 343.183.000 - 1.206.515.000
13 HILIGAFOA 776.310.000 0 - 776.310.000
14 SISARAHILI 804.239.000 0 - 804.239.000
SOROMA'ASI

JUMLAH 12.971.031.000 2.745.464.000 288.153.000 16.004.648.000

VIII MA'U 1 BALODANO 814.493.000 0 - 814.493.000


2 LEWU OGURU II 801.850.000 343.183.000 - 1.145.033.000
3 SIHARE'O III 1.001.510.000 343.183.000 - 1.344.693.000
4 SISARAHILI MA'U 1.178.033.000 343.183.000 - 1.521.216.000
5 LASARA SIWALU 1.153.747.000 343.183.000 - 1.496.930.000
BANUA
6 TUHEMBERUA 887.832.000 0 - 887.832.000
7 ATUALUO 880.535.000 171.591.000 - 1.052.126.000

30
RINCIAN DANA DESA
NO KECAMATAN DESA ALOKASI ALOKASI JUMLAH
DANA DESA
AFIRMASI KINERJA
1 2 3 4 5 6 7
8 LEWA LEWA 1.125.352.000 343.183.000 - 1.468.535.000
9 DEKHA 1.063.445.000 343.183.000 - 1.406.628.000
10 SIHARE'O III 811.285.000 0 288.153.000 1.099.438.000
BAWOSALO'O BERUA
11 SIHARE'O III 805.221.000 0 - 805.221.000
HILIBADALU
JUMLAH 10.523.303.000 2.230.689.000 288.153.000 13.042.145.000
IX SOMOLO-MOLO 1 SISOBAWINO I 794.831.000 0 - 794.831.000
2 I'ODANO 809.796.000 0 - 809.796.000
3 HUNO 801.402.000 0 - 801.402.000
4 SISARATANDRAWA 760.676.000 0 288.153.000 1.048.829.000
5 SOMOLO MOLO 868.632.000 171.591.000 - 1.040.223.000
6 LEWU OGURU I 856.005.000 343.183.000 - 1.199.188.000
7 SIFAORO'ASI 766.384.000 0 288.153.000 1.054.537.000
8 LEWUOMBANUA 1.044.247.000 343.183.000 - 1.387.430.000
9 HILIGODU SOMOLO- 800.439.000 0 - 800.439.000
MOLO
10 HILIMBORODANO 767.381.000 0 288.153.000 1.055.534.000
11 SO'EWALI 835.356.000 171.591.000 - 1.006.947.000
JUMLAH 9.105.149.000 1.029.548.000 864.459.000 10.999.156.000
X SOGAE'ADU 1 TUHEMBUASI 1.073.877.000 171.591.000 - 1.245.468.000
2 HILIBADALU 1.033.918.000 171.591.000 - 1.205.509.000
3 LA'URI 1.142.038.000 171.591.000 - 1.313.629.000
4 HILIMBANA 855.737.000 171.591.000 - 1.027.328.000
5 SAITAGARAMBA 972.202.000 171.591.000 - 1.143.793.000
6 SOGAE'ADU 824.892.000 171.591.000 - 996.483.000
7 BARUZO 812.133.000 0 288.153.000 1.100.286.000
8 TULUMBAHO 976.554.000 0 288.153.000 1.264.707.000
9 SISARAHILI 1.064.145.000 171.591.000 - 1.235.736.000
SOGAE'ADU
10 WE'A-WE'A 789.652.000 0 - 789.652.000
11 SIHARE'O SOGAE'ADU 1.114.415.000 171.591.000 - 1.286.006.000

JUMLAH 10.659.563.000 1.372.728.000 576.306.000 12.608.597.000

JUMLAH TOTAL 151.823.782.000 22.821.642.000 4.898.601.000 179.544.025.000

BUPATI NIAS,
ttd
SOKHIATULO LAOLI
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NIAS,

F. YANUS LAROSA

31

Anda mungkin juga menyukai