https://www.scribd.com/doc/314893227/Anastesi-Lokal-infiltrasi
https://docplayer.info/51467042-Anestesi-lokal-bab-i-pendahuluan.html
https://www.academia.edu/38310312/MAKALAH_ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_SYARAF.docx
https://www.academia.edu/12293766/Anestesi
Secara Fungsional
1. Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
2. Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
a. Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan respons
motorik volunteer pada otot rangka.
b. Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos, otot jantung dan
kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur
1) Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis
2) Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.
3) Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis
dan parasimpatis.
Hampir semua fungsi pengendalian tubuh manusia dilakukan oleh sistem saraf. Secara umum sistem saraf
mengendlikan aktivitas tubuh yang cepat seperti kontraksi otot. Daya kepekan dan daya hantaran merupakan sifat
utama dari makhluk hidup dalam bereaksi terhadap perubahan sekitarnya. Rangsangan ini disebut dengan
stimulus. Reaksi yang dihasilkan dinamakan respons. Dengan perantaraan zat kimia yang aktif atau melalui
hormon melalui tonjolan protoplasma dari satu sel berupa benang atau serabut. Sel ini dinamakan neuron.
Kemampuan khusus yang dimiliki oleh sel saraf seperti iritabilita, sensitivitas terhadap stimulus, konduktivitas,
dan kemampuan mentranmisi suatu respon terhadap stimulus diatur oleh sistem saraf melalui 3 cara yaitu:
1. Input sensoris yaitu menerima sensasi atau stimulus melalui respor yang terletak di tubuh, baik eksterneal
maupun internal.
2. Akivitas intergratif yaitu respons mengubah stimulus mnjdi impuls listrik yang mejalar sepanjang saraf
sampai ke otak dan medulla spinalis, kemudian menginterpretasikan stimulus sehingga respons terhadap
informasi dapat terjadi.
3. Out put yaitu impuls dari otak dan medulla spinalis memperoleh respons yang sesuai dari otak dan kelenjar
yang disebut dengan efektor
Disamping keuntungan-keuntungan tersebut di atas teknik anestesi lokal juga mempunyai beberapa kerugian karena
tidak dapat dilakukan pada keadaankeadaan sebagai berikut :
1. Penderita mempunyai perasaan takut yang berlebihan
2. Terjadi infeksi pada tempat insersi jarum
3. Penderita alergi terhadap bermacam-macam obat anestesi lokal
4. Penderita tidak kooperatif (penderita anak-anak, retardasi mental)
5. Tindakan bedah yang besar
6. Terdapat anomali anatomis penderita, sehingga sukar atau tidak dapat dilakukan anestesi lokal