Anda di halaman 1dari 9

KERJA PEMBEBANAN DAN TEMPERATUR TERHADAP SUSUT UMUR

TRANSFORMATOR TENAGA 150/20 kV 60 MVA

Juara Mangapul Tambunan1),Agung Hariyanto2), Wahyu Kurniadi Tindra3)


Teknik Elektro, STT-PLN
1
juaramangapult_stmsi@yahoo.com
2
agung_hariyanto@gmail.com
3
wahyukt@gmail.com

Abstract : In Indonesia have been in the design of a transformer with an environmental


temperature of 2000C and operate around 3000C, so a working transformer must be
adapted to the load. Shrink age transformer affected by isolation transformer oil and
transformer entanglement. Excessive heat can damage the transformer coil insulation and
temperature rise on oil can change the viscosity of the oil transformer. In the observations
of work load and temperature on the Power Transformer lead shrink age and ability of the
smaller the transformer supplying the load is also on the wane. The increase will raise the
temperature of the load end of the hot-spot, which is approaching the maximum allowable
value. From observations obtained temperature hot-spot only reached 107.180C, then
your age will increase the transformer of 1.3891 years. So according to the calculation,
the transformer on a GI Kembangan can operate for 20.55 years according the IEEE
when coupled with the age 1.3891 years, then the transformer will be 21.9391 year. To
date, Transformers GI Kembangan has been operating for 13 years so the rest of the
transformer is expected to become age 8.9391 years.

Keywords: Hot-Spot Temperature, Work Load, Loss of Life

Abstrak : Di Indonesia telah di desain suatu transformator dengan temperatur lingkungan


200C dan beroperasi sekitar 300C, jadi kerja transformator harus disesuaikan dengan
pembebanan. Susut umur trafo dipengaruhi oleh isolasi belitan trafo dan minyak trafo.
Panas yang berlebihan pada kumparan trafo dapat merusak isolasi dan naiknya
temperatur pada minyak dapat mengubah viskositas dari minyak trafo. Dalam hasil
pengamatan kerja pembebanan dan temperatur pada Transformator Tenaga yang
menyebabkan susut umur transformator semakin kecil dan kemampuan mensuplai beban
juga semakin berkurang. Kenaikan beban akan menaikkan suhu akhir hot-spot, yang
mendekati nilai maksimum yang diijinkan. Dari pengamatan didapat suhu hot-spot hanya
mencapai 107,180C, maka umur trafo akan bertambah sebesar 1,3891 tahun. Jadi
menurut perhitungan, trafo pada GI Kembangan dapat beroperasi selama 20,55 tahun
sesuai standar IEEE bila ditambah dengan umur trafo 1,3891 tahun, maka akan menjadi
21,9391 tahun. Sampai saat ini, Trafo GI Kembangan telah beroperasi selama 13 tahun
sehingga sisa umur trafo diperkirakan menjadi 8,9391 tahun.

Kata Kunci : Suhu Hot-Spot, Kerja Pembebanan, Kehilangan Umur.

1. PENDAHULUAN ketahanan isolasi transformator menurun.


Penyusutan umur transformator dan
Fungsi dari transformator tenaga kemudian dibandingkan dengan umur
adalah menyalurkan daya listrik sekaligus pengharapan transformator dengan
mengubah tegangannya dari tegangan pembebanan normal sesuai rekomendasi
tinggi menjadi tegangan menengah pabrik pembuatnya. Dari situ dapat
ataupun sebaliknya. Pengurangan masa diperhitungkan sisa umur transformator.
pakai transformator terjadi akibat proses Tujuan dan manfaat penelitian ini,
kimia yang menyebabkan penuaan bahan untuk mempelajari pengaruh suhu terha-
isolasi karena pemanasan, sehingga dap umur transformator daya dan untuk

Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015 | 91


mendapatkan analisis sejauh mana tenaga yang disebut trafo penaik
pengaruh kenaikan suhu transformator tegangan (step up).
mengurangi masa pakai sebuah transfor- Sedangkan pada sisi konsumen,
mator, usia operasi dan kapasitas terutama konsumen tegangan menengah
pembebanannya. atau tegangan rendah, maka dibutuhan
trafo tenaga yang disebut trafo penurun
2. LANDASAN TEORI tegangan (step down). Trafo-trafo tenaga
ini bersama dengan perlengkapannya
Transformator adalah alat yang terdiri
disebut Gardu Induk (GI). Seperti yang
dari gandengan magnet untuk dapat
ditunjukkan gambar 2.2 sistem penyaluran
memindahkan energi listrik arus bolak-
tenaga listrik dari pembangkit hingga
balik dari suatu rangkaian ke rangkaian
distribusi.
yang lain dengan prinsip kopel magnetik.
Tegangan yang dihasilkan dapat lebih Gardu Induk
Beban/step
Transmisi
besar atau lebih kecil dengan frekuensi 11/150 kV
150 kV
down Distribusi

150/20 kV Beban
yang sama.

Pembangkit/
Gardu Induk

Step Up
Transformator bekerja berdasar-kan
induksi elektromagnetik diantara 2

Transmisi
150 kV
kumparan, kumparan primer dan
kumparan sekunder (gambar 2.1). Apabila 11/500 kV
Transmisi
500 kV
500/150
kV Transmisi
150 kV
150/20 kV Beban

ada arus listrik bolak-balik, yang mengalir Pembangkit/


Gardu Induk
Gardu
Hubung
Gardu Induk
Beban/step
Step Up
mengelilingi suatu inti besi maka inti besi down

itu akan berubah menjadi magnet, dan


apabila magnet tersebut dikelilingi oleh Gambar 2.2. Diagram kutub tunggal sistem
suatu belitan, maka pada kedua ujung tenaga listrik interkoneksi
belitan tersebut, akan terjadi beda
tegangan mengelilingi magnet, maka akan Dilihat dari fungsinya trafo tenaga
timbul gaya gerak listrik (GGL). dibagi atas trafo penaik tegangan dan
trafo penurun tegangan, trafo penaik
tegangan digunakan pada sisi pembangkit
yang berfungsi untuk menaikkan tegangan
dari tegangan menengah menjadi
tegangan tinggi/ekstra tinggi, sedangkan
trafo penurun tegangan digunakan untuk
menurunkan tegangan tinggi menjadi
tegangan menengah. Sedangkan jika
dilihat dari lokasinya jenis gardu induk
Gambar 2.1 Kumparan tranformator 3 Fasa dibagi atas : gardu induk pembangkit,
gardu induk beban dan gardu induk
2.1 Macam-macam Transformator Dan hubung.
Gardu Induk
Pada sisi pembangkit, tegangan yang 2.2 Prinsip Kerja Transformator
dibangkitkan oleh generator yaitu Tegangan yang dihasilkan dapat lebih
tegangan rendah atau tegangan besar atau lebih kecil dengan frekuensi
menengah, apabila pembangkit dengan yang sama. Transformator bekerja ber-
kapasitas besar, agar rugi-rugi dan jatuh dasarkan induksi elektromagnetik dianta-
tegangan tidak besar maka tegangannya ra 2 kumparan, yaitu kumparan primer dan
dinaikkan menjadi tegangan tinggi atau kumparan sekunder. Kedua kumparan ini
ekstra tinggi, Sedangkan saluran yang terpisah secara elektrik namun
menyalurkan tenaga listrik dengan berhubungan secara magnetis melalui
tegangan tinggi atau ekstra tinggi ke pusat jalur yang memilki jalur reluktansi rendah.
beban yang jaraknya cukup jauh disebut Apabila kumparan primer dihubungkan
transmisi. Sehubungan tegangan output dengan sumber tegangan bolak-balik
generator tegangan menengah sedang- maka fluks yang timbul adalah fluks bolak-
kan sistem penyalurannya tegangan balik dan akan mengalir melalui inti besi,
tinggi/ekstra tinggi maka dibutuhkan trafo untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.3.

92 | Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015


m

I1 I2
KUMPARAN

KUMPARAN
SEKUNDER
PRIMER

V1 N1 N2 V2

Gambar 2.5 Rangkaian Percobaan Hubung


Singkat

Gambar 2.3 Prinsip kerja Transformator 2.4. Rugi-Rugi Daya dan Efisiensi
Transformator
d 2.4.1. Rugi-Rugi Daya Pada
𝑒 N …………………...….(2.1)
dt Transformator
𝑎 ………………..…(2.2) Rugi daya yaitu daya yang hilang
pada trafo tenaga yang berubah menjadi
…………………..(2.3) panas. Pada trafo tenaga hanya ada dua
macam rugi, yakni rugi besi dan rugi
2.3. Menentukan Parameter tembaga. Rugi inti adalah rugi inti, dan
Parameter yang terdapat pada model disebabkan oleh rugi histerisis (hysteresis
rangkaian (rangkaian ekivalen) Rc, Xm, loss) dan rugi arus eddy (eddy current
Rek, dan Xek dapat ditentukan besarnya loss). Sedangkan rugi tembaga adalah
dengan dua macam pengukuran yaitu : rugi daya yang ditimbulkan oleh I2R baik
yang terdapat pada sisi primer maupun
2.3.1. Pengukuran Beban Nol sekunder.
Dalam keadaan tanpa beban bila 2.4.2. Efisiensi Transformator
kumparan primer dihubungkan dengan Efisiensi merupakan perbandingan
sumber (V1), maka hanya (I1) yang
antara daya yang keluar trafo (Pout) dan
mengalir pada trafo, pasang watt meter,
amperemeter dan volt meter seperti daya yang pada masuk trafo (Pin).
gambar 2.8 dari pengukuran Sehingga efisiensi dapat dirumuskan
sebagai berikut :

I1

………………….(2.4)

2.5. Sistem Pendinginan Pada


Transformator
Gambar 2.4 Rangkaian percobaan beban nol
Pengaruh rugi-rugi besi dan tembaga
akibat pembebanan pada transformator
2.3.2. Pengukuran Hubung Singkat
akan menimbulkan panas, bila panas
Hubung singkat berarti impedansi ZL
tersebut mengakibatkan kenaikan suhu
diperkecil menjadi nol, sehingga
yang berlebih maka dapat merusak isolasi
impedansi Zek= Rek + jXek yang membatasi
lilitan. Untuk mengurangi panas tersebut,
arus. Karena harga Rek dan Xek ini relatif
maka transformator perlu dilengkapi
kecil, harus dijaga tegangan yang masuk
dengan alat pendingin untuk menyalurkan
(Vhs) cukup kecil sehingga arus yang
panas keluar dari transformator.
dihasilkan tidak melebihi arus normal.
Media yang dipakai pada sistem
Harga I1 akan relatif kecil jika
pendingin dapat berupa udara, minyak
dibandingkan dengan arus nominal,
dan air, sedangkan untuk sirkulasinya
sehingga pada pengukuran ini dapat
dapat dengan cara alamiah (natural) dan
diabaikan.
paksaan (forced). Pada cara alamiah
dipakai sirip-sirip radiator tangki atau
tangki bergelombang untuk memperluas
bidang perpindahan panas minyak. Alat

Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015 | 93


pompa digunakan untuk mempercepat 2.7. Pemeliharaan Transformator
sirkulasi media pendingin sebagai Pada dasarnya tujuan dari
perpindahan panas dari media pendingin pemeliharaan trafo adalah untuk menjaga
ke udara luar lebih cepat berlangsung. operasi, meningkatkan keandalan, nilai
Secara umum metode pendinginan ekonomis dan efisiensi trafo. Untuk itu,
pada transformator dapat diklasifikasikan maka transformator harus memenuhi
sebagai berikut : persyaratan teknis agar dapat memudah-
a). Transformator tipe kering kan operator dan teknisi untuk kegiatan
b). Transformator terendam minyak operasi ataupun pada saat perbaikan dan
pemeliharaan dilaksana-kan. Adapun
2.6. Isolasi Pada Transformator pemeliharaan transformator bertujuan :
Isolasi yang digunakan pada 1. Menjaga agar transformator dapat
transformator secara umum dapat dibagi selalu berfungsi dengan baik.
dua unsur, yaitu : 2. Mempertahankan kondisi dan umur
a). Isolasi padat trafo selama mungkin.
b). Isolasi cair 3. Menghindari terjadinya gangguan dan
Isolasi sendiri merupakan suatu sifat mengatasi gangguan sesingkat
bahan yang mampu untuk memisahkan mungkin, karena itu perlu adanya
dua buah penghantar atau lebih yang perbaikan sebelum kerusakan
berdekatan baik secara elektris dan juga menjadi lebih parah (overhaul) serta
untuk memperkecil arus bocor yang langkah-langkah untuk mengantisi-
diakibatkan oleh korosif atau tekanan- pasinya.
tekanan yang terjadi baik pada saat
pengoperasian, transportasi ke tempat 2.8. Umur Transformator
pemasangan maupun pada saat Setiap peralatan yang beroperasi
pengujiannya. selalu mempunyai suatu batasan umur
Kegagalan transformator bekerja yaitu dimana peralatan itu tidak dapat
biasanya diakibatkan oleh kegagalan beroperasi lagi. Demikian juga halnya
sistem isolasinya, sebagai akibat dari dengan trafo tenaga. Pembebanan pada
kegagalan sistem isolasi tersebut trafo tenaga menyebabkan terjadinya
menyebabkan banyaknya efek panas pemanasan yang akan mempengaruhi
yang terajdi dalam trafo. Ketahanan kemampuannya dalam melayani beban
sistem isolasi pada peralatan listrik sangat selanjutnya atau dapat menyebabkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kemungkinan terjadinya kegagalan atau
suhu, kekuatan listrik dan mekanik, kerusakan.
getaran, proses kimia dll. Suhu dalam Proses ini biasanya disebut penuaan,
peralatan listrik sering sekali hal ini akan menentukan umur dari trafo
mempengaruhi material isolasi oleh tenaga. Umur thermal harapan suatu trafo
karena itu suhu kumparan maupaun suhu tenaga didefinisikan sebagai umur yang
minyak tidak boleh melampaui nilai suhu diharapkan dari suatu trafo tenaga untuk
standar yang telah dibuat, sehingga mengatasi adanya pemanasan akibat
isolasi trafo tidak mudah rusak. Oleh pembebanan, sampai terjadinya
karena itu dalam memilih trafo perlu untuk kegagalan dari trafo dalam menjalankan
diketahui atau dipilih kelas isolasi yang fungsinya.
sesuai dengan standar yang berlaku. Untuk memperkirakan umur trafo
tenaga dapat dilakukan dengan meng-
Tabel 2.1 Kelas isolasi dan suhu-suhu evaluasi proses penuaan dari bahan-
tertinggi bahan yang digunakan dalam pembuatan
Kelas Suhu kerja maksimum trafo, seperti bahan isolasinya dan bahan
Y 90° C lainnya, dalam mengujinya pada kondisi
A 105° C tertentu dan diamati sifat fisisnya seperti
E 120° C kekuatan tarikan, tegangan tembus dan
B 130° C lain-lain. Titik akhir umur didapatkan
F 155° C
dengan menentukan batas dari besaran
H 180° C
C diatas 180° C fisisnya yang menyatakan bahan itu

94 | Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015


rusak.Misalnya, sisa kekuatan tarikan Pada gambar 3-1 diperlihatkan bahwa
tinggal 20% dinyatakan sebagai batas titik A merupakan posisi minyak bagian
umur. atas, titik B merupakan posisi minyak
bagian bawah dan titik C merupakan rata-
rata suhu dari lilitan. Suhu rata-rata pada
3. METODE PENELITIAN lilitan adalah maksimal 65°C dan kenaikan
suhu minyak bagian atas adalah 80°C.
3.1. RANCANGAN PENELITIAN Sedangkan antara titik A-D merupakan
Dalam menganalisa kinerja dari kenaikan suhu antara minyak bagian atas
kondisi suatu transformator, penulis dan suhu hot-spot dalam kondisi keadaan
mengukur kondisi temperature dan ideal, sedangkan antara titik A-E
pembebanan dari transformator tenaga merupakan kenaikan suhu antara minyak
dengan merk Unindo berkapasitas 60 bagian atas dan suhu hot-spot pada
MVA bertegangan 150/20 kV. Data yang keadaan sebenarnya.
digunakan untuk menghitung dan
menganalisa penyusutan umur transfor-
mator daya di GI Kembangan adalah data
dari hasil pengukuran pembebanan yang
dilakukan oleh pihak PT. PLN. Untuk
pengambilan data dilakukan dengan
metode :
a). Observasi dilakukan dengan
perhitungan dan analisa penyusutan Gambar 3.1 Posisi titik pengukuran suhu pada
umur akibat pemanasan karena transformator
pembebanan dan untuk mengetahui
seberapa besar susut umur yang bisa 3.2. Suhu Hot-Spot
dicapai, sisa umur harapan dan sisa Suhuhot-spot adalah suhu tertinggi
umur operasi dari transformator GI pada kumparan transformator yang
Kembangan. terletak antara kumparan dan inti besi
b). Pengambilan data dengan studi yang tidak tercapai oleh minyak pada saat
literature, yaitu mengumpulkan data beban transformator tertinggi.Suhuhot-
dari buku-buku referensi, dan modul spot dipengaruhi oleh besar beban dan
praktek yang relevan dengan suhu lingkungan. Suhu lingkungan
permasalahan. merupakan variabel dinamis yang
c). Dengan melakukan wawancara mempengaruhi suhuhot-spot secara
dengan pihak-pihak terkait. linear.
d). Data diambil dari arsip dan dokumen Berdasarkan model IEEE Annex G,
milik perusahaan. nilai akhir suhuhot-spot dihitung
Setelah data dikumpulkan, kemudian berdasarkan rumus :
dilakukan pengolahan data serta …………….(3.1)
perhitungan dan analisis. dimana :
Pertama-tama dilakukan dengan = suhuhot-spot (°C)
survey awal, yaitu dengan melakukan = suhuambient (°C)
pemotretan transformator untuk = kenaikan suhutop-oil terhadap
mengetahui letak dan kondisi trafo di suhu ambient
lapangan. Kemudian dengan mencatat = kenaikan suhuhot-spot terhadap
data trafo serta mengambil data dari suhu top-oil
pembebanan dan temperature didalam
suatu kubikel trafo. Selanjutnya dilakukan 3.3. Suhu Minyak Bagian Atas
dengan pengambilan sampel pada minyak Suhu minyak bagian atas (top oil
trafo yang akan dikaji. Setelah seluruh temperature) adalah suhu yang ada pada
data sudah lengkap, maka dilakukan bagian atas kumparan. Suhu minyak
perhitungan dan analisa. Dan terakhir bagian atas pada keadaan beban penuh
dilanjutkan dengan kesimpulan yang harus ditentukan oleh pabrik. Jika
diambil sebagai hasil dari analisis data. kekurangan data nilai suhu minyak bagian

Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015 | 95


atas maka nilainya harus diasumsikan, 3.5. Faktor Percepatan Penuaan
pada keadaan beban penuh, suhu hot-pot Kurva dari FAA (Factor Aging
tertinggi untuk gradient suhu minyak Acceleration) terhadap suhu hot-spot
bagian atas adalah 110°C, dimana ini tertinggi untuk kenaikan suhu sistem
adalah suhu minyak maksimum yang isolasi 65°C seperti yang ditunjukkan pada
diizinkan untuk perkiraan masa gambar 3.2. FAA memiliki nilai yang lebih
operasional normal. besar dari 1 untuk suhu hot-spot tertinggi
Persamaan untuk suhu minyak lilitan yang lebih besar dari suhu referensi
bagian atas (top-oil temperature) adalah : 110°C dan kurang dari 1 untuk suhu di
……………..…..(3.2) bawah suhu 110 ° C. Persamaan untuk
FAA adalah sebagai berikut:
= suhu top-oil (°C)
= suhu ambient (°C) 𝑒 ………………..(3.5)
= kenaikan suhutop-oil terhadap
Suhu ambient (°C)
Kenaikan suhu top-oil terhadap suhu
ambient dapat dihitung dengan rumus :
𝑒
................................................(3.3)

dimana :
= kenaikan suhutop-oil terhadap
suhu ambient (°C)
= kenaikan suhu top-oil Gambar 3.2 Kurva faktor percepatan penuaan
akhirterhadap suhu ambient masa guna (110°C)
untuk beban (°C)
= kenaikan suhutop-oil awal 3.5.1. Ekivalen Faktor Penuaan
terhadap suhuambient (°C) FEQA (equivalent aging factor) yang
T = konstanta waktu minyak 210 menit merupakan efek akumulasi penuaan
(ONAN); 150 menit (ONAF) selama selang waktu tertentu dinyatakan
Standar : IEC 60076-7 dengan rumus :
…………..…(3.6)
3.4. Kenaikan Suhu Top-Oil Akhir
Kenaikan suhutop-oil akhir dapat dimana :
dihitung dengan rumus : l = indeks dari interval waktu (t)
L = jumlah total interval waktu
…..........(3.4) 𝑡 = interval waktu (jam)

dimana : 3.5.2. Persentase Hilangnya Umur


= kenaikan suhu top-oil Efek penuaan juga dapat dinyatakan
Akhir terhadap suhu dalam persantase kehilangan umur
ambient untuk beban (°C) (percentage loss of life) sebagai berikut :
= Kenaikan temperatur top oil
terhadap temperatur ambient 𝑒 𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚 𝑟
pada beban rating pada posisi tap yang ..........................................................(3.7)
akan dipelajari (0C) Keterangan : pada perhitungan umur
K = faktor beban (daya semu isolasi yang normal (normal insulastion
beban/daya semu rating trafo) life), IEEE menetapkan standar 180.000
R = rasio rugi-rugi total dan rugi-rugi jam atau 20,55 tahun.
tanpa beban
n = konstanta eksponensial top-oil 3.6. Minyak Transformator
Fungsi dari minyak trafo adalah :

96 | Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015


Insulator yaitu mengisolasi kumparan
didalam trafo agar tidak terjadi loncatan
bunga api listrik (hubung singkat) akibat
tegangan tinggi.
Pendingin yaitu mengambil panas yang
diakibatkan beban lalu melepaskannya.
Melindungi yaitu komponen-komponen
didalam trafo terhadap korosi dan
oksidasi. Untuk itu minyak trafo harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a). Kekuatan isolasi harus tinggi (lebih
dari 10 kV/mm).
b). Dapat menyalurkan panas dengan
baik, berat jenis kecil sehingga
partikel-partikel dalam minyak dapat
mengendap dengan cepat.
c). Viskositas yang rendah, agar lebih Gambar 4.1 Diagram kutub tunggal 150 kV GI
mudah bersirkulasi dan memiliki Kembangan
kemampuan pendingin yang lebih
baik. 4.2. Metode Perhitungan
d). Titik nyala yang tinggi (minimum Pembebanan suatu transformator
140°C), untuk mencegah terlalu tenaga dapat menyebabkan terjadinya
banyak hilangnya minyak menjadi gas penyusutan umur transformator tenaga
yang dapat menimbulkan bahaya yang disebabkan oleh penuaan isolasi
kebakaran. karena pemanasan akibat pembebanan.
e). Tidak bereaksi terhadap material lain Pada kenyataannya penyusutan umur
sehingga tidak merusak material transformator tenaga tidak hanya
isolasi padat. disebabkan oleh pembebanan saja, tapi
banyak hal yang dapat mempengaruhi
3.7. Batas Suhu dan Pembebanan susut umur transformator tenaga.
Beberapa faktor yang diduga dapat
Tabel 3.1 Batas suhu dan pembebanan mempengaruhi susut umur transformator
0
tenaga, antara lain :
suhu minyak bagian atas 110 C 1. Hubung singkat internal
0
suhu penghantar paling panas 180 C 2. Hubung singkat eksternal
3. Kegagalan kerja proteksi
Pembebanan maksimum 200%
4. Kelalaian operasi dan pemeliharaan
Sumber :IEEE Guide for Loading Mineral-Oil-Immersed 5. Kesalahan operasi
Transformer 6. Gangguan petir

4.3.1. Analisa Perhitungan Pada Gardu


4. HASIL DAN PEMBAHASAN Induk Kembangan Transfor-
mator 1
4.1. Kajian Perhitungan Penyusutan
Umur Transformator Tenaga Data transformator
Data yang digunakan untuk Data transformator tenaga yang
menghitung dan mengkaji penyusutan dipakai yaitu data transformator tenaga
umur transformator daya di GI dari PT. PLN (Persero) P3B Jawa-Bali
Kembangan adalah data dari hasil APP Durikosambi area Gardu Induk
pengukuran pembebanan yang dilakukan Kembangan yang beralamat di Jl. Raya
oleh pihak PT. PLN. Kembangan Kp. Pasar Minggu
Kembangan Selatan. Data Transformator
tenaga yang telah dioperasikan dari tahun
2003 ini adalah sebagai berikut :
Merk : UNINDO

Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015 | 97


Daya Pengenal : 60 MVA S P2 2
…………...............(4.1)
Tegangan Pengenal : 150/20 kV
Arus Pengenal : 230,9/1732 A S 402 72
Fasa :3
S 40 61 M A
Rugi-rugi berbeban : 115 kW
Rugi-rugi beban nol : 24,5 kW
Faktor beban merupakan perbandingan
Rugi Total : 139,5 kW
antara daya semu (S) beban dan daya
Imp. Hubung Singkat : 12,83%
semu rating transformator (Sr) :
Pendingin : ONAN/ONAF
Hub.KumparanTrafo : YNyn0(d1)
Rasio CT : 2000/5 …………………………..(4.2)
Kenaikan Suhu : Minyak 500C
Kumparan : Minyak 530C
Kenaikan suhu : Minyak 550C K = 0.68 pu
Frekuensi : 50 Hz
Perhitungan untuk mendapatkan kenaikan
Berikut adalah tabel yang memper- suhu top-oil akhir terhadap beban,
lihatkan data pembebanan transformator 1 dengan menggunakan persamaan, yaitu :
pada bulan April 2016.
……....…(4.3)
Tabel 4.1 Beban Tertinggi dan Suhu
Transformator Bulan April 2016
Harga n dapat dilihat pada
Daya Suhu (0C) perhitungan Rugi tanpa beban : 24,5 kW
Tanggal Jam Top-Oil Ambient
MW MVAR
(ϴTO,i) (ϴA) dari name Plate transformator. Rugi total :
1 14.00 40 7 75 31 139,5 kW dari nameplate transformator.
2 10.00 35 5 55 28
3 19.00 30 3 54 28 : dari nameplate transformator
4 19.00 42 8 54 29 R = rasio rugi-rugi total dan rugi-rugi
5 14.00 44 8 61 32
6 14.00 44 8 63 30 tanpa beban
7 14.00 44 8 62 30
8 10.00 39 8 60 27
9 10.00 36 6 60 30
10
11
19.00
10.00
30
37
2
8
52
53
29
30
…...….(4.4)
12 14.00 41 9 71 28
13 19.00 45 7 63 28
14 14.00 42 7 65 30 Perhitungan kenaikan suhutop-oil
15 19.00 43 6 58 31
16 10.00 39 8 58 32
17 10.00 32 5 54 32
18 14.00 40 8 58 33 T T u A T i 1
19 10.00 42 8 60 28
20 14.00 41 8 60 33 t
21 19.00 44 8 60 30 e T
T I ...(4.5)
22
23
10.00
10.00
40
40
8
9
59
54
31
29 T 68 02
24 19.00 38 5 55 28
25 14.00 44 8 59 33
26 19.00 44 8 57 32
Perhitungan kenaikan suhu hot-spot deng-
27 19.00 44 8 61 28 an menggunakan persamaan berikut :
28 14.00 44 9 58 31
𝑔 ………………..…(4.6)
29 10.00 44 10 60 27
30 10.00 40 9 60 28 𝑔

4.3.2. Perhitungan Data


Besarnya daya aktif dan daya reaktif
transformator tenaga pada tanggal 1 April Perhitungan untuk mendapatkan suhu
jam 14.00 adalah masing-masing 40 MW akhir hot-spot dengan persamaan :
dan 17 MVAR sehingga besar daya semu ………...(4.8)
S:

98 | Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015


Perhitungan untuk mendapatkan 107.18°C, maka umur transformator akan
faktor penuaan dengan menggunakan bertambah sebesar 1,3891 tahun.
persa-maan (3.6) Transformator tenaga di GI
Kembangan bisa beroperasi selama 20,55
𝑒 …………….(4.9) tahun (standar IEEE) + 1,3891 tahun
𝑒 (penambahan umur) = 21,9391 tahun.
0 7478 Karena trafo sudah beroperasi selama 13
tahun maka sisa umur trafo menjadi
Dengan cara perhitungan yang sama 21,9391 tahun – 13 tahun = 8,9391 tahun.
untuk setiap pembebanan.
Perhitungan ekivalen faktor penuaan
dengan persamaan dibawah didapat : 5. KESIMPULAN

…………..…..(4.10) 1. Nilai suhu akhir hot-spot Transforma-


10 0623 tor Tenaga semakin besar, maka
umur Trafo semakin kecil dan
0 0139 kemampuan mensuplai beban juga
berkurang. Apabila beban Trafo
Perhitungan persentase kehilangan mengalami kenaikan, maka akan
umur dengan menggunakan persamaan menaikkan suhu akhir hot-spot
berikut: dengan mendekati nilai maksimum
𝑒 𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚 𝑟 yang diijinkan.
2. Pembebanan Transformator pada
........................................................(4.11)
0 0139 720 suhu hot-spot hanya mencapai
𝑒 𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚 𝑟 107,180 C, maka umur transformator
0 00556 akan makin bertambah sebesar
1,3891 tahun.
Pada transformator di Gardu Induk 3. Transformator tenaga di GI
Kembangan, apabila kita lihat dari hasil Kembangan bisa beroperasi selama
perhitungan persen hilangnya umur 20,55 tahun (standar IEEE) + 1,3891
transformator yaitu sebesar 0,00556%. tahun (penambahan umur) = 21,9391
Jika dihitung dalam waktu satu tahun tahun, karena trafo sudah beroperasi
dengan cara yang sama maka: selama 13 tahun, maka sisa umur
trafo menjadi 21,9391 tahun – 13
0 0139 8760 tahun = .8,9391 tahun.
𝑒 𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚 𝑟

6. REFERENSI
Maka berdasaarkan IEEE Guide for
loading mineral-oil immersed Transformer 1. IEEE Std C57.91. (1995). IEEE Guide
umur isolasi transformator adalah sebesar for Loading Mineral-Oil-Immersed
180.000 jam atau 20,55 tahun, maka umur Transformers.
transformator akan berkurang sebesar : 2. Kadir, Abdul. Transformator edisi
20,55 X 0,0676 = 1,3891tahun. ketiga. (2010). Jakarta: UI-Press
3. Engineers, Central Station: Electrical
4.4. Analisa Perhitungan Transmission and Distribution. (1950)
Pada transformator tenaga di GI 4. SPLN 17:(1979). Pedoman Pembeba-
Kembangan, susut umur transformator nan. Transformator Terendam Minyak
sebesar 0,0676%, suhu rata-rata hot-spot 5. H. Harlow James: Electric Power
cukup tinggi pada bulan April 2016, yakni Transformer Engineering Second
97,94°C, jika diasumsikan pembebanan Edition. (2007)
terus terjadi seperti ini maka transformator
1 akan mengalami susut umur 1,3891
tahun. Karena pembebanan transformator
pada suhu hot-spot hanya mencapai

Jurnal Sutet Vol. 5 No.2 Juni - Desember 2015 | 99

Anda mungkin juga menyukai