Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium mikrobiologi

Jurusan Analis Kesehatan Mataram

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan April-Mei 2018

B. Rancangan Penelitian

Rancangan ini bersifat pre eksperimental yaitu mengetahui

suatu gejala atau pengaruh yang timbul akibat adanya perlakuan

tertentu (Notoatmodjo, 2010)

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi jagung

putih (Zea mays ceritina) sebagai media pertumbuhan jamur dengan

membandingkan pada media PSA (Potato Sucrose Agar)

Besar unit eksperimen dalam penelitian ini ditetukan dengan

menggunakan rumus federeer dalam buku kemas Hanafiah (2010)

yaitu

1. Menentukan jumlah replikasi

(t-1) (r-1) ≥ 15

(2-1) (r-1) ≥ 15

33
34

2 (r-1) ≥ 15

2r-1 ≥ 15

2r ≥ 15+1

2r ≥ 16

r ≥ 16/2

≥ 8 replikasi

Berdasarkan hasil dari penentuan jumlah dari replikasi

didapatkan hasil 8 replikasi yang berarti digunakan 8 media PSA

(Potato Sucrose Agar) dan 8 media jagung putih (Zea mays

ceritina) Aspergillus sp.

2. Lay Out (Tata Letak Percobaan)

Dari unit percobaan yang telah dijabarkan, dibuat tata letak

sebagai berikut :
35

T1 r1 J1

r2 J1

r3 J1

r4 J1

r5 J1

r6 J1

r7 J1

r8 J1
36

T2 r1 J1

r2 J1

r3 J1

r4 J1

r5 J1

r6 J1

r7 J1

r8 J1

Keterengan :

T1 : Media PSA (Potato Sucrose Agar)

T2 : Media Jagung Putih ( Zea mays ceritina)

r1 : Pengulangan 1

r2 : Pengulangan 2
37

r3 : Pengulangan 3

r4 : Pengulangan 4

r5 : Pengulangan 5

r6 : Pengulangan 6

r7 : Pengulangan 7

r8 : Pengulangan 8

J1 : Jamur Aspergillus niger

C. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah media

PSA (Potato Sucrose Agar) dan sampel yang digunakan adalah media

jagung putih (Zea mays ceritina).

D. Variable Penelitian

1. Variable Bebas (Independent Variabel) yaitu variable yang

dimanipulasi untuk dipelajari efeknya pada variable-variabel lain.

Variable bebas dari penelitian ini adalah media jagung putih

diperkaya (Zea mays ceritina)

2. Variable Terikat (Dependent Variabel ) yaitu variable yang berubah

jika berhubungan dengan variable bebas. Variable terikat dari

penelitian ini adalah pertumbuhan jamur Aspergillus niger


38

E. Definisi Operasional

1. Media PSA (Potato Sucrose Agar) adalah media yang digunakan

untuk isolasi dan kultur jamur.

2. Media jagung putih (Zea mays ceritina) adalah media diperkaya

yang akan digunakan untuk isolasi dan kultur jamur. Media jagung

putih (Zea mays ceritina) ini diracik sendiri menurut prosedur

pembuatan media PSA (Potato Sucrose Agar).

3. Jamur yang digunakan pada media uji coba ini adalah jamur

Aspergillus niger.

F. Jenis Data dan Skala Data

Jenis data dan skala data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

Jenis data dari penelitian ini adalah data primer.

2. Skala Data

A. Data dari variable independent adalah media,maka skala

datanya adalah nominal.

B. Data dari variable dependent adalah pertumbuhan jamur, maka

skala datanya adalah rasio

G. Cara pengumpulan Data

1. Alat dan Reagensia

a. Alat

1) Petridish
39

2) Beaker glass

3) Erlenmeyer

4) Batang pengaduk

5) Pisau

6) Hot plate

7) Mikropipet

8) Tip

9) Inkubator

10) Ose

11)Lampu spritus

12)Oven

13)Autoclave

14)Korek api

15)Karet

16)Kapas

17)Tissue

18)Koran

b. Bahan

1) Kentang

2) Jagung putih (Zea mays ceritina)

3) Agar

4) Gula pasir (Sucrose)

5) Koloni Aspergillus niger


40

6) Aquadest

7) HCl 0,01%

8) NaOh

9) Alkohol 70%

2. Sterilisasi Alat

Alat- alat yang digunakan dalam penelitian harus disterilisasi

agar alat-alat tersebut terbebas dari mikroorganisme yang dapat

menghambat penelitian. Berikut cara sterilisasi alat-alat

laboratorium yang akan digunakan dalam penelitian

(Dwidjoseputro, 2005)

1) Erlenmeyer, dan Gelas Ukur, Petri Dish

a) Disemprotkan alkohol 70% kepermukaan dalam dan luar

alat, kemudian dikeringkan menggunakan tissue.

b) Disumbat leher Erlenmeyer dan gelas ukur menggunakan

kapas sedemikian rupa sehingga kapas tidak mudah lepas

saat dilakukan sterilisasi alat. Dibungkus dengan koran pada

lubang gelas ukur dan Erlenmeyer dan di ikat menggunakan

karet untuk menghindari meresapnya air dari autoclave ke

dalam alat yang di steril. Untuk petri dish ditumpuk 4 atau 5

petri dish dan di bungkus sedemikian rupa dengan koran

untuk menghindari meresapnya air dari autoclave kedalam

alat yang disteril.


41

c) Dilakukan pengecekan air pada autoclavedan memasukkan

alat-alat ke dalam autoclave selama ± 15 menit dalam suhu

1210C dan tekanan 1 atm.

3. Pembuatan media PSA (Potato Sucrose Agar)

a. Komposisi media PSA (Potato Sucrose Agar)

1) Kentang

2) Gula pasir (sucrose)

3) Agar bubuk

4) Aquadest

b. Cara pembuatan

1) Kupas kentang , kemudian dipotong kecil-kecil dan cuci

dengan air bersih dan ditimbang 200 gram kentang

2) Kentang tersebut direbus dengan air suling 1 liter sampai

mendidih, ±15 menit

3) Hasil rebusan disaring dengan penyaring

4) Ditambahkan aquadest ke dalam sari kentang tersebut

sebanyak 1 liter, kemudian direbus kembali dengan

penambahan sucrose 20 gram dan agar-agar 20 gram

sambil diaduk agar gula dan agar-agar merata kemudian

angkat.

5) Media yang ada dierlenmeyer disteril dengan menggunakan

autoclave suhu 1210C, tekanan 1-2 atm.


42

6) Setelah disteril, media di cek pH, pengecekan pH harus

dilakukan pada suhu 25º C agar hasil pengukuran pH

akurat. Apabila pH kurang asam dapat ditambahkan HCl

0,01 %, sedangkan apabila pH kurang basa dapat ditambah

NaOH setetes demi setetes sampai pH yang diinginkan,

kemudian media ditambahkan dengan antibiotik, antibiotik

yang biasa digunakan adalah kloramfenicol , fungsi antibiotik

pada media untuk mencegah bakteri tumbuh pada media

karena media PSA berfungsi untuk pertumbuhan jamur

,setelah penambahan antibiotik, media kemudian di tuang

secara aseptis di dekat api spritus kedalam cawan petridish

yang telah disteril

4. Pembuatan media dengan jagung putih (Zea mays ceritina)

a. Komposisi

1) Jagung putih (Zea mays ceritina)

2) Gula pasir (Sucrose )

3) Agar bubuk

4) Aquadest

b. Cara pembuatan

1) Jagung putih dijemur hingga kering,kemudian dipisahkan

bijinya lalu di tumbuk biji jagung sampai terbagi menjadi2

atau 3 bagian dalam 1 biji jangung putih (Zea mays

ceritina)
43

2) Ditimbang jagung putih (Zea mays ceritina) sebanyak

200 gram

3) Masukkan jgung putih (Zea mays ceritina) ke dalam

Erlenmeyer dan rebus jagung putih (Zea mays ceritina)

dengan aquadest 1 liter ± 15 menit

4) Hasil rebusan kemudian di saring menggunakan

penyaring.

5) Ditambahkan aquadest ke dalam sari jagung putih (Zea

mays ceritina) tersebut sebanyak 1 liter, kemudian

penambahan sucrose 20 gram dan agar-agar 20 gram

sambil diaduk agar gula dan agar-agar merata kemudian

di rebus sampai gula dan agar-agar merata. Kemudian

diangkat. Media yang ada dierlenmeyer disteril dengan

menggunakan autoclave suhu 1210C tekanan 1 atm

6) Setelah disteril, media di cek pH, pengecekan pH harus

dilakukan pada suhu 25ºC agar hasil pengukuran pH

akurat. Apabila pH kurang asam dapat ditambahkan HCl

0,01 %, sedangkan apabila pH kurang basa dapat

ditambah NaOH setetes demi setetes sampai pH yang

diinginkan, kemudian media ditambahkan dengan

antibiotik, antibiotik yang biasa digunakan adalah

kloramfenicol , fungsi antibiotik pada media untuk

mencegah bakteri tumbuh pada media karena media ini


44

berfungsi untuk pertumbuhan jamur ,setelah

penambahan antibiotik, media kemudian di tuang secara

aseptis di dekat api spritus kedalam cawan petridish

yang telah disteril.

5. Mengamati media secara makroskopis

Media yang telah padat diamati secara visual, yaitu dengan

melihat warna, kekeruhan , pH, dan kosistensi media. Hasil

pengamatan kemudian dicatat.

6. Penanaman jamur Aspergillus niger

1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Siapkan sampel yang akan ditanam (isolate Aspergillus niger)

3) Dengan ose yang sudah steril panaskan di api bunsen

kemudian di ambil isolate Aspergillus niger secukupnya

kemudian tusukkan di cawan yang berisi media steril tepat

ditengah media

4) Inkubasi pada suhu 370C 1-7 hari

5) Amati pertumbuhan koloni jamur Aspergillus niger tersebut


45

H. Alur Penelitian

Persiapan

Alat Media/Bahan

Pembuatan Media

Pembuatan Media
Pembuatan Media PSA JAgung Putih

Penanaman Jamur
Aspergillus niger

Inkubasi

Membandingkan Pertumbuhan Jamur Pada


Kedua Media

Pengumpulan data dan pengolahan data

(data yang dikumpulkan dimasukkan ke dalam table)


46

I. Cara Pengolahan Data dan Analisa Data

Data yang diperoleh berupa hasil pertumbuhan jamur pada

media PSA (Potato Sucrose Agar) dan media jagung putih (Zea mays

ceritina) dicatat dan dianalisa secara deskriptif.

Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Media PSA (Potato Sucrose Agar)

N Pengamatan Hari r1 r2 r3 r4 r5 r6 r7 r8 Keterangan

o J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8

1 Diameter 1

2
3
4
5
Jenis sp

Table 3.2 Hasil Pengamatan Media Jagung Putih (Zea mays

ceritina)

N Pengamatan Hari r1 r2 r3 r4 r5 r6 r7 r8 Keterangan

o J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8

1 Diameter 1

2
3
4
5
Jenis sp
47

Anda mungkin juga menyukai