Anda di halaman 1dari 3

KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS SD

Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem
instruksional secara keseluruhan. Arsyad mengemukakan bahwa ada beberapa kriteria yang
patut diperhatikan dalam pemilihan media sebagai berikut.

1. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional dalam pembelajaran yang telah ditetapkan,
yang secara umum mengacu kepada salah satu ranah atau dua maupun gabungan ketiga ranah
(kognitif, afektif, psikomotorik).

2. Tepat untuk mendukung isi materi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau
generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras
dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa-siswi.

3. Praktis, luwes, dan bertahan. Media yang mahal dan memakan waktu lama untuk
memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik.

4. Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya
dalam proses pembelajaran, sebab nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh yang
mengoperasikannya.

5. Pengelompokkan sasaran. Media digunakan secara efektif berdasarkan kelompok sasaran.


Ada media yang tepat digunakan untik kelompok besar belum tentu efektif digunakan untuk
kelompok kecil demikian pula sebaliknya.

6. Mutu teknis. Pengembangan media harus memenuhi persyaratan teknis tertentu, misalnya
visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin
disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain sehingga siswa-siswi terfokus dan pesan
yang disampaikan dapat ditangkap secara efektif.

Selain pertimbangan yang dikemukakan di atas, ditambahkan beberapa pertimbangan yang


juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan seperti yang ditulis oleh R. Ibrahim:

1. Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada. Salah satu hambatan
yang sering dialami dalam mengajar adalah kurangnya waktu yang tersedia apalagi kalau
kurikulumnya terlalu padat isinya.

2. Biaya. Kesesuaian kemampuan dana yang dimiliki untuk pengadaan media juga suatu hal
yang perlu pertimbangan, meskipun terkadang media yang paling cocok digunakan untuk
suatu pembelajaran terpaksa tidak digunakan karena persoalan ketidak siapan dana untuk
pengadaannya.

3. Secara lebih spesifik, mata pelajaran IPS pada jenjang SD bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan: 1) mengenal konsp-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya; 2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3)
memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial kemanusiaan; 4) memiliki
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyakat yang majemuk,
di tingkat nasional dan global.

Karakteristik peserta didik SD dalam pembelajaran IPS didasarkan pada asumsi bahwa
peserta didik bukan hanya menjadi sasaran yang harus menerima materi IPS yang diajarkan,
melainkan mereka harus diperlakukan sebagai subjek yang menjalani proses belajar IPS
secara aktif. Oleh karena itu, hal-hal yang berkenaan dengan hakekat dirinya harus
diperhatikan secara sungguh-sungguh. Di antaranya: 1) kondisi dan perkembangan
mentalnyaharus menjadi acuan dalam menentukan model penyajian yang paling serasi; 2)
kesadaran mentalnya, seperti minat, dorongan mengetahui kenyataan, dan dorongan
menemukan sendiri gejala-gejala kehidupan harus ditumbuh kembangkan dengan model
pembelajaran yang menarik dan bermakna; 3) potensi yang dimilikinya, seperti sikap
mentalnya, daya rasional dan emosional, serta keterampilan yang akan dikembangkan melalui
pembealajaran IPS dibina ke arah kematangan dan kedewasaan. Berdasarkan uraian di atas
maka sangat terbuka kemungkinan terjadi dua proses pembelajaran yang memiliki
kompetensi dasar yang sama tetapi menggunakan media pembelajaran yang berbeda.

Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar.
Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar
dapat digunakan secara tepat guna.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain : tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu, teknis, dan biaya. Oleh
sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang harus
diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional,
spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku (behaviour).

2. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media.
Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil
pembelajaran siswa.

3. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru
dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Factor umur, intelegensi, latar
belakang Pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan
dalam memilih media pengajaran.

4. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media
yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.[10]

Media dan Alat Peraga


1. Media dan Alat peraga keduanya sama saja. Keduanya sama-sama mempermudah
penyampaian pesandari sumber pesan kepada penerima pesan.

2. Media dan Alat peraga adalah dua hal yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan jalur
penyampaian pesan atau isi kurikulum kepada anak didik.

Alat peraga merupakan alat bantu bagi pengajar untuk menyampaikan pesan kepada anak
didik. Dengan demikian, tanpa alat peraga pum pembelajaran tetap dapat berlangsung. Media
merupakan saluran pesan dari sumber pesan kepada anak didik. Media dapat digunakan
secara mandiri oleh anak didik dan media merupakan bagian integral pembelajaran. Artinya,
tanpa adanya media, maka pembelajaran tidak dapat berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai