Anda di halaman 1dari 37

Penyakit nutrisional

Unggas Kesayangan

Drh. Al Azhar, M.Kes., Ph.D.

Fakultas Kedokteran Hewan


Universitas Syiah Kuala
2018
Nutrisi yang tepat untuk
unggas kesayangan
 Sudah lama dan terus menjadi pertimbangan
dokter hewan unggas, penyayang unggas, dan
pemilik
 Ilmu nutrisi unggas berkembang pesat dalam
dekade terakhir
 Penyakit terkait nutrisi masih umum pada
unggas kesayangan
 Ketersediaan diet formula dan formula
pemberian pakan sangat penting dalam
peningkatan kesehatan nutrisi unggas
 Tetapi banyak unggas masih memakan diet
yang nutrisi/jumlahnya tidak mencukupi
Penyebab umum malnutrisi
pada unggas kesayangan
 Pemberian diet yang
memungkinkan unggas memilih
apa mau dimakan
 Campuran bijian/kacang dan
pellet
 Makanan yang dianggap sehat oleh pemilik
 Pemberian pakan berupa bijian saja atau
pakan berbasis bijian
 Pemberian pakan campuran pelet dan biji-
bijian umum (banyak) dilakukan  makan
pilih-pilih  kurang konsumsi nutrisi
Penyakit unggas kesayangan
yang disebabkan malnutrisi

 Penyakit hepatik
 renal insufisiensi

 Kegagalan respiratori

 Penyakit muskuloskeletal

 Masalah-masalah reproduksi
Obesitas
 Cukup sering pada burung
kesayangan
 Unggas memiliki berat badan >20%
berat badan ideal
 Penyebab
 Diet tinggi lemak (biji-bijian, kacang-
kacangan, dan makanan meja)
 Makanan yang terlalu banyak
 Gaya hidup sedentari (banyak duduk)
Obesitas

 Burung mudah obesitas


 Galah
 Macaws
 Beo Amazon
 Beo quaker

 Gejala klinis tidak jelas


 Ketimpangan (pododermatitis dan/atau artritis)
 Masalah pernapasan  banyak lemak abdomen
Penanganan
 Berikan diet pelet dengan porsi
terkontrol
 Diharuskan bergerak  kandang lebih
besar, mangkuk makanan diletakkan
di bebragai tempat berjauhan
 Tali spiral atau longgar  memanjang
dan keseimbangan
 Kandang untuk terbang (yang
terbang) balance
 Tangga untuk jalan atau memanjant
(tidak dapat terbang)
Resiko penyakit burung
obesitas
 Artritis
 Perlemakan hati (hepatic lipidosis)

 Aterosklerosis

 Penyakit jantung.
Defisiensi Vitamin A
 Vitamin A penting untuk kesehatan
unggas dan krusial untuk kesehatan
sistem imun
 Hypovitaminosis A 
 metaplasia skuamosa epitel dalam
orofaring, choana, sinus, saluran
pencernaan, saluran urogenital,
saluran uropygial
 hiperkeratosis kaki.
 Semua diet bijian dan bahkan campuran
½ bijian dan ½ pelet defisien in vitamin A
Gejala klinis
 Ingusan (nasal discharge)
 Bersin
 Pembengkakan periorbital
 Konjungtivitis
 Dispnea
 Poliuria
 Polidipsia
 Kualitas bulu buruk
 Feather picking
 Anorexia
Treatment involves treating secondary infections, supplementing with vitamin A, and converting the bird to a good quality pelleted diet. Parenteral

Gejala klinis
 Ada atau tidak papila tumpul pada celah
choana
 Plaq putih (hiperkeratosis) terbentuk di
sekitar mulut, mata, dan sinus
 Defisiensi vitamin A sering merupakan
penyebab primer kondisi epitelial kronis
(pododermatitis, sinusitis, dan
konjungtivitis)
 Unggas dengan penyakit reproduksi saat
diberi diet tidak bagus  defisiensi
vitamin A.
Pengobatan

 Pengobatan infeksi sekunder


 Suplementasi vitamin A

 Berikan diet pelet kualitas baik

 Pengobatan parenteral vitamin A


given (100,000 U/kg, IM).
 Taburkan prekursor vitamin A seperti
spirolina di atas makanan setiap hari
 Evaluasi kandungan vitamin A pada
diet
Iodine Deficiency:
 Goiter atau hiperplasia tiroid terjadi
pada budgerigars pada semua diet-
bijian defisiensi iodin
 Tidak lagi umum karena adanya diet
pelet dan diperkaya
Iodine Deficiency:
 Tanda klasik
 respiratory stridor, wheezing, atau
clicking karena tekanan tiroid pada
siring
 Lugol’s iodin (1 tetes /250 ml air
minum) dapat digunakan sampai
konversi pakan ke pelet atau diet
bijian yang diperkaya sempurna dan
gejala klinis hilang
Ketidakseimbangan Kalsium,
Fosfor, dan Vitamin D3
 Diet berbasis bijian diketahui memiliki
kadar kalsium:fosfor tidak seimbang dan
defisiensi asam amino
 Biji bunga matahari, yang cenderung
dipilih oleh banyak psittacines, rendah
kasilsium, defisien asam amino esensial,
dant tinggi lemak
 Berbeda dari yang dipercaya
masyarakat, biji safflower sebenarnya
lebih tinggi lemak, dan juga kekurangan
asam amino dan kalsium.
Penyakit tulang metabolik
(hiperpartiroidisme nutrisi-
onal sekunder)
 Dapat terjadi pada unggas
kesayangan muda atau tua
 Penyebab:
 Rasio kalsium terhadap fosfat pada
kebanyakan bijian buruk (tinggi fosfor
dan rendah kalsium), unggas yang
diberikan diet bijian menjadi turun
dengan serius.
Hiperpartiroidisme
nutrisional sekunder
 Efek diet defisien kalsium sering
diperparah oleh tidak cukupnya paparan
sinar matahari pada unggas yang
dikandangkan di dalam rumah,
menyebabkan deisiensi vitamin D3 juga.
 Pada unggas muda, terutama beo abu-
abu Afrika, hipokalsemia mungkin terjadi
sebagai osteodistrofy, dengan
perlekukan dan salah bentuk tulang
panjang dan vertebra
Penyakit tulang metabolik
(hiperpartiroidisme
nutrisional sekunder)
 Beo abu-abu Afrika juga cenderung
mengalami sindroma hipokalsemia akut
baik yang berhubungan dengan
hipokalsemia maupun hipovitaminosis
D3
Gejala Klinis

 Kelemahan
 Ataksia

 Gemetaran (tremor)

 Depresi

 Pusing, dan

 Fraktur patologik
Gejala Klinis

 Pada unggas yang sedang


bereproduksi
 Telur berkulit tipis
 Penurunan produksi telur
 Penurunan daya tetas telur
 Kematian embrio
 Defisiensi kalsium dapat meyebabkan
terhentinya produksi telur, dempetnya
telur atau prolapsus kloaka prolapse.
Diagnosis

 Berdasarkan penurunan kadar total


dan ter-ion kalsium plasma
 Bukti radiografik penurunan
kepadatan tulang atau fraktur
patologik
 Kadar 25-hidroksikolekalsiferol juga
dapat diukur dan biasanya rendah
Pengobatan

 Perawatan suportif
 Suplementasi kalsium dan vitamin D

 Ganti ke diet yang tepat

 Paparkan ke sinar UV (sebaiknya


sinar matahari alami)
 Jika terjadi fraktur patologik, diperluan
splinting atau pemerbanan, bersama
dengan sangkar istirahat, NSAIDs,
atau analgesik.
Pengobatan
 Pengobatan awal harus mengandung
kalsium glukonat (100 mg/kg, IM).
 Burung kesayangan harus terpapar sinar
matahari alami
 Pemilik harus menyediakan kandang luar
yang memberi kesempatan unggas
memanjat dan/atau terbang dan
mendapatkan sinar matahari langsung
 Burung harus diawasi dengan ketat ketika di
luar, meski dalam sangkar karena predator
dapat melukai burung kesayangan melalui
jeruji kandang.
Toxicosis Vitamin D
 Asupan berlebihan kalsium oral
bukan penyebab masalah klinis
 Asupan berlebihan vitamin D3 oral
dapat menyebakan akumulasi
berbahaya kalsium pada jaringan
seperti ginjal.
 Suplemen harus diberikan secara
hati-hati, terutama pada spesies
yang peka ( macaws).
Penyakit penyimpanan besi
(Iron Storage Disease, ISD)
 Penyakit yang terjadi akibat akumulasi
besi berlebihan dalam hepar.
 Hemakromatosis bertahan untuk
kasus yang terkait dengan patologi
sebenarnya.
 Kadar besi dalam hati meningkat,
lisosom hepatik rusak dan besi
dilepaskan, menyebabkan kerusakan
oksidatif membran dan protein.
Iron Storage Disease

 Umum (sering terjadi) pada burung


jalak dan rangkong
 Unggas tertentu di kebun binatang
seperti burung cendrawasih
 Terkadang dilaporkan pada spesies
psittacine kesayangan, terutama lori.
Iron Storage Disease

 Terkait dengan asupan berlebihan besi


dalam diet
 Namun, tidak semua unggas terkena
walau memakan diet yang sama
 Faktor stres atau genetik mungkin
berperan
 Makanan kaya vitamin C, seperti jeruk
sitrus, meningkatkan ambilan besi diet
 Anjuran besi diet untuk toucan dan
mynah adalah <50–100 ppm.
Gejala Klinis (ISD)

 Anoreksia
 Kehilangan berat badan

 Depresi

 Abdomen distended dengan asites

 Dispnea

 Biliverdinuria
Gejala Klinis (ISD)

 Hati, limpa dan jantung adalah organ


yang umum terkena
 Kegagalan sirkulatori, asites, dan
hipoalbuminemia sering terlihat
secara klinis

 Diagnosis
Biopsi hati
Penanganan ISD
 Flebotomi periodik
 Khelasi (pengikatan) besi
 Modifikasi diet
 Penting unuk menyarankan diet
rendah besi secara rutin untuk burung
jalak dan toucan kesayangan (sudah
tersedia formula komesial)
 Hindari makanan tinggi vitamin C
 Dianjurkan suplementasi senyawa
pengikat seperti tanin, fiber, dan fitate
Pertimbangan Nutrisi
Tambahan
1) Potensi kepekaan individual burung
terhadap zat warna dan pengawet
yang ditambahkan pada makanan
bijian dan pelet
2) Tingginya insidensi lipidosis hepatik,
aterosklerosis, kegagalan sisi kanan
jantung pada burung tangkapan
pedesaan yang mengkonsumsi diet
bijian
Pertimbangan Nutrisi
Tambahan
3) Fibrosis hepati dan sirosis sekunder
akibat aflatoksikosis dari penyimpanan
tidak tepat biji-bijian dan kacang-
kacangan kelas hewan kesayangan
4) Perbedaan antara pakan yang
disediakan dengan maksud baik oleh
pemilik untuk unggasnya (makanan
meja, diet pelet berformulasi,
sayuran,dll) dan apa yang sebenarnya
dikonsumsi oleh unggas (bijian)
Pertimbangan Nutrisi
Tambahan
5) Rendahnya palatabilitas kebanyakan
suplemen vitamin dan mineral yang
ditambahkan ke air
 Tidak efektif
 Menyebaban penurunan konsumsi
air dan dehidrasi
Makanan yang tidak boleh
diberikan pada unggas

 Cokelat
 Minuman mengandung kafein

 Alkohol

 Makanan cepat saji (garam, gula)

 Produk susu

 Bawang

 Alpokat

 Biji apel
 Burung liar menghabiskan waktu
berjam-jam untuk mencari makanan
 Burung tangkapan dan kesayangan
biasanya diberikan semua kebutuhan
kalorinya pada sebuah mangkuk
sangat sedikit energi yang dipakai
 Untuk mendukung gaya hidup lebih
sehat bagi unggas kesayangan,
berikan mereka kesempatan mencari
makanan dengan cara meningkatkan
aktivitas, berikan diet yang sehat, dan
latih kecerdasannya
 Pemilik perlu memberikan sangkar
cukup besar agar burung dapat
memanjat dan bermain, dengan tali atau
ranting yang merangsang aktivitas dan
keseimbangan
 Beberapa mangkuk makanan ukuran
kecil harus ditempatkan di seputar
kandang untuk merangsang gerak
 Permainan mencari (foraging toys)
dengan sedikit makanan juga
mendukung aktivitas
 Kandang untuk terbang di luar dapat
memberi akses sinar matahari alami dan
meningkatkan aktivitas juga ideal.
Referensi

 Sharman M. Hoppes, DVM, ABVP


(Avian), Clinical Associate
Professor, Zoological Medicine,
Department of Veterinary Small
Animal Clinical Sciences, Texas A
and M University

Anda mungkin juga menyukai