Anda di halaman 1dari 1

artikel Laut Selatan Jawa Bercahaya

Olivia Octavia 8G 30

Cahaya biru atau sering dikenal sebagai bioluminescent adalah sebuah fenomena dimana cahaya biru
terpancarkan oleh sebuah mikro-organisme yang mengalami reaksi kimia. Dari kimia tersebut, mikro
organisme tersebut dapat memancarkan warna biru yang jelas, terutama pada malam hari saat gelap.
Fenomena tersebut langka untuk ditemukan di laut Indonesia karena tidak stabilnya perubahan. Munculnya
fenomena tersebut di beberapa laut Indonesia menarik para peneliti untuk kembali meneliti.

Tercatat pada 8 September 2021,


terlihat fenomena langka tersebut
muncul di laut selatan Jawa,
termasuk laut selatan Yogyakarta
dan Jawa tengah. Fenomena tersebut
tidak stabil sehingga para peneliti
memiliki kesusahan untuk mempelajari
fenomena tersebut, namun dari
munculnya fenomena tersebut akhir ini,
peneliti memiliki lebih banyak waktu
untuk menganalisis fenomena tersebut.
Sebuah fenomena langka, warga sekitar
lautan tersebut kerap berkumpul dan menonton warna biru yang menyala dengan jelas di tengah perairan dan
ombak. Kejadian serupa terdeteksi di perlautan Taiwan, pada tahun 2019.

Menurut ahli utama bidang oseanografi terapan pada pusat riset kelautan badan riset dan sdm kementerian
kelautan dan perikanan, fenomena tersebut disebabkan oleh iluminasi warna yang dipancarkan oleh organisme
kecil seperti mikro atau nanoplankton yang mengandung foster yang menyebabkan bercahaya dan
mengeluarkan warna. Terlihat dari foto yang diambil oleh satelit National Oceanic and Atmospheric
Administration, terdeteksi adanya lautan susu atau milky seas di lautan Jawa selatan. Wilayah tersebut yang
menyebabkan adanya organisme dan fenomena tersebut, dan diperkirakan luas lautan susu tersebut 10,000 m².
Terdeteksi adanya anomali cahaya di selatan Surakarta Jawa 9,5 ° Lintang Selatan 111 ° bujur timur. Wilayah
yang memiliki potensi untuk fenomena tersebut adalah Samudera Hindia Selatan Jawa, dalam ukuran waktu
Juni sampai dengan Oktober setiap tahun.

Dari fenomena tersebut, dapat beberapa dampak. Dari fenomena serupa yang terjadi di Taiwan, tepatnya
pada 14 Juni 2019, fenomena tersebut menyebabkan kerusakan pada laut tersebut. Kimia yang terkandung
pada organisme menyebabkan kerusakan pada ekosistem. Alhasil, ikan dan tanaman sekitar mati akibat
tercemar teracuni dari fenomena tersebut. Namun untuk fenomena yang terjadi di laut Indonesia belum
terkonfirmasi bahwa daerah tersebut berbahaya atau tidak, terutama untuk kontak langsung dengan manusia
atau hewan. Cahaya biru di laut sudah terjadi di beberapa negara lainnya, dan memiliki dampak yang berbeda-
beda.

Cahaya biru pada lautan selatan belum terkonfirmasi sepenuhnya jika fenomena tersebut berbahaya atau
tidak, namun untuk sekarang akan lebih baik jika warga sekitar dapat menjauhi daerah tersebut sampai
terkonfirmasi. Dari fenomena yang terjadi di Taiwan, daerah laut biru tersebut berbahaya dan beracun
sehingga merusak makhluk hidup sekitarnya, sehingga mungkin dapat berbahaya bagi manusia juga. Akan
lebih baik jika adanya petugas yang menjaga daerah tersebut agar tidak ada yang bermain dengan daerah
tersebut. Sampai peneliti dapat mengonfirmasi, sebaiknya pada lautan tersebut tidak dikenai kontak dengan
manusia terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai