Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ROMAYANTI

NIM : 193020302105

KELAS :D

MATA KULIAH : ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

SOAL

1. Jelaskan bagaimana aspek hukum yang harus ada dalam Perseroan Terbatas (PT)
dilihat dari :
a. Cara pendirian
b. Tanggung jawab
c. Cara pembubaran

JAWABAN :

a. Mengenai pendirian PT diatur dalam Pasal 7 sampai dengan Pasal 14 UU Nomor 40


Tahun 2007. Syarat pendirian PT antara lain:

Didirikan oleh dua orang atau lebih berdasarkan perjanjian (Pasal 7 ayat (1))Akta
notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia (Pasal 7 ayat (1))Setiap pendiri PT harus
mengambil bagian saham pada saat perseroannya (inbreng), kecuali dalam rangka
peleburan (Pasal 7 ayat (2) dan ayat (3))Akta pendirian harus disahkan Menteri
Hukum dan HAM dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (Pasal 7
ayat (4))Modal dasar minimal Rp. 50 juta dan modal disetor minimal 25% dari modal
dasar (Pasal 32 dan Pasal 33)Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (Pasal
92 ayat (3) dan Pasal 108 ayat (3))

Prosedur Pendirian PT
PT harus didirikan oleh minimal dua orang, karena PT selalu diawali dari adanya
perjanjian. Orang dalam hal ini tidak selalu berarti orang perorangan, melainkan dapat
juga merupakan badan hukum. Sehingga dimungkinkan dua PT melakukan perjanjian
untuk membentuk PT baru. Perjanjian tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan
dalam bahasa Indonesia. Dalam perjanjian/ akta pendirian PT tersebut dimuat
Anggaran Dasar PT dan keterangan lain.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pendaftaran/ permohonan kepada Menteri
Hukum dan HAM dalam jangka waktu paling lama 60 hari sejak ditandatanganinya
akta pendirian. Menteri Hukum dan HAM akan memeriksa antara lain: nama dan
tempat kedudukan PT (Pasal 1 Akta Pendirian), jangka waktu berdirinya PT (Pasal 2
Akta Pendirian), maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT (Pasal 3 Akta Pendirian),
dan jumlah modal dasar, dan modal ditempatkan dan modal disetor (Pasal 4 Akta
Pendirian). Empat hal tersebut diperiksa dan kemudian diputusan untuk diberikan
pengesahan atau tidak oleh Menteri Hukum dan HAM.
Apabila permohonan dikabulkan, Menteri Hukum dan HAM memberikan pengesahan
berdirinya PT, maka PT sudah memiliki status sebagai badan hukum. Langkah
selanjutnya adalah pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
yang dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM dalam jangka waktu paling lambat 14
hari sejak tanggal diterbitkannya keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang
pengesahan PT. Setelah pengumuman ini, maka legalitas institusional PT telah
terpenuhi dan PT resmi berdiri sebagai badan hukum.
b. Tanggung jawab pemegang saham terbatas (limited liability). Sebagai persekutuan
modal, kekayaan PT terdiri dari modal yang seluruhnya terbagi dalam bentuk saham.
Para pendiri PT wajib untuk mengambil bagian modal itu dalam bentuk saham.
Tanggung jawab para pemegang saham terbatas hanya pada modal atau saham yang
dimasukkannya ke dalam perseroan. Segala hutang perseroan tidak dapat ditimpakan
kepada harta kekayaan pribadi para pemegang saham, melainkan hanya sebatas modal
saham yang disetorkan pada perseroan, kecuali dalam hal:
1. Persyaratan PT sebagai badan hukum belum terpenuhi.
2. Pemegang saham baik secara langsung maupun tidak langsung dengan itikad
buruk memanfaatkan PT untuk kepentingan pribadi.
3. Pemegang saham terlibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan PT.
4. Pemegang saham secara melawan hukum menggunakan kekayaan PT yang
mengakibatkan kekayaan PT menjadi tidak cuku.

c. Meskipun kebanyakan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, adakalanya
PT harus dibubarkan atau dapat dibubarkan seiring dengan kemungkinan kerugian
sebagai bagian dari resiko menjalankan sebuah usaha. Bagi PT yang memang
didirikan untuk jangka waktu tertentu, maka PT harus dibubarkan setelah melewati
jangka waktu yang telah ditentukan dalam anggaran dasarnya. Berikut adalah
beberapa alasan pembubaran PT:

1. RUPS memutuskan pembubaran PT.


2. Karena jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir.
3. Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit PT tidak cukup untuk
membayar biaya kepailitan
4. Dibubarkan berdasarkan penetapan pengadilan.
5. Karena harta pailit PT yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan
insolvensi sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang Kepailitan dan
Penundaan Pembayaran Utang, atau
6. Karena dicabutnya izin usaha PT sehingga mewajibkan PT melakukan
likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam terjadi pembubaran PT sebagaimana dimaksud di atas, wajib diikuti dengan


likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau kurator. Dalam hal alasan pembubaran
adalah sebagaimana disebutkan dalam angka 1, angka 2, dan angka 3 di atas, jika
RUPS tidak menunjuk likuidator, maka direksi PT bertindak sebagai likuidator.
Ketentuan mengenai pengangkatan, pemberhentian sementara, pemberhentian,
wewenang, kewajiban, tanggung jawab, dan pengawasan terhadap Direksi mutatis
mutandis berlaku bagi likuidator. Pembubaran PT tidak serta merta mengakibatkan
PT kehilangan status badan hukum sampai dengan selesainya likuidasi dan
pertanggungjawaban likuidator diterima oleh RUPS atau pengadilan.

Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
pembubaran PT, likuidator wajib memberitahukan kepada semua kreditor mengenai
pembubaran PT dengan cara mengumumkan pembubaran PT dalam surat kabar dan
Berita Negara Republik Indonesia dan pembubaran PT kepada Menteri Hukum dan
HAM untuk dicatat dalam daftar perusahaan (daftar PT) bahwa PT dalam likuidasi.

2. Jelaskan bagaimana aspek hukum dari Koperasi


a. Cara pendirian
b. Modal
c. Pengurus
d. Pembubaran

JAWABAN :

a. Syarat pendirian Syarat mendirikan sebuah koperasi baik yang diatur dalam UU
koperasi tahun 1992 maupun yang diatur dalam UU koperasi tahun 1967 sangat
simpel, yaitu hanya memerlukan calon pendiri sebanyak minimal 20 orang, dari dua
puluh orang tersebut kemudian semuanya dapat menjadi anggota, dan diantara mereka
dapat dipilih menjadi anggota pengurus, maupun anggota pengawas.  Setelah
terpenuhi jumlah anggota minimal dan kesemua anggota, maka proses selanjutnya
adalah menuangkan kesepakatan bersama kedalam anggaran dasar yang berbentuk
akta pendirian koperasi.
b. Modal koperasi merupakan sebuah organisasi swadaya yang mandiri yang didirikan
menjadi sebuah wadah untuk berkumpul, bekerja sama dalam berusaha untuk
meningkatkan kegiatan ekonomi para anggotanya. Jadi, organisasi koperasi
merupakan suatu organisasi yang didirikan dengan tanpa modal karena koperasi
merupakan salah satu dari organisasi perusahaan, yang didirikan untuk
mengakumulasikan potensi keuangan (modal).
c. Keanggotaan koperasi Dalam keanggotaan suatu Koperasi ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan, yaitu:
1. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam
lingkup usaha Koperasi.
2. Keanggotaan koperasi dapat diperoleh atau diakhiri sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar.
3. Keanggotaan koperasi dapat di pindahtangankan.
4. Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi.
Kewajiban anggota Disamping prinsip – prinsip diatas, setiap anggota koperasi
mempunyai hak dan kewajiban. Adapun yang menjadi hak dan kewajiban setiap
anggota koperasi adalah Kewajiban
1. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan
yang telah disepakati dalam Rapat Anggota.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan yang di selenggarakan oleh koperasi
3. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas dasar kekeluargaaan.
Hak anggota
1. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan sesuatu dalam Rapat
anggota.
2. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas.
3. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam ketentuan
Anggaran Dasar.
4. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar Rapat Anggota,
baik di minta maupun tidak di minta.
5. Memanfaatkan Koperasi dan mendapatkan pelayanan yang sama antara
sesame anggota.
6. Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan
dalam Anggaran Dasar.
d. Mekanisme pembubaran Mekanisme Pembubaran koperasi berdasarkan Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
Berdasarkan pasal 102 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012,
pembubaran koperasi dapat dilakukan berdasarkan
1. Keputusan Rapat Anggota.
2. Jangka waktu berdirinya telah berakhir.
3. Keputusan Menteri.
Bubarnya koperasi Apabila seluruh prosedur telah dilaksanakan, maka Pejabat yang
berwenang, baru dapat membubarkan Koperasi, baik yang atas permintaan sendiri
maupun yang atas kehendak- Pejabat. Untuk bubarnya Koperasi maka Pejabat yang
berwenang mengeluarkan Surat Keputusan Pembubaran. Surat Keputusan
Pembubaran tersebut harus dicatat dalam daftar Umum di tempat Koperasi yang
bersangkutan terdaftar. Karena koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak
sosial, maka akibatnya banyak pihak yang tersangkut di dalam pembinaan Koperasi,
dan banyak pula pihak yang berkepentingan untuk mengetahui pembubaran Koperasi
yang bersangkutan, untuk itu pihak-pihak tersebut harus pula menerima tembusan
pembubaran tersebut.
Bubarnya koperasi Pada saat semua prosedur pembubaran koperasi sudah
dilaksanakan, Pemerintah mengumumkan pembubaran Koperasi dalam Berita Negara
Republik Indonesia, dan status badan hukum Koperasi hapus sejak tanggal
pengumuman pembubaran Koperasi tersebut dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

3. Perseroan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)dilihatdari :


a. Cara pendirian
b. Modal
c. Pengurus/ strukturorganisasi
d. Pembubaran
JAWABAN :

a. Badan ini diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998, dimana sebagian
besar sahamnya harus dimiliki Negara. Umumnya Persero didirikan karena adanya
usul dari presiden, namun kenyataanya praktiknya di jalanankan oeh Menteri dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hampir semua karyawan dalam Persero
merupakan pegawai negeri yang bertanggung jawab langsung kepada negara.
b. Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Perusahaan
Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang bentuknya
perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling
sedikitnya 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
c. Struktur organisasi :
 Direksi
 Direktur Utama
 Direktur
 Direktur Keuangan
 Direktur Personalia
 Manajer
 Manajer Personalia
 Manajer Pemasaran
 Manajer Pabrik
 ADM & Gudang
 Devisi Regional
d. Pembubaran BUMN ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Apabila tidak
ditetapkan lain dalam Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
sisa hasil likuidasi atau pembubaran BUMN disetorkan langsung ke Kas Negara.

Anda mungkin juga menyukai