PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pankreatitis adalah reaksi peradangan pankreas. Berdasarkan The Second
International Symposium on The Classification of Pancreatitis, pancreatitis
diklasifikasikan menjadi pancreatitis akut dan kronik. Secara klinis
pankreatitis akut ditandai oleh nyeri perut yang akut disertai dengan kenaikan
enzim dalam darah dan urin. Perjalanan penyakitnya sangat bervariasi dan
ringan yang self limited sampai sangat berat yang disertai dengan ranjatan
dengan gangguan ginjal dan paru paru yang berakibat fatal.
Pada pankreatits yang berat, enzim enzim pankreas, bahan bahan
vasoaktif dan bahan bahan toksik lainnya keluar dari saluran pankreas dan
masuk ke dalam ruang pararenal anterior dan ruang lain seperti ruang
pararenal posterior, lesser sac dan rongga peritoneum. Penyulit yang serius
dapat timbul seperti kehilangan cairan yang banyak mengandung protein,
hipovolemia, dan hipotensi.
Faktor yang menentukan beratnya pankreatitis akut sebagian besar belum
diketahui. Hampir 80% kasus pankreatitis akut, jaringan pankreas mengalami
inflamasi tetapi masih hidup, yang disebut pankreatitis intertisial, sisanya
mengalami nekrosis pankreas atau peripankreas yang merupakan komplikasi
yang berat, mengancam jiwa dan memerlukan perawatan intensif.
Pada pankreatitis kronik jarang didapatkan, akan tetapi insidens makin
meningkat di negara Asia. Diagnosis dan penatalaksanaan pankreatitis kronik
seringkali tidak mudah dan memerlukan teknologi canggih. Komplikasi
pankreatitis kronik cukup banyak dan dapat membahayakan jiwa.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan acute
pancreatitis?
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah Konsep Dasar dan Patofisiologi
(pathway) kardiovaskuler ini terdiri dari 4 bab, yang mana dari perbab dan
isi dalam bab tersebut diuraikan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab yang memberikan gambaran awal dari Makalah Asuhan
Keperawatan yang berisikan: latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, dan sistematika penulisan
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
Teori-teori tentang acute pankreatitis meliputi : Anatomi dan
Fisiologi pankreatitis, definisi paknreatitis, pankreatitis akut dan
kronis, algoritma pankreatitis dan asuhan kegawatdaruratan
acute pankrratitis
BAB IV : PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran.
BAB II
2
terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat di
percabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
3. Corpus Pancreatis,berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah.
Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.
4. Cauda Pancreatis, berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis
dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale.
B. Pankreatitis
Pankreatitis adalah suatu penyakit inflamasi pankreas yang identik
menyebabkan nyeri perut dan terkait dengan fungsinya sebagai kelenjar
eksokrin, (meskipun pada akhirnya fungsi sebagai kelenjar endokrin juga
terganggu akibat kerusakan organ pankreas).
The Second International Symposium on The Classification of
Pancreatitis, membuat klasifikasi pankreatitis sebagai berikut:
1. Pankreatitis akut
2. Pankreatitis kronik
2. Etiologi
Batu empedu menjadi penyebab terbesar dari semua kasus pankreatitis
yang ada, menyusul berikutnya penggunaan alkohol. Pada beberapa pasien
tidak diketahui penyebabnya (idiophatic). Pankreatitis akut juga dapat
terjadi setelah pasien menjalani endoscopic retrograde cholangiography
(ERCP)ataupun setelah mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Berikut tabel
penyebab pancreatitis akut:
3. Patofisiologi
Pankreatitis akut dimulai sebagai suatu proses autodigesti di dalam
kelenjar akibat aktivasi prematur zimogen (prekursor dari enzim digestif)
dalam sel-sel sekretor pankreas (asinar), sistem saluran atau ruang
interstisial. Gangguan sel asini pankreas dapat terjadi karena beberapa
sebab:
a. Obstruksi duktus pankreatikus. Penyebab tersering obstruksi adalah
batu empedu kecil (microlithiasis) yang terjebak dalam duktus. Sebab
lain adalah karena plug protein (stone protein) dan spasme sfingter
Oddi pada kasus pankreatitis akibat konsumsi alkohol.
b. Stimulasi hormon cholecystokinin (CCK) sehingga akan mengaktivasi
enzim pankreas. Hormon CCK terstimulasi akibat diet tinggi protein
dan lemak (hipertrigliseridemia) dapat juga karena alcohol.
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien dengan akut pankreatitis dapat
normal atau demam, hipotensi, takikardi, takipnea, atau diaphoresis.
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Tes Laboratorium
a) Amylase
i. Total serum amylase adalah tes yang paling sering
digunakan.
ii. Nilainya meningkat pada 6 - 12 jam setelah onset of
symptoms dan tetap tinggi selama 3 - 5 hari pd kebanyakan
kasus, kembali normal setelah 8-14 hari. Jika tetap tinggi
kemungkinan terjadi nekrosis pankreas dan komplikasi lain.
5. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi dapat bersifat lokal maupun sistemik,
komplikasi lokal meliputi kumpulan cairan akut, nekrosis,abses, dan
pseudosit (kumpulan getah pankreas dan pecahan jaringan yang selaputi
dengan dinding berserat atau jaringan berbentuk granul) yang berkembang
sekitar 4 6 minggu setelah serangan awal. Abses pankreatik biasanya
2. Manajemen Awal
a. Hidrasi agresif, yang didefinisikan sebagai 250-500 mL larutan
kristaloid per jam sebaiknya diberikan untuk semua pasien, kecuali
apabila terdapat komorbiditas kardiovaskuler atau ginjal. Hidrasi
agresif intravena awal, paling bermanfaat pada 12-24 jam pertama,
setelah itu mungkin hanya mempunyai sedikit manfaat (rekomendasi
kuat, moderate quality of evidence).
b. Pada pasien dengan kekurangan cairan berat dan bermanifestasi
hipotensi dan takikardia, penggantian cairan yang lebih cepat (bolus)
lebih dipilih (rekomendasi kondisional, moderate quality of evidence).
c. Larutan ringer laktat lebih dipilih dibandingkan kristaloid isotonik
untuk penggantian cairan (rekomendasi kondisional, moderate quality
of evidence).
d. Kebutuhan cairan sebaiknya dinilai ulang dalam 6 jam pertama dan
untuk 24-48 jam berikutnya. Tujuan hidrasi agresif adalah untuk
menurunkan blood urea nitrogen (rekomendasi kuat, moderate quality
of evidence).
BAB III
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Identitas
Nama : Mr. X
Umur : usia 65 thn
Jenis Kelamin : Laki laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : tani
Alamat : Gorontalo
Penanggung jawab : Ny. X
Keluhan Utama : nyeri di epigastrium, abdomen bawah
Riwayat Penyakit Sekarang : nyeri di epigastrium, abdomen bawah
Riwayat Penyakit Dahulu : hipertensi
Riwayat Penyakit Keluarga : pankreatitis
Nutrition
Monitoring
1. BB pasien dalam
batas normal
2. Monitor adanya
penurunan berat
badan
3. Monitor tipe dan
jumlah aktivitas
yang biasa
dilakukan
4. Monitor interaksi
anak atau orangtua
selama makan
5. Monitor
lingkungan selama
makan
6. Timbang
popok/pembalut jika
diperlukan
7. Pertahankan
catatan intake dan
output yang akurat
8. Monitor status
hidrasi (kelembaban
membran mukosa,
nadi adekuat,
13. Monitor status
nutrisi
14. Berikan cairan
15. Berikan diuretik
sesuai interuksi
16. Berikan cairan
IV pada suhu
ruangan
17. Dorong
masukan oral
18. Berikan
penggantian
nesogatrik sesuai
output
8. Monitor status
nutrisi
9. Berikan cairan
10. Berikan diuretik
sesuai interuksi
11. Berikan cairan
IV pada suhu
ruangan
12. Dorong
masukan oral
13. Berikan
penggantian
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA