1. Lingkup dan besarnya perusahaan sudah menjadi sedemikian kompleks dan meluas sehingga
manajemen tidak mungkin lagi memimpin perusahaan secara langsung . Untuk mengatasi hal itu
manajemen harus mengandalkan pada sejumlah laporan dan analisis agar dapat mengendalikan
perusahaan secara efektif
2. Pengecekan dan reviu yang melekat pada suatu sistem pengendalian internal yang baik, akan dapat
melindungi perusahaan dari kelemahan manusiawi dan mengurangi kemungkinan terjadinya
kekeliruan dan ketidak beresan
3. Ditinjau dari segi pemeriksaan akuntansi , sistem pengendalian internal yang berlaku pada
perusahaan klien akan sangat bermanfaat dalam membatasi lingkup audit. Dengan adanya
keterbatasan waktu dan besarnya honarorium audit pada umumnya tidaklah praktis bagi auditor
untuk melakukan audit,tanpa mengandalkan pada sistem pengendalian internal yang berlaku pada
perusahaan klien
1) Alasan dibentuknya sistem pengendalian internal oleh perusahaan adalah untuk membantu
tercapainya tujuan 2) Sistem pengendalian tersebut terdiri dari beberapa kebijakan dan prosedur
spesifik yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang wajar bahwa sasaran dan
tujuan penting bagi perusahaan untuk dipenuhi 3) Sistem pengendalian dipilih dengan membandingkan
biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang mereka harapkan.
1) Telaah atas struktur pengendalian internal klien dan hasil yang diberikan oleh penetapan resiko
pengandalian adalah sangat penting bagi auditor dan diatur secara khusus di dalam Norma
Pemeriksaan Akuntan ( NPA ) 2) Standar kedua dari kerja lapangan berbunyi : Auditor harus
mendapatkan cukup pemahaman atas struktur pengendalian internal untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, pengaturan waktu dan luas pengujian yang harus dilaksanakan 3) Jika pengendalian
atas laporan internal dianggap tidak memadai, nilai laporan tersebut sebagai bukti akan sirna
Unsur -Unsur dalam struktur p.internal : Lingkungan Pengendalian, Sistem Akuntansi, Prosedur
Pengendalian.
Yang harus diperhatikan dalam lingkungan pengedalian : Falsafah manajemen dan gaya operasi,
Struktur Organisasi, Komite Audit, Metode untuk mengomunikasikan penetapan wewenang dan
tanggung jawab, Metode pengendalian manajemen, Fungsi audit internal, Kebijakan dan prosedur
personalia, Pengaruh eksternal.
SISTEM AKUNTANSI, Harus memenuhi tujuan audit atas transaksi
1. Transaksi yang dicatat memang ada 2. Transaksi yang ada sudah dicatat 3. Transaksi yang
dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar 4. Transaksi yang dicatat dipostingkan dan diihtisarkan
dengan benar 5. Transaksi diklasifikasikan dengan benar 6. Transaksi dicatat pada tanggal yang
benar
Prosedur Pengendalian : Pembagian tugas yang jelas, Prosedur otorisasi yang jelas, Dokumen dan
catatan yang mencukupi/ memadai, Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan, dan Pengecekan
pelaksanaan kerja yang terpisah
Resiko pengendalian, yang maksimum berarti bahwa terdapat kemungkinan yang sangat besar bahwa
pengendalian internal tidak akan mencegah atau mendeteksi salah saji material dalam asersi laporan
keuangan. Dinyatakan dalam istilah kuantitatif pada tingkat maksimum berarti terjadi kemungkinan
100 % bahwa pengendalian internal tidak akan menangkal atau mendeteksi salah saji material dalam
asersi tertentu.
4. Matriks pengendalian
Pengujian Pengendalian Internal : 1. Mengajukan pertanyaan kepada personel klien yang tepat 2.
Memeriksa dokumen,catatan dan laporan 3. Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian 4.
Melaksanakan kembali prosedur klien dengan cara menelusurinya
Pendapat auditor mengenai apakah perusahaan telah menyelenggarakan dalam semua hal
yang material pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan per tanggal yang
disebutkan