Anda di halaman 1dari 10

TUTORIAL KLASIFIKASI TIDAK TERBIMBING

1. Pada tampilan awal aplikasi ArcGIS, perlu ditentukan sistem koordinat yang akan digunakan.
Penentuan sistem koordinat ini penting untuk dilakukan, supaya data shapefile yang diinput ke
dalam ArcGIS dapat sesuai dengan posisinya di lapangan. Pada Table of Contents, klik kanan pada
Layers, kemudian klik Properties. Akan muncul kotak dialog (dialog box) “Data Frame Properties”,
pilih tab Coordinate System, dan klik opsi WGS 1984 UTM Zone 50M (untuk kasus data shapefile
Kota Balikpapan).

2. Klik Add Data, ikon ini berfungsi untuk menambahkan data berupa data raster maupun data
vektor ke dalam layar kerja. Dalam konteks ini, pilih data raster untuk Band 1 hingga Band 8 yang
merupakan hasil pengunduhan dari website USGS.
3. Langkah ini ditujukan untuk mengetahui sistem koordinat yang tercantum dalam data citra. Hal
ini perlu dilakukan setiap memasukkan data citra ke dalam ArcGIS. Klik kanan pada salah satu
layer citra, kemudian klik Properties untuk melihat informasi terkait data citra.

4. Buka tab Source, untuk mengetahui resoluasi spasial dan sistem koordinat yang ada dalam data
citra. Data citra yang diolah oleh penulis, berdasarkan gambar di atas, memiliki resolusi spasial
sebesar 30 m x 30 m, atau luas area 900 m2.
5. Data citra yang diinput oleh penulis memiliki koordinat WGS 1984 UTM zone 49N. Seharusnya
koordinat yang benar adalah WGS 1984 UTM zone 50M, karena posisi Kota Semarang berada di
bawah garis ekuator. Oleh sebab itu, perlu dilakukan proyeksi ulang sistem koordinat untuk
mengoreksi sistem koordinat data citra.

6. Untuk mengoreksi sistem koordinat yang ada dalam tiap Band, gabungkan terlebih dahulu Band
1 sampai dengan Band 7. Band 8 tidak digabungkan, karena Band 8 merupakan citra pankromatik,
dengan resolusi spasial 15 m x 15 m. Untuk menggabungkan Band 1 sampai Band 7, gunakan tool
Composite Bands. Fungsi Composite Bands terletak di ArcToolBox > Data Management Tools >
Raster > Raster Processing > Composite Bands. Akan muncul kotak dialog Composite Bands,
kemudian input data citra Band 1 hingga Band 7.
7. Dalam kotak dialog Composite Bands, masukkan data citra Band 1 hingga Band 7, kemudian
tentukan folder tempat penyimpanan, klik Save dan klik OK. Langkah ini dilakukan untuk
menggabungkan Band 1 sampai dengan Band 7, sebelum dikoreksi sistem koordinatnya.

8. Untuk mengkoreksi sistem koordinat, diperlukan tools Project Raster, yang terletak di ArcToolBox
> Data Management Tools > Projections and Transformations > Raster > Project Raster. Dalam
kotak dialog Project Raster, masukkan layer hasil komposit Band 1 hingga Band 7, masukkan
output sistem koordinat, lalu klik OK. File komposit band akan memiliki koordinat yang telah
dikoreksi, yaitu UTM Zone 50N
9. Untuk melihat berhasil/tidaknya koreksi sistem koordinat, klik kanan pada layer hasil komposit,
kemudian klik Properties. Pada tab Source, diketahui sistem koordinat yang telah berubah sesuai
dengan sistem koordinat yang telah dipilih pada kota dialog Project Raster.

10. untuk memperlihatkan citra Kota Semarang sesuai dengan warna yang dilihat oleh manusia. Klik
kanan pada layer data citra yang telah dikomposit dan dikoreksi sistem koordinatnya, kemudian
klik Properties untuk membuka kotak dialog Layer Properties. Pada tab Symbology dan bagian
RGB Composite, atur kanal Red menjadi Band 4, kanal Green menjadi Band 3, dan kanal Blue
menjadi Band 2, kemudian klik OK.
Proses Aktivasi Ekstensi "Spatial Analyst" dan Klasifikasi Tidak Terbimbing (Iso Cluster Unsupervised
Classification)

11. Aktifkan Extensions Spatial Analyst di tab Customize.

12. Aktifkan Image Classification. Pada Classification, pilih Iso Cluster Unsupervised Classification.
13. Gambar di atas merupakan hasil dari Unsupervised Classification. Data citra akan terkelaskan
berdasarkan sesuai nilai pada masing-masing pixel, sehingga tiap angka pixel yang mirip akan
digabung dalam kelas yang sama.
TUTORIAL KLASIFIKASI TERBIMBING
Proses Klasifikasi Terbimbing (Maximum Likelihood Classification)
1. Buka ArcToolBox > Spatial Analyst Tools > Multivariate > Create Signature. Tool "Create Signature"
akan lebih mudah ditemukan melalui fungsi/icon "Search" di ArcGIS. Save signature untuk citra
Supervised. Kemudian, klik Draw Polygon.

2. Identifikasi setiap jenis penggunaan lahan yang sama, kemudian gunakan tools Merge Training
Samples untuk menyatukan jenis-jenis penggunaan lahan yang sama.

3. Buka Layer Properties pada layer data citra hasil komposit band yang sudah diclip. Tentukan
persentase kontras menjadi 50%, untuk mempermudah dalam identfikasi jenis penggunaan lahan
dalam metode supervised.
4. Save hasil Training Sample Manager. Hal ini sebagai bahan dalam klasifikasi supervised.

5. Klik Classification, kemudian klik Maximum Likelihood Classification.


6. Klik Classification, kemudian klik Maximum Likelihood Classification. Pada kotak dialog yang
munful, masukkan layer hasil komposit band (yang sudah dikoreksi sistem koordinatnya),
masukkan signature file yang telah dibuat sebelumnya, tentukan lokasi penyimpanan, dan klik OK.

7. Gambar di atas merupakan hasil Maximum Likelihood Classification,

Anda mungkin juga menyukai