Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Dan Perbedaan Adat, Kebudayaan.

 
Adat
Secara etimologi, dalam hal ini adat berasal dari bahasa Arab yang berarti “kebiasaan”, jadi
secara etimologi adat dapat didefinisikan sebagai perbuatan yang dilakukan berulang-ulang
lalu menjadi suatu kebiasaan yang tetap dan dihormati orang, maka kebiasaan itu menjadi
adat. Adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat
atau daerah yang dianggap memiliki naili dan dijunjung serta di patuhi masyarakat
pendukungnya.

Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan,
kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah.
 
Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak
tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang.
 
 
Hukum adat di Indonesia
Dari 19 daerah lingkungan hukum (rechtskring) di Indonesia, sistem hukum adat dibagi
dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Hukum Adat mengenai tata negara
2. Hukum Adat mengenai warga (hukum pertalian sanak, hukum tanah, hukum perhutangan).
3. Hukum Adat mengenai delik (hukum pidana).
 
 
Istilah Hukum Adat pertama kali diperkenalkan secara ilmiah oleh Prof. Dr. C Snouck
Hurgronje, Kemudian pada tahun 1893, Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje dalam bukunya yang
berjudul "De Atjehers" menyebutkan istilah hukum adat sebagai "adat recht" (bahasa
Belanda) yaitu untuk memberi nama pada satu sistem pengendalian sosial (social control)
yang hidup dalam Masyarakat Indonesia.
 
Istilah ini kemudian dikembangkan secara ilmiah oleh Cornelis van Vollenhoven yang
dikenal sebagai pakar Hukum Adat di Hindia Belanda (sebelum menjadi Indonesia).

Unsur Dalam Adat Istiadat


Agar suatu perilaku atau kebiasaan dapat dikatakan sebagai adat istiadat maka harus
memenuhi unsur-unsur berikut ini:

1. Nilai-Nilai Budaya

Nilai-nilai Budaya adalah ide atau gagasan mengenai hal-hal tertentu yang dianggap penting
bagi suatu masyarakat. Misalnya nilai-nilai budaya seperti menghormati orang yang lebih tua,
bergotong-royong rukun dengan sesama dan lain sebagainya.

2. Sistem Norma

Merupakan sejumlah ketentuan atau aturan yang sifatnya mengikat sekelompok atau warga
yang tinggal di daerah tertentu.
3. Sistem Hukum

Suatu adat istiadat juga memiliki sistem hukum yang merupakan ketentuan yang sifatnya
tegas dan mengikat bagi seluruh masyarakat dalam lingkungan tersebut.

4. Aturan Khusus

Adat istiadat memiliki aturan khusus yang bersifat mengikat warga tentang suatu hal yang
biasanya aturan khusus berlaku secara terbatas.

Suatu perilaku atau kebiasaan dapat dikatakan sebagai adat istiadat apabila memiliki empat
unsur yang disebutkan di atas di mana setiap unsur tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Disamping itu adat-istiadat juga memiliki sifat yang kekal dan mengikat untuk membuat
orang dalam wilayah tersebut takut untuk melanggar.

Apabila ada yang melanggar maka anggota masyarakat tersebut akan mendapatkan sanksi
keras, baik sanksi formal maupun informal. Untuk sanksi formal biasanya diberikan oleh
penegak hukum seperti ketua adat, polisi, tokoh agama atau lainnya. Sedangkan untuk sanksi
informal bisa berupa pengucilan dari lingkungan.

 Beberapa Jenis Adat

Setelah membahas pengertian adat istiadat dan unsur-unsur yang harus ada di dalamnya
seperti yang sudah dibahas sebelumnya, berikut adalah beberapa jenisnya:

1. Adat sebenar adat; jenis adat yang bersumber dari alam dimana isinya tidak dapat
diubah sampai kapanpun. Sebagai contoh ketika turun hujan deras dan sungai
dipenuhi dengan sampah maka dapat menyebabkan banjir yang akan terjadi di
wilayah tersebut.
2. Adat yang diadatkan; jenis adat yang merupakan jenis adat yang dibuat oleh datuak
di suatu daerah agar perencanaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat bisa
seimbang.
3. Adat taradat; jenis adat tersadar ini merupakan adat yang dibuat melalui
musyawarah dengan masyarakat setempat dimana adat ini sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai yang ada dan tumbuh dalam masyarakat tersebut.
4. Adat istiadat; ini merupakan serangkaian ketetapan atau aturan yang berlaku di suatu
daerah dan harus ditaati oleh masyarakat yang tinggal di wilayah atau

Kebudayaan

Secara umum, pengertian budaya adalah suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok
manusia, yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi
berikutnya.

Ada juga yang mengatakan bahwa arti budaya adalah suatu pola hidup yang tumbuh dan
berkembang pada sekelompok manusia yang mengatur agar setiap individu mengerti apa
yang harus dilakukan, dan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan
manusia lainnya.

Secara bahasa, kata “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Buddhaya yang
merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi dimana artinya adalah segala hal yang
berhubungan dengan budi dan akal manusia. Dalam hal ini, budaya sangat berkaitan dengan
bahasa atau cara berkomunikasi, kebiasaan di suatu daerah atau adat istiadat.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.
 
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
 
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang
dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
 
 Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil
bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya
yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai
perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian
dengan hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang
koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan
perilaku orang lain.
 
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
 
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
 
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat.
 
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi,
seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
 
Peradaban
Peradabana dalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia.
Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks":
dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan
budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian
kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.Istilah peradaban sering digunakan sebagai
persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya" yang populer dalam kalangan
akademis.Dimana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang dapat
diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan /kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan
kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat".
 
Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalah istilah deskriptif
yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat dibedakan dari
budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan ekonomi dan
budaya.
 
 Dalam sebuah pemahaman lama tetapi masih sering dipergunakan adalah istilah "peradaban"
dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik dalam konteks sosial di mana rumit dan
budaya kota yang dianggap unggul lain "ganas" atau "biadab" budaya, konsep dari
"peradaban" digunakan sebagai sinonim untuk "budaya (dan sering moral) Keunggulan dari
kelompok tertentu."
 
Dalam artian yang sama, peradaban dapat berarti "perbaikan pemikiran, tata krama, atau
rasa".  masyarakat yang mempraktikkan pertanian secara intensif; memiliki pembagian kerja;
dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-kota.
 
"Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau
tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global).
Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk
memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan
dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor
tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.

Anda mungkin juga menyukai