Anda di halaman 1dari 4

PEMOGRAMAN WEB

DOSEN
LILI RUSDIANA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK


DIVA AGUSTARA
JOSEPH ANTONIO P
M.MARSTILLA SYAHARA
NOVEN SAMUEL SABATTO
Perbedaan E-commerce, Marketplace dan Online Shop
Apa Itu E-commerce, Marketplace dan Online Shop?
Sebelum kami jelaskan perbedaan ecommerce, marketplace dan online shop secara menyeluruh, kami
berikan dulu pengertian singkat dari ketiganya.
E-commerce
E-commerce adalah website yang digunakan untuk menjual produk-produk dari pemilik website.
Ecommerce ini sering juga disebut dengan istilah toko online)
Produk di sini bisa terbatas pada satu brand atau bisa bermacam-macam produk dari berbagai brand.
Namun, produk tersebut tetaplah dijual oleh satu penjual saja, yakni si pemilik website itu sendiri.
Marketplace
Marketplace adalah website pihak ketiga yang bertindak sebagai perantara yang menghubungkan
penjual dengan pembeli di internet.
Bisa dikatakan marketplace adalah department store online, di mana banyak penjual dengan berbagai
jenis produk yang dijual dalam satu lokasi yang
Online Shop
Bagi masyarakat Indonesia, olshop atau online shop adalah bisnis yang fokus melakukan jualan di
media sosial.
Di artikel kali ini, kami akan menjelaskan perbedaan online shop yang ada di Facebook dan
Instagram. Karena memang dua media sosial itulah yang paling sering digunakan untuk berjualan
dengan online shop.
Perbedaan E-commerce, Marketplace dan Online Shop
Mungkin dari membaca pengertian singkat di atas Anda sudah tahu mengenai perbedaan dari
ecommerce, marketplace, dan online shop.
Namun, cukup tahu saja itu tidak cukup Anda harus memahami juga hal-hal yang membedakan
ketiganya. Sebab, dari sinilah Anda bisa tahu mana tempat terbaik untuk menjalankan bisnis online
Anda.
1. Biaya
Di marketplace dan online shop, Anda tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Baik untuk
mendaftar ataupun saat sudah berjualan di sana.
Kecuali, jika Anda ingin menikmati fitur-fitur premium yang disediakan oleh marketplace atau media
sosial tersebut. Misal, Facebook Ads atau Instagram Ads.
Sementara itu, Anda harus mengeluarkan sedikit uang untuk membeli serta memperpanjang domain
dan hosting bagi website ecommerce. Apalagi jika Anda menggunakan CMS toko online berbayar
seperti Shopify, tentu ada biaya ekstra yang harus dikeluarkan.
2. Tingkat Kesulitan Pembuatan
Membuat website ecommerce itu sebenarnya mudah dan cepat. Hanya saja, Anda tetap perlu
belajar hal teknis seperti melakukan pemeliharaan dan optimasi website.
Tepatnya, Anda harus mengoptimasi SEO, melakukan promosi, hingga memastikan website tetap
aman dan responsif untuk diakses oleh pengunjung.
Sementara di marketplace, apa yang Anda butuhkan sudah tersedia. Anda tinggal mendaftar,
memasukkan barang serta harganya dan Anda sudah bisa mulai berjualan. Semua dalam hitungan
menit saja.
Untuk online shop itu susah-susah gampang. Sebab, media sosial utamanya bukan untuk berjualan,
sehingga Anda harus melakukan beberapa hal terlebih dahulu untuk berjualan di sana. Seperti,
membuat Facebook Page atau merubah akun menjadi Instagram For Business terlebih dahulu.
3. Barang yang Dijual
Perbedaan ecommerce dan marketplace serta online shop selanjutnya adalah dari barang yang Anda
jual.
Di website ecommerce, produk yang cocok untuk dijual adalah produk eksklusif yang tak mudah
dicari. Misalnya seperti produk kerajinan tangan Anda sendiri, camilan unik, atau barang-barang
branded.
Berjualan di marketplace bisa dipertimbangkan apabila Anda menjual barang-barang yang lebih
umum dan biasanya dibeli dalam jumlah besar. Beberapa di antaranya seperti perlengkapan rumah,
alat tulis, hingga barang elektronik beserta aksesorisnya
Sementara di online shop tak jauh berbeda dengan marketplace sebenarnya. Sama-sama berjualan
barang-barang umum, namun dengan skala yang lebih kecil dan lebih ditujukan untuk konsumsi
pribadi. Misal, produk kecantikan, pakaian atau perhiasan.
4. Promosi
Bisa dikatakan, perbedaan ecommerce dan marketplace/online shop paling kentara di bagian
promosinya.
Kenapa? Karena memiliki website ecommerce sendiri berarti Anda juga harus mengurusi
semua promosi dari website Anda tersebut. Sementara di marketplace/online shop, promosi dibantu
oleh platform tempat Anda berjualan.
Promosi di website sendiri itu dari menarik trafik, mengumpulkan leads, promosi di media
sosial, dan masih banyak lainnya. Anda harus bisa membuat strategi digital marketing yang optimal
agar produk-produk di website bisa terjual.
Kalau berjualan di marketplace, Anda bisa lebih bernafas lega. Sebab, promosi lebih banyak
dilakukan oleh marketplace.
Hal itu karena sebagai penyedia tempat berjualan, marketplace ingin menarik trafik dan menjual
produk di dalamnya sebanyak mungkin. Sehingga, secara tak langsung jualan Anda juga akan ikut
dipromosikan.
Anda juga bisa membeli fitur-fitur premium yang disediakan di marketplace. Di mana umumnya fitur-
fitur ini memang berfungsi untuk membantu bisnis Anda menjangkau lebih banyak pengguna di
marketplace tersebut. Beberapa di antaranya adalah fitur Power Merchant Tokopedia dan Super
Seller Bukalapak.
Sedangkan untuk promosi di online shop, hampir mirip dengan marketplace karena Anda juga tak
punya kendali penuh. Di sini, Anda tinggal mengeluarkan uang sesuai budget yang tersedia dan
manfaatkan Facebook Ads atau Instagram Ads.
Setelah itu Anda tinggal menunggu fitur tersebut untuk menjangkau target pasar yang diinginkan.
Promosi menggunakan fitur ini sangat bergantung dengan seberapa banyak budget yang Anda
sediakan.
Dari segi promosi, perbedaan online shop dan marketplace ini memang tak jauh berbeda. Anda sama-
sama tak memiliki kendali penuh yang fleksibel layaknya website ecommerce.
Di sisi lain, kebebasan yang ada dalam promosi website ecommerce membuat potensi marketingnya
tak terbatas. Sehingga jika dilakukan dengan benar, penjualan di website ecommerce bisa jauh
melebihi di marketplace dan online shop.
5. Persaingan
Perbedaan marketplace dan online shop dari segi persaingan juga hampir mirip.
Soalnya, di marketplace dan online shop, persaingan sama-sama keras. Sebab, ada toko lain yang juga
menawarkan barang yang sama dengan yang Anda jual di satu platform. Bahkan, kadang ada ratusan
penjual yang menjual barang yang sama.
Anda harus bisa bersaing dari harga, kualitas keamanan packing, hingga kecepatan pengiriman. Nah,
persaingan yang sangat ketat ini membuat Anda susah mendapatkan pembeli karena banyaknya
pilihan bagi calon konsumen.
Sedangkan di website ecommerce, tak ada persaingan yang terjadi di satu website. Justru persaingan
di sini terjadi dengan sesama website ecommerce lainnya untuk mendapatkan ranking pertama di hasil
pencarian.
Jadi, apabila Anda menjual barang tertentu yang membutuhkan brand awaraness tinggi ─ bisnis yang
ada niche market seperti kerajinan tangan ─ website ecommerce menjadi tempat yang lebih strategis.
Sebab, barang yang membutuhkan awareness tinggi bisa dengan mudah tenggelam di marketplace dan
toko online.
Hal tersebut karena ketatnya persaingan serta terbatasnya cara untuk meningkatkan brand awaraness
di sana. Sementara di website ecommerce, ada banyak cara untuk meningkatkan brand
awaraness agar barang jualan Anda bisa menjangkau banyak orang.
6. Jumlah Penjualan
Di marketplace dan online shop, margin dari tiap penjualan itu lebih rendah apabila dibandingkan
dengan penjualan di website ecommerce. Hal ini karena ketatnya persaingan yang terjadi, sehingga
Anda dipaksa menurunkan harga untuk bisa bersaing.
Oleh karena itu, jumlah penjualan yang harus Anda catatkan di marketplace dan online shop harus
sangat tinggi untuk bisa mendapatkan keuntungan yang memuaskan.
Sementara di website ecommerce milik sendiri, Anda tak perlu susah-susah menjual banyak barang
untuk mendapatkan keuntungan.
Sebab, margin yang Anda peroleh dari tiap produk yang terjual bisa jauh melebihi di
marketplace/online shop karena persaingan yang tak seketat di sana. Apalagi, jika produk Anda
memang berkualitas dan tak dijual di manapun.
7. Kesetiaan Konsumen
Seperti promosi, Anda tak punya banyak pilihan untuk menjaga dan meningkatkan kesetiaan
konsumen di marketplace dan online shop. Apalagi melihat ketatnya persaingan di sana, kesetiaan
konsumen Anda bisa goyah apabila pesaing menawarkan diskon atau gratis ongkir.
Di sisi lain, website ecommerce punya kemungkinan untuk meningkatkan kesetiaan pelanggan
dengan menerapkan strategi customer retention.
Kesetiaan pelanggan Ini cukup penting, lho. Sebab berdasarkan penelitian, mempertahankan
pelanggan lama itu lebih mudah dan menguntungkan ketimbang mencari pelanggan baru.
Dengan kata lain, Anda bisa mendulang keuntungan lebih mudah dengan konsumen lama. Asalkan,
Anda memang menerapkan strategi menjaga kesetiaan konsumen dengan benar.
Nah, strategi menjaga kesetiaan konsumen atau disebut sebagai customer retention itu bisa Anda
terapkan di website ecommerce milik sendiri. Sehingga Anda bisa lebih tenang karena konsumen tak
mudah lari ke toko sebelah.

Anda mungkin juga menyukai