METODE PENELITIAN
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Hayati, 2015:347).
sesuai dengan tujuan penelitian yang akan menjelaskan hubungan antar variabel,
yaitu bertujuan mengetahui pengaruh beban kerja dan kepuasan kerja terhadap
dengan benar.
terdiri atas obyek, subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya.
20
3.2.2 Sampel Penelitian
atau wakil populasi yang diteliti. Sampel digunakan sebagai pertimbangan untuk
fokus pada sebagian populasi, sampel dalam penelitian merupakan langkah awal
penarikan sampel yang tidak memberikan peluang bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih untuk menjadi sampel. Dan peneliti akan menggunakan
sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Sampel ini digunakan jika jumlah populasi relatif kecil yaitu tidak
lebih dari 30 orang, total sampling disebut juga sensus, di mana semua anggota
populasi dijadikan sebagai sampel. Maka dari uraian di atas, teknik penarikan
21
3.3 Instrumen Penelitian
kuesioner (angket) dan data sekunder. teknik kuesioner (angket) dan data
sekunder yaitu:
1. Kuesioner (Angket)
serangkain atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian diisi
oleh responden untuk diteliti oleh peneliti. Untuk memudahkan peneliti untuk
skala likert, menurut Sugiyono (2014:141) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian. Dalam skala likert, maka
1. Sangat setuju 4
2. Setuju 3
4. Tidak setuju 1
22
menambahkan satu skor lagi yaitu netral akan disebabkan hasil dari penelitian ini
2. Data Sekunder
Menurut Bungin (2011:132) data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan, seperti dari
refrensi yang didapat dari buku atau jurnal yang sesuai dengan penelitian yang
bersangkutan.
Data digolongkan menjadi dua data yaitu data primer dan data sekunder
diantaranya:
1. Data Primer
yang lansung diperoleh dari sumber data pertama yang terdapat di lokasi
penelitian atau obyek penelitian. Yang menjadi sumber utama dari penelitian ini
adalah kuesioner. Kuesioner yang dibagikan oleh peneliti untuk karyawan yang
berisi tentang pernyataan variabel yang ingin diteliti. Tujuan dari penyebaran
kuesioner ini untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan kepuasan kerja
2. Data Sekunder
Menurut Bungin (2011:132) data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan seperti dari
23
referensi yang didapat dari buku atau jurnal yang berkaitan dengan beban kerja,
beberapa analisis data yang memudahkan peneliti dalam mengolah data. Analisis
diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut Priyatno (2014:51) uji validitas adalah uji
instrumen data untuk mengetahui kebenaran dalam suatu item dalam mengukur
apa yang ingin diukur. Menurut Sugiyono (2014:126) bila koefisien korelasi sama
dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka butir instrumen dinyatakan valid.
24
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas.
Indikator Korelasi (r) (Sig.) Keterangan
X1.1 0,984 0,000 Valid
X1.2 0,954 0,000 Valid
X1.3 0,954 0,000 Valid
X2.1 0,844 0,000 Valid
X2.2 0,887 0,000 Valid
X2.3 0,815 0,000 Valid
X2.4 0,935 0,000 Valid
X2.5 0,904 0,000 Valid
Y.1 0,585 0,000 Valid
Y.2 0,820 0,000 Valid
Y.3 0,876 0,000 Valid
Y.4 0,678 0,000 Valid
Y.5 0,841 0,000 Valid
Y.6 0,687 0,000 Valid
Y.7 0,450 0,000 Valid
Sumber: Data Diolah (2017)
Item-Total Correlation dengan koefisien korelasi 0,3 maka dapat diketahui hasil
valid terhadap pernyataan pada indikator-indikator tidak ada item yang memiliki
korelasi di atas 0,3 sehingga dinyatakan bahwa item memenuhi uji validitas.
hasil pengukuran yang dapat dipercaya dan diandalkan sebagai alat ukur apabila
keadaan suatu instrumen penelitian yang akan memberikan jawaban yang sama
walapun sampel dan waktu berbeda. Uji reliabilitas memakai statistic cronbach’
25
alpha (α) dengan ketentuan nilai jika α > 0,6 maka instrumen dikatakan reliabel.
Tabel 3.2 bahwa nilai reliabilitas untuk setiap variabel dalam penelitian
ini memiliki nilai lebih dari 0,6, maka seluruh variabel dalam penelitian ini dapat
diartikan reliabel.
layak atau tidaknya model regresi yang digunakan untuk memprediksi variabel
26
1. Uji Multikolineritas
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance Value dan Variance Inflation Factor
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1/Tolerance Value). Nilai yang
Tolerance Value < 0,01 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka tidak terjadi
2 Uji Normalitas
hasilnya berdistribusi normal atau mendekati normal maka model regresi tersebut
kolmongorovsmirnov, dengan sig > 0,05. Jika nilai signifikan >0,05 maka residual
digambarkan dengan sebuah grafik. Jika penyebaran disekitar garis diagonal dan
27
3. Uji Heteroskedastisitas
Jika varians dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain tetap, maka ini
disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
titik-titik berada di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak
hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh hasil bahwa titik-titik data
tersebar di daerah antara 0 – Y dan tidak membentuk pola tertentu, maka model
4. Uji Autokorelasi
dalam model regresi linear berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi
autokorelasi karena mempunyai angka Durbin Watson di antara 1,65 < DW< 2,35
28
5. Uji Linearitas
digunakan untuk memilih model regresi yang akan digunakan. Uji linearitas d
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara linear antara variabel terikat
terhadap setiap variabel bebas yang hendak diuji. Jika suatu model tidak
memenuhi syarat linearitas maka model regresi linear tidak bisa digunakan. Untuk
menguji linearitas suatu model dapat digunakan uji linearitas dengan melakukan
regresi terhadap model yang ingin diuji. Aturan untuk keputusan linearitas dapat
dihasilkan dari uji linearitas (menggunakan bantuan SPSS) dengan nilai alpha
yang digunakan. Jika nilai signifikansi dari Deviation from Linearity > alpha
tidaknya pengaruh antara beben kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) sebagai
variabel bebas terhadap kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat. Rumus
29
Keterangan :
α = Konstanta
1. Uji F
variabel beban kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) secara simultan berpengaruh
2. Uji-t
mengetahui apakah variabel beban kerja (X1) dan variabel kepuasan kerja (X2)
30
3.5.7 Koefisien Korelasi (R)
31
32