Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang dapat

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Hayati, 2015:347).

Menurut (Nursalam, 2014:4) penelitian ini menggunakan eksplanatory survey,

sesuai dengan tujuan penelitian yang akan menjelaskan hubungan antar variabel,

yaitu bertujuan mengetahui pengaruh beban kerja dan kepuasan kerja terhadap

kinerja karyawan di Warung Apung Mak Lika Situbondo. Penelitian ini

menggunakan instrumen penelitian kuesioner guna mendapatkan data sebanyak

mungkin untuk meningkatkan probabilitas sehingga penelitian ini dapat teruji

dengan benar.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek, subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

20
3.2.2 Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2013:174) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti. Sampel digunakan sebagai pertimbangan untuk

fokus pada sebagian populasi, sampel dalam penelitian merupakan langkah awal

dalam keberhasilan penelitian karena pemilihan sampel yang dilakukan dengan

tidak benar akan memberikan penelitian yang tidak benar.

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel

Peneliti ingin menggunakan teknik non probability sampling, Sugiyono

(2014:122) mengatakan bahwa teknik non probability sampling adalah teknik

penarikan sampel yang tidak memberikan peluang bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih untuk menjadi sampel. Dan peneliti akan menggunakan

teknik total sampling. Menurut Sugiyono (2014:124) mengatakan bahwa total

sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Sampel ini digunakan jika jumlah populasi relatif kecil yaitu tidak

lebih dari 30 orang, total sampling disebut juga sensus, di mana semua anggota

populasi dijadikan sebagai sampel. Maka dari uraian di atas, teknik penarikan

sampel yang digunakan sebagai penelitian sebanyak 30 karyawan di Warung

Apung Mak Lika Situbondo.

21
3.3 Instrumen Penelitian

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

kuesioner (angket) dan data sekunder. teknik kuesioner (angket) dan data

sekunder yaitu:

1. Kuesioner (Angket)

Menurut Bungin (2011:133) mengatakan bahwa kuesioner merupakan

serangkain atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian diisi

oleh responden untuk diteliti oleh peneliti. Untuk memudahkan peneliti untuk

memperoleh jawaban yang diberikan oleh reponden, maka peneliti menggunakan

skala likert, menurut Sugiyono (2014:141) skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian. Dalam skala likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan. Dalam penelitian ini peneliti

memberikan beberapa skor, diantaranya:

1. Sangat setuju 4

2. Setuju 3

3. Sangat tidak setuju 2

4. Tidak setuju 1

Menurut Sugiyono (2014:141) menggunakan rating scale memudahkan

peneliti karena responden akan menjawab dengan pasti, jika peneliti

22
menambahkan satu skor lagi yaitu netral akan disebabkan hasil dari penelitian ini

akan kurang valid.

2. Data Sekunder

Menurut Bungin (2011:132) data sekunder adalah data yang diperoleh dari

sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan, seperti dari

refrensi yang didapat dari buku atau jurnal yang sesuai dengan penelitian yang

bersangkutan.

3.4 Pengumpulan Data

Data digolongkan menjadi dua data yaitu data primer dan data sekunder

diantaranya:

1. Data Primer

Menurut Bungin (2011:132) mengatakan bahwa data primer adalah data

yang lansung diperoleh dari sumber data pertama yang terdapat di lokasi

penelitian atau obyek penelitian. Yang menjadi sumber utama dari penelitian ini

adalah kuesioner. Kuesioner yang dibagikan oleh peneliti untuk karyawan yang

berisi tentang pernyataan variabel yang ingin diteliti. Tujuan dari penyebaran

kuesioner ini untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan di Warung Apung Mak Lika Situbondo.

2. Data Sekunder

Menurut Bungin (2011:132) data sekunder adalah data yang diperoleh dari

sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan seperti dari

23
referensi yang didapat dari buku atau jurnal yang berkaitan dengan beban kerja,

kepuasan kerja, dan kinerja karyawan.

3.5 Analisis Data

Untuk mengolah data yang sudah terkumpul, peneliti menggunakan

beberapa analisis data yang memudahkan peneliti dalam mengolah data. Analisis

data yang digunakan peneliti diantaranya:

3.5.1. Uji Validitas

Untuk melakukan analisis penelitian lebih lanjut, uji validitas digunakan

untuk mengetahui apakah sebuah kuesioner mampu menjelaskan sesuatu yang

diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut Priyatno (2014:51) uji validitas adalah uji

instrumen data untuk mengetahui kebenaran dalam suatu item dalam mengukur

apa yang ingin diukur. Menurut Sugiyono (2014:126) bila koefisien korelasi sama

dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka butir instrumen dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil uji validitas untuk masing-masing indikator dalam

kuesioner yang ditampilkan pada tabel berikut:

24
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas.
Indikator Korelasi (r) (Sig.) Keterangan
X1.1 0,984 0,000 Valid
X1.2 0,954 0,000 Valid
X1.3 0,954 0,000 Valid
X2.1 0,844 0,000 Valid
X2.2 0,887 0,000 Valid
X2.3 0,815 0,000 Valid
X2.4 0,935 0,000 Valid
X2.5 0,904 0,000 Valid
Y.1 0,585 0,000 Valid
Y.2 0,820 0,000 Valid
Y.3 0,876 0,000 Valid
Y.4 0,678 0,000 Valid
Y.5 0,841 0,000 Valid
Y.6 0,687 0,000 Valid
Y.7 0,450 0,000 Valid
Sumber: Data Diolah (2017)

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa dalam analisis dengan teknik Corrected

Item-Total Correlation dengan koefisien korelasi 0,3 maka dapat diketahui hasil

valid terhadap pernyataan pada indikator-indikator tidak ada item yang memiliki

daya deskriminasi rendah atau dinyatakan gugur dimana keseluruhan koefisien

korelasi di atas 0,3 sehingga dinyatakan bahwa item memenuhi uji validitas.

3.5.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat dilakukan setelah melakukan intrumen penelitian

dikatakan valid, uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui perkembangan dari

hasil pengukuran yang dapat dipercaya dan diandalkan sebagai alat ukur apabila

pengukuran tidak valid. Arikunto (2013:100). Menyatakan bahwa reliabel adalah

keadaan suatu instrumen penelitian yang akan memberikan jawaban yang sama

walapun sampel dan waktu berbeda. Uji reliabilitas memakai statistic cronbach’

25
alpha (α) dengan ketentuan nilai jika α > 0,6 maka instrumen dikatakan reliabel.

Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk masing-masing indikator dalam

kuesioner yang ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Hasil Uj Reliabilitas.


Variabel Indikator Cronbach's Cronbach's Keterangan
Alpha if Item Alpha
Deleted
Beban Kerja X1.1 0,961 0,983 Reliabel
X1.2 0,982
X1.3 0,982
Kepuasan Kerja X2.1 0,951 0,956 Reliabel
X2.2 0,944
X2.3 0,956
X2.4 0,936
X2.5 0,941
Kinerja Y.1 0,893 0,895 Reliabel
Karyawan Y.2 0,867
Y.3 0.860
Y.4 0,882
Y.5 0,862
Y.6 0,881
Y.7 0,911
Sumber: Data Diolah (2017)

Tabel 3.2 bahwa nilai reliabilitas untuk setiap variabel dalam penelitian

ini memiliki nilai lebih dari 0,6, maka seluruh variabel dalam penelitian ini dapat

diartikan reliabel.

3.5.3. Uji Asumsi Klasik

Menurut Setiawan (2016:12) mengatakan bahwa uji asumsi dasar melihat

layak atau tidaknya model regresi yang digunakan untuk memprediksi variabel

terikat berdasarkan masukan variabel bebasnya, maka model regresi harus

terbebas dari beberapa asumsi, antara lain:

26
1. Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali (2016:103) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas maka

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance Value dan Variance Inflation Factor

(VIF). Tolerance Value mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih

yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1/Tolerance Value). Nilai yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya mulitkolonieritas adalah nilai

Tolerance Value < 0,01 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka tidak terjadi

multikolineritas antara variabel independennya.

2 Uji Normalitas

Menurut Ghozali dan Ratmono (2013:165) uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui dalam model regresi, residual mempunyai distribusi normal. Jika

hasilnya berdistribusi normal atau mendekati normal maka model regresi tersebut

dapat dikatakan baik. Untuk menguji kenormalitas dapat menggunakan uji

kolmongorovsmirnov, dengan sig > 0,05. Jika nilai signifikan >0,05 maka residual

berdistribusi. Pengujian juga dapat menggunakan data penyebarannya

digambarkan dengan sebuah grafik. Jika penyebaran disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonalnya, berarti model tersebut memenuhi asumsi

normalitas (Umar, 2014:181).

27
3. Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi

ketidaksamaan varian residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain.

Jika varians dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain tetap, maka ini

disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

tidak terjadi Heteroskedastisitas. Menurut Santoso (2012:362) jika penyebaran

titik-titik berada di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak

membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan

hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh hasil bahwa titik-titik data

tersebar di daerah antara 0 – Y dan tidak membentuk pola tertentu, maka model

regresi yang terbentuk diidentifikasi tidak terjadi heteroskedastisitas. Karena data

yang diolah sudah tidak mengandung heteroskesdastisitas, maka persamaan

regresi linear berganda yang diperoleh dapat dipergunakan untuk penelitian.

4. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2016:107) uji autokorelasi untuk mengetahui apakah

dalam model regresi linear berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi

korelasi, maka diidentifikasi terjadi masalah Autokorelasi. Regresi yang baik

adalah regresi yang tidak terjadi autokorelasi di dalamnya. Berdasarkan hasil

perhitungan diketahui bahwa model regresi yang terbentuk tidak terjadi

autokorelasi karena mempunyai angka Durbin Watson di antara 1,65 < DW< 2,35

sebesar yaitu 1,899.

28
5. Uji Linearitas

Menurut Sudarmanto (2009:124) mengatakan bahwa uji linearitas

digunakan untuk memilih model regresi yang akan digunakan. Uji linearitas d

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara linear antara variabel terikat

terhadap setiap variabel bebas yang hendak diuji. Jika suatu model tidak

memenuhi syarat linearitas maka model regresi linear tidak bisa digunakan. Untuk

menguji linearitas suatu model dapat digunakan uji linearitas dengan melakukan

regresi terhadap model yang ingin diuji. Aturan untuk keputusan linearitas dapat

dengan membandingkan nilai signifikansi dari deviation from linearity yang

dihasilkan dari uji linearitas (menggunakan bantuan SPSS) dengan nilai alpha

yang digunakan. Jika nilai signifikansi dari Deviation from Linearity > alpha

(0,05) maka nilai tersebut linear.

3.5.4. Uji Korelasi Regresi

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur ada atau

tidaknya pengaruh antara beben kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) sebagai

variabel bebas terhadap kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat. Rumus

regresi linier berganda menurut Widodo (2013:10) yaitu:

Y= α + β1X1 + β2X2 + e (3.1)

29
Keterangan :

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi variabel X1 = Beban Kerja

β2 = Koefisien regresi variabel X2 = Kepuasan Kerja

y = Kinerja Karyawan e = Faktor Kesalahan

3.5.5 Pengujian Hipotesis

1. Uji F

Menurut Suprapto (2016:61) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah

variabel beban kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

2. Uji-t

Menurut Suprapto (2016:61) Uji-t dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah variabel beban kerja (X1) dan variabel kepuasan kerja (X2)

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

3.5.6 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2016:97) uji koefisien determinasi (R2)

Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan


variasi variabel terikat. Bernilai antara 0 sampai dengan 1. Jika nilai yang
dihasilkan 0 maka kekmpuan model dalam menerangkan variabl terkait
sangat terbatas, jika angka yang dihasilkan mendekati 1 maka variabel
bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel tersebut.

30
3.5.7 Koefisien Korelasi (R)

Menurut Ghozali (2012:97) uji koefisien korelasi (R)

Adalah untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel bebas


yang ada untuk digunakan dalam menerangkan variasi dari reliable
terikatnya. Hasil nilai uji berkisar antara -1, 0 dan sampai 1. Jika hasil
positif maka menunjukkan hubungan yang searah, namun jika nilai yang
keluar adalah negatif maka menunjukkan hubungan yang berlawanan.

31
32

Anda mungkin juga menyukai