Anda di halaman 1dari 10

Bangun

Ruang Sisi
Datar SMP
Kelas 8
Monday, July 18th 2016. | rumus matematika
Menginjak bangku SMP kelas 8, materi
matematika terasa cukup sulit. Salah satunya
adalah mengenai bangun ruang. Pandangan
seperti ini sangatlah wajar. Namun tidak
sepenuhnya benar, karena bila Anda tahu
rahasianya, maka materi tersebut akan terasa
lebih mudah.
Nah, di sini Anda akan diajak untuk mengenal
apa itu bangun ruang, jenis-jenisnya, kemudian
rumus untuk memecahkannya. Seperti apa itu?
Mari perhatikan ulasannya di bawah ini!
Baca Juga : Rumus Volume Bangung Ruang
Perlu Anda ketahui, bangun ruang terbagi
menjadi beberapa kelompok. Diantaranya
adalah bangun ruang sisi datar serta bangun
ruang sisi lengkung.
Bangun ruang sisi lengkung sendiri bisa dilihat
dari bentuknya yang lengkung, contohnya
adalah bola serta tabung. Sementara untuk
bangun ruang sisi datar tidak seperti itu? Lalu
seperti apa?
Pengertian Bangun Ruang Sisi Datar
Dicermati dari namanya saja, Anda sudah bisa
menemukan jawabannya. Terbagi dalam bangun
ruang dan sisi datar.
Artinya, bentukan dari bangun ruang yang
memiliki sisi-sisi yang datar keseluruhannya.
Meskipun sisinya sangatlah banyak, bahkan
rumit.
Namun jika ada salah satu sisi atau bentuk ruang
yang lengkung, maka bangun ruang tersebut
tidak termasuk dalam bangun ruang sisi datar.
Dengan kata lain, bangun tersebut dikatakan
bangun ruang sisi datar jika keseluruhan sisinya
datar.
Ragam Jenis Bangun Ruang Sisi Datar
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bangun
ruang ini memiliki sisi datar secara menyeluruh.
Artinya, Anda hanya butuh mencermati sebuah
bangun ruang saja apakah hanya memiliki sisi
datar saja ataukah ada sisi lengkungnya saja.
Jika terdapat percampuran antara sisi datar dan
sisi lengkung, jawabannya sudah pasti bukan
bangun ruang sisi datar.
Nah, untuk memperjelasnya, ada beberapa jenis
bangun ruang tersebut yang diajarkan di bangku
sekolahan SMP kelas 8. Diantaranya adalah
kubus, balok, limas serta prisma. Seperti apa
ciri-ciri dari bangun ruang tersebut?
1. Kubus
Bangun ruang berbentuk persegi biasa dikenal
dengan kubus, atau bujur sangkar. Selain itu
bangun ruang ini juga dikenal dengan nama
bidang enam beraturan yang memiliki tinggi
dengan alas yang sama persis.
Ada tiga bagian utama dari bangun ruang ini.
Diantaranya adalah titik sudut, rusuk serta sisi.
Anda bisa memperhatikannya pada bagian
gambar kubus di atas.
Untuk penjelasannya, ada sekitar 8 titik sudut
yang diwakili oleh titik sudut A, B, C, D, E, F,
G, dan H.
Sementara untuk rusuknya berjumlah 12 buah
yang sama panjang. Rusuk ini dicontohkan dari
AB, BC, CD, EF, FG, GH, EH, AE, BF, CG,
DH, serta AD.
Sedangkan untuk sisinya berjumlah 6 buah saja.
Yakni sisi ABCD, EFGH, BCGF,ADHE,
CDHG, serta ADHE.
Nah, selain tiga bagian utama tadi, ada bagian
lain yang disebut dengan diagonal ruang,
diagonal bidang serta bidang diagonal. Apa itu?
Diagonal bidang merupakan ruas garis yang
sejatinya menghubungkan dua titik sudut yang
saling berhadapan. Contohnya adalah AC. Dan
untuk jumlahnya sekitar 12 buah.
Sedangkan diagonal ruang merupakan ruas garis
yang menghubungkan antara dua titik sudut di
dalam sebuah bangun ruang. Jumlahnya ada 4
buah, contohnya adalah AG.
Dan untuk bidang diagonal adalah suatu bidang
yang dibatasi oleh dua diagonal bidang serta dua
rusuk. Jumlahnya 6 buah saja. Contohnya
ABGH, atau ACGE.
Lalu bagaimana dengan rumus menghitung
bangun ruang tersebut? Mari perhatikan secara
cermat di bawah ini!
 Volume = s x s x s = s3
 Luas Permukaan = 6 s x s = 6 s2
 Panjang Diagonal Bidang = s√2
 Panjang Diagonal Ruang = s√3
 Luas Bidang Diagonal = s2√2
S di sini merupakan penjelasan dari panjang dari
sisi kubus atau bangun ruang tersebut.
2. Balok

Sekilas, balok memiliki kemiripan dengan


bangun ruang kubus. Kemiripannya tentu saja
terdapat pada jumlah rusuk (12 buah), kemudian
sisi (6 buah), titik sudut (8 buah), diagonal
bidang (12 buah), diagonal ruang (4 buah), serta
bidang diagonal (6 buah).
Sementara untuk perbedaannya terletak pada
besarnya sisi-sisi bangun ruang tersebut.
Artinya, besaran sisi dari bangun ruang berbeda
sebagaimana yang dicontohkan dari persegi
panjang.
Jika kubus dikenal sebagai bangun ruang yang
memiliki sisi-sisi yang sama besar berbentuk
persegi, maka balok lebih dikenal sebagai
bangun ruang yang memiliki besaran sama dari
sisi-sisi yang saling berhadapan, baik dari
ukuran sampai bentuknya.
Sedangkan untuk rumus menghitung balok juga
berbeda. Anda bisa melihatnya di bawah ini.
 Volume =  panjang x lebar x tinggi = p x l x
t
 Panjang Diagonal Bidang = √(p2+l2) atau
√(p2+t2) atau √(l2+t2)
 Panjang Diagonal Ruang = √(p2+l2+t2)
 Luas Bidang Diagonal = tergantung dari
bidang diagonal yang mana
Untuk keterangannya, p mewakili panjang dari
sebuah sisi, kemudian l mewakili lebar, dan t
mewakili tinggi dari sebuah bidang.
3. Limas
Bangun ruang sisi datar selanjutnya adalah
limas. Definisinya adalah bangun ruang yang
memiliki sisi tegak yang berbentuk segitiga
yang kemudian berpotongan pada satu titik di
puncaknya, serta bentuk alasnya bisa
bermacam-macam seperti segitiga, segi empat
ataupun segi lima dan lain sebagainya.
Ada beberapa jenis limas. Diantaranya adalah
limas segitiga beraturan, limas segi empat
beraturan, limas segitiga sembarang serta limas
segiempat sembarang.
Jenis-jenis ini dikenali dari bentuk alasnya. Jika
alasnya berbentuk segiempat, maka disebut
dengan limas segiempat. Dan jumlah sisi
tegaknya akan menjadi empat, begitu
seterusnya.
Lalu bagaimana dengan tingginya? Tinggi dari
limas dilihat dari jarak terpendek dari sisi
puncak limas ke bagian alas. Dan tingginya
akan selalu tegak lurus dengan titik potong
simetri pada bagian alas.
Bagaimana cara menghitungnya? Coba gunakan
rumus berikut ini!
 Volume Limas = 1/3 Luas Alas x Tinggi
 Luas Permukaan = Jumlah Luas Alas +
Jumlah Luas sisi tegak
4. Prisma

Bangun ruang yang terakhir adalah prisma.


Sepintas bangun ruang ini mirip dengan bangun
ruang lainnya. Lalu bagaimana cara mengetahui
jika bangun ruang tersebut itu prisma atau
bukan.
Jawabannya sangatlah sederhana. Anda cukup
memperhatikan bidang alas dengan bidang
atasnya saja. Kemudian pastikan jika bidang
tersebut sejajar dan kongruen.
Dengan kata lain, prisma adalah sebuah bangun
ruang yang memiliki bidang alas yang sama
persis dengan bagian atas, serta sejajar dan
kongruen.
Dari sini, tentu saja akan ada banyak jenisnya.
Hal ini disesuaikan dengan bentuk dari alas
prisma itu sendiri. Contohnya jika alasnya
berbentuk segitiga, maka disebut dengan prisma
segitiga. Jika segilima, maka disebut prisma
segilima dan seterusnya.
Untuk bagian-bagiannya hampir sama dengan
bangun ruang lainnya, hanya saja disesuaikan
dengan jenis prisma itu sendiri. Dan untuk
tingginya bisa ditemukan dari jarak antara
bagian alas dan bagian atas. Sementara untuk
cara menghitung volume dan luasnya, Anda bisa
menggunakan rumus berikut ini!
 Volume = Luas alas x Tinggi
 Luas permukaan = (2 x Luas Alas) +
(Keliling alas x tinggi)

Anda mungkin juga menyukai