Anda di halaman 1dari 5

Nama : yunda Aulia Ramadhani

Kelas : xlmipa
Teknologi sistem gerak pada manusia
Pengertian Sistem Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk
hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai
sebagian atau seluruh bagian tubuhnya.Pada hewan dan manusia dapat mewakili
pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak
pada manusia menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.Sistem gerak
pada manusia terdiri dari berbagai organ seperti tulang, otot, dan sendi. Proses di dalam
tubuh agar kita dapat menggerakkan tangan ke depan dan ke belakang, tidak sesederhana
kelihatannya. Sebab, agar pergerakan tubuh berfungsi dengan baik, perlu kerjasama dari
berbagai organ yang masuk ke dalam kategori sistem gerak pada manusia. Selain berfungsi
sebagai penggerak tubuh, salah satu bagian dari anatomi manusia ini juga mempunyai
manfaat hingga kemungkinan terjadinya gangguan. Sistem gerak manusia (sistem
muskuloskeletal), terdiri dari tulang, otot, sendi, serta organ-organ lain seperti ligamen dan
tulang rawan. Mengutip dari Cleveland Clinic, organ-organ yang termasuk ke dalam sistem
ini, akan bekerja sama untuk melakukan fungsinya dengan baik. Sebagai contoh, menopang
berat badan, menjaga postur tubuh, hingga membantu tubuh bergerak. Organ gerak terdiri
dari dua macam, yaitu aktif dan pasif.
Patah Tulang

Patah tulang atau fraktur adalah kondisi ketika tulang patah sehingga posisi atau
bentuknya berubah. Patah tulang dapat terjadi jika tulang menerima tekanan atau benturan
yang kekuatannya lebih besar daripada kekuatan tulang.
Patah tulang bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering terjadi di tulang kaki,
tangan, pinggul, rusuk dan selangka. Meski umumnya disebabkan oleh benturan yang kuat,
patah tulang juga bisa terjadi akibat benturan ringan bila tulang sudah mengalami
pengeroposan, misalnya akibat osteoporosis.
Jenis Patah Tulang

Berdasarkan kondisinya, patah tulang dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Patah tulang tertutup
Patah tulang tertutup adalah jenis patah tulang di mana tulang yang patah tidak sampai
merobek kulit.
2. Patah tulang terbuka
Patah tulang terbuka merupakan kebalikan dari patah tulang tertutup, yaitu ketika bagian
ujung dari tulang yang patah sampai merobek kulit, sehingga jaringan di bawah kulit dan
tulang yang patah menjadi terlihat.
3. Patah tulang tidak lengkap
Patah tulang tidak lengkap merupakan kondisi tulang yang tidak patah sepenuhnya atau
tidak sampai membagi tulang menjadi 2 bagian atau lebih, melainkan hanya retak. Patah
tulang tidak lengkap terbagi ke dalam beberapa tipe berikut:
Hairline fracture atau stress fracture, yaitu ketika tulang mengalami retak yang tipis
Greenstick fracture, yaitu ketika salah satu sisi tulang retak dan bengkok
Buckle atau torus fracture, yaitu ketika tulang yang patah tidak sampai memisahkan dua sisi
tulang, pada kondisi ini sisi tulang yang retak akan menonjol
4. Patah tulang lengkap

Patah tulang lengkap adalah kondisi tulang patah menjadi dua bagian atau lebih. Patah
tulang lengkap terbagi lagi menjadi:

● Single fracture, yaitu ketika tulang di satu bagian tubuh patah menjadi dua bagian
● Comminuted fracture, yaitu ketika tulang patah atau hancur menjadi tiga bagian atau
lebih
● Compression fracture, yaitu ketika tulang remuk atau hancur akibat tekanan
● Displaced fracture, yaitu ketika tulang remuk berkeping-keping dan keluar dari
tempat semula
● Nondisplaced fracture, yaitu ketika tulang remuk berkeping-keping tetapi tidak keluar
dari tempat semula
● Segmental fracture, yaitu ketika tulang patah menjadi dua bagian yang satu sama
lain tidak saling berkaitan, sehingga ada bagian tulang yang terlihat melayang
Penyebab Patah Tulang
Patah tulang terjadi ketika tulang menerima tekanan yang lebih besar dari yang bisa
diterima oleh tulang tersebut. Makin besar tekanan yang diterima tulang, umumnya akan
makin berat pula tingkat keparahan patah tulang.
Kondisi yang dapat mengakibatkan patah tulang antara lain:
Cedera akibat terjatuh, kecelakaan, atau perkelahian
Cedera akibat hentakan berulang, misalnya saat baris-berbaris atau berolahraga
Penyakit yang dapat melemahkan tulang, seperti osteoporosis, osteogenesis
imperfekta (kelainan genetik yang menyebabkan tulang rapuh), infeksi tulang, dan
kanker tulang
Faktor risiko patah tulang
Patah tulang dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih berisiko dialami oleh orang
dengan beberapa faktor berikut:

Berusia lanjut
Berjenis kelamin wanita, terutama yang sudah berusia di atas 50 tahun
Memiliki gaya hidup yang kurang aktif bergerak atau sedentary lifestyle
Kurang asupan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D
Mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama
Memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
Menderita rheumatoid arthritis, diabetes, gangguan saluran percernaan, atau
gangguan pada kelenjar endokrin
Gejala Patah Tulang
Gejala utama patah tulang adalah nyeri hebat di area yang mengalami patah tulang.
Nyeri akan bertambah parah ketika bagian tubuh yang mengalami patah tulang digerakkan.
Secara umum, gejala yang bisa timbul saat seseorang mengalami patah tulang adalah:
● Nyeri berat di area patah tulang
● Memar dan bengkak pada area yang mengalami cedera
● Tulang mencuat keluar dari kulit, pada patah tulang terbuka
● Sulit menggerakkan bagian tubuh yang mengalami patah tulang
● Deformitas atau adanya perbedaan bentuk pada area yang mengalami patah tulang
● Kesemutan dan mati rasa di area yang mengalami patah tulang
Kapan harus ke dokter
Patah tulang merupakan kondisi darurat yang harus segera ditangani. Segera cari
pertolongan medis bila Anda atau orang di sekitar Anda mengalami patah tulang.
Penanganan segera di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit diperlukan jika:
Terjadi perdarahan berat
Muncul nyeri hebat meski hanya sedikit bergerak
Tulang mencuat keluar dari kulit
Area yang mengalami patah tulang rusak parah
Patah tulang terjadi di kepala, leher, atau punggung
Patah tulang menyebabkan hilang kesadaran
Diagnosis Patah Tulang
akan menanyakan gejala, riwayat penyakit, dan apakah mengalami cedera sebelumnya.
Selanjutnya,r akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang mengalami patah
tulang. Saat pemeriksaan, akan melihat area tubuh yang cedera, menyentuh dan
menggerakkan area atau bagian tubuh yang dicurigai mengalami patah tulang.
Untuk memastikan diagnosis dan melihat tingkat keparahan patah tulang, akan melakukan
pemindaian, misalnya dengan Rontgen, CT scan, dan MRI. Pemeriksaan darah dan
pemeriksaan kepadatan tulang juga bisa dilakukan untuk mencari tahu ada tidaknya
penyakit lain yang meningkatkan risiko patah tulang.
Pengobatan Patah Tulang

Pengobatan patah tulang tergantung pada jenis yang dialami, lokasi tulang yang patah,
serta kondisi pasien. Secara garis besar, pengobatan patah tulang bertujuan untuk
mengembalikan tulang yang patah ke posisinya semula, dan menjaganya agar tidak
bergerak sampai terbentuk tulang baru yang akan menyambungkan bagian tulang yang
patah.Pada patah tulang yang menyebabkan perdarahan hebat, pertolongan pertama akan
dilakukan oleh dokter untuk menstabilkan kondisi pasien sehingga tidak jatuh pada kondisi
syok.
Metode pengobatan patah tulang meliputi:

● Pemberian obat-obatan, untuk meredakan nyeri dan mencegah infeksi pada patah
tulang terbuka
● Pemasangan gips yang terbuat dari plaster atau fiberglass, untuk mencegah tulang
yang patah bergerak selama proses penyembuhan
● Traksi, untuk menyejajarkan tulang yang patah serta meregangkan otot dan tendon
di sekitarnya
● Operasi, untuk menyambung tulang yang patah menggunakan pen, plat, screw, dan
rods khusus
● Pasien patah tulang bisa sembuh dalam hitungan bulan atau tahun, tergantung pada
tingkat keparahan, usia, dan faktor risiko yang dimiliki pasien. Pasien yang
mengalami patah tulang wajib melakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan oleh
dokter untuk memantau kondisi patah tulang.

Komplikasi Patah Tulang


Patah tulang yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi ringan hingga berat,
tergantung pada bagian tubuh yang mengalami patah tulang. Komplikasi tersebut antara lain
berupa:
● Infeksi
● Perdarahan yang bisa menyebabkan syok hipovolemik
● Rhabdomyolisis
● Sindrom kompartemen
● Nekrosis avaskular (kematian jaringan)
● Malunion (proses penyatuan tulang yang tidak tepat)
● Non-union (tulang yang patah tidak dapat menyatu lagi)
● Kerusakan pada saraf dan pembuluh darah
● Cacat permanen
Pencegahan Patah Tulang
● Patah tulang tidak selalu dapat dicegah, namun Anda dapat mengurangi risiko
patah tulang dengan:
● Menggunakan alat keselamatan saat berkendara, seperti sabuk pengaman saat
mengemudikan mobil, atau helm saat mengendarai motor
● Meminta pertolongan orang lain untuk menjaga Anda agar tidak terjatuh jika sedang
menaiki tangga lipat
● Mengenakan alat pelindung tubuh saat melakukan olahraga yang melibatkan
benturan atau berisiko menyebabkan Anda terjatuh
● Melakukan latihan secara rutin untuk menjaga keseimbangan tubuh dan
meningkatkan kekuatan tulang, terutama pada penderita osteoporosis
● Berkonsultasi dengan dokter mengenai kebutuhan Anda terhadap nutrisi atau
suplemen untuk menjaga kesehatan tulang

Anda mungkin juga menyukai