Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGGANTI UAS STRUKTUR HEWAN

‘’ MORFOLOGI DAN ANATOMI REPTIL ‘’

OLEH
KELOMPOK 7

• AWALIA RAMADANI ( 60300120016 )


• INDRA RIYANTI ( 60300120032 )

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
JUNI 2021

1
A. DEFENISI REPTIL
Reptil adalah sekelompok hewan vertebrata yang memiliki suhu tubuh yang
ketergantungan terhadap lingkungan sekitarnya atau dengan kata lain reptil merupakan
hewan ectothermic (Ario, 2010). Reptil memiliki kemampuan untuk menyesuaikan
dirinya ditempat yang kering di tanah, adapun ciri lain pada reptil yaitu adanya
penandukan atau cornificatio kulit dan squama (carpace) yang berfungsi untuk menjaga
banyak kehilangan cairan dari tubuh pada tempat yang kasar (Jasin, 1984 dalam Findua
et al., 2016).
Terdapat kurang lebih 7.900 spesies reptil yang mendiami berbagai habitat pada
reptil, yaitu seperti pada habitat yang iklimnya sedang ataupun tropis, lahan bahasa,
hutan, air tawar, lau terbuka dan hutan bakau (Campbell dan Reece, 2010). Reptil terdiri
dari kadal, ular, kadal cacing, buaya, caiman, kura-kura, penyu dan tuatara.
Pada integumen dan endoskeleton, pada hewan kelompok reptilia mempunyai
integumen yang umumnya tidak mengandung kelenjar keringat. Pada chelonia
mempunyai glandula axillaris inguinalis yang berbau spesifik, juga pada crocodilia
mempunyai glandula analis yang menghasilkan bau yang spesifik untuk menarik lawan
jenisnya. Sedangkan pada sebagian besar ular pada bagian ventralnya ditutup oleh
squamae bentuknya besar-besar dan tersusun transversal, tetapi pada beberapa jenis
kadal squamanya mengalami perkembangan khusus menjadibentuk, seperti spina.
Endoskeleton dari sebagian reptilia mempunyai centra vertebrae yang mempunyai tipe
procela. Sistem ototnya bila dibandingkan dengan kelompok hewan amphibia, sistem otot
pada reptilia lebih komplek. Tetapi yang khusus pada kelompok hewan reptilia adalah
mempunyai carapace, yaitu lapisan kulit pada bagian dorsal dan lapisan plastron pada
bagian ventral.Pada sistem pencernaan makanan atau systema digestorium, umumnya
pada hewan reptilia tidak terjadi pencernaan makanan dalam mulut. Tetapi walaupun
tidak terjadi pencernaan dalam mulut pada hewan-hewan reptilia terrestrial, khususnya
pada ular mempunyai glandula supra orbitalis dan glandula infra orbitalis yang aktif. Pada
umumnya gigi-gigi pada reptilia bentuknya padat, panjang dan runcing,melengkung kuat
sehingga berbentuk, seperti alat pencengkeram yang tajam.

2
B. MORFOLOGI DAN ANATOMI
1. a. Morfologi Kadal (Eutropis multifasciata)

Gambar 1.a Morfologi Kadal (Eutropis multifasciata) (Das, 2010)


Keterangan :
a. Kepala
b. Dorsal
c. Ekor
d. Cakar
e. Kaki belakang
f. Kaki depan
g. Lubang telinga

b. Anatomi Kadal (Eutropis multifasciata)

Gambar 1.b Anatomi Kadal (Eutropis multifasciata)

Anatomi kadal (Eutropis multifasciata) didapatkan hasil bahwa bagian tubuh


kadal terbagi atas 5 bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), ekor (cauda),
ekstrimitas anterior (sepasang kaki depan) dan ekstrimitas posterior (sepasang kaki
belakang). Bagian tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik-sisik zat
tanduk di permukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar lendir. Bagian kepala (caput)
terlihat adanya organon vissus (mata) yang memiliki kelopak atas dan kelopak bawah
mata yang dapat digerakan. Selain itu juga terdapat selaput niktitans atau selaput

3
tidur yang dapat digerakan ke atas dan ke bawah. Tubuh kadal terbagi menjadi tiga
bagian yaitu kepala (caput) yang terdiri dari mata, lubang hidung dan telingga. Badan
(truncus) yang terdiri dari telingga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu bagian ekor
(cauda) yang memiliki bentuk bulat meruncing ke ujung. Kadal mempunyai sepasang
anggota depan (extrimitas anterior) dan sepasang anggota belakang (extrimitas
posterior). Masing-masing terdiri atas lima jari dan kuku-kuku yang cocok untuk
berlari, mencengkeram, dan naik ke pohon.

2. a.Morfologi Buaya (Crocodylus mindorensis)

Gambar 2.a Morfologi Buaya (Crocodylus mindorensis)

b. Anatomi Buaya (Crocodylus mindorensis)

Gambar 2.b Anatomi Buaya (Crocodylus mindorensis)

Hewan ini merupakan jenis reptile terbesar di dunia. Buaya jantan memiliki
ukuran tubuh yang sangat besar dan panjang, mencapai 6-7 meter. Sedangkan buaya
betina lebih kecil dan pendek, yaitu sekitar 2,5-3 meter. Kepala besar dan memiliki
rahang yang panjang, dengan ujung rahang tumpul.Hewan ini memiliki gigi-gigi yang

4
tanjam, dengan panjang mencapai 5 cm atau lebih.Tubuhnya memiliki bintik-bintik
atau tonjolan dari kepala hingga ujung ekor.Kulitnya memilik warna dasar cokelat,
abu-abu hingga krem dengan pola garis-saris dan titik hitam di sepanjang tubuhnya.
Individu dewasa warnatubuh buaya muara lebih gelap daripada saatmasih remaja.
Bagian ventral tubuhnya berwarnakuning gading kecuali di bagian ekor yaitu abu-abu.
Ukuran maksimal pada individu jantan mampu mencapai 5-6 m, sedangkan
individubetina memiliki kisaran 2,5-3 m. Kematangan seksual pada buaya muara
biasanya dicapai pada umur 10 tahun. Individu jantan mampu mencapai ukuran
tubuh kurang lebih 3,2 m. Berbeda dengan individu jantan, individu betina memiliki
ukuran tubuh yang lebih kecil pada saat matang seksual yaitu kurang lebih 2,2 m.

3. a.Morfologi Ular (Pareas carinatus)

Gambar 3.a Morfologi Ular (Pareas carinatus)

Keterangan :

a. Kepala
b. Mata
c. Moncong
d. Dorsal
e. Ekor
f. Mulut
g. Ventral

b. Anatomi Ular (Pareas carinatus)

5
Dari mulut kerongkongan, kemudian usus kecil, usus besar dan lambung
hingga ke kelenjar. Alur makannya masuk di dalam perut ular di proses lewat
kerongkongan lebih dulu kemudian dilanjutkan dengan perlahan lewat kantung udara
serta faring, berikutnya di bagian perut kemudian akan diteruskan di organ yang
namanya usus kecil dan besar. Di dalam perut ini nanti akan dicerna beragam nutrisi
yang ada dalam makanan itu dan akan diproses jadi beragam nutrisi serta vitamin
untuk pertumbuhan ular itu sendiri. Terdapat banyak sekali organ yang ada di dalam
tubuh ular dan termasuk pula di dalam sistem pencernaan misalnya hati, limpa,
kantung empedu dan masih banyak lagi lainnya. Ular mempunyai sistem
kardiovaskular yang tidak dipunya hewan reptil lainnya, adapun sistem kardiovaskular
ini adalah jantung, kelenjar timus, limpa, pangkreas dan empedu. Sebetulnya masih
ada banyak organ tubuh yang ada dalam kardiovaskular akan tetapi Cuma bisa kami
sampaikan sedikit saja. Salah satu fungsinya organ dalam kardiovaskular ini
mempunyai fungsi menyaring darah dan mendaur ulangkan sel darah.

4. a.Morfologi Kura-kura (Terrapine carotina)

Gambar 4.a Morfologi Kura-kura (Terrapine carotina)

b.Anatomi Kura-kura (Terrapine carotina)

Gambar 4.b Anatomi Kura-kura (Terrapine carotina)

6
Karakter morfologi yang dicatat adalah bentuk kepala, bentuk ekor, bentuk
anggota gerak (tungkai), karakter keping perisai karapas dan plastron. Kura-kura
merupakan hewan reptil yang sangat mudah dikenali karena mempunyai bentuk
tubuh khas. Ciri khas yang dimiliki oleh kura-kura adalah adanya cangkang yang
disebut karapas pada bagian dorsal dan plastron pada bagian vetral. Morfologi kepala,
tungkai, dan karakter keping perisai karapas serta plastron dapat dijadikan penciri
identifikasi jenis pada kura-kura (Kendrick & Ades, 2009; De Lapparent de Broin et al.,
2006; Zug et al., 2001; Liat & Das 1999).

INTEGRASI KEISLAMAN
Binatang yang diciptakan Allah di muka bumi ini bermacam-macam
sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nuur ayat 45 yang berbunyi:
َ ْ ْ َْ ْ ‫َ ى‬ ْ ْ ‫َى‬ ْ ٓ ٓ ُ َ ‫َه‬
‫ل‬ َ ِ ‫ي و ِمن هه َم من ي ْم‬
َ‫ش ع ىى‬ َ ِ ‫ل ِرجل‬ َ ‫شع‬َ ِ ‫ل بط ِن َِه َۦ و ِمن ههم من ي ْم‬
َ ‫شع‬ َ ‫ن ماءََ ف ِمن ههم م‬
َ ِ ‫ن ي ْم‬ َ ‫ق كلَ دابةَ ِّم‬
َ ‫ّلل خل‬
َ ‫َوٱ‬
ِّ ُ ‫َ َى‬ ‫ه‬ ٓ ‫ه‬ َ ‫ْ ُ ه‬ ْ َ
‫ي‬ ْ
َ ‫ل شءَ ق ِد‬ َ ‫لك‬ َ ‫ّلل ع‬
َ ‫ّلل مَا يشا َءَ ِإنَ ٱ‬
َ ‫قٱ‬ َ ‫أرب عََ يخل‬
Artinya: “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari
hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki
sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad Barru Rosadi, Adeng Slamet, dan Kodri Madang. IDENTIFIKASI JENIS-JENIS
REPTILIA (SUB ORDO SAURIA) DI TAMAN WISATA ALAM (TWA) BUKIT KABA
KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI VBENGKULU DAN KONTRIBUSINYA
DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA. Jurnal Pembelajaran Biologi, VOL 4
NO 1, MEI 2017
Amiliyatul Hidayah, KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DI KAWASAN WISATA ALAM
COBAN PUTRI DESA TALEKUNG KECAMATAN JUNREJO BATU JAWA TIMUR.
Skripsi, 2018.
Donan Satria Yudha, Rury Eprilurahman, Herdhanu Jayanto, dan Ikhsan Fauzi
Wiryawan. Keanekaragama Jenis Kadal dan Ular (Squamata : Reptilia) di
Sepanjang Sungai Code, Daerah Istimewa Yogyakarta. Biota VOL 1 (1): 31-38,
Februari 2016
Pariyanto, Rahmi, Dindi Antarsyah. Keanekaragaman Jenis Reptilia di Kecamatan
Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. SIMBIOSA, 9 (2): 90-96, Desember
2020
Purwo Setio, A. Fanami Muharromi, Subekti Prihantono, Tony Febri Qurniawan, A.
Prima Nugraha, dan Rury Eprilurahman. Perilaku Harian Buaya Muara

7
(Crocodylus porosus, Schneider 1802) di Pusat Penyelamatan Satwa Jogja.
Biota VOL 15 (2): 188-194, Juni 2010

Anda mungkin juga menyukai