PENDAHULUAN
2. Metode pembelajaran ICARE adalah suatu metode untuk meningkatkan hasil belajar
peserta, dengan langkah-langkah pembelajaran meliputi: (a) Introduce (perkenalkan),
(b) Connect (hubungkan), (c) Apply (terapkan), (d) Reflect (refleksikan) dan (e)
Extend (perluaskan), bila menggunakan strategi kognitif jembatan keledai maka akan
menghasilkan kata yang bermakna yaitu ICARE.
Standar Kompetensi Belajar Minimal merupakan patokan nilai minimal yang harus
dicapai siswa sebagai gambaran kualitas pencapaian kompetensi siswa didalam
belajar. SKBM Bahasa Inggris kelas VII di SMP Negeri 9 Pelaihari adalah 7,00
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat untuk :
1. Para guru yang ingin mengembangkan teknik pembelajaran menggunakan metode
ICARE
2. Para guru yang ingin meningkatkan keterampilan siswa mengungkapkan monolog
descriptive bahasa Inggris sederhana secara lisan dan berterima.
3. Sebagai bahan kajian di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris
Kabupaten Tanah Laut sebagai pembaruan model pembelajaran Bahasa Inggris.
4. Sebagai literatur yang dapat ditawarkan kepada sekolah-sekolah di kabupaten Tanah
Laut untuk pengembangan salah satu model pembelajaran yang terkait dengan terapan
Kurikulum 2013.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Salah satu fungsi
bahasa adalah untuk berkomunikasi. Berkomunikasi artinya memahami dan
mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah
kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan
dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang
digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana
dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
1. Tingkat Literasi Bahasa Inggris siswa SMP
Menurut Pusat Kurikulum (2006:2), tingkat literasi mencakup empat aspek yaitu
performative, functional, informational, dan epistemic. Lebih rinci keempat aspek
tersebut dijelaskan sebagai berikut: Pertama, pada tingkat performative, orang mampu
membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang
digunakan. Kedua, pada tingkat fungtional, orang mampu menggunakan bahasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau
petunjuk. Ketiga, pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan
dengan kemampuan berbahasa, sedangkan keempat, pada tingkat epistemic orang
mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran Wells 1987 dalam
Puskur (2006:4). Pembelajaran bahasa Inggris di SMP ditargetkan agar peserta didik
dapat mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari (lifeskills). Puskur (2006:5).
Puskur (2006:5) juga menjelaskan ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di
SMP/MTs meliputi: Pertama, kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami
dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis
secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional, kedua, kemampuan
memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei
berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report, ketiga, kompetensi
pendukung, yakni kompetensi linguistik, yaitu menggunakan tata bahasa dan kosa
kata, tata bunyi, tata tulis, kompetensi sosiokultural, yaitu menggunakan ungkapan
dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi, kompetensi
strategi, sebagai upaya untuk mengatasi masalah yang timbul dalam proses
komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung, dan kompetensi
pembentuk wacana , yaitu menggunakan piranti pembentuk wacana.
Pada standar kompetensi kurikulum bahasa Inggris SMP untuk kelas VII,
ditawarkan dua jenis teks fungsional (Genre) pendek berupa monolog descriptive dan
report. Dalam penelitian ini karena pelaksanaannya pada semester awal maka dipilih
monolog descriptive sebab monolog recount dianggap lebih kompleks dalam
kompetensi pendukung linguistik. Tujuan monolog descriptive adalah untuk
mendeskripsikan ciri-ciri seseorang, benda atau tempat tertentu, misalnya berasal dari
mana, warna, ukuran, kesukaan. Deskripsi hanya memberi informasi mengenai benda
atau orang tertentu yang sedang dibahas saja misalnya My Cat, ciri-ciri kucing milik
saya mungking berbeda dengan kucing-kucing yang lain. Monolog descriptive ini
memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut: (1) Menggunakan The Simple Present
Tense, (2) Menggunakan berbagai adjectives seperti: big, small, strong, red dan
sebagainya, (3) Abverbials untuk memberikan informasi tambahan tentang perilaku
seperti, fast, in the cage dan sebagainya. Ciri-ciri monolog descriptive akan lebih jelas
bila dilihat ditabel gambar 3.
5. Siklus Lisan
B. Kerangka Berfikir
Melalui metode pembelajaran ICARE ini dapat meningkatkan keterampilan dan
percaya diri siswa dalam mengungkapkan monolog descriptive sederhana menggunakan
bahasa Inggris lisan yang berterima, dengan pengucapan yang relatif tepat, lancar dan
menggunakan struktur kalimat yang tepat
Dengan mempertimbangkan teori yang melandasi dan didukung strategi belajar yang
sesuai, maka sangatlah tepat metode ICARE ini dipilih untuk dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Inggris pada monolog descriptive.
C. Hipotesis Tindakan
Menggunakan metode ICARE pada proses pembelajaran di dalam kelas dapat melatih
kemampuan siswa menjadi aktif dan interaktif dalam mengungkapkan bahasa Inggris
secara lisan yang berterima melalui komunikasi ide atau pengalaman belajar yang
dimiliki, dengan demikian keterampilan siswa akan meningkat.