Anda di halaman 1dari 9

TUGAS CERITA ISLAMI REMAJA

Hai aku Cakra, aku mahasiswa di sebuah universitas ternama di Sumatera. Sekarang aku
juga bekerja paruh waktu di perusahaan makanan cepat saji. Saat ini aku dekat dengan
seorang wanita yang akan menjadi pendamping hidupku. Dialah yang membuat hidupku
lebih terarah, dia yang membuatku bisa dijalan yang sekarang. Namanya Khadijah Xynerva
Putri Larasvati nama yang indah dan mempunyai makna yang dalam, aku bertemu dia di
SMA Islam di Jakarta. Sebelumnya biar aku ceritakan kehidupan saat aku kecil.

Aku dibesarkan di sebuah keluarga yang sangat amat berkecukupn, yaa bisa dibilang
keluarga yang terpandang, bagaimana tidak, papa mama ku memiliki perusahaan yang sangat
ternama di Indonesia bahkan sudah terkenal di manca negara, aku tidak bisa menyebutkan
perusahan nya di sini, dan bukan itu yang menjadi highlight di cerita kali ini. Aku juga ber
tiga saudara, dan kebetulan aku anak ke dua yang artinya aku punya satu kakak laki laki dan
adik perempuan. Entah bagaimana ceritanya anak dari papa mama ku mempunyai visual dan
kecerdasan yang bisa dikatakan tinggi termasuk aku.

Tapi kita mempunyai spesialis yang berbeda beda. Kakak laki laki ku pintar di pelajaran IPA,
dia pun pintar memasak sampai sampai di umur yang ke 18 dia sudah membuka restoran nya
sendiri, yaa sebenarnya itu pakai uang papa mamaku juga sih, tapi jangan salah dia yang
membuat menu dan semua makanan yang ada di restorannya, dia yang membuat resepnya,
bisa dibilang hebat kan? Kalau adikku mempunyai kepintaran di bidang numerik dan
analistik, udah kayak detektif deh pokoknya, ingetannya juga gak main main. Bahkan tahu
dimana rumah rumah semut yang tersebar di rumah ku. Dia juga pintar make up, bahkan
udah pernah jadi MUA buat Beyonce. Mungkin ada yang tanya kok bisa ketemu Beyonce?
Jelas karena relasi teman papa mama ku sangat luas, jadi ya gitu deh. Terus aku spesialis apa?
Aku spesialis perusak, ya aku adalah pemberontak, anak berandal yang dimana mana
membuat masalah. Di sekolah manapun yang sudah pernah aku tempati di Indonesia pasti
kenal aku sebagai anak yang nggak pernah absen buat bikin masalah. Ada banyak hal yang
udah aku rusak , dari gerbang sekolah, pintu ruang kepala skolah, dan semua fasilitas yang
ada disekolah manapun sudah pernah rusak karna aku. Iya seberandal itu aku. Tapi inget
don’t judge a book by its cover. Meskipun aku berandal tapi aku juga anak yang nggak
pernah absen dari ranking 3 besar. Aku anak OSN matematika, IPA, dan selalu menang
lomba debat di tingkat nasional. Aku anak yang atletis dan menguasai banyak bahasa
contohnya bahasa Indonesia, Inggris, German, Korea, Jepang, China, Malaysia, dan lagi
belajar bahasa Rusia. Jadi imbang lah ya antara nakal sama prestasi.

Panggilan orang tua udah sangat biasa buat papa mamaku, dan setiap papa mama ku di
panggil tidak ada yang pernah bisa datang karena jadwal yang padat selalu menghantui. Terus
siapa yang datang? Nggak ada hahaha, lucu kan? Mereka tidak peduli dengan anak anak nya.
Bahkan mereka nggak tau kalau aku udah puluhan kali ikut balapan, mereka juga nggak tau
kalau kakak ku udah pakai narkoba dan pergi ke club yang nggak kehitung lagi, mereka pun
nggak tahu adikku udah keluar Islam. Aku sama kakaku udah tahu itu tapi karena
ketidakpedulian satu sama lain,yaa bodo amat. Yang penting uang ke transfer aman deh.

Seperti yang aku ceritain di awal kita bertiga punya visual yang nggak main main, selalu jadi
primadona sekolah. Dari PG, TK, SD, SMP, sampai SMA. Dari SMP aku udah jadi captain
basket, dan ganti ganti pacar udah jadi hal yang biasa. Saat kelas 3 SMP aku pindah sekolah
dari Bali ke Jakarta. Di Jakarta timur aku cuma sampai kelas 1 SMA, setelah itu aku pindah
aku ke Jakarta pusat. Disana untuk pertama kalinya aku sekolah di sekolah Islam. Kalian bisa
bayangin seberapa nggak cocoknya aku di sana. Disana pakai sistem pesantren. Yang ada
asrama putra dam putri. Cewek cowok nggak boleh ketemu tapi disana boleh pake
handphone, jadi aku masih bisa contact an sama temen temen di sekolah sebelumnya nya.

Oh iya belum aku kasih tau tentang perbedaan umur ku sama kakak dan adikku. Aku sama
kakakku beda 3 tahun sedangkan sama adik ku 1 tahun. Tapi adikku nggak sekolah di tempat
ku, dia di sekolah swasta elit. Tadinya kita di sekolahan yang sama tapi karena di tahu
rencana papa mama mau nyekolahin dia di seolah islam dia nolak. Sedangkan aku baru tahu
setelah papa mama ku daftarin, jadi nggak bisa nolak dan terpaksa sekolah disana sampai aku
lulus. Kakakku? Udah minggat ke Amerika.

Pernah waktu hari sabtu aku bosen, suntuk, jenuh sama kehidupan yang monoton. Karena itu
pertama kalinya aku sekolah bukan di tempat elit ataupu negeri jadi fasilitasnya terbatas.
Akhirnya aku contact an sama temen yang di Jakarta Timur buat ngajakkin main, rencananya
mau balapan sama nongkrong aja gitu, akhirnya karena udah deal semua, saat pagi aku pun
ijin kepihak sekolah buat keluar dengan alasan kumpul keluarga. Karena di ijinin aku bisa
keluar sampai besok. Jadi makin bisa santai main sama temen temen yang lain.
Aku sempet kerumah buat chill di pagi hari sampai siang, dirumah nggak orang kecuali
adikku sama bibi buat bersih bersih. Waktu sore temen ku udah dateng buat jemput, bisa
keliling keliling Jakarta bentar sambil wasting time. For your information aja, meskipun aku
sekarang sekolah Islam tapi aku bener bener nggak bisa baca al – qur’an, ya dengan alasan
karena papa mama ku nggak pernah ngajarin ataupun manggil orang buat ngajarin ngaji.
Kalau aku nggak sekolah islam mungkin sampai saat ini aku nggak pernah sholat, kasarannya
aku sholat karena aku di lingkungan itu aja.

Karena udah keliling lumayan lama nggak kerasa waktu udah menunjukkan jam 18.30. Kita
udah keliling hampir 4 jam an, jadi agak bosen liat jalan terus. Kita pun berhenti di sebuah
mall buat nonton bioskop sama shopping barang barang branded. Kita keluar mall sekitar jam
9 an. Kita langsung lanjut ke tempat dimana ada balapan.tadinya aku ngebatalin rencana buat
balapan, tapi karena lihat orang orang kayaknya seru deh kalau misalkan aku ikut partisipasi.
Jadi nggak pakai lama, aku pun ikut balapan pakai mobil temen ku dengan alasan yang nggak
make sense sebenarnya. Cuma karena lihat penonton yang lumayan banyak.

Aku baru dapet giliran main waktu jam setengah sebelas malam. Menurutku saingannya
nggak seberapa dari skill ku yang udah dapet gelar skill dewa. Karena udah malem dan
penontonnya pun makin banyak, semangatku pun semakin menggebu gebu buat balapan.
Satu sesi kali ini cuma 4 partisipan. Track nya cukup panjang dan gede, overall sih it’s a good
track. Perlombaan akan segera di mulai 3…. 2…. 1…. GO! Lansung ku tancap gas dengan
kecepatan 160 km/jam, masih nisa naik lagi kok ditenha perjalanan. Ngikutin track dengan
penuh semangat dan kefokusan penuh aku lalui tiba tiba “BRAKK!!” dorongan dan suara
yang keras dari belakang, ya tabrakan beruntun terjadi, aku yang pada posisi kedua terlempar
jauh dari track, mobil teman ku yang sudah tidak bisa di deskripsikan lagi kondisinya mulai
berasap. Aku masih sadar meskipun sudah setengah sempoyongan.

Tiba tiba ada seorang pria yang menolong ku dengan membuka pintu mobil agar aku bisa
keluar, dengan segera aku keluar sebelum aku kehilangan kesadaran sepenuhnya. Aku
dibawa menjauh dari lokasi mobil temanku dengan jaga jaga takut mobil itu meledak tanpa
aba aba. Teman dan penonton balapan masih tidak mengetahui apa yang terjadi, karena
kejadian itu sudah jauh dari tempat start dan terjadi begitu cepat, aku pun nggak tau gimana
keadaan ketiga pembalap yang lain. Saat ini aku hanya berdua dengan pria yang
membantuku. Aku merasa nyeri di bagian kaki, kepala, perut dan punggung. Aku yakin
kakiku nggak patah. Kalau nggak salah denger aku ngerasa pria ini menelfon seseorang untuk
membawa mobil agar segera bisa mengantarkanku ke rumah sakit. Tidak perlu menunggu
terlalu lama sebuah mobil pun datang dan aku di diangkat ke dalam mobil itu. Dan saat itu
lah aku kehilangan kesadaran sepenuhnya. Saat aku bangun aku melihat langit langit putih
dan sebuah infus yang menggantung. Dimana lagi kalau bukan di kamar rumah sakit.

Saat aku berusaha untuk mencari seseorang untuk meminta minuman, yang muncul malah
seorang pria yang membantu ku dan seorang wanita yang sepertinya seumuran dengan ku.
Mereka dengan sigap berdisi dari posisi duduknya untuk menghampiri ku, aku pun segera
meminta minum karena merasa tenggorokan ku sangat kering, wanita itu memberikan satu
gelas air putih. Aku tampak tidak asing dengan wanita ini, ah sudahlah ngapain aku pikir
terlalu dalam, batinku. Singkat cerita, waktu menunjukkan jam 13.00 tiba tiba pintu kamar
terbuka dan bisa kalian tebak siapa yang datang? Secara ajaib papa mama ku datang. Iya papa
mama ku yang super sibuk itu, mama ku begitu panik saat melihat ku terbaring di kasur
rumah sakit. Padahal tidak ada yang terjadi dengan aku. Baru kali ini aku merasakan suapan
dari mamaku. Baru kali ini juga aku merasakan kelembutan papaku . itulah yang membuatku
terenyuh dalam keaadan sakit. Karena tidak pernah terjadi hal yang seperti itu di hidupku.

Tak lama dari mama papa ku datang wanita dan pria yang sudah menunggu ku selama di
rumah sakit akhirnya pamit pulang karena ada yang harus mereka kerjakan, aku sangat
berterimakasih pada kedua orang itu yang aku rasa sepertinya mereka adalah pasangan ayah
dan anak. Papa mamaku mengurusku sangat baik bahkan ada beberapa kali aku ingin waktu
berhenti saat itu juga.

Papa mama menghubungi sekolahku agar mengizinkan ku untuk tidak sekolah beberapa saat,
sekolah ku pun mengizinkan. Perlu kalian ketahui aku sudah pulang setelah 2 hari di rawat di
rumah sakit. Saat aku pulang ternyata sikap papa mama ku kembali tidak peduli dengan ku.
Entah waktu itu mereka kerasukan apa sampai bisa se perhatian itu sama aku. Akhirnya aku
beristirahat sendiri di kamar sambil main game yang sudah lama aku tidak mainkan. Setelah
aku merasa cukup istirahat 2 hari di rumah ditambah aku juga sudah mulai bosan di rumah
yang seperti itu aku putuskan untuk sekolah keesokkan harinya.

Oh iya mungkin ada yang bingung bagaimana keadaan mobil dan teman temanku, aku pun
tidak tahu bagaimana kabarnya, sepertinya baik baik saja karena mereka punn tidak memberi
kabar. Jikalaupun mereka minta ganti rugi aku akan memberikan 3 kali lipat dari yang
mereka minta, so I don’t care ‘bout that. Aku tidur dengan tenang tidak bermimpi apapun.
Keesokkan harinya aku pun berangkat dengan diantar supir pribadi, sampai disana aku
langsung menuju asramaku, dan ternyata ada announcement dari salah satu guru untuk
berkumpul di aula karenakan ada materi yang akan disampaikan, sehingga cewek cowok
akan bertemu di tempat yang sama. Saat aku jalan menuju aula, mata ku tertuju pada
perempuan cantik, menawan, glowing, dan anggun. Seperti tidak asing tapi aku pun berpikir
“gua nggak kenal dia, jadi jangan sok tau”. Sampai di aula kita menerima materi dari sebuah
pembicara yang cukup terkenal Merry Riana, kalian kenal kan?

Ternyata ada satu benefit lagi yang diberikan sekolah Islam ku ini, yaitu kita bisa keliling
sekolahan di waktu yang bersamaan, karena biasanya cewek dan cowok itu berbeda jam
istirahatnya, karena dengan tujuan cewek dan cowok tidak bertemu satu sama lain. Saat ini
aku cuma jalan jalan keliling taman yang hijau tanpa seorang teman yang menemani. Tiba
tiba…..

“Assalamualaikum, gimana keadaan nya? Udah baikan?”

Suara itu sontak mebuatku menengok ke sumber suara “Udah baikan kok, by the way kok tau
gua abis sakit?” jawab ku secara reflek.

“Hukumnya menjawab salam itu wajib loh”

“Oh sorry, reflek gua tadi. Waalaikumalam”

“Nah gitu itu dong, kan lebih enak dengernya”

“Iyaa, lu belum ngejawab pertanyaan gua”

“Pertanyaan yang mana ya?”

“Darimana lo tau gua sakit?”

“Kan..” belum selesai ngejawab tiba tiba ada yang manggil dia “LARAS!!! NGAPAIN
DISITU? SINI AYUK JALAN BARENG”

“Sorry ya aku balik kesana dulu”

“Eh tunggu, boleh kali minta nomernya, gua gak mau mati penasaran” itung itung modus,
karena kebetulan lagi jomblo.
“hahaha yaudah sini, aku tulisin nomer nya” jaabnya dengan suara yang lembut dan terkesan
ramah, ketawaya pun renyah banget di denger.

Langsung aku kasih handphone ku biar dia bisa nulis nomernya

“Nih ya udah aku tulis, aku duluan. Assalamualaikum” ucapnya sambil mengembalikkan
handphoneku.

“Waalaikumsalam” balas ku, “ah gua lupa nggak nanyain namanya. Kalau nggak salah dia
tadi dipanggil Laras, dahlah kasih nama Laras aja” ucapku pada diriku sendiri.

Baru mau aku chat waktu malem, eh nggak tahu kenapa, lagi apes aja hari itu. Hp ku jatuh ke
air. Yang ngebuat hp ku mati total.

Singkat cerita setahun pun berlalu aku udah mau lulus dari sekolah itu, wisuda pun di depan
mata dan sampai saat itupun aku belumpernah chattingan sama Laras, aku memakai jas
keren, mahal, dan eksklusif yang sudah disiapkan sama papa mamaku. Karena itu sebuah
kode bahwa mereka nggak akan datang saat wisuda ku. Dan benar saja, aku sendirian saat
anak anak yang lain sama keluarganya. Di tengah tengah acara tiba tiba ada yang menepuk
bahuku, dan aku langsung flashback. Karena apa? Karena dia adalah sosok pria yang
membantu ku saat kecelakaan setahun yang lalu. Ya dia pria itu, ternyata dia adalah salah
satu wali murid dari murid disini. Dan saat itu juga anaknya pun menghampiri ayahnya.
LARAS. Ya anaknya adalah laras, dan dimana aku inget betul, dia ternyata orang yang
memberikan aku minum saat pagi hari di rumah sakit pada saat itu, dan aku ingat bahwa
ayahnya yang telah membantu ku membukakan pintu mobil saat aku kecelakaan di balapan.

Kita bertegur sapa satu sama lain, mereka mengingatkan ku dengan baik. Mereka pun bahkan
menanyakan dimana keberadaan orangtua ku, tentu saja aku jawab mereka tidak datang. Dan
pada saat itu aku merasakan jatuh cinta pada wanita itu. Setelah kita berbicara cukup lama,
akhirnya ada kesempatan aku meminta nomer dia lagi,

“Sorry nggak nge chat lo, hp gua kecemplung air malem itu”

“Ohh pantes, aku tungguin sampai hari ini”

Akhinya aku dapet nomer dia dan langsung sering chat an berminggu minggu, aku pun sering
ngajak jalan berdua. Dan datanglah pada waktu dimana aku berencana nembak dia. Disebuah
café yangsudah aku reservasi dimana café itu sangat mewah dan cantik buat orang special
kayak dia. Langsung ku lontarkan pertanyaan

“Gua suka sama lo, mau nggak jadi pacar gua?”

“Aku nggak mau pacaran, maaf” jawaban yang tidak terduga keluar dari mulut dia, selama ini
aku nggak pernah di tolak cewek, dia yang pertama.

“Kita perbaiki iman kita masing masing, jika merasa sudah cukup baik, mari kita menikah”

Pernyataan alasan yang tidak terduga lagi. Aku cuma bisa diam dengan pikiran yang blank
sambil reflek bilang “Darimana gua bisa mulai?”

“Dari tata iman, sholat yang rajin, baca al qur’an setiap bari, dan berusaha menjadi manusia
yang lebih baik lagi”

“Tapi itu susah Ras”

“Kita belajar bareng, pelan pelan aja pasti nanti bisa”

Dan akhirnya aku meng iyakan ajakannya, kita bener bener belajar bareng, apalagi aku, aku
bener bener mulai dari nol, di beberapa kesempatan aku menceritakan kondidsi keluarga ku
bahkan adikku yang sudah keluar Islam sejak SMP. Akhirnya Laras ingin aku
mempertemukan dia sama adikku. Setelah aku mempertemukannnya, mereka bahkan lebih
sering kelar bareng dan hampir setiap hari. Setelah 3 bulan mereka sering jalan berdua, entah
bagaimana ceritanya. Adikku ternyata sudah memeluk islam lagi bahkan berhijab. Aku pun
begitu. Sholat ku sudah mulai teratur bahkan aku sudah lancar membaca Al - Qur’an. By the
way aku sudah kuliah di universitas ternama di Jakarta.

Karena ada perasaan ingin merantau dan mencari jati diri, aku putus kan untuk pindah ke
daerah Sumatera. Aku ingin mencari tahu lebih dalam tentang diriku. Laras pun bersedia
menunggu sampai aku lulus. Aku tidak ingin bergantung dengan kekayaan papa mama ku.
Aku berusaha dengan kerja sendiri. Laras ingin membuat papa mama ku lebih sadar dengan
keadaan ku dan adikku. Itung itung dia PDKT juga ke papa mama ku.
AKHIR KATA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pertama tama saya minta maaf atas beberapa kalimat atau kata yang kurang nyambung atau
pun salah, sebenarnya cerita ini belum selesai dan masih bisa saya ceritakan lebih detail.
Maaf juga apabila saat membaca terasa seperti di paksakan. Untuk kedepannya saya akan
mencoba lebih baik. Terimakasih apabila sudah membaca cerita ini sampai sini. Semoga kita
semua diberi kesehatan dan semoga pandemi ini segera berakhir. Demikian cerita fiksi ini
saya buat. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Salam hangat,

Tabitha Erlinda Rachmawati/12 IPS 2/ 33

Waassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai