Anda di halaman 1dari 9

RANGKAIAN SERI-PARALEL

1. Contoh Rangkaian Seri-Paralel

Contoh 1
Rangkaian pada Gambar 1, hitunglah :
a. arus pada setiap elemen
b. tegangan pada setiap elemen
c. gunakan hukum tegangan Kirchhoff

Gambar 1. Contoh 1

Contoh 2

Gambar 2. Contoh 2
Rangkaian pada Gambar 2, hitunglah :
a. arus pada setiap elemen
b. tegangan pada setiap elemen

Contoh 3

a. Tentukanlah tegangan V1, V3, dan Vab, untuk rangkaian pada


Gambar 3.
b. Hitunglah arus sumber

Gambar 3. Contoh 3
Jawab

Gambar 4. Penyederhanaan rangkaian Gambar 3

Contoh 4
Untuk rangkaian pada Gambar 5 , hitunglah V1,V2 dan arus I
Gambar 5. Contoh 4
Jawab

Gambar 6. Penyederhanaan rangkaian Gambar 5

2. Rangkaian Ladder

Sebuah rangkaian ladder tiga bagian tampak pada Gambar 7.


Ingin dihitung tegangan dan arus pada tahanan 2Ω (I6 dan V6), pada
dasarnya ada dua pendekatan yang digunakan untuk menyelesaiakan
rangkaian tersebut.

Gambar 7. Rangkaian ladder


Metode 1
Menghitung resistansi total dan arus sumber, kemudian kembali ke
rangkaian awal hingga arus dan tegangan yang dicari diperoleh.

RT = 5 + 3 = 8 Ω

E 240
IS    30 Amp
RT 8

6 6
I6  I3  (15)  10 Amp
63 9

V6 = I6 R6 = (10) (2) = 20 Volt

Metode 2
Berikan simbol arus pada akhir cabang seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 8 dan kerjakan mulai dari belakang rangkaian hingga ke sumber,
pertahankan simbol arus. Arus yang diinginkan dapat diperoleh secara
langsung.

Gambar 8. Pendekatan alternatif untuk rangkaian ladder

3. Konversi Sumber
Sumber arus ideal yang telah dijelaskan sebelumnya adalah
sebuah sumber arus tanpa resistansi internal. Tapi kenyataannya bahwa
semua sumber, apakah sumber arus atau sumber tegangan memiliki
resistansi internal yang letaknya seperti yang diperlihatkan berturut-turut
pada Gambar 9 dan Gambar 10 . Untuk sumber tegangan, jika Rs = 0 Ω
atau cukup kecil bila dibandingkan dengan resistor seri maka dapat
diabaikan sehingga kita memiliki sumber tegangan ideal. Untuk sumber
arus, jika Rs = ∞ Ω atau cukup besar bila dibandingkan dengan resistor
paralel yang lain maka dapat diabaikan sehingga kita memiliki sumber
arus ideal.

Gambar 9. Sumber tegangan praktis

Gambar 10. Sumber arus praktis

Sebuah sumber arus yang paralel dengan resistansinya dapat di


konversi menjadi sebuah sumber tegangan yang seri dengan
impedansinya, berlaku pula sebaliknya sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 11.

Gambar 11. Konversi sumber


Contoh 5
a. Konversi sumber tegangan pada Gambar 12 menjadi sumber arus
dan hitunglah arus yang melalui beban 4 Ω untuk setiap sumber.
b. Tukarlah beban 4 Ω dengan beban 1 kΩ, dan hitunglah arus beban
untuk sumber tegangan.
c. Ulangi bagian b, asumsi bahwa sumber tegangan adalah ideal
(RS=0 Ω) karena RL lebih besar daripada RS.

Gambar 12. Contoh 5

Contoh 6
a. Konversi sumber arus pada Gambar 13 menjadi sumber tegangan
dan hitunglah arus beban untuk setiap sumber.
b. Tukarlah beban 6-kΩ dengan beban 10-Ω, dan hitunglah arus
beban untuk sumber arus.
c. Ulangi bagian b, asumsi bahwa sumber arus adalah ideal (RS=∞ Ω)
karena RL sangat kecil daripada RS.
Gambar 13. Contoh 6

4. Sumber Arus dalam Hubungan Paralel


Jika dua atau lebih sumber arus terhubung paralel, maka sumber
tersebut dapat digantikan dengan sebuah sumber arus yang memiliki arah
dan besarnya merupakan resultan dari sumber-sumber tersebut. Yaitu
dapat diperoleh dengan jalan menjumlahkan bila searah dan mengurangi
bila saling berlawanan arah.

Contoh 7

Sederhanakan Gambar 14 dan Gambar 15 menjadi rangkaian yang hanya


terdiri dari satu sumber arus.

Gambar 14. Contoh 7


Gambar 15. Contoh 7

Contoh 8

Sederhanakan Gambar 16 menjadi rangkaian yang hanya terdiri dari satu


sumber arus dan hitunglah arus yang melalui RL.

Gambar 16. Contoh 8

Jawab :

Sumber tegangan pada Gambar 16, di konversi menjadi sumber arus


seperti pada Gambar 17.

Gambar 17. Konversi rangkaian Gambar 14 menjadi sumber arus


Contoh 9

Hitunglah arus I2 untuk rangkaian pada Gambar 18

Gambar 18. Contoh 9

Anda mungkin juga menyukai