PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tak kalah penting pembiayaan dan pengawasan dan pengendalian mutu.”
Buku Standar Pelayanan Instalasi Radiolog” ini juga merupakan acuan bagi
pelaku pelayanan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
B. Ruang Lingkup
C. Batasan Operasional
tingkat atau kelas rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya
yang menyelenggarakan pelayanan radiologi tersebut.
2
e. Pesawat X-Ray Sederhana adalah peralatan radiodiagostik yang paling
sederhana (radiografi dan fluroskopi)
f. Tenaga Profesional / Formal Radiologi adalah tenaga yang mencakup
dokter spesialis radiologi (Radiologist), Radiografer, Fisikawan Medik.
g. Tenaga Penunjang Radiologi adalah tenaga yang mencakup Teknisi
Pesawat rontgen pesawat radiologi, dokier umum ditatar dibidang
radiologi, paramedis, ditatar dibidang radiologi, petugas administrasi
radiologi, petugas kamar gelap.
3
r. AP (Antero Posterior) yaitu arah sinar dan sisi pasien menuju ke sisi
belakang pasien sejajar bidang sagital.
s. Lateral yaitu arah sinar dari sisi samping pasin atau sejajar dengan bidang
coronal pasien.
t. Oblique yaitu arah sinar membentuk sudut 450 dan bidang sagital atau
coronal pasien.
u. Prosedur Mutu adalah prosedur kerja yang mengatur pekerjaan secara
umum di unit radiologi
v. lnstruksi kerja adalah pedoman langkah-langkah kerja tehnis di Unit
Radiologi
D. Landasan Hukum
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Ketiga tenaga di Instalasi Radiologi ini bekerja setiap sift Senin – minggu
dimulai dari pukul 08.00 wib
5
Senin – Jumat : 08.00 – 16.30 wib
Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerja akan diatur
secara mandiri oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu pada
jam kerja standar yaitu selama 100 jam dalam satu bulan kerja. Adapun
untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
Aturan tenaga kerja di RS.prince Nayef Bin Abdul Aziz berdasarkan sistem
shift dan non shift dapat dilihat dibawah ini :
c. Karyawan Shift
Senin – Minggu
6
BAB III
B. Standar Fasilitas
7
Data Ruang Radiologi dan Identitas Pesawat Sinar-X
BAB IV
8
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Jenis Pelayanan Radiologi Rumah Sakit Prince Nayef Bin Abdul Aziz
1. Kepala
2. Abdomen / BNO
4. Abdomen 3 Posisi
5. Thorax AP/PA/Lateral
6. Pelvis
9
8. Columna Vertebrae (Cervical, Thoracal, Lumbal, Sacral,
Cocygeus)
9. Extremitas Bawah (Femur, Cruris,Pedis, Cruris, Pedis, Genu,
Ankle,Caicaneus Hip Joint
10
BAB V
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dad insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat rnelaksanakan suatu tindakan atau
tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
B. Tujuan
Keselamatan pasien merupakan salah satu kegiatan rumah sakit yang dilakukan
melalui assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak Ianjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Di Rumah Sakit Prince
Nayef Bin Abdul Aziz kegiatan ini dilakukan melalui : monitoring indicator mutu pelayanan
tiap unit kerja terutama yang terkait dengan pelaksanaan patien safety, tindakan preventif,
pengendalian proses/produk tidak sesuai, tindakan korektif dan audit mutu internal
Kegiatan ini merupakan kegiatan assesmen risiko. Indikator mutu pelayanan rumah sakit
dan unit kerja secara rinci dijelaskan pada Pedoman Mutu Pelayanan, Pedoman mutu
pelayanan Radiologi secara rinci ada pada Bab.VII Pengendalin Mutu. Indikator Mutu
merupakan milik unit kerja,ditentukan periode pengambilan data dan analisisnya. Bila
11
terjadi penyimpangan atau terjadi kejadian tidak diinginkan, pimpinan unit melaporkan pada
pertemuan manajemen seperti diatur pada tindakan preventif.
1. Tindakan preventif
3. Tindakan korektif
Audit mutu internal dilakukan tiap 6 bulan. Audit mutu ekstemal tiap tahun.
Audit mutu dilakukan untuk menilai proses dan sasaran mutu, termasuk
didalamnya pelaksanaan keselamatan pasien melalui indikator mutu
pelayanan.
12
Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien
BAB VI
13
KESELAMATAN KERJA
a. Bangunan.
BAB VII
14
PENGENDALIAN MUTU
A. Pengertian
Mutu Pelayanan harus memiliki standart mutu yang jelas, artinya setiap jenis
pelayanan haruslah mempunyai indikator dan standarnya. Dengan demikian
pengguna jasa dapat membedakan pelayanan yang baik dan tidak baik melalui
indikator dan standartnya
1. Indikator input
Tujuan
Cara Mengukur:
Bobot Peralatan yang ada x 100%
Bobot Peralatan sesuai Standar
Sumber Data
15
Waktu Pengukuran : Akhir Tahun Buku
Standart: 80%
b. Kelayakan Peralatan
Tujuan
Cara Mengukur
X I00%
X 100%
Standart: 80%
16
c. Ketersediaan SDM
Tujuan
Cara Mengukur :
X 100%
Standart: 80%
d. Ketersediaan Ruangan
Tujuan
Cara Mengukur
X 100%
17
Sumber Data: Daftar Inventaris Gedung
Standar : 80%
2. Indikator proses
3. Indikator output
BABVIII
PENUTUP
18
Rawamangun. Upaya peningkatan mutu pelayanan radiologi berarti
peningkatan mutu pelayanan numah sakit
19