Anda di halaman 1dari 5

GERAKAN MAHASISWA

A. PENGERTIAN GERAKAN MAHASISWA


Dalam KBBI Gerakan adalah suatu perbuatan atau keadaan bergerak atau pergerakan,
usaha, atau kegiatan di lapangan sosial. Sedangkan Mahasiswa adalah orang yang sedang
menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi ysng terdiri dari sekolah tinggi
atau akademi. Gerakan mahasiswa di indonesia adalah kegiatan usaha, pergerakan, atau
kegiatan di lapangan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun diluar perguruan tinggi
yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan intelektual lintas dan kemampuan
kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya. Dalam sejarah perjuangan bangsa
indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perutku perjuangan
nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa.

B. SEJARAH GERAKAN MAHASISWA

Akar Sejarah Gerakan Mahasiswa :

Sejarah gerakan mahasiswa yang tertua yang tercatat dalam sejarah perjuangan
bangsa indonesia adalah perhimpoenan indonesia di Belanda, yang didirikan pada 1922
oleh Muhammad Hatta, yang saat itu sedang belajar di Nederland Handelshoge School di
Rotterdam. Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat
dalam perjuangan yang ikut mendirikan Orde Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah
angkatan 66 yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional,
sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerah. Tokoh-
tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada pada lingkar kekuasaan
Orde Baru, di antaranya Akbar Tanjung, Jos Mas Batubara, Sofyan Wanandi, Yusuf
Wanandi, dan lain-lain. Angkatan 66 mengangkat isu komunis sebagai bahaya laten
negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung
mahasiswa menentang komunis yang di tukang oleh PKI (Partai Komunis Indonesia)
setelah Orde Lama berakhir aktivis angkatan 66 pun mendapat hadiah yaitu dengan
banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabinet pemerintahan Orde
Baru. Masa Orde Baru dalam perkembangannya di kemudian hari, Orde Baru juga
banyak mendapat koreksi dari german seperti dalam gerakan-gerakan berikut:

1. Gerakan anti korupsi yang diikuti oleh pembentukan komite anti korupsi yang diketuai
oleh Wilopo (1970)
2. Golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama di masa Orde Baru pada 1972
karena Golkar dinilai jurang.
3. Gerakan menantang pembangunan Taman Mini Indonesia Indah pada 1972 yang
menggusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.
4. Gerakan mahasiswa Indonesia 1974 gerakan memprotes PM Jepang Kakuei Tanaka
yang datang ke Indonesia pada 1974. Gerakan ini kemudian berkembang menjadi
peristiwa Malaria pada 15 januari 1974 yang mengakibatkan dihapuskannya jabatan
Asisten Pribadi Presiden.

C. SEJARAH GERAKAN MAHASISWA INDONESIA 1955-1978


Tahun 1955 merupakan tahun ke-5 Indonesia menganut sistem pemerintahan liberal.
Eksperimentasi ini dianggap gagal oleh Soekarno, Sang Bapak Bangsa. Parameternya,
tidak satupun partai mampu memerintah dalam waktu yang cukup lama untuk dapat
memapankan satu-satu konsep pemerintahan. Pemerintahan yang terlama bertahan tidak
lebih dari 2 tahun. Hal ini terjadi karena tidak ada partai mayoritas di parlemen. Empat
partai besar, PNI, Masyumi, NU, dan PKI, memiliki jumlah kursi yang hampir sama di
parlemen. Namun demikian, pada tahun tersebut sempat terlaksana peristiwa yang
dimaksudkan sebagai jalan keluar dari pertikaian politik yang berlangsung sejak
berdirinya NKRI. Pemilihan umum Pemilu yang diagendakan oleh kabinet Ali I
(walaupun dilaksanakan pada masa kabinet yang berbeda karena kabinet Ali I sudah jatuh
sebelum sempat melaksanakan agendanya) bisa berjalan dengan baik. Jatuhnya kabinet
Ali I merupakan akibat dari konflik politik di tubuh angkatan darat yang berawal sejak 17
Oktober 1952. Sebagai puncaknya adalah pemboikotan terhadap Bambang Utoyo yang
dilantik sebagai Komando Strategis Angkatan Darat (KSAD) pada 22 Juni 1955.
Berbagai partai dan media massa menunjukkan simpatinya untuk mendorong munculnya
rasa tidak percaya terhadap menteri pertahanan yang diprakarsai oleh Zainal Baharudin.
Kondisi ekonomi yang amburadul antara 1954 hingga 1959 akibat inflasi yang meninggi
semakin memermatang kontradiksi sosial. Disertasi Hermawan Sulistyo menunjukkan
bahwa defisit anggaran, suplai uang, dan biaya hidup peningkatan hampir tiga kali lipat.
Uang kartal yang beredar menunjukkan angka yang semakin meninggi (palu arit di
ladang tebu).

D. SEJARAH GERAKAN MAHASISWA 1978-1997


Pasca Pemilu 1977 4 kota besar di Indonesia diwarnai serangkaian aksi mahasiswa.
Sejumlah mahasiswa Bandung membentuk gerakan anti kebodohan (GAK) dan berhasil
merangsang mahasiswa-mahasiswa lain memainkan kembali peran politiknya. Namun
tindakan represif yang diberikan ABRI tidak bisa ditolak. Sejumlah kampus diduduki
militer dan dewan mahasiswa semua universitas dibekukan Kopkamtib. Kekuatan politik
mahasiswa semakin terpuruk dan munculnya NKK atau BKK. Pada tanggal 19 April
1978, menteri P&K Daoed Joesoef, mengeluarkan SK tentang normalisasi kehidupan
kampus (NKK). Selanjutnya pada tanggal 24 Februari 1979 menyusul SK yang mengatur
organisasi kemahasiswaan di lingkungan perguruan tinggi Departemen P&K setiap
kegiatan mahasiswa berada dibawah pengawasan rector. Adapun dalam merencanakan
kegiatan mahasiswa, rektor dibantu badan koordinasi kemahasiswaan (BKK). Dengan
segala cara pemerintah berusaha menjinakkan mahasiswa. Aparat birokrasi kampus tidak
lain adalah perpanjangan tangan pemerintah perguruan tinggi untuk mengontrol kampus.
Mahasiswa telah dikandangkan siapa yang berani keluar, skorsing dan DO tidak segan-
segan menghampiri mahasiswa. Rupanya upaya pemerintah menjinakkan mahasiswa
masih kurang. Menteri P&K mengeluarkan SK yang mewajibkan pemberlakuan sistem
kredit semester (SKS) di setiap perguruan tinggi mahasiswa dituntut fokus pada
kuliahnya, dengan kewajiban menyelesaikan sejumlah beban studi untuk setiap semester.
Hal ini menghambat jalannya aktivitas moral mahasiswa. Mereka disibukkan dengan
kuliah dan dibentuk menjadi mahasiswa berpikiran pragmatis. Sehingga tidak sedikit
mahasiswa yang apolitis.

E. NKK/BKK
Normalisasi Kehidupan Kampus atau Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/ PKK)
adalah kebijakan pemerintah untuk mengubah format organisasi kemahasiswaan untuk
melarang mahasiswa turun ke dalam politik praktis, yaitu dengan SK Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan tentang pola pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan di
perguruan tinggi, dimana organisasi kemahasiswaan pada tingkat perguruan tinggi
bernama SMPT (senat mahasiswa perguruan tinggi). NKK /BKK menjadi 2 akronim
yang menjadi momok bagi aktivis gerakan mahasiswa tahun 1980-an. Istilah tersebut
mengacu pada kebijakan keras rezim Soeharto pada tahun 1978 melalui Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk membungkam aksi kritis mahasiswa terhadap
jalannya pembangunan dan kebijakan pemerintahan saat itu.

F. NAPAK TILAS
Indonesia beberapa dekade dikenal sebagai Negeri kepulauan, dalam bukunya multatuli
menyebut indonesi sebagai kepulauan yang dimaknai sebagai Negeri kepulauan
Indonesia. Sebagaimana arti harfiahnya negeri kepulauan secara geografis terdiri atas
beberapaa kepulauan khusus utuk indonesia memiliki pulau besar yang dalam kajian
pergerakan bangsa membawa warna pergrerakan prjuangan bangsa semangat altruisme
dan pola peerjuangan tang mengandalkan responsifitas lokal mebuat perjalanan
pergerakan mudah terbaca dan sangat cepat dipadamkan oleh penjajah awal avbad XX
dengan mulai munculnya golongan pelajar, kesadaran pembaharuan perherakan mulai
timbul, maka dimulauilah fase perubahan pergerakan. Yakni pergerakan intelektual yang
dimitori oleh pemuda. Ketika memngugkap pergerakan mahasiswa islam ada ushul yang
tidak dapat dilepaskan yakni risalah yang dibawa. Dalam menyampaikan risalah berbagai
liki-liku perjalanan mesti sehingga semua hal tersebut termaktub sebagai risalah
perjuangan. Pemuda(mahasiswa islam) meerupakan aktor membawa risalah.

G. LATAR BELAKANG GERAKAN MAHASISWA


Simbol institusi perlawanan mahasiswa saat itu adalah Dewan Mahasiswa, organisasi
intra kampus yang berkembang di semua kampus. Karena dewan mahasiswa menjadi
pelopor gerakan mahasiswa dalam menolak pencalonan Soeharto pasca Pemilu 1977,
kampus dianggap tidak normal saat itu dan dirasa perlu untuk dinormalkan. Lahirlah
kebijakan normalisasi kehidupan kampus (NKK) sekaligus pembubaran dan pelarangan
organisasi intra universitas di tingkat perguruan tinggi yaitu dewan mahasiswa. Dan sejak
1978 itulah, ketika NKK/BKK diterapkan dikampus aktivitas kemahasiswaan kembali
terkonsentrasi dikantung-kantung himpuanan jurusan dan fakultas. Mahasiswa
dipecahpecah dalam disiplin ilmunya masing-masing. SRATEGI GERAKAN SOSIAL
Empat landasan dalam menyusun strategi gerakan sosial, yaitu:
1. Ideologi, dasar filosofi gerakan merupakan nilai-nilai yang menjadi landasan
pergerakan mahasiswa. Sebuah institusi kemahasiswaan yang mengemban
idealisme yang tinggi harus memakai filsafat gerakan pembebasan (liberasi) dan
kemandirian (interdepedensi).liberasi adalah sebuah metode alternatif yang
mencapai kebebasan individu, sehingga individu tersebut mempunyai kualitas dan
mental yang kuat untuk mendobrak dan menggeser kekuasaan negara yang
represif dan totaliter dan melakukan perlawanan atas ekspensi hegemoni negara,
untuk mengembalikan kekuasaan tersebut kepada otoritas dan kedaulatan rakyat.
Liberasi juga memberikan kebebasan berekpresi dan kebebasan berfikir tanpa di
pasung oleh sebuah rezim. Interdependensi adalah kemandirian dalam
mengembangkan kreatifitas, keterbukaan, rasa bertanggung jawab dalam
dinamika pergerakan untuk membangun moralitas dan intelektualitas sebagai
senjata dan tameng dalam setiap aksi. Aksi yang diiringi dengan interdependensi
akan mewujudkan kesadaran mahasiswa dalam menjaga jarak dan hubungan
dengan kekuasaan, sehingga aksi mahasiswa merupakan kekuatan murni untuk
membela kepentingan rakyat dan melakukan trasformasi sosial tanpa terkooptasi
oleh kepentingan politik manapun.
2. Falsafah gerakan, strategi ini lebih kepada falsafah bertindak dengan model
tindakan (approach methode). Dalam pendekatan ini pergerakan mahasiswa
berupaya mengambil jarak dengan negara tanpa menafikan keberadaan dan
legimitasinya, sehingga kekuatan negara dapat diimbangi oleh kekuatan
masyrakat. Model pendekatan ini adalah proses; (a) trasformasi dari orientasi
massa ke individu, (b) trasformasi dari struktur ke kultul, (c) transfornzasi dan
elitisme ke populisme, (d) trasformasi dari negara ke masyarakat.
3. Segmenting, strategi ini merupakan pilihan wilayah gerak. Yang harus dipahami
bahwa terbentuknya student government adalah sebagai upaya taktis untuk
melakukan proses trasformasi sosial , berangkat dari student movement menuju
ke sosial movement. Transformasi sosial merupakan wahana yang paling kondusif
untuk membebaskan kaum tertindas menuju masyarakat mandiri (civil society).
Gerakan mahasiswa juga harus mengarah pada advokasi akan hak-hak kaum
bawah, sehinggga posisi mahasiswa merupakan penyambung lidah dan jerit kaum
yang termajinalkan oleh penguasa. Kebijakan pemerintah yang sentralistik tanpa
melibatkan rakyat dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan
publik, serta konstalasi politik yang carut marut merupakan lahan garapan
mahasiswa baik yang ada di intra parlemen yaitu BEM atau organisasi ekstra
parlementer atau luar kampus seperti PMII, HMI MPO, HMI DIPO, IMM,
KAMMI,FPPI, LMND, dan organisasi ekstra parlementer lainnya.
4. Positioning, artinya adalh bahwa lembaga eksekutif tersebut harus meletakan
dasar organisasi sebagai institusi profit atau non profit. Idealnya menurut hemat
penulis bahwa lembaga eksekutif ini yang berada pada jalur intra parlementer
lembaga kemahasiswaan ini menggeser paradigma yang tadinya dari gerakan
student movement menjadi social movement. Sehingga arah gerak yang dilakukan
lebih kepada pemberdayaan rakyat kecil yang tertindas dan terhegemoni oleh
kekuasaan yang represif.

Anda mungkin juga menyukai