Disusun Oleh :
Kelompok Besar
Praktek Komunitas Profesi Ners
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal desain inovatif tentang Refreshing Kader Posyandu Balita dan Lansia di
Desa Rempangan Kec. Loa Kulu Kab. Kutai Kartanegara.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen pembimbing dan
Preceptor Komunitas yang telah membimbing dan mendukung dalam
penyusunan proposal desain inovatif ini. Serta kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan proposal ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasa dalam pembuatan proposal Desain Inovatif
ini. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar proposal ini menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya penulis menyampaikan terimakasih kepada pembaca dan teman-
teman sekalian yang telah membaca dan mempelajari proposal desain inovatif ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................3
C. Manfaat.........................................................................................................3
A. Jenis Intervensi............................................................................................18
B. Tujuan.........................................................................................................18
C. Waktu..........................................................................................................18
D. Setting.........................................................................................................18
F. Prosedur Operasional..................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Posyandu sebagai salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling memasyarakat
dewasa ini yang dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat. Posyandu
dirasa penting dalam peran serta meningkatkan sasaran dalam
pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, Gizi serta pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular seperti diare dll. Tujuan posyandu
adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan bayi, balita, ibu
dan pasangan usia subur. Sehingga pada akhirnya posyandu diarahkan
untuk mampu memperkuat fungsi keluarga agar akhirnya setiap
keluarga bisa menjadi wahana pembangunan anak bangsa. Karena itu
Posyandu harus pertama-tama mempunyai kemampuan yang tinggi
sesuai dengan arahan fungsi keluarga dan kelompok yang besar. Fungsi
- fungsi yang di kuasai oleh posyandu secara tapak demi tapak di
arahkan sebagai pendukung upaya pemberdayaan keluarga.
C. Manfaat
a. Bagi Institusi
b. Bagi Mahasiswa
c. Bagi Kader
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh
masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka
pencapaian NKKBS (Effendy, 1998).
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi (Depkes, 2006).
B. Penyelenggara Posyandu
Penyelenggara posyandu menurut Effendi (1998)
terdiri dari beberapa kategori sebagai berikut :
a. Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih
menjadi kader kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas
b. Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW
yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal
serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut (Effendi, 1998).
C. Lokasi Posyandu
Syarat lokasi/letak yang harus dipenuhi meliputi menurut Effendi
(1998):
a. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
b. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
c. Dapat merupakan lokal tersendiri
d. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk,
balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya (Effendy, 1998).
F. Pemanfaatan Posyandu
a. Pengertian
Pemanfaatan posyandu adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh
individu atau kelompok untuk mempergunakan fasilitas yang ada di
posyandu sesuai dengan fungsinya.
b. Jenis Pemanfaatan Posyandu Balita
Jenis pemanfaatan posyandu balita meliputi (Depkes, 2006)
i. Pos Penimbangan Balita
Pos yang kegiatannya meliputi penimbangan untuk memantau
pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan secara khusus
terhadap anak yang selama 3 kali penimbangan pertumbuhannya
tidak cukup naik sesuai umurnya (lebih rendah dari 200
gram/bulan) dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah
garis merah KMS.
ii. Pos Imunisasi
Pelayanan imunisasi di posyandu hanya dilaksanakan apabila ada
petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan terhadap
balita disesuaikan dengan program. Imunisasi yang diberikan
terdiri dari imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC,
Imunisasi DBT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus,
imunisasi polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan, imunisasi
campak untuk mencegah penyakit hepatitis.
iii. Pos Kesehatan
Pemantauan kesehatan anak di Posyandu ditujukan untuk
memantau pertumbuhan (growth monitoring) yaitu suatu kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus (berkesinambungan) dan
teratur untuk mengidentifikasi secara dini bila ada gangguan
keseimbangan gizi pada anak. Pemantauan pertumbuhan
merupakan kegiatan penting dalam rangka kewaspadaan gizi atau
sering disebut dengan surveilans gizi (Depkes RI, 2002). Dimana
kegiatan dari pos ini meliputi pemeliharaan kesehatan bayi dan
balita melalui pelayanan gizi yang dilakukan oleh kader yang
pelayanannya meliputi deteksi dini gangguan pertumbuhan,
penyuluhan gizi, pemberian PMT dan vitamin A. Kedua
pencegahan terhadap penyakit dengan adanya penyuluhan tentang
perilaku hidup sehat, penyuluhan tentang diare dan pemberian
oralit. Ketiga adanya pengobatan penyakit
G. Perilaku Pemanfaatan Posyandu
Perilaku seseorang atau subyek dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor-
faktor baik dari dalam maupun dari luar subyek. Dalam perilaku
pemanfaatan posyandu menurut Lawrence Green terbagi menjadi tiga
yaitu :
1) Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors) yaitu faktor-faktor
yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku
sesesorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan,
nilai-nilai, tradisi. dimana pengetahuan ibu tentang manfaat
Posyandu baik, maka pemanfaatan posyandu akan baik pula.
2) Faktor pemungkin (enabling factors) adalah faktor-faktor yang
memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. Artinya
faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
terjadinya perilaku kesehatan, dimana sebuah posyandu yang masih
minim fasilitas kesehatannya membuat masyarakat dalam
memeriksakan kesehatan atau melakukan pengobatan lebih
memanfaatkan petugas kesehatan daripada memanfaatkan posyandu.
3) Faktor-faktor penguat (reinforing factors) adalah faktor-faktor yang
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Faktor penguat
untuk terjadinya perilaku kesehatan salah satunya adalah dukungan
keluarga terutama dari suami.
H. Beberapa factor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan
posyandu
Menurut Depkes RI (2006), rendahnya pemanfaatan pelayanan
kesehatan (Posyandu) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Jarak yang jauh
2. Tidak tau adanya suatu kemampuan fasilitas (faktor informasi)
3. Biaya yang tidak terjangkau
4. Tradisi yang menghambat pemanfaatan fasilitas (faktor budaya
9
BAB III
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
A. Jenis Intervensi
Kegiatan Refreshing Kader Posyandu Balita
B. Tujuan
Meningkatkan kapasitas kader posyandu balita dan lansia dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
D. Metode
Ceramah & Tanya Jawab ( Diskusi )
E. Waktu
Hari : Selasa
Tanggal : 12 Oktober 2021
Waktu : 14.00 s/d selesai
Tempat : Perum. Desa Rempanga Kantor BPD
F. Setting Tempat
2 3 1
7 7
5 6
7 7
4 8
Keterangan:
1. Pembawa Acara
2. Ketua kelompok mahasiswa
3. Presentator
4. Observer/notulen
5. Undangan
6. Undangan
7. Mahasiswa (Fasilitator)
8. Dokumentasi
Seksi Perlengkapan :
- Aspiannur
- Harsono
Seksi Konsumsi :
- Eka Sutriyani
- Rita Ariani
URAIAN TUGAS
a. Ketua Panitia
Tugas : Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan kegiatan.
b. Pembawa Acara
Tugas :
Membuka acara
Menjelaskan tujuan
Membuat kontrak waktu
Menutup kegiatan
c. Presentator
Tugas : Presentasi Materi Refreshing Kader Posyandu
d. Observer
Tugas :
Mencatat proses jalannya kegiatan dari awal hingga akhir
Mengamati jalannya kegiatan
Membuat laporan hasil kegiatan
e. Dokumentasi
Tugas : Mendokumentasikan kegiatan musyawarah.
f. Perlengkapan
Tugas : Menyiapkan peralatan & perlengkapan acara
g. Fasilitator
Tugas : Mendampingi kader saat acara berlangsung
I. Susunan Acara
J. Kriteria Evaluasi
a. Struktur:
a. Pre planning disiapkan
b. Undangan telah disebarkan minimal satu hari setelah kegiatan.
c. Tempat dan alat telah disepakati sebelum kegiatan.
d. Peran dan tanggung jawab mahasiswa telah ditentukan.
b. Proses:
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
b. Masyarakat datang sesuai dengan jumlah undangan yang
disebarkan.
c. Hasil:
Kegiatan Refreshing kader berjalan lancar
K. Prosedur