Bab 1 Wilda
Bab 1 Wilda
PENDAHULUAN
1
2
untuk memberi pengaruh kepada orang lain.3 Dalam Islam, pribadi yang
seutuhnya adalah insan yang shaleh dengan ciri-ciri menyuruh kepada kebaikan,
melarang kejahatan dan senantiasa melakukan kebajikan pada situasi dan kondisi
yang bagaimanapun. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran
surah Ali-Imran ayat 114:
Artinya: “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari munkar dan bersegeralah
kepada (mengerjakan) berbagai kebaikan, mereka itu termasuk orang-
orang shaleh” (Q.S. Ali-Imran: 114)4
Remaja sebagai individu yang sedang dalam proses berkembang ke arah
kematangan atau kemandirian memerlukan bimbingan. Hal ini karena masa
remaja merupakan masa dimana seseorang masih kurang memiliki pemahaman
atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, serta pengalaman menentukan
arah kehidupannya. Remaja sebagai individu yang penuh dengan gejolak batin
dan kelebihan emosi, perlu bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, baik
keluarga, masyarakat, sekolah, organisasi maupun pemerintah.
Masa remaja adalah suatu tahap kehidupan yang bersifat peralihan dan tidak
mantap. Perkembangan menuju kedewasaan perlu mendapat perhatian yang
sungguh-sungguh. Merubah pola pikir generasi muda adalah sebuah
keharusan sebagai bentuk usaha mewujudkan penerus bangsa unggulan. Maka
dari itu organisasi remaja dapat dijadikan sebagai wadah dalam membentuk
kepribadian remaja. Contohnya, organisasi-organisasi keagamaan seperti remaja
masjid, ataupun organisasi lain seperti perkumpulan organisasi pemuda pecinta
alam, ataupun organisasi yang berdiri pada suatu wilayah tertentu seperti di desa,
kecamatan, ataupun di suatu RT.
Istilah Organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu:
3
Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan Perkembangan
Pemikirannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), h. 90.
4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Penerbit J-ART, 2005), h.
94.
3
1. Organisasi dalam istilah asing disebut dengan organize yang berarti anggota,
bagian-bagian, alat.
2. Secara terminilogi organisasi dapat diartikan sebagai suatu lembaga atau
kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sekolah, perkumpulan,
badan-badan pemerintahan.
Merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur
dan dianalokasikan di antara para anggota, sehingga tujuan bersama dapat tercapai
secara efektif. Dalam hal ini Simbolon mengemukakan pengorganisasian dapat
diartikan untuk:
1. Mengatur tugas-tugas wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing
tujuan.
2. Menjalin atau hubungan lalulintas ataupun tata hubungan yang satu dengan
yang lain.
3. Mengatur jalannya usaha kerjasama yang baik antara bagian-bagian yang satu
dengan yang lainnya.
4. Mengatur tata tertip kerja, guna memperlancar tercapainya tujuan secara efektif
dan efisien.5
Selain itu, organisasi sering diartikan sebagai kumpulan orang dengan
sistem kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam sistem kerjasama secara
jelas diatur siapa yang menjalakan apa, siapa yang bertanggung jawab atas siapa,
arus komunikasi dan memfokuskan sumber daya pada tujuan. Salah satu peran
dari seorang ketua organisasi yaitu sebagai seorang pemimpin yang melakukan
fungsi dan tugas-tugas kepemimpinan. Dalam manajemen sebuah organisasi,
kepemimpinan menjadi hal yang penting, karena di dalam kepemimpinan akan
terjadi proses yang dilakukan dengan berbagai cara agar dapat mempengaruhi
pikiran, perasaan, mengarahkan tingkah laku orang lain, sehingga terjadi sebuah
kerjasama untuk dapat mencapai tujuan bersama.
Dalam mewujudkan tugas maupun fungsi-fungsi kepemimpinan secara
integral maka akan berlangsung aktivitas kepemimpinan. Di dalam aktivitas
tersebut akan tampak adanya tipe kepemimpinan yang dikelompokkan
5
Simbolon, Manajemen Organisasi, (Jakarta: BPPEM, 2016), h. 31.
4
6
Bernardine R. Wirjana, Kepemimpinan Dasar-Dasar dan Pengembangannya, (Yogyakarta:
Andi Ofside, 2002), h. 37.
5
Dengan berdirinya Naposo Nauli Bulung ini, maka remaja dibina dan
dipimpin oleh Ketua Naposo Nauli Bulung. Hal ini dilakukan agar remaja
memiliki kepribadian yang baik dan lebih memahami tentang adat istiadat yang
berlaku di Desa Pintu Padang Julu Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing
Natal.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian di Desa Pintu Padang Julu dengan mengangkat judul:
7
Observasi Peneliti di Desa Pintu Padang Julu Kecamatan Siabu, Rabu 08 September 2021.
8
Observasi Peneliti di Desa Pintu Padang Julu Kecamatan Siabu, Rabu 08 September 2021.
9
Wawancara dengan Mulyadi, ketua Naposo Nauli Bulung, Rabu 08 September 2021.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah penulis ungkapkan di latar belakang masalah,
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kepribadian remaja Naposo Nauli Bulung di Desa Pintu Padang
Julu Kecamatan Siabu?
2. Bagaimana kegiatan organisasi Naposo Nauli Bulung di Desa Pintu Padang
Julu Kecamatan Siabu?
3. Bagaimana kepemimpinan demokratis Naposo Nauli Bulung dalam
membentuk kepribadian remaja di Desa Pintu Padang Julu Kecamatan Siabu?
C. Tujuan Penelitian
Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kepribadian remaja Naposo Nauli Bulung di Desa Pintu
Padang Julu Kecamatan Siabu.
2. Untuk mengetahui kegiatan organisasi Naposo Nauli Bulung di Desa Pintu
Padang Julu Kecamatan Siabu.
3. Untuk mengetahui kepemimpinan demokratis Naposo Nauli Bulung dalam
membentuk kepribadian remaja di Desa Pintu Padang Julu Kecamatan Siabu.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan dan rujukan dalam memberi
sumbangan bagi pengembang pendidikan maupun organisasi untuk
mengembangkan suatu teori mengenai tipe kepemimpinan demokratis dan
bagaimana peran kepemimpinan demokratis dalam membentuk kepribadian
remaja.
2. Manfaat Praktis
8
a. Bagi Ketua NNB diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan rujukan
dalam mengembangkan kepemimpinannya, sehingga berpengaruh positif
bagi seluruh masyarakat di Desa, terutama anggota remaja NNB.
b. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk
penelitian yang berhubungan dengan kepemimpinan demokratis NNB dalam
membentuk kepribadian remaja di Desa.
3. Manfaat Akademis
a. Melengkapi syarat kelulusan mahasiswa dalam menempuh Program Studi
Pendidikan Agama Islam di STAIN MADINA.
b. Menjadi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) atau Strata 1di
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal.
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya salah paham tentang judul penelitian ini
penulis membuat penjelasan istilah sebagai berikut.
1. Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang dilandasi oleh
anggapan bahwa hanya karena interaksi kelompok yang dinamis dan saling
bekerja sama, tujuan organisasi akan tercapai.10 Adapun kepemimpinan
demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepemimpinan
demokratis yang dilakukan NNB dalam membentuk kepribadian remaja di
Desa Pintu Padang Julu Kecamatan Siabu.
10
Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip
Pengelolaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 20015), h. 305.
9
pernah menikah, dan masih berada dalam pengawasan orang tua. Pengertian
organisasi Naposo Nauli Bulung dalam Batak Angkola adalah kumpulan anak
laki-laki dan perempuan yang belum pernah menikah namun sudah remaja dan
dewasa sudah mulai dapat dipergunakan tenaganya dalam urusan horja atau
upacara adat.11 Adapun Naposo Nauli Bulung yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah Naposo Nauli Bulung yang berada di Desa Pintu Padang Julu
Kecamatan Siabu.
3. Kepribadian
Kepribadian adalah bawaan dari setiap individu sejak lahir (kejiwaan,
dan fisik), dan kepribadian dapat berubah seiring pertumbuhan seseorang.
Dimana seseorang tersebut dalam perjalanan hidupnya akan menerima
rangsangan baik dari luar maupun dari dalam, dan orang tersebut akan
menanggapi rangsang itu dan kemungkinan akan berpengaruh pada sikapnya.
Kepribadian juga merupakan sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
lingkungan, yang akan berpengaruh terhadap akhlak, moral, budi pekerti, dan
etika.12 Adapun kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kepribadian remaja di Desa Pintu Padang Julu Kecamatan Siabu.
4. Remaja
Remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak dan
masa ke dewasa, dimulai dari pubertas, yang ditandai dengan perubahan yang
pesat dalam berbagai aspek perkembangan, baik fisik maupun psikis.13 Adapun
remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah remaja yang berada di Desa
Pintu Padang Julu Kecamatan Siabu.
F. Sistematika Pembahasan
11
Mangkuto Rajo, Sejarah Batak dan Tambo Adatnya, (Jakarta: Taushia, 2000), h. 41.
12
Ahmad Daes, Konsep Kepribadian dalam Al-Quran dan Hadits, (Jakarta: Media Press
2009), h. 9.
13
Yusuf Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000), h. 44.
10