Anda di halaman 1dari 22

Analisis Frekuensi (Pendekatan Statistik)

Dalam system hidrologi kadang – kadang dipengaruhi oleh peristiwa – peristiwa


yang luar biasa (ekstrim), seperti hujan lebat, banjir, dan kekeringan. Besaran
peristiwa ekstrim berbanding terbalik dengan frekuensi kejadiannya, peristiwa yang
luar biasa ekstrim kejadiannya sangat langka.

Tujuan dari analisis frekuensi data hidrologi :


Berhubungan dengan besaran peristiwa – peristiwa ekstrim yang berkaitan
dengan frekuensi kejadiannya melalui penerapan distribusi kemungkinan
Frekuensi hujan adalah besarnya kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau
dilampaui. Kala – ulang (return period) adalah waktu hipotetik di mana hujan
dengan suatu besaran tertentu akan disamai atau dilampaui. Pengertian ini bukan
berarti bahwa kejadian tersebut akan berulang secara teratur setiap kala – ulang
tersebut. Misalnya, hujan dengan kala ulang 10 tahun, tidak berarti akan terjadi
sekali dalam 10 tahun akan tetapi ada kemungkinan dalam jangka waktu 1000
tahun akan terjadi 100 kali kejadian hujan 10 tahunan. Ada kemungkinan selama
kurun waktu 10 tahun terjadi hujan 10-tahunan lebih dari satu kali, atau tidak
terjadi sama sekali
Analisis frekuensi diperlukan seri data hujan yang diperoleh dari pos penakar
hujan, baik secara manual maupun otomatis. Analisis frekuensi ini didasarkan
pada sifat statistic data kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas
besaran hujan di masa yang akan datang, dengan anggapan bahwa sifat statistic
kejadian hujan yang akan datang masih sama dengan sifat statistic kejadian hujan
masa lalu.
Dalam analisis frekuensi, hasil yang diperoleh tergantung pada kualitas data dan
panjang data. Makin pendek data yang tersedia, makin besar penyimpangan yang
terjadi.
Dalam ilmu statistic dikenal beberapa macam distribusi frekuensi dan empat jenis
distribusi yang banyak digunakan dalam bidang hidrologi adalah :
a. Distribusi Normal
b. Distribusi Log Normal
c. Distribusi Log – Pearson III
d. Distribusi Gumbel
Dalam statistic dikenal beberapa parameter (Tabel 2.7) yang berkaitan dengan
analisis data yang meliputi rata – rata, simpangan baku, koefisien variasi, dan
koefisien skewness (kecondongan / kemencengan / asimetris = penyimpangan
kesimetrian suatu distribusi).
Parameter Sampel
Rata – rata n
 Xi
i =1
X=
n
Standar deviasi / simpangan baku n
(
 Xi - X
i=l
2
)
S=
n -1
Koefisien variasi S
Cv =
X
Koefisien Skewness / asimetri / kepencengan n n 3
 (Xi - X )
(n - 1) (n - 2) i = l
Cs =
3
S
Koefisien Kurtosis 2 n
n  Xi - X
i=l
( 4
)
Ck =
4
(n - 1) (n - 2) (n - 3) S
Dimana :
X = nilai rata-rata Cv = koefisien variasi
Xi = nilai varian ke i Cs = Koefisien Skewness
n = banyaknya data Ck = Koeffisien Kortusis
S = standar deviasi
Distribusi Normal

XT − X
X T = X + KT S KT =
S
XT = perkiraan nilai yang diharapkan terjadi pada periode ulang
T – tahun.
X = nilai rata – rata hitung
S = standar deviasi
KT = factor frekuensi (Tabel 2.8)

Distribusi Log Normal


Jika variable acak Y = log X terdistribusi secara normal, maka X dikatakan
mengikuti distribusi Log Normal.
(YT − Y )
YT = Y + KT S KT =
S
YT = perkiraan nilai yang diharapkan terjadi pada periode ulang
T – tahun.
Y = nilai rata – rata hitung
S = standar deviasi
KT = factor frekuensi (Tabel 2.8)
5
Tabel 2.8 Faktor Frekuensi (KT) 4
Distribusi Log – Pearson Tipe III

Parameter – parameter statistic yang diperlukan dalam distribusi Log –


Pearson Tipe III, antara lain :
a. Nilai tengah atau rata – rata hitung
b. Standar deviasi
c. Koefisien kemencengan, dan apabila koefisien kemencengan sama
dengan nol, distribusi kembali ke distribusi Log Normal.

Langkah – langkah penggunaan distribusi Log – Pearson Tipe III :


a. Ubah data sebanyak n buah X1, X2, X3, ….. Xn menjadi log X1, log X2,
log X3, ….. log Xn
b. Hitung nilai tengah :
c. Hitung nilai standar deviasi : 7
d. Hitung koefisien kemencengan :
e. Hitung logaritma hujan atau banjir dengan periode ulang T tahun :
6
n

 log X i
log X = i =1
n
n
n  (log Xi - log X)3
n i=l

 (log X i − logX ) 2 Cs =
(n - 1)(n - 2) S3
S log X = i =1
n -1

log XT = log X + G S log X

Nilai – nilai G dapat diambil dari Tabel 2.11, dengan nilai Cs yang
dihitung dan waktu balik (periode ulang T tahun) yang dikehendaki
maka G dapat diketahui.
Tabel 2.11 Distribusi Log Pearson Tipe III untuk Koefisien Kemencengan Cs
Distribusi Gumbel
Persamaan dasar distribusi Gumbel :
(YT − Yn )
X T = X + KS K=
Sn
YT = - ln [-ln (Tr – 1)/Tr]

XT = perkiraan nilai yang diharapkan terjadi pada periode ulang


T – tahun
X = nilai rata – rata hitung
K = faktor frekuensi
S = standar deviasi
YT = reduksi sebagai fungsi dari probabilitas (Tabel 2.14)
Sn,Yn = fungsi dari besaran atau banyaknya data (Tabel 2.13)
n = banyaknya data
Tr = periode ulang
Hubungan Reduced Variate (Yt) Sebagai Fungsi Waktu Balik
Return Period T (tahun) Reduced Variate Yt YT = - ln [-ln (Tr – 1)/Tr]
2 0,3665
5 1,4999
10 2,2504
20 2,9702
25 3,1985
50 3,9019
100 4,6001
200 5,2958
1000 6,9073
Sumber : C.D. Soemarto, 1999

Hubungan Reduced Mean (Yn), Dengan Besarnya Sampel


n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0,4588 0,4690 0,4774 0,4843 0,4902
10 0,4952 0,4996 0,5035 0,5070 0,5100 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,5220
20 0,5236 0,5252 0,5268 0,5282 0,5296 0,5309 0,5320 0,5332 0,5343 0,5353
30 0,5362 0,5371 0,5380 0,5388 0,5396 0,5403 0,5410 0,5418 0,5424 0,5430
40 0,5436 0,5442 0,5448 0,5453 0,5458 0,5463 0,5468 0,5473 0,5477 0,5481
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508 0,5511 0,5515 0,5518
60 0,5521 0,5524 0,5527 0,5530 0,5533 0,5535 0,5538 0,5540 0,5543 0,5545
70 0,5548 0,5550 0,5552 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
80 0,5569 0,5570 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,5580 0,5581 0,5583 0,5585
90 0,5586 0,5587 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595 0,5596 0,5598 0,5599
100 0,5600
Sumber : C.D. Soemarto, 1999
Hubungan Reduced Standard Deviation (Sn), Dengan Besarnya Sampel
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0,7928 0,8388 0,8749 0,9043 0,9288
10 0,9496 0,9697 0,9833 0,9971 1,0095 1,0206 1,0316 1,0411 1,0494 1,0565
20 1,0628 1,0695 1,0755 1,0812 1,0865 1,0915 1,0961 1,1004 1,1047 1,1086
30 1,1124 1,1159 1,1193 1,1226 1,1255 1,1285 1,1313 1,1339 1,1363 1,1388
40 1,1413 1,1436 1,1458 1,1480 1,1499 1,1519 1,1538 1,1557 1,1574 1,1590
50 1,1607 1,1623 1,1638 1,1653 1,1667 1,1681 1,1696 1,1708 1,1721 1,1734
60 1,1747 1,1759 1,1770 1,1782 1,1793 1,1803 1,1814 1,1824 1,1834 1,1844
70 1,1854 1,1863 1,1873 1,1881 1,1890 1,1898 1,1906 1,1915 1,1923 1,1930
80 1,1938 1,1945 1,1953 1,1960 1,1967 1,1973 1,1980 1,1987 1,1994 1,2001
90 1,2007 1,2013 1,2020 1,2026 1,2032 1,2038 1,2044 1,2049 1,2055 1,2060
100 1,2065
Sumber : C.D. Soemarto, 1999
Tabel 2.16 Persyaratan Parameter Statistik
Jenis agihan / Distribusi Syarat yang dipenuhi
Normal Cs  0 ; Ck = 3
Log Normal Cs = 3Cv
Gumbel Cs = 1,1396 ; Ck = 5,4002
Log - Pearson Type III Jika semua tidak memenuhi syarat tersebut di atas
Contoh Soal :
Data curah hujan harian maksimum (Tabel 2.9) pada 14 pos penakar hujan di DAS
Benanain yang telah dihitung tebal rerata hujannya dengan metode Thiessen.
Hitung curah hujan rancangan pada periode ulang 2, 5, 10 dan 50 tahun dengan
menggunakan distribusi normal, log Normal, log Pearson Type III dan distribusi
Gumbel
Penyelesaian :
a. Distribusi Normal :

No. Tahun
1 1977
Tebal Hujan (mm)
69.13
No.
11
Tahun
1987
Tebal Hujan (mm)
87.65
n
(
 Xi - X
i=l
2
)
2 1978 105.74 12 1988 97.17 S=
n -1
3 1979 72.51 13 1989 72.06
4 1980 88.54 14 1990 80.33
5 1981 85.04 15 1991 74.90 n
6 1982 69.02 16 1992 65.94
 Xi
i =1
7 1983 78.13 17 1993 77.70 X=
8 1984 85.10 18 1994 79.05 n
9 1985 110.26 19 1995 83.38
10 1986 88.69
Jumlah Data, N = 19
Standar Deviasi, S = 12.02
Rata - Rata, X = 82.65
Berdasarkan parameter statistic pada Tabel di atas dan persamaan pd distribusi
normal serta Tabel Nilai Variabel Reduksi Gauss, maka dapat dihitung tebal hujan
pada periode ulang 2, 5, 10, 20 dan 50 tahun.
T = 2 thn K2 = 0
X T = X + KT S
N = 19 tahun
X = 82.65 mm T = 5 thn K5 = 0.84
S = 12.02 T = 10 thn K10 = 1.28
T = 20 thn K20 = 1.64
T = 50 thn K50 = 2.05
b. Distribusi log Normal :
Data tebal curah hujan harian maksimum X, diubah menjadi Log X = Y

No. Tahun Tebal Hujan, X (mm) Log X No. Tahun Tebal Hujan, X (mm) Log X
1 1977 69.13 1.84 11 1987 87.65 1.94
2 1978 105.74 2.02 12 1988 97.17 1.99
3 1979 72.51 1.86 13 1989 72.06 1.86
4 1980 88.54 1.95 14 1990 80.33 1.90
5 1981 85.04 1.93 15 1991 74.90 1.87
6 1982 69.02 1.84 16 1992 65.94 1.82
7 1983 78.13 1.89 17 1993 77.70 1.89
8 1984 85.10 1.93 18 1994 79.05 1.90
9 1985 110.26 2.04 19 1995 83.38 1.92
10 1986 88.69 1.95
Jumlah Data, N = 19.00
Standar Deviasi, S = 0.06
Rata - Rata, Y = (lox X) = 1.91
Berdasarkan parameter statistic pada Tabel di atas dan persamaan pd distribusi
log normal serta Tabel Nilai Variabel Reduksi Gauss, maka dapat dihitung tebal
hujan pada periode ulang 2, 5, 10, 20 dan 50 tahun.

YT = Y + KT S N = 19 tahun T = 2 thn
T = 5 thn
KT = 0
KT = 0.84
Y = 1,91 mm
S = 0,06 T = 10 thn KT = 1.28
T = 20 thn KT = 1.64
T = 50 thn KT = 2.05
c. Distribusi Log – Pearson Tipe III

Data tebal hujan (X) dikonversi ke bentuk logaritma (log X) seperti pada Tabel
No. Tahun Tebal Hujan, X (mm) log X (log X - log X)2 (log X - log X)3 n

1 1977 69.13 1.84 0.0054 -0.0004  log X i


2 1978 105.74 2.02 0.0124 0.0014 log X = i =1
3 1979 72.51 1.86 0.0028 -0.0001 n
4 1980 88.54 1.95 0.0012 0.0000
5 1981 85.04 1.93 0.0003 0.0000
n
6
7
1982
1983
69.02
78.13
1.84
1.89
0.0055
0.0004
-0.0004
0.0000
 (log X i − logX ) 2
8 1984 85.10 1.93 0.0003 0.0000
S log X = i =1

n -1
9 1985 110.26 2.04 0.0167 0.0022
10 1986 88.69 1.95 0.0012 0.0000
11 1987 87.65 1.94 0.0009 0.0000 n
12 1988 97.17 1.99 0.0055 0.0004 n  (log Xi - log X) 3
13 1989 72.06 1.86 0.0031 -0.0002 i=l
14 1990 80.33 1.90 0.0001 0.0000 Cs =
15 1991 74.90 1.87 0.0015 -0.0001 (n - 1) (n - 2) S3
16 1992 65.94 1.82 0.0088 -0.0008
17 1993 77.70 1.89 0.0005 0.0000
18 1994 79.05 1.90 0.0002 0.0000
19 1995 83.38 1.92 0.0001 0.0000
Parameter Statistik :
log X = 1.91
S log X = 0.06
Cs = 0.56
Berdasarkan koefisien kemencengan Cs = 0.56, maka harga G untuk periode
ulang T tahun dapat diperoleh dengan interpolasi harga – harga yang ada pada
Tabel, selanjutnya dengan menggunakan persamaan untuk distribusi log Pearson
Type III, dapat dihitung tebal hujan pada periode ulang T tahun sebagai berikut :

log X T = log x + G S log x N


log x
= 19 tahun
= 1,91 mm 0,60
Slog x = 0,06
0,56
T = 2 thn Cs = 0,56
0,40
Cs = 0,56, → diantara 0,40 dan 0,60
G antara -0,066 dan -0,099 Interpolasi :
-0,099 G -0,066
x - 0,066 0,56 - 0,400
=
0,099 - 0,066 0,600 - 0,400

x = 0,026 + 0,066 = -0,092 0,60

0,56
T = 5 thn
0,40
Cs = 0,56, → diantara 0,40 dan 0,60
G antara 0,800 dan 0,816 Interpolasi :
0,800 G 0,816

x - 0,800 0,560 - 0,400


=
0,816 - 0,800 0,600 - 0,400

x = 0,013 + 0,800 = 0,813


T = 10 thn 0,60
Cs = 0,56, → diantara 0,40 dan 0,60
0,56
G antara 1,328 dan 1,317 Interpolasi :
0,40

x - 1,317 0,560 - 0,400


=
1,328 - 1,317 0,600 - 0,400 1,317 G 1,328

x = 0,009 + 1,317 = 1,326


0,60
T = 20 thn, terlebih dahulu interpolasi
0,56
nilai G untuk 25 thn
Cs = 0,56, → diantara 0,40 dan 0,60 Interpolasi : 0,40

G antara 1,880 dan 1,939


1,880 G 1,939
x - 1,880 0,560 - 0,400
=
1,939 - 1,880 0,600 - 0,400
25
x = 0,047 + 1,880 = 1,927
20
Selanjutnya interpolasi nilai G 10 thn dan 10
nilai G 25 thn untuk G 20 thn Interpolasi :
1,326 G 1,927
x - 1,326 20,00 - 10,00
=
1,927 - 1,326 25,00 - 10,00

x = 0,401 + 1,326 = 1,727


T = 50 thn 0,60
Cs = 0,56, → diantara 0,40 dan 0,60
0,56
G antara 2,261 dan 2,359 Interpolasi :
0,40
x - 2,261 0,560 - 0,400
=
2,359 - 2,261 0,600 - 0,400 2,261 G 2,359

x = 0,078 + 2,261 = 2,339


d. Distribusi Gumbel
No. Tahun Tebal Hujan, X (mm) No. Tahun Tebal Hujan, X (mm)

( )
1 1977 69.13 11 1987 87.65 n 2
2 1978 105.74 12 1988 97.17  Xi - X
i=l
3 1979 72.51 13 1989 72.06 S=
4 1980 88.54 14 1990 80.33 n -1
5 1981 85.04 15 1991 74.90
6 1982 69.02 16 1992 65.94 n
7 1983 78.13 17 1993 77.70  Xi
8 1984 85.10 18 1994 79.05 i =1
9 1985 110.26 19 1995 83.38 X=
10 1986 88.69 n
Parameter Statistik :
n = 19.00
X = 82.65
S = 12.02

Berdasarkan parameter statistic pada Tabel di atas dan persamaan pd distribusi


Gumbel serta Tabel Nilai Yt, Yn dan Sn, maka dapat dihitung tebal hujan pada
periode ulang 2, 5, 10, 20 dan 50 tahun.
(YT − Yn )
X T = X + KS K= YT = - ln [-ln (Tr – 1)/Tr]
Sn

N = 19 tahun Sn = 1.0565, danYn = 0.5220


X = 82.65 mm
S = 12.02

Rekapitulasi
Periode Distribusi
Ulang Normal log Normal log Pearson T III Gumbel
2 82,65 mm 81,28 mm 83,18 mm 80,88 mm
5 92,75 mm 91,20 mm 91,20 mm 93,77 mm
10 98,04 mm 97,72 mm 97,72 mm 102,31 mm
20 102,36 mm 102,33 mm 102,33 mm 110,50 mm
50 107,29 mm 107,15 mm 112,20 mm 121,10 mm

Anda mungkin juga menyukai