KELAS : F
NIM : H1A118323
1. Piagam PBB
2. Magna Charta (1215)
3. Bill of Rights (1689)
4. Declaration of Independence, USA (1776)
5. Bill of Rights, USA (1791)
6. Declaration of The Rights of Man and The Citizen, Prancis, (1789)
HAM itu sendiri melalui berbagai macam perkembangan, dalam hal ini lebih dikenal
dengan perkembangan generasi HAM. Adapun berdasarkan sejarah
perkembangannya, ada tiga generasi hak asasi manusia :
1. Generasi pertama adalah hak sipil dan politik yang bermula di dunia Barat
(Eropa), contohnya, hak atas hidup, hak atas kebebasan dan keamanan, hak atas
kesamaan di muka peradilan, hak kebebasan berpikir dan berpendapat, hak
beragama, hak berkumpul, dan hak untuk berserikat.
2. Generasi kedua adalah hak ekonomi, sosial, dan budaya yang diperjuangkan oleh
Negara-negara sosialis di Eropa Timur, misalnya, hak atas pekerjaan, hak atas
penghasilan yang layak, hak membentuk serikat pekerja, hak atas pangan,
kesehatan, hak atas perumahan, hak atas pendidikan, dan hak atas jaminan sosial.
3. Dampak dan pentingnya DUHAM bagi negara-negara yang menjunjung tinggi HAM
=
ICESCR 1965 ( konvensi internasional tentang hak-hak ekonomi, sosial dan budaya)
1. Latar belakang konvensi
= Dalam hukum humaniter internasional maupun sosial hak sipil dan
politik mendapat lebih banyak perhatian dari masyarakat daripada hak
ekonomi sosial dan budaya. Hal ini di karena kan adanya pandangan yang
keliru bahwa hanya hak sipil dan politik, seperti hak untuk mendapat fair
trial, hak tidak diperlakukan diskriminatif hak hidup, hak memilih yang
menjadi subjek pelanggaran HAM. Hak ekonomi, sosial dan budaya sering
sekali di pandang kurang penting atau dianggap “ second class rights.
Negara Pihak pada Kovenan ini berjanji untuk menjamin hak yang
sama antara laki-laki dan perempuan untuk menikmati semua hak-
hak ekonomi, sosial dan budaya yang tercantum dalam Kovenan
ini.
Negara Pihak dalam Kovenan ini mengakui hak setiap orang atas
jaminan sosial, termasuk asuransi sosial.
3. Pendidikan
=Negara-negara Pihak pada Kovenan ini mengakui hak setiap orang atas
pendidikan. Mereka menyetujui bahwa pendidikan harus diarahkan pada
perkembangan kepribadian manusia seutuhnya dan kesadaran akan harga
dirinya, dan memperkuat penghormatan atas hak-hak asasi dan kebebasan
manusia yang mendasar. Mereka selanjutnya setuju bahwa pendidikan
harus memungkinkan semua orang untuk berpartisipasi secara efektif
dalam suatu masyarakat yang bebas, meningkatkan rasa pengertian,
toleransi serta persahabatan antar semua bangsa dan semua kelompok, ras,
etnis atau agama, dan lebih memajukan kegiatan-kegiatan Perserikatan
Bangsa-Bangsa untuk memelihara perdamaian.
4. Hak pekerja
Negara Pihak dari Kovenan ini mengakui hak atas pekerjaan,
termasuk hak semua orang atas kesempatan untuk mencari nafkah
melalui pekerjaan yang dipilih atau diterimanya secara bebas, dan
akan mengambil langkah-langkah yang memadai guna melindungi
hak ini.
Langkah-langkah yang akan diambil oleh Negara Pihak pada
Kovenan ini untuk mencapai perwujudan hak ini sepenuhnya,
harus meliputi juga bimbingan teknis dan kejuruan serta program-
program pelatihan, kebijakan, dan teknik-teknik untuk mencapai
perkembangan ekonomi, sosial dan budaya yang mantap serta
lapangan kerja yang penuh dan produktif, dengan kondisi-kondisi
yang menjamin kebebasan politik dan ekonomi yang mendasar
bagi perorangan.
Contohnya :
Di Amerika Serikat, adanya pengelompokkan antara orang yang
berkulit putih dengan orang yang berkulit hitam yaitu orang negro,
Orang kulit putih beranggapan bahwa mereka merupakan orang
pribumi. Sedangkan orang Negro dianggap sebagai budak dan
merupakan sumber kerusuhan dan kekacauan.
Si A yang beragama Kristen tidak mau berteman dengan Si B yang
beragama Islam. Hal ini dikarenakan perbedaan Agama.