Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian tersebut mengacu pada penelitian hukum (legal research).

karakteristik penelitian hukum yakni mencari kebenaran pragmatik yang mana

suatu kebenaran didasarkan pada kesesuain antara yang ditelaah dengan aturan

yang ditetapkan. Peter Mahmud Marzuki1 mengatakan bahwa penelitian hukum

adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, dan

doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Hal tersebut

sesuai dengan karakter preskriptif dari ilmu hukum2.

B. Pendekatan Penelitian

Sesuai teori, Peter Mahmud Marzuki mengemukakan suatu penelitian

menggunakan beberapa pendekatan sebagai satu kesatuan yang utuh, yaitu

pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan kasus (case

approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach)3.Penelitian tersebut

menggunakan pendekatan undang-undang, kasus, dan konsep antara lain;

1. Pendekatan perundang-undangan (statute approach) digunakan untuk

mencari dan menemukan kerangka hukum dalam menentukan suatu

perbuatan tindakan yang mengakibatkan perbuatan tindak Pidana

1
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Edisi Revisi, Cetakan ke-8, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2013, h.93
2
Ibid,
3
Ibid, h.35
Korupsi dalam Ketentuan Pidana Undang-Undang Nomor 31 Tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

2. Pendekatan konseptual (conceptual approach) adalah merupakan

pendekatan melalui pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang

berkembang dalam pendektan konsep maladministrasi, wewenang,

perizinan, serta konsep tanggung jawab dan gugat. Selanjutnya,

penenlitan ini menguji Tindak pidana korupsi khususnya di putusan

55/PID.SUS.TPK/2017/PT.MKS. Konsep tersebut juga secara

universal menelaah pandangan-pandangan hukum dari berbagai

negara4.

3. Pada pendekatan kasus (case approach) yang mana menganalisa

kasus-kasus khususnya pada putusan No

55/PID.SUS.TPK/2017/PT.MKS Selain itu, riset ini menganalisa

putusan hakim ratio decidendi yang bersifat preskriptif5 dengan tujuan

menemukan ratio decidendi yang mempunyai hubungan dengan kasus

yang diteliti.

4. Pendekatan perbandingan (comparative approach) dilakukan dengan

studi perbandingan hukum. Studi ini merupakan kegiatan untuk

membandingkan hukum suatu negara dengan hukum negara lain atau

4
Peter Mahmud Marzuki, Op.cit, h. 137
5
Ibid, h. 119
hukum dari suatu waktu tertentu dengan hukum dari waktu yang lain.

Selain itu, penelitian ini juga membandingkan suatu putusan

pengadilan yang satu dengan putusan pengadilan lainnya untuk

masalah yang sama. Kegiatan ini bermanfaat bagi penyingkapan latar

belakang terjadinya ketentuan hukum tertentu untuk masalah yang

sama dari dua negara atau lebih. Penyingkapan ini dapat dijadikan

rekomendasi bagi penyusunan atau perubahan perundang-undangang.

Dengan demikian, dari keempat pendekatan tersebut dapat

membangun suatu argumentasi hukum dalam memecahkan isu yang

dihadapi6.

Untuk sumber bahan hukum dalam penelitian ini terdiri dari bahan hukum

primer dan bahan hukum sekunder.

C. Bahan-Bahan Penelitian Hukum

Bahan hukum primer antara lain Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara pasal 3 ayat (1) yang berbunyi:Keuangan Negara

dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,

efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memeprhatikan rasa keadilan

dan kepatutan, Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 24 huruf

e, f, g dan h yaitu : Penyelenggaraan Pemerintah Desa berdasarkan asas

proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efektifitas dan efisien. Undang

undang RI No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negera Pasal 18 Ayat 3

berbunyi: Pejabat yang menandatangani dan/ atau mengesahkan dokumen yang

berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBN/
6
Ibid, h. 95.
APBD bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari

penggunaan surat bukti yang dimaksud.

Selain peraturan perundang-undangan yang telah disebutkan diatas,

terdapat juga sumber hukum primer lainnya yaitu Putusan Pengadilan. Adapun

putusan pengadilan yang ditelaah dalam penelitian ini adalah Putusan Pengadilan

Nomor 55/PID.SUS.TPK/2017/PT.MKS yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap (Inkracht van gewijisde) Bahan hukum sekunder terdiri dari buku-buku

hukum termasuk tesis dan disertasi hukum, jurnal-jurnal hukum, kamus-kamus

hukum dan komentar-komentar atas putusan pengadilan serta hasil penelitian

sebelumnya yang terkait dengan permasalahan.

Selain itu juga penelitian tersebut menggunakan sumber bahan non-hukum

seperti halnya wawancara. Hasil wawancara tersebut harus dituangkan secara

tertulis yang berguna untuk membantu dan menjelaskan permasalahan-

permasalahan yang ada.

D. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

Penelitian dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu pengumpulan bahan bahan

hukum (legal materials) dan pengkajian dan atau analisis terhadap bahan bahan

hukum. Pengumpulan bahan hukum dilakukan lewat inventarisasi hukum positif

dan penelusuran kepustakaan (studi pustaka) terkait dengan masalah yang diteliti.

Terhadap semua bahan hukum yang sudah bisa dikumpulkan kemudian

dilakukan pengorganisasian dan pengklasifikasian bahan hukum sesuai dengan

rumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penyusunan hasil penelitian.

Setelah semua bahan hukum diorganisasi dan diklasifikasi kemudian dilakukan


analisis dan atau interpretasi, melalui cara ini diharapkan permasalahan dalam

penelitian ini bisa dikaji dan dipecahkan jawabnya.

Anda mungkin juga menyukai