Anda di halaman 1dari 7

PERAN GENERASI MUDA DALAM

MENJAGA EKOSISTEM DARATAN


SUBTEMA : LINGKUNGAN

Diusulkan Oleh :
(Meliana Putri Wulandari/027132001011)
(Audieyanthi Dini Lentari/ 027132001002)
(Yasmin Roosilta Putri/ 027132001021)

UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis Ilmiah : Peran Generasi Muda Dalam Menjaga


Ekosistem Daratan
2. Subtema : Lingkungan
3. Data Ketua Kelompok :
a. Nama Lengkap : Meliana Putri Wulandari
b. NIM : 027132001011
c. Jurusan : DIII Akuntansi Sektor Publik
d. Alamat E-mail : melianaputriw02@gmail.com
e. Nomor HP/WA : 085880176657
4. Jumlah Anggota Kelompok : 2
5. Dosen Pembimbing :
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP/NIDN :
c. Nomor Telpon/HP :

Menyetujui, Jakarta, 2021

Dosen Pembimbing

Nama Lengkap Meliana Putri Wulandari


NIP/NIDN 027132001011
DAFTAR ISI

Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

PERAN GENERASI MUDA DALAM


MENJAGA EKOSISTEM DARATAN
(Meliana Putri Wulandari1, Audieyanthi Dini Lentari1, Yasmin Roosilta
Putri2)
1
(Program Studi DIII Akuntansi Sektor Publik, Universitas Trisakti)
1
(Program Studi DIII Akuntansi Sektor Publik, Universitas Trisakti)
2
(Program Studi DIII Akuntansi Sektor Publik, Universitas Trisakti)
(melianaputriw02@gmail.com)

ABSTRAK

Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan


Berkelanjutan merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para
pemimpin dunia, termasuk Indonesia guna mengentaskan kemiskinan,
mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan untuk kelestarian alam dan
ekosistem. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat tercapai
sampai dengan tahun 2030. Dalam tujuan ke-15 SDGs, merupakan upaya untuk
melindungi dan memperbaiki Ekosistem Daratan (life on land) dengan melakukan
pengelolaan bantaran sungai secara berkelanjutan, menghentikan dan
merehabilitasi kerusakan lahan, dan menghentikan kepunahan keanekaragaman
hayati. Pada kondisi saat ini di Indonesia, banyak bantaran sungai yang
mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia. Peran mahasiswa dibutuhkan
untuk mensosialisasikan pentingnya fungsi penghijauan di Indonesia agar
keseimbangan ekosistem tetap terjaga dan dapat menindak tegas oknum yang
tidak bertanggung jawab terhadap keberlangsungan makhluk hidup di wilayah
sekitar. Mahasiswa sebagai generasi muda diharapkan berperan terhadap
kelestarian lingkungan dengan melakukan berbagai aksi nyata. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif berupa studi kasus yang diangkat dari
permasalahan lingkungan di wilayah bantaran Sungai Ciliwung. Hasil penelitian
ini menyatakan bahwa peran mahasiswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di
wilayah bantaran Sungai Ciliwung dengan menanam pohon di bantaran sungai
berdampak positif terhadap keberlangsungan air sungai, keberagaman jenis
tanaman di bantaran sungai, dan mencegah terjadinya polusi air, banjir, dan erosi
tanah. Sebagai mahasiswa yang memiliki wawasan yang luas, sudah sepatutnya
untuk merepresentasikan hal-hal positif yang dapat menjadi inspirasi bagi banyak
orang. Oleh karena itu, pentingnya bagi generasi muda untuk menjaga kebersihan
lingkungan, agar kelestarian ekosistem daratan dapat terlindungi, sehingga dapat
dinikmati oleh generasi mendatang.

Kata kunci: Sustainable Development Goals (SDGs), peran mahasiswa, ekosistem


daratan, dan bantaran Sungai Ciliwung.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia
yang membentang dari Bogor sampai dengan Jakarta. Panjang aliran utama
sungai ini adalah hampir 120 km dengan daerah tangkapan airnya (daerah
aliran sungai) seluas 387 km². Sungai Ciliwung memiliki peran penting dalam
kehidupan manusia, dimana manfaat yang didapat seperti untuk sumber air
bersih, pembangkit listrik, sumber irigasi pertanian, dan bisa menjadi tempat
pariwisata. Manfaat tersebut dapat diterapkan jika sungai memiliki lingkungan
yang sehat dan bersih. Namun permasalahannya adalah banyak masyarakat
yang tidak memiliki rasa kepedulian terhadap aliran sungai. Menurunnya rasa
kepedulian terhadap aliran sungai berdampak pada pencemaran aliran sungai
yang dapat menyebabkan perubahan warna, bau, dan rasa, banjir, kerusakan
ekosistem pada air, berkurangnya ketersediaan air bersih, dan terganggunya
produktifitas tanaman.
Menurut Undang-undang No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat (14) menyebutkan: Pencemaran
lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkanya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan.
Kondisi DAS Ciliwung semakin memburuk akibat sistem drainase dan
pola penggunaan lahan yang kurang baik di daerah hilir, yang menyebabkan
kontribusi aliran permukaan dari daerah hilir sebesar 57,56 persen sedangkan
dari daerah hulu dan tengah berkontribusi sebesar 42,44 persen (BPDAS).
Selain itu, rumah-rumah liar yang dibangun di bantaran sungai Ciliwung
menyebabkan erosi dan penyempitan sungai Ciliwung. Kawasan hutan di
bantaran Sungai Ciliwung telah berubah fungsi menjadi kawasan hunian
seperti adanya villa, hotel, dan restoran berdasarkan informasi yang dihimpun
mereka mereka yang mengambil alih pemukiman dengan menjual
pemandangan sungai sebagai nilai lebihnya. Oleh karena itu, kurangnya
penghijauan yang menyebabkan beberapa masalah seperti terjadinya erosi
tanah yang akan menyebabkan rawannya longsor hilangnya daratan dan
mudahnya terjadi bajir.
Pentingnya peran pemerintah dan masyarakat sekitar dalam menjaga
kelestarian di bantaran Sungai Ciliwung. Oleh karena itu, Sungai Ciliwung
membutuhkan penghijauan dengan mengembalikan kembali pohon yang
pernah ada dengan cara menanam kembali bibit-bibit pohon, seperti pohon
alpukat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, Sungai Ciliwung memiliki kondisi
yang sangat memprihatinkan. Dapat dijabarkan rumusan masalah yang ada,
yaitu:
1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan hilangnya penghijauan di
bantaran Sungai Ciliwung?
2. Bagaimana solusi yang tepat dalam mencegah terjadinya erosi tanah?
3. Apakah pohon alpukat dapat mengurangi terjadinya erosi tanah?
4. Apakah pohon alpukat dapat bermanfaat bagi warga sekitar?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan hilangnya penghijauan di bantaran Sungai Ciliwung dan
bagimana solusi yang tepat dalam menjaga kelestarian dan penghijauan di
bantaran Sungai Ciliwung.

1.4 Manfaat Penelitian


Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya hilangnya penghijauan di bantaran
Sungai Ciliwung.
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
b. Dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dalam pengemban
teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi
tanah, banjir, dan kerusakan lingkungan.
c. Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi
dalam mencegah, melestarikan, dan menjaga lingkungan bantaran
Sungai Ciliwung.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Penghijauan merupakan kegiatan memelihara, memulihkan dan meningkatkan
fungsi lahan secara optimal sesuai peruntukannya.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

[ CITATION Mau19 \l 14345 ]

Anda mungkin juga menyukai