Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PRESENTASI BISNIS
Disusun Oleh:
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Presentasi Bisnis” yang mana makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Komunikasi Bisnis di Semester Ganjil ini.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan
dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis, kegiatan presentasi atas berbagai peristiwa penting seperti
pengajuan usulan proyek-proyek baru, pengembangan produk, perluasan pasar, dan
sebagainya bukanlah hal baru. Presentasi bisnis yang baik akan memberikan dampak
yang baik pula bagi lembaga atau institusi yang melakukan presentasi. Oleh karena itu,
dalam melakukan presentasi bisnis harus dilakukan persiapan secara matang sehingga
tujuan presentasi bisnis yang efektif dapat tercapai.
Presentasi dilakukan untuk menyampaikan informasi atau pemikiran-pemikiran
baru mengenai suatu masalah agar dapat dipahami oleh audience. Namun tidak semua
orang bisa melakukan presentasi. Hal ini dikarenakan presentasi dilakukan banyak
orang, bahkan tidak jarang audience belum kenal sama sekali oleh presentator.
Sehingga wajar jika presentator merasa gugup dan grogi yang akhirnya dapat
mempengarui penampilannya di hadapan audience. Persiapan yang kurang sangat
mempengaruhi seseorang ketika akan berpresentasi. Latihan dan memahami masalah
yang akan dibahas terlebih dahulu, terkadang orang yang sudah mahirpun tetap akan
merasa gugup pada awalnya. Ada beberapa trik dan tahap yang perlu diperhatikan
dalam melakukan presentasi agar bisa lancar dan tidak terlalu gugup ataupun
canggung ketika menghadapi audience.
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau
salah satu bentuk komunikasi. presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik,
pendapat atau informasi kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang lebih sering
dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan
dalam acara bisnis.
Presentasi juga adalah penyampaian suatu materi atau masalah kepada
pendengar dan khalayak yang mengikuti presentasi. Presentasi dapat pula diartikan
sebagai kegiatan seseorang yang berbicara di hadapan public, baik dalam kegiatan
seminar, kuliah, mengajar di kelas, ataupun kegiatan sejenis. Orang yang
menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang
menghadiri presentasi disebut audience. Selain makalah, juga menyiapkan media/alat
bantu yang diperlukan dalam presentasi. Kemudian latihan sebelum melakukan
presentasi agar benar-benar siap dan menyesuaikan penyampaian materi dengan
waktu yang disediakan.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
bagaimana melakukan presentasi bisnis yang baik, mulai dari tujuan melakukan
presentasi bisnis, tahap persiapan, penentuan alat bantu presentasi bisnis,
menganalisa audiens, menganalisa isyarat-isyarat nonverbal, peninjauan lokasi,
bagaimana mengembangkan percaya diri dan berlatih presentasi bisnis
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan diatas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui cara berbicara dam presentasi dalam lingkungan bisnis
2. Untuk mengetahui persiapan-persiapan apa saja yang harus dilakukan
sebelum presentasi
3. Untuk memahami bagaimana cara mengembangkan presentasi dengan baik
4. Untuk mengetahui apa sajakah seni-seni dalam melakukan presentasi
5. Untuk mengetahui alat bantu dalam menunjang presentasi bisnis
1.4 Manfaat
Bertolak dari tujuan diatas, maka manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan mahasiswa/mahasiswi tentang presentasi bisnis menjadi lebih
luas
2. Dapat mengetahui seluk beluk tentang presentasi bisnis yang baik dari
semua aspek persiapan awal hingga akhir
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menentukan Tujuan
Di dalam bisnis secara umum, tujuan komunikasi bisa dibedakan menjadi
3 (tiga), yaitu itu memberikan informasi, untuk mempengaruhi (persuasi), dan
untuk memaksa atau memberikan instruksi. Masing-masing tujuan komunikasi di
atas akan menjadi dasar dalam menentukan isi pesan, gaya presentasi, dan
tingkat interaksi antara pembicara dengan audiens.
1) Memberikan informasi
Salah satu tujuan komunikasi bisnis adalah memberikan informasi.
Harapan dari pemberian informasi adalah pemberian umpan balik (feed back)
setelah informasi sampai pada orang yang dituju seperti yang diharapkan
pembicara. Misalnya menimbulkan perubahan sikap, pendapat, perilaku, dan
partisipasi.
Dalam proses pemberian informasi, tekanan diletakkan pada
pemilihan saluran yang tepat. Secara umum saluran komunikasi dibedakan
menjadi tiga, yaitu lisan, tertulis, dan elektronik. Untuk mengirimkan pesan
dalam bentuk gambar dipilih saluran eletronik dengan media televisi,
informasi dalam bentuk isyarat bunyi dengan dikirim dengan media radio atau
telepon, dan pesan yang panjang dan tertulis dapat dikirimkan menggunakan
saluran tertulis dengan media surat kabar atau majalah.
2) Memengaruhi (Persuasif)
Asumsi dasar dalam proses memengaruhi/membujuk adalah bahwa
pembicara-audiens dengan sengaja berkomunikasi untuk saling
memengaruhi. Dalam hal ini, sikap, pendapat, perilaku, dan partisispasi dapat
dipengaruhi.
Presentasi dimulai dengan memberikan fakta-fakta atau gambaran
yang meningkatkan pemahaman audiens tentang masalah/hal yang
dikomunikasikan. Dilanjutkan dengan penyampaian argumentasi/alasan-
alasan yang mendasari pengaruh/bujukan tersebut atau diakhiri dengan
kesimpulan atau rekomendasi tertentu. Dalam hal ini, pembicara mengajak
audiens untuk berpartisipasi dengan mengekspresikan kebutuhan mereka,
menyarankan solusi, dan menyusun kesimpulan atau rekomendasi.
3) Memberikan Instruksi
Pemberian instruksi hanya dilakukan oleh mereka yang memiliki
wewenang, Misalnya atasan memberikan instruksi kepada bawahannya.
Komunikasi dengan tujuan instruktif terjadi pada interaksi pembicara-audiens
tingkat sedang sampai tingkat rendah. Interaksi sedang terjadi bila pembica
memberikan instruksi-instruksi tindakan yang harus dilakukan , alasan
tindakan tersebut harus dilalukan, kapan dilakukan, dan bagaimana
melakukannya. Sementara itu, interaksi tingkat rendah terjadi jika audiens
tidak memberikan tanggapan (respons), baik dengan pertanyaan maupun
komentar tertentu. Pada tingkat interaksi yang rendah sebagian besar
hasilnya kurang memuaskan. Tidak adanya pertanyaan atau tanggapan
menunjukkan audiens kurang antusias dengan instruksi yang diberikan.
2. Menganalisis Audiens
Secara umum, analisis audiens yang pertama kali dilakukan akan
menyangkut latar belakang seperti pendidikan, usia, pekerjaan, pengalaman,
hobi, dan lain-lain. Dari latar belakang tersebut dapat diketahui kebutuhan dan
keinginan audiens. Pemahaman kebutuhan dan keinginan audiens selanjutnya
akan digunakan untuk menentukan gaya/pendekatan dan isi presentasi yang
tepat. Setelah ditentukan latar belakangnya, kemudian dianalisis ukuran/jumlah
(size), komposisi, dan reaksi.
Secara garis besar, perencanaan presentasi sama dengan perencanaan
dalam pesan tertulis. Dimulai dengan menentukan ide pokok/utama, menyusun
garis besar (outline) yang akan dipresentasikan, menentukan panjang presentasi,
dan menentukan gaya/pendekatan.
1) Menentukan Ide Pokok/Utama
Ide pokok merupakan penyingkatan dari keseluruhan presentasi menjadi
satu kalimat deklaratif. Jika tujuan merupakan sesuatu yang harus diraih atau
menjadi sasaran, maka ide pokok adalah cara untuk mencapai tujuan.
2) Menyusun Garis Besar (Outline)
Langkah kedua dalam merencanakan presentasi adalah menentukan
garis besar atau pokok-pokok pikiran (outline) presentasi. Garis besar atau
pokok pikiran presentasi akan membentuk kerangka pesan yang akan
disampaikan. Setiap pokok pikiran harus mendukung, menggambarkan, atau
memperjelas ide pokok.
3) Memperkirakan Panjang/Lama Presentasi
Waktu untuk presentasi sering kali sangat dibatasi secara ketat. Dengan
demikian pembicara perlu menyusun materi sesuai waktu yang tersedia. Untuk
menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam suatu presentasi, dapat
digunakan kerangka/garis besar presentasi. Caranya, kerangka/garis besar yang
sudah disusun dicoba untuk dipresentasikan. Pada umumnya, presentasi yang
singkat membutuhkan waktu sekitar 10 menit, sedangkan presentasi yang
panjang membutuhkan waktu sekitar 60 menit. Hal yang perlu diperhatikan, baik
presentasi dalam waktu yang singkat maupun presentasi yang panjang, adalah
bahwa presentasi harus mengandung unsur pendahuluan, isi atau batang tubuh,
dan penutup. Jika memungkinkan, dilakukan tanya jawab dengan audiens.
4) Menentukan Gaya/Pendekatan
Secara umum, presentasi bisa dilakukan dengan pendekatan formal maupun
informal. Presentasi dengan pendekatan formal digunakan untuk menyampaikan
hal-hal yang penting. Misalnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Direktur mempresentasikan kinerja perusahaan selama satu tahun. Selain itu,
dalam presentasi dengan audiens yang jumlahnya banyak sebaiknya juga
digunakan pendekatan formal. Untuk presentasi dengan audiens yang jumlahnya
sedikit, cukup digunakan pendekatan informal. Antara pembicara dengan
audiens maupun antara audiens dengan audiens dapat berinteraksi secara
langsung sehingga penggunaan pendekatan informal menjadi lebih efektif.
3. Bagian Penutup
Bagian penutup harus terstruktur sehingga audiens memahami ide pokok
yang disampaikan. Lebih dari itu, pada bagian ini pembicara harus
memperhatiakan 3 hal yaitu (1) meringkas dan mengulang pokok pikiran; (2)
menggarisbawahi tahap selanjutnya; dan (3) menutup dengan pesan positif
(Bovee & Thill, 1995:604).
Kelemahan:
2. Flip Charts
Keunggulan;
Kelemahan;
Keunggulan:
Kelemahan:
4. Slide
Keunggulan:
Kelemahan:
Keunggulan:
Kelemahan:
Tulisan tangan.
Peserta sering kali terhalang oleh pembicara saat menulis.
Pembicara tidak dapat menulis dan sukar dibaca jika tulisan tangannya
memang jelek.
Sering kali pembicara menghadapi kesulitas dalam operasionalnya
Keunggulan:
Sangat praktis.
Monitor TV dan VCR cukup banyak tersedia di perkantoran.
Video dapat menambah penguasaan materi dan sekaligus hiburan.
Tersedia pokok materi subjek secara luas termasuk pelatihan dan
program motivasional
Kelemahan:
7. Panel LCD
Keunggulan:
Kelemahan:
8. Proyektor LCD
Keunggulan:
Kelemahan:
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Presentasi bisnis bagi para staf manajer pada semua level atau tingkatan
dalam suatu perusahaan menengah dan besar merupakan hal yang biasa, baik
dalam hal pemasaran, keuangan, personalia, produksi, dan teknologi informasi.
Dalam melakukan presentasi bisnis seorang pembicara sebaiknya melakukan
persiapan dimulai dengan menentukan tujuan penulisan pesan, analisis audiens,
menentukan ide pokok, dan memilih saluran beserta medianya. Secara umum,
presentasi bisnis harus mencakup 3 format presentasi yaitu bagian pembukaan,
bagian isi, dan bagian penutup. Dan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan
dalam presentasi bisnis adalah bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan
rasa percaya diri dan berlatih melakukan presentasi bisnis yang baik.
1.1 Saran
Sebagian besar orang yang bekerja di dunia bisnis, bahkan di sebagian
besar organisasi, pasti sudah mengenal presentasi. Membuat presentasi adalah
kegiatan yang nyaris terpisah dari tujuan utama sebuah organisasi. Kemampuan
membuat presentasi yang baik adalah sebuah keterampilan yang tidak ada
hubungannya dengan kegiatan bisnis manapun, tapi kalau anda benar-benar harus
membuat presentasi, di bawah ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Pertama, pikirkan dengan hati-hati tentang harapan para pemirsa anda.
Rancanglah presentasi anda agar hanya berisi informasi yang paling baik
disampaikan secara lisan. Sebagian besar informasi mendetail akan jauh lebih baik
bila disampaikan lewat tulisan. Jadi, buatlah handout, dan berikan kepada pemirsa
anda setelah presentasi selesai.
Kedua, pikirkan tentang peranan alat bantu visual. Kalau anda benar-benar
yakin bahwa kata-kata anda akan makin jelas atau kuat bila dibantu dengan visual,
maka buatlah visual tersebut. Tapi, ingat selalu bahwa kata-kata anda lebih penting
dari visual tadi. Salah satu alat untuk menciptakan visual adalah Microsoft
PowerPoint.
Penggunaan PowerPoint yang salah dapat menjadi penyebab rusaknya
presentasi, jauh lebih banyak dibandingkan penyebab lain. Kita manusia sangat
pandai memahami gambar dengan cepat, dan sebaliknya, kita tidak begitu cepat
membaca tulisan. Makin banyak kata yang harus kita baca, makin lama waktu yang
dibutuhkan, dan semakin besar pula gangguan terhadap pemahaman kita akan apa
yang sedang diucapkan.
Ketiga, latihlah apa yang ingin anda ucapkan. Hitung waktu yang anda
butuhkan, dan pastikan bahwa waktu tersebut lebih rendah dari jatah yang anda
miliki. Ketika anda menyajikan presentasi, anda akan bicara lebih lambat, dan butuh
waktu lebih lama dibandingkan saat latihan.
Keempat, tulislah teks akhir anda, buatlah ringkasan dengan bullet-point, dan
berlatihlah menyajikan presentasi memakai catatan tadi. Bila anda merasa visual
bisa meningkatkan kesan atau pemahaman, berlatihlah menggunakan visual.
Jangan pernah satu kalipun berbicara ketika anda sedang menatap visual. Selalu
tatap pendengar anda ketika berbicara. Milikilah kepercayaan diri: jangan pernah
menatap visual anda.
Kelima, ingat bahwa anda perlu memulai presentasi anda dengan ringkasan
berisi apa yang akan anda bicarakan, dan akhiri dengan ringkasan tentang apa
yang telah anda ucapkan. Keenam, dan terakhir, kalau anda perlu membuat atau
menyajikan presentasi dalam bahasa yang bukan bahasa asli anda, anda harus
meminta penutur asli mendengarkan presentasi anda lebih dulu untuk memastikan
bahwa bahasa, nada, dan pilihan kata yang anda pakai sudah tepat.
DAFTAR PUSTAKA