Anda di halaman 1dari 13

SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Perbandingan Pendidikan
yang dibina oleh Dr. Hamam Burhanuddin, M.Pd.I

oleh
Kelompok 1 kelas VD
Muhammad Farikhin 201955010104703
Era Dwi Agustin 201955010104843
M. Fathohil 201955010104844
Rosphitawati 201955010104845

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Sistem dan
Kebijakan Pendidikan di Indonesia”.
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Hamam Burhanuddin, M.Pd.I selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Perbandingan Pendidikan yang telah memberikan kesempatan dan dukungan
sehingga makalah ini selesai dengan lancar.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan


baik dari segi penulisan, isi, dan lain sebagainya. Maka kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah di
hari yang akan datang.

Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga


tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca.
Khususnya bagi mahasiswa-mahasiswi untuk meningkatkan pengetahuan demi
terciptanya pendidik profesional.

Atas semua ini kami mengucapkan terima kasih bagi segala pihak yang telah
ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Bojonegoro, 3 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II: PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan di Indonesia ................................................................ 2
B. Kebijakan Pendidikan di Indonesia ......................................................... 5
C. Reformasi Pendidikan di Indonesia ......................................................... 6
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pendidikan merupakan komponen-komponen yang saling
berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pendidikan. Sistem
pendidikan disini sangat dibutuhkan karena hal itu yang akan mengatur jalannya
pendidikan di sebuah negara dan menjadi pedoman untuk menjalankan proses
pendidikan tersebut. Sistem pendidikan di Indonesia sendiri masih membutuhkan
banyak pembenahan di berbagai aspek. Meskipun dari pemerintah itu sendiri
sudah sekuat tenaga untuk menyempurnakan sistem pendidikan, tak bisa
dipungkiri jika masih ada beberapa kelemahan di beberapa sisi.
Kebijakan pendidikan sangat erat hubungannya dengan kebijakan yang ada
di lingkup kebijakan publik, misalnya kebijakan politik, ekonomi, luar negeri,
keagamaan dan lain sebagainya. Konsekuensinya kebijakan pendidikan di
Indonesia tidak bisa berdiri sendiri. Seiring perkembangan zaman, kebijakan
pendidikan di Indonesia tentu mengalami pergantian dari periode ke periode.
Dengan berubahnya kebijakan pendidikan tentu diharapkan dapat memberikan
pengaruh yang signifikan bagi kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.
Melalui tulisan ini, penulis mengaggap penting untuk membahas lebih
dalam mengenai sistem pendidikan serta kebijakan-kebijakan pendidikan yang
ada di Negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia?
2. Bagaimana kebijakan pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana Reformasi Pendidikan di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem pendidikan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui kebijakan pendidikan di Indonesia
3. Untuk mengetahui Reformasi Pendidikan di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan di Indonesia
Setiap Negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda menyesuaikan
karakter peserta didik dari setiap negara. Seperti halnya negara Jepang yang tersohor
dengan menerapkan sistem pendidikan berbasis teknologi,1 United State dengan The
Programme for International StudentAssessment (PISA), serta negara Finlandia yang
dikatakan sebagai negaradengan patokan sistem pendidikan untuk sarjana. 2 Sedangkan
Indonesia menggunakan Sitem Pendidikan Nasional semenjak keluarnya UU No. 20
Tahun 2003, sebagai perwujudan untuk mengembangkan masyarakat menjadi manusia
berkualitas seiring menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.3
Dalam pengolahannya, sistem pendidikan nasional diselenggarakan dengan
sentralistik, dimana tujuan pendidikan, materi dan metode pembelajaran, tenaga
kependidikan hingga untuk persyaratankenaikan pangkat diatur oleh pemerintah pusat
dan berlaku untuk nasional. 4Meskipun dikatakan masyarakat berperan sebagai mitra
pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan, dalam praktiknya tetap ditentukan
olehpemerintah. Contohnya adalah di perguruan tinggi, mahasiswa di Indonesiadiberikan
paduan ketat per semesternya maupun mata kuliahnya. Hal ini berbanding terbalik
dengan perguruan tinggi di Jerman yang lebih menuntutmahasiswa untuk menentukan
semua sendiri, dengan artian mahasiswa di Jerman mendapatkan kebebasan yang
sangat besar untuk menentukan masa depannya.5

1
Doyon, review of higher education reform in modern Japan, (Japan: Higher Education Reform inModern
Japan, 2001), hlm. 443-470.
2
Goodill C A, An Analysis of the Educational System in Finland and United States, (Findland and
Unistates: A Case Study, 2017), hlm. 63.
3
Rochmat Wahab, Menegakkan Sistem Pendidikan Nasional Berdasarkan Pancasila, (Yogyakarta: PT
Rineka Cipa 2010), hlm. 1-9.
4
Munirah, Sistem Pendidikan di Indonesia, (Indonesia: Antara keinginan dan realita, 2015), hlm.233-245.
5
Syaifullah, Konsep Pendidikan Jerman dan Australia, (Jakarta: Jurnal Ilmiah Peuradeun, 2014),hlm. 260-
286.

2
Usaha dalam memperbaiki kualitas pendidikan di sistem pendidikan sangkut
pautnya dengan pendidikan karakter sebagai prioritas untuk mengembangkan
sumber daya manusianya. Indonesia yang sebelumnya menggunakan kurikulum
KTSP dirubah sejak tahun 2013 menggunakan kurikulum 2013 (K13) yang
berorientasi dalam pengembangan karakter peserta didik. Dalam pelaksanakan
pendidikan, guru akan dijadikan panutan oleh peserta didiknya. Oleh sebab itu
kinerja guru yang memiliki sifat positif, kecerdasan emosional yang stabil, dan
menguasai bahan pelajaran serta disiplin dapat membuahkan keberhasilan
pendidikan.6
Sistem pendidikan nasional (Indonesia) dengan anggapan serta harapan
bahwa pendidikan Indonesia kedepannya memiliki masa depan yang baik.
Walaupun demikian, Indonesia justru masuk kedalam daftar negara dengan mutu
pendidikan yang rendah dibandingkan dengan negara lainnya di ASEAN.7
Sistem pendidikan ini juga menyebabkan kekeliruan paradigma pendidikan
dimana pendidikan terlihat sebagai sekularisme, bahkan perlu diakui atau tidak
sistem pendidikan di Indonesia adalah sekuler-materialistik yang dapat dibuktikan
dalam UU Sidiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 15, dengan kata lain, Indonesia masih
mengalami degradasi makna pendidikan secara empirik8
Sistem pendidikan di Indonesia dibandingkan dengan negara lain lebih
banyak diwarnai dengan persaingan dan beban pembelajaran yang banyak karena
peserta didik tidak dituntun untuk hanya memfokuskan potensi dan skill dalam
dirinya melainkan diharuskan menguasai pembelajaran yang sama rata dari satu
peserta didik dengan yang lainnya. Pada sekolah kejuruan, sistem pendidikannya
belum stabil. Karena belum ratanya pembagian peran yang baik antara pemerintah
dengan masyarakat dalam partisipasinya penyelenggaraan pendidikan kejuruan.9

6
Handoyo R Artur & Daryati, Pendampingan dalam Pengembangan Penilaian Autentik Untuk
Meningkatkan Kinerja Guru, (Tangerang: Sarwahita, 2019), hlm. 9.
7
Tabrani ZA, Sisitem Pendidikan di Indonesia, antara solusi dan ilusi, (Aceh: Universitas Serambi
Mekkah, 2017), hlm. 8.
8
Al-Jawi, Pendidikan di Indonesia, Masalah dan Solusinya, (Yogyakarta: Republika, 2006), hlm84-87.
9
J Bake & R P Anto, Public Services Model in Vocational High School, (Jakarta: Balai Pustaka,2004) hlm.
55-63.
3
Melihat banyaknya kekurangan suatu sistem pendidikan membuat banyak
negara yang mengambil langkah untuk meingkatkan pendidikan dengan
mengadopsi atau memperbaiki sistem pendidikannya. Akan tetapi, masih banyak
tantangan disertai dilemma dengan berkembangnya zaman, oleh karena itu
pemerintah harus mengubah strategi belajar dan mengajar untuk mencapai tujuan
pendidikan, dengan hal ini di karenakan Indonesia terlalu sering mengalami
perubahan sistem pendidikan mengakibatkan kebingungan bagi peserta didik dan
tenaga kependidikan.10
Seperti perubahan kerikulum dari KTSP menjadi Kurikulum 2013 (K13)
pada sistem pendidikan membawa kelebihan dan kekurangan pada masing-masing.
Pada kurikulum 2013 anak didik diharuskan untuk belajar dengan aturan student
center yaitu peserta didik akan membuat kelompok belajar diharuskan untuk terus
aktif di dalam kelas. Sistem ini memerlukan kesiapan yang matang baik siswa
maupun guru. Guru harus peka dalam mengarahkan siswa dalam belajar
berkelompok serta mampu bertindak sebagai kolabolator, motivator, maupun model
yang baik untuk peserta didik, oleh sebab itu seorang pengajar (guru) harus
memiliki kualifikasi yang baik dan mumpuni.
Sistem pendidikan Indonesia diera serba teknologi berbasis web sekarang ini
sudah menerapkan blended learning yang berkonstribusi dalam kesiapan
pelaksanaan e-learning. Inilah yang menjadi kelebihan dari sistem pendidikan yang
baru karena pada blended learning peserta didik mendapatkan video pembelajaran
atau presentasi secara daring. Blended learning ini sangat berguna pada situasi
sekarang ini dengan adanya COVID- 19 ini peserta didik tetap dapat belajar
meskipun di rumah.

10
Abdullah M Al-Ansi, Refroming Education System in Developing Countries, (Yogyakarta:UMY,
2017), hlm. 349-366.
4
B. Kebijakan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan pendidikan di Indonesia cukup beragam, sehingga menuntut
adanya perubahan yang revolusioner. Perubahan-perubahan di dalam dunia
pendidikan akhir-akhir ini yang terjadi adalah untuk menjawab permasalahn tersebut.
Berbagai permasalahan klasik dalam pendidikan kita yaitu menyangkut masalah
kualitas, kuantitas, manajemen, serta pemerataan. Beberapa regulasi yang digulirkan
pemerintah antara lain:11
1. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
Dalam perkembangannya MPMBS ini biasa dikenal dengan Manajemen Bebasis
Sekolah (MBS) yang tujuannya adalah swa-kelelola sekolah dengan melihat
potensi, tantangan, peluang yang dihadapi masing-masing sekolah.

2. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Kurikulum berbasis kompetensi ini biasanya lebih dikenal sebagai kurikulum 2004
yang menekankan pada life skills yang harus dimiliki siswa. Implementasi dari
kurikulum berbasis kompetensi ini di sekolah ternyata tidak semulus rencana awal,
karena sumber daya manusia yaitu guru belum siapsehingga pemerintah terpaksa
memberikan alternatif bagi sekolah untuk menetukan pilihan menggunakan
kurikulum berbasiskompetensi atau kurikulum yang lama (2004).
3. Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
Desain awal dana BOS yaitu untuk membantu operasional sekolah sehingga dapat
meringankan beban biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh siswa. Terobosan
ini meskipun belum afektif dan menjangkau seluruh masyakat yang benar-benar
membutuhkan tetapi hal tersebut merupakan langkah awal menuju pemerataan
pendidikan. Saat ini di Indonesia pemerintah sudah menetapkan sekolah gratis
pada tingkat dasar (SD dan SMP) tetapi dalam kenyataannya orangtua siswa masih
harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. SPP memang sudah digratiskan tetapi
biaya lain seperti seragam, sumbangan sekolah, buku masih harus dibayar oleh
orangtua siswa.
4. Kebijakan Otonomi Daerah
Pada bidang pendidikan implementasi UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003
memberikan rambu-rambu yang jelas tentang pengelolaan pendidikan. Saat ini
11
Nurtanio Agus Purwanto, April 2008, “Perjalanan Pendidikan di Indonesia”, Jurnal Manajemen
Pendidikan, No.01. https://media.neliti.com/media/publications/112012-ID- perjalanan-kebijakan-
pendidikan-di-indon.pdf. April 2008.
5
pengelolaan pendidikan di daerah menjadi tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota. Sehingga kebijakan pendidikan sepenuhnya berada pada tangan
pemerintah setempat.

Upaya-upaya peningkatan kualitas mutu serta kuntitas yang membawa


nama pendidikan telah dilakukan oleh pihak pemerintah, walau sampai saat ini kita
belum melihat hasil dari usaha tersebut. Misalnya dengan menetapkan angka batas
minimal kelulusan ujian akhir nasional (UAN) dengan nilai minimal tertentu,
bahkan secara nyata kita cenderung hanya berorientasi pada hasil bukan pada
proses pendidikan yang menjadi esensi paling penting dalm pendidikan.
Perkembangan teknologi dan pengetahuan dewasa ini masih beberapa kritik
terhadap proses belajar-mengajar pada kelas-kelas kita, yaitu masih terus
diterapkannya proses belajar konvensional yang mengandalkan tatap muka antara
guru dan murid. Padahal apabila kita melihat keadaan disekitar kita dimana
perkembangan zaman, pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan terbuka,
sistem konvensional ini seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media
komunikasi multimedia karena bagaimanapun sangat tidak relevan lagi. Pada
pendidikan di Indonesia model klasikal masih menjadi kecenderungan yang
berkelanjutan. Sebuah contoh misalnya, masih banyak guru atau dosen yang
mengajar menggunakan transparansi yang tellah dipakai selama sepuluh tahun lalu
atau lebih bahkan tulisannya kabur.

C. Reformasi Pendidikan di Indonesia


Pendidikan dapat kita bahas dari dua sudut pandang, yaitu sebagai sistem dan
sebagai proses. Apabila dikelompokkan adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan sebagai proses :
a. merupakan program pendidikan
b. menyangkut hal-hal yang dipelajari
c. menyangkut strategi atau cara melaksanakan program
d. melihat efektifitas dan efisiensia keberhasilan pelaksanaan program
2. Pendidikan sebagai sistem :
a. melihat masukan pendidikan (input)

6
b. proses pendidikan (tujuan, peserta didik, manajemen, struktur/jadwal, isi,
pendidik, alat bantu pendidikan, fasilitas, teknologi, pengawasan mutu,
penelitian, biaya)
c. melihat hasil pencapaian proses pendidikan.
Dari dua sudut pandang tersebut, jelas jika pendidikan memiliki kompleksitas
yang membuatnya terkait dengan banyak hal, misalnya politik, ekonomi, sosial budaya,
dan geografis.
Reformasi pendidikan di indonesia apabila dirunut telah dimulai sejak sebelum
kemerdekaan, sehingga pengelompokannya dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar,
yaitu pendidikan sebelum kemerdekaan, pendidikan dalam rangka perjuangan
kemerdekaan, dan pendidikan setelah kemerdekaan. Secara rinci pengelompokan
pendidikan menurut eranya adalah sebagai berikut :
5. Pendidikan di indonesia sebelum kemerdekaan
a. pendidikan yang berlandasan ajaran keagamaan
1) pendidikan zaman hindhu-budha (abad 4-16 masehi)
2) pendidikan zaman kerajaan islam (abad 13-penjajahan belanda)
3) pendidikan zaman agama katolik (portugis) dan kristen (belanda)
b. pendidikan yang berlandasan kepentingan penjajah
1) zaman VOC
2) zaman hindia belanda sebelum abad 20
3) zaman kolonial belanda
4) zaman pendudukan jepang
6. Pendidikan dalam rangka perjuangan kemerdekaan
1) gerakan pendidikan muhammadiyah (1911)
2) perguruan taman siswa (1922)
3) INS kayutanam (1926)
4) pendidikan ma’arif (1916)
5) perguruan islam lainnya

7
7. Pendidikan di indonesia setelah kemerdekaan (1945-hingga saat ini)
Setiap era didalam pendidikan kita sebenarnya merupakan cerminan pada
masanya, sehingga pendidikan saat ini juga harus sesuai dengan kebutuhan yang
akan datang. Setiap sejarah memiliki masanya, sehingga keadaan didepan mata
merupakan prioritas termasuk dalam bidang pendidikan. 12

12
Nurtanio Agus Purwanto, April 2008, “Perjalanan Pendidikan di Indonesia”, Jurnal Manajemen
Pendidikan, No.01. https://media.neliti.com/media/publications/112012-ID- perjalanan-kebijakan-
pendidikan-di-indon.pdf. April 2008.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pengolahannya, sistem pendidikan nasional (Indonesia)
diselenggarakan dengan sentralistik, dimana tujuan pendidikan, materi dan
metode pembelajaran, tenaga kependidikan hingga untuk persyaratan
kenaikan pangkat diatur oleh pemerintah pusat dan berlaku untuk nasional.
Sistem pendidikan Indonesia diera serba teknologi berbasis web sekarang ini
sudah menerapkan blended learning yang berkonstribusi dalam kesiapan
pelaksanaan e-learning. Inilah yang menjadi kelebihan dari sistem pendidikan
yang baru karena pada blended learning peserta didik mendapatkan video
pembelajaran atau presentasi secara daring.
Berbagai permasalahan klasik dalam pendidikan di Indonesia yaitu
menyangkut masalah kualitas, kuantitas, manajemen, serta pemerataan.
Beberapa regulasi yang digulirkan pemerintah antara lain:
1. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
2. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
3. Dana BOS
4. Kebijakan otonomi daerah

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca,sehingga nantinya makalah ini akan lebih menjadi lebih baik dari
sebelumnya, dan semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan
informasi yang lebih luas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Jawi. 2006. Pendidikan di Indonesia, Masalah dan Solusinya, Yogyakarta:


Republika.
Artur, R, Handoyo,S & Daryati. 2019. Pendampingan dalam Pengembangan
Penilaian Autentik Untuk Meningkatkan Kinerja Guru. Tangerang:
Sarwahita.
Bake, J & Anto, R, P. 2004. Public Services Model in Vocational High School.
Jakarta: Sinar Pustaka,
C,A, Godill. 2017. An Analysis of the Educational System in Finland and United
States. Findland and Unistates: A Case Study.
Doyon. 2001. review of higher education reform in modern Japan. Japan: Higher
Education Reform in Modern Japan.
M, Al-Ansi, Abdullah. 2017. Refroming Education System in Developing
Countries. Yogyakarta: UMY.
Munirah. 2015. Sistem Pendidikan di Indonesia. Indonesia: Antara keinginan dan
realita.
Purwanto, Nurtanio Agus. 2008 “Perjalanan Pendidikan di Indonesia”, Jurnal
Manajemen Pendidikan, No. 01.
https://media.neliti.com/media/publications/112012-ID-
perjalanan- kebijakan-pendidikan-di-indon.pdf.
Syaifullah. 2014. Konsep Pendidikan Jerman dan Australia. Jakarta: Jurnal Ilmiah
Peuradeun.
Wahab, Rochmat. 2010. Menegakkan Sistem Pendidikan Nasional Berdasarkan
Pancasila. Yogyakarta: PT Rineka Cipa.
Y M, Rahayu. 2016. Pengaruh Perubahan Kurikulum 2013 Terhadap
Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Jounal.
ZA, Tabrani.2017. Sisitem Pendidikan di Indonesia, antara solusi dan ilusi. Aceh:
Universitas Serambi Mekkah.

10

Anda mungkin juga menyukai