Anda di halaman 1dari 17

Tugas kelompok

Mata kuliah KD IPA 2

Benda Langit dan Tata Surya

Dosen pengampu : Isna Muhammad Fathoni, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Aldi Ridwansyah (0501201151)


2. GinaLutfi Fauzah (0501201070)
3. Jihan Nadila (0501201082)
4. Novi Rianti (0501201099)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Nahdlatul Ulama

Cirebon

2021-2022
Kata Pengantar

Puji Syukur atas nikmat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan
ihsan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Benda Langit
dan Tata Surya “.

Penulisan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep
dasar IPA 2. Kami berharap dengan adanya makalah ini kami bisa termotifasi untuk
lebih dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam.

Makalah ini me
kelompok, susunan dan benda-benda dalam sistem tata surya. Kami ucapkan terima
kasih banyak kepada Bapak Isna Muhammad Fathoni, M.Pd. sebagai dosen
pengampu kami yang telah menuntun kami dalam menyelesaikan makalah ini. Atas
kekurangan dari makalah yang kami tulis, kami ucapkan mohon maaf dan semoga
bermanfaat.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan


dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pagaden, Oktober 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Cover

Kata Pengantar..................................................................................................i

Daftar Isi ...........................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

a) Latar Belakang.......................................................................................iii
b) Rumusan Masalah..................................................................................iii
c) Tujuan ....................................................................................................iv
d) Manfaat ..................................................................................................iv

Bab II Pembahasan

a) Pengertian tata surya..............................................................................1


b) Teori benda langit...................................................................................1
c) Macam-macam benda langit..................................................................2
d) Bagian-bagian tata surya........................................................................5
e) Teori pembentukan bumi dan alam semesta..........................................8

Bab III Penutup

a) Kesimpulan.............................................................................................12
b) Saran.......................................................................................................12

Daftar Pustaka...................................................................................................13

ii
Bab I Pendahuluan

a) Latar belakang
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
(Sudjatinah, 2010) Menyatakan bahwa dalam sistem tata surya terbagi menjadi 2
susunan yaitu kelompok planet luar dan kelompok plenet dalam. Kelompok planet
luar ialah planet yang jaraknya jauh dari matahari, ukuran planet-planet ini besar
akan tetapi kecil massa jenisnya dari pada planet dalam, planet luar meliputi
Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Dan sedangkan kelompok planet
dalam ialah planet-planet yang dekat dengan matahari yaitu planet Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars. Planet dalam memiliki ukuran yang lebih kecil namun
memiliki massa jenis lebih besar dari planet luar. (Sudjatinah, 2010) dalam sistem
tata surya ini memiliki beberapa bagian yaitu Matahari, Planet Merkurius, Planet
Venus, Planet Bumi, Planet Mars, Planet Yupiter, Planet Saturnus, Planet Uranus,
Planet Neptunus. (Saenab, 2017) Menyatakan bahwa sistem tata surya ini terletak
pada gakaksi Bima Sakti. Galaksi ini sendiri ialah sebuah kumpulan dari beberapa
bintang, bintang ialah sebuah penghuni langit yang dapat menyorotkan cahaya,
dan matahari sendiri ialah sebuah bintang yang terdekat dengan bumi pada Galasi
Bima Sakti. (Copernicus, 1543) menyampaikan sebuah model sistem tata surya
bisa disebut dengan model heliosentris, beliau juga menjelaskan bahwa matahari
berada pada pusat sistem tata surya begitu juga planet-planet, dan juga bumi,
berputar mengelilingi matahari dalam orbitnya. Dengan model seperti ini
mengganti model awal goesentris yang lebih dahulu dikemukakan, bahkan
menjelaskan jika Bumi ialah sebagai pusat dari Tata Surya.

b) Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tata surya ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori benda langit ?
3. Jelaskan macam-macam benda langit ?
4. Jelaskan bagian-bagian tata surya ?
5. Jelaskan teori pembentukam bumi dan alam semesta ?

iii
c) Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep
Dasar Ipa 2 mengenai Benda Langit dan Tata Surya . Serta untuk mengetahui dan
menjelaskan tentang Benda Langit dan Tata Surya sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan.

d) Manfaat
Dengan dibuatkannya makalah tentang " Benda Langit dan Tata Surya”
sehingga dapat menjadi manfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca,
terutama wawasan kita sebagai calon pendidik tentang pentingnya mempelajari
Benda Langit dan Tata Surya.

iv
Bab II Pembahasan

A. Pengertian Tata Surya

Tata Surya merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari Matahari,
delapan planet, planet-kerdil, komet, asteroid dan benda-benda angkasa kecil
lainnya. Matahari merupakan pusat dari Tata Surya di mana anggota Tata Surya
yang lain beredar mengelilingi Matahari. Benda-benda langit tersebut beredar
mengelilingi Matahari secara konsentris pada lintasannya masing-masing.

B. Teori Benda Langit

Beberapa teori yang menjelaskan terbentuknya tata surya antara lain teori nebulae,
teori planetesimal, serta teori Pasang surut.

1. Teori nebulae disebut pula teori kondensasi merupakan salah satu teori
pembentukan tata surya yang paling terkenal. Menurut teori nebulae (teori
kondensasi), planet-planet dan matahari berasal dari kabut pijar yang terpilih
dalam jagad raya. Karena perputaran, maka sebagian massa kabut terlepas
dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama gumpalan kabut
tersebut. Suhu gelang-gelang tersebut lambat laun akan turun, sehingga akan
membeku membentuk gumpalan yang lama- kelamaan akan memadat
menjadi planet. Bagian dalam gelang-gelang tersebut ternyata masih berupa
gas pijar dan disebut matahari. Teori nebulae dikemukakan oleh salah seorang
filusuf Yunani yaitu Immanuel Kant, dan dalam waktu yang hampir
bersamaan fisikawan Perancis Pierre Simon De Laplace juga mengemukakan
hal yang hampir sama. Oleh karena itu, teori nebule atau teori kondensasi
sering disebut dengan teori Kant- Laplace. Teori nebula menceritakan
kejadian tersebut dalam tiga tahap, yaitu:

a) Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu
pekat dan besar.

b) Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, di msns pemadatan terjadi
pada pusat lingkatan yang kemudian membenntuk matahari. Pada saat yang

1
bersamaan materi lain juga terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari
matahari yang disebut planet.

c) Materi-materi tersebut tumbuh semakin besar dan terus melakukan gerakan-


gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan
membentuk susunan keluarga matahari.

2. Teori planetesimal yang dikemukakan oleh dua orang ilmuwan Amerika,


yaitu Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. Teori ini disebut teori
planetesimal (planet-planet kecil) karena planet-planet terbentuk dari benda
padat yang telah ada sebelumnya. Menurut teori planetesimal, matahari telah
ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang sangat banyak. Pada suatu
ketika ada bintang yang berpapasan pada jarak dekat, sehingga terjadi pasang
surut pada permukaan matahari maupun bintang tersebut. Ada sebagian dari
massa matahari yang tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang menjauh,
sebagian dari massa matahari ada yang jatuh ke permukaan matahari dan
sebagian yang lainnya berhamburan ke ruang angkasa.

3. Teori pasang surut, teori pasang surut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan
Inggris yaitu Sir James Jeans dan Harold Jefreys. Mereka melukiskan bahwa
setelah bintang yang berpapasan berlalu, massa matahari yang lepas akan
membentuk cerutu yang menjolok ke arah bintang. Akibat bintang menjauh,
maka Massa cerutu terlepas dan akan membentuk gumpalan gas di sekitar
matahari. Gumpalan-gumpalan inilah yang selanjutnya akan membentuk
planet-planet.

C. Macam-Macam Benda Langit

Pada tata surya kita, terdapat banyak benda langit. Benda langit itu
di antaranya adalah meteor, meteorit, meteorid,komet, satelit (alam dan
buatan), bintang, planet, dan asteroid.

1. Meteor

Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer


bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dengan

2
udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat
tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita
melihatnya seperti bintang jatuh. Namun,karena gesekan itu juga
menyebabkan meteor terbakar sebelum masuk ke permukaan bumi.

2. Meteorit
Meteorit adalah batuan-batuan yang mempunyai unsur serupa
dengan meteor, namun perbedaannya, meteor ini tidak habis terbakar dan
sampai di permukaan bumi. Meteorid juga dapat disebut batuan-batuan
kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-
batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel. meteorid mempunyai
unsur yang serupa pula dengan meteor, namun bedanya, meteor ini tidak
ada hubungan langsung dengan bumi.
3. Komet
Komet adalah benda angkasa kecil yang mengorbit Matahari.
Mereka memiliki pusat inti dan mungkin atau mungkin tidak memiliki
ekor. Mereka mengorbit Matahari pada interval yang sangat panjang di
orbit yang sangat elips. Mereka melewati bumi pada jadwal siklus. Komet
memiliki inti pusat yang disebut koma. koma ini terdiri dari batuan, debu
dan es. Ketika komet mendekat ke Matahari, es mencair dan hal ini
menciptakan banyak debu dan puing-puing. Sebagai tekanan meningkat
matahari, angin surya mendorong debu dan puing-puing menjadi ekor
komet yang indah. Matahari menerangi ekor dan kita dapat melihat komet
dari Bumi. Sebelum penemuan teleskop, komet akan muncul dari mana
saja. Sekarang para ilmuwan dapat melihat dan menemukan komet yang
akan tidak terlihat di Bumi, karena siklus alami komet, beberapa komet
hanya dapat muncul setiap beberapa ratus tahun. Selalu ada kesempatan
untuk amatir dengan teleskop untuk menemukan sebuah komet yang
belum pernah dilihat, seperti banyak penemuan Komet Hale-Bopp pada
tahun 1996.

4. Satelit

3
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode
revolusi dan rotasi tertentu, satelit dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
satelit alami dan buatan. Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa
yang bukan buatan manusia dan mengorbit sebuah planet atau benda lain
yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit
alami Bumi. sedangkan satelit buatan adalah benda buatan manusia yang
beredar mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang mengelilingi
Bumi. Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh
Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957. Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3
November 1957 dan membawa awak mahluk hidup pertama ke dalam
orbit, seekor anjing bernama Laika.
5. Bintang
Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran
besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang
terdekat dengan bumi adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-
planet anggota tata surya seperti pelanet bumi, merkurius,venus, mars,
jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.
6. Planet
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti
pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang
tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya
sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang (Matahari).
Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut
Satelit yang beredar mengelilingi planet. Sebelumnya, para ahli
menetapkan bahwa di dalam tata surya terdapat sembilan planet. Sembilan
planet tersebut berdasarkan urutannya dari matahari yang terdiri atas
planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus dan Pluto. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimiliki manusia, maka berdasarkan Sidang Umum
International Astronomical Union (IAU) ke-26, pada tanggal 25 Agustus
2006 di Praha, ditetapkan delapan planet dengan mengeluarkan Planet
Pluto dari Sistem Tata Surya kita. Sementara itu, Pluto diturunkan
statusnya sebagai kategori planet kerdil bersama-sama dengan Xena dan

4
Asteroid Ceres. Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi
anggota keluarga planet tata surya selama 76 tahun merupakan
konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Dalam resolusi
tersebut, sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga
syarat, yakni mengorbit matahari, berukuran cukup besar sehingga mampu
mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan
“bersih” (tidak ada benda langit lain pada orbit tersebut).
7. Asteroid
Definisi asteroid adalah planet-planet kecil yang jumlahnya
puluhan ribu, beredar mengelilingi matahari, letaknya di antara orbit mars
dan yupiter. Asteroid terbedar adalah Ceres yang mempunyai diameter
kira-kira 772 km. 2% dari asteroid mempunyai diameter lebih dari 60 km.
pada saat ini tercatat sebanyak 1.600 asteroid, tetapi jumlah sebenarnya
tidak kurang dari 100.000 buah dengan massa keseluruhan hanya sekitar
0,001 dari massa bumi. Para ahli astronomi menyatakan dalam sebuah
teori bahwa asteroid adalah sisa-sisa planet yang meledak sebelumnya
mengorbit matahari di antara orbit-orbit Mars dan Yupiter. Planet tersebut
bergerak hingga jarak yang terlalu dekat dengan Yupiter sehingga hancur
karena adanya gaya gravitrasi planet Yupiter. Kepingan-kepingan planet
saling berbenturan sehingga menyebabkan orbit-orbit yang berbeda. Ada
sebuah teori lain menjelaskan bahwa asteroid adalah bongkahan-
bongkahan benda-benda angkasa yang tidak pernah dapat membentuk
planet pada waktu system tata surya terbentuk. Hal ini karena adanya gaya
gravitasi dari planet Yupiter, yang menghalangi bongkahan-bongkahan
benda angkasa tersebut untuk saling menarik dan membentuk sebuah
bentuk yang utuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli,
sampai saat ini adanya kehidupan diyakini hanya di Bumi.
D. Bagian-Bagian Tata Surya
Jenis benda langit yang termasuk ke dalam anggota Sistem Tata Surya adalah
sebagai berikut.

1. Matahari

5
Matahari merupakan sebuah bintang yang jaraknya paling dekat ke
Bumi. Jarak rata-rata Bumi ke Matahari adalah 150 Juta Km atau 1 Satuan
Astronomi. Matahari berbentuk bola Gas pijar yang tersusu atas gas
Hidrohen dan gas Helium. Matahari mempunyai diameter 1,4 × 106 Km,
suhu permukaannya mencapai 6000 °K. Matahari merupakan sumber
energi utama bagi planet Bumi yang menyebabkan berbagai proses fisis
dan biologi dapat berlangsung. Energi yang dipancarkan oleh Matahari
dibentuk di bagian dalam matahari melalaui reaksi inti. Energi
dipancarkan oleh Matahari ke Bumi dalam bentuk radiasi gelombang
elektromagnetik.
2. Planet
Berdasarkan kriteria IAU, planet adalah benda langit yang
mengorbit Matahari bentuk fisiknyanya cenderung bulat orbitnya bersih
dari keberadaan benda angkasa lain. Planet-planet yang berada dalam
sistem Tata Surya adalah : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Sejak tahun 2006, Pluto tidak
dikategorikan lagi sebagai planet karena kriteria ke-3 dari tiga kriteria di
atas tidak dipenuhi oleh Pluto. Pluto memiliki orbit yang memotong orbit
Neptunus sehingga dianggap orbit Pluto belum bersih dari benda angkasa
lain.
3. Planet-Kerdil
Planet-kerdil (Dwarf Planet) merupakan kategori baru dalam
keanggotaan Tata Surya berdasarkan resolusi IAU Tahun 2006. Sebuah
benda angkasa dikatakan planet kerdil Jika: (a) mengorbit Matahari (b)
bentuk fisiknya cenderung Bulat © orbitnya belum bersih dari keberadaan
benda Angkasa lain. (d) bukan merupakan satelit. Contoh dari Planet
kerdil ini adalah Pluto seperti yang telah dijelaskan Sebelumnya. Contoh
lain dari planet kerdil ini adalah Ceres Yang orbitnya berada di lingkungan
asteroid. Ceres tadinya Dikategorikan sebagai salah satu asteroid terbesar
yang Berada di sabuk asteroid. Sejak tahun 2006, CeresDikategorikan
sebagai planet kerdil karena memenuhi Kriteria di atas.

4. Satelit

6
Satelit adalah benda langit pengiring planet. Satelit Senantiasa
mengiringi dan berputar terhadap planet Pusatnya. Berdasarkan cara
terbentuknya satelit dapat Dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Satelit Alam, adalah satelit yang terbentuk karena adanya Peristiwa alam
bersamaan dengan terbentuknya planet. Contoh: Bulan, sebagai satelit alam
Bumi; Titan, sebagai Satelit alam Saturnus.
b. Satelit Buatan, adalah satelit yang dibuat oleh manusia Yang digunakan untuk
tujuan tertentu. Contoh: Satelit cuaca, Satelit komunikasi, satelit mata-mata,
dan sebagainya. Pada umumnya planet-planet dalam sistem tata surya
mempunyai beberapa satelit yang senantiasa mengiringinya. Hanya Planet
Merkurius dan planet Venus yang tidak memiliki Satelit.
5. Asteroid
Asteroid dinamakan juga planet minor atau planetoid. Asteroid
mengisi ruangan yang berada diantara Ma rs dan Yupiter. Di dalam sistem
Tata Surya ditaksir terd apat 100.000 buah planetoid yang ukurannya
antara 2 –750 Km2. Asteroid-asteroid tersebut senantiasa berputar diantara
planet Mars dan planet Jupiter membentuk sabu k asteroid. Adapun sabuk
As teroid ditunjukkan seperti gambar di samping ini.
6. Komet
Dinamakan juga ”Bintang berekor”, adalah benda langit yang garis
edarnya/orbitnya lonjong, sehingga jaraknya ke matahari kadang-kadang
jauh sekali tetapi suatu saat dapat dekat sekali. Ekor komet selalu
menjauhi matahari sebab mendapat tekanan dari matahari. Wujud komet
tersusun dari kristal-kristal es yang rapuh sehingga mudah terlepas dari
badannya. Bagian yang terlepas inilah yang membentuk semburan cahaya
ketika sebuah komet melintas di dekat Matahari. Karena orbit komit tidak
seperti orbit planet maka komet akan terlihat di bumi jika komet tersebut
sedang berada dekat dengan Matahari. Oleh karena itu ada komet yang
mendekati Bumi setiap 3 atau 4 tahun sekali; tetapi ada juga yang sampai
76 tahun sekali yaitu Komet Halley.
7. Distribusi Massa
Di dalam Sistem Tata surya yang menjadi pusat massanya adalah
Matahari. Sekitar 99,85 % dari keseluruhan massa dalam sistem Tata

7
Surya terdistribusi sebagai massa Matahari. Adapun massa sisanya
terdistribusi sebagai massa dari benda-benda langit lainnya dalam planet-
planet, satelit alam, komet, asteroid, dan meteorid yang ada dalam Sistem
Tata Surya. Oleh karena Matahari memiliki massa yang paling besar
diantara anggota Tata Surya lainnya maka Matahari menjadi pusat dari
Tata Surya di mana semua anggota Tata Surya lainnya itu mengelilingi
Matahari. Hal ini dijelaskan dengan baik oleh Newon dalam hukum
gravitasi universal.
E. Teori Pembentukan Bumi dan Alam Semesta
a. Teori Terbentuknya Bumi
1. Teori Big Bang
Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-
bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di
pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu
meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk
galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar
tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi
yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk
sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi
mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang
mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk
planet- planet, termasuk planet bumi.
2. Teori kabut Kant-Laplace
Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang
kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarikmenarik antar gas
ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin
cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam
tata surya.
3. Teori Planetesimal
Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat
matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah

8
bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian
matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah
ledakanledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer
matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang
padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya
menjadi planetplanet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.
4. Teori pasang surut gas
Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah
bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari
itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang
kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya
massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi).
Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan
matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-
gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh
gaya tarik bintang tadi. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada
bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya,
sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang
berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan
mengalami proses pendinginan. Akibat kekuatan penarikan matahari,
maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir
itu.

5. Teori Bintang Kembar


Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton.
Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah
satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena
bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat,
maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang
tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan
pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
b. Teori Terbentuknya Alam Semesta

9
1. Teori Big Bang
Teori big bang dikemukakan oleh ilmuwan Belgia Abbè Georges
Lemaitre pada. Menurut teori Big Bang, alam semesta berasal dari
keadaan panas dan padat yang mengalami ledakan dahsyat dan
mengembang. Semua galaksi di alam semesta akan memuai dan menjauhi
pusat ledakan. Pada model big bang, alam semesta berasal dari ledakan
sebuah konsentrasi materi tunggal milyaran tahun yang lalu secara terus
menerus berkembang sehingga lama kelamaanmenjadi lebih dingin seperti
sekarang.
2. Teori keadaan tunak
Teori ini dikemukakan oleh ilmuwan dari universitas Cambridge
pada tahun 1948, yaitu H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle. Menurut teori
keadaan tunak, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya.
Alam semesta selalu tetap seperti sekarang. Materi yang ada selalu terus
menerus datang berbentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa yang
membentuk galaksi baru dan menggantikan galaksi lama yang bergerak
menjauhi kita dalam ekspansinya.
3. Teori Osilasi
Menurut teori osilasi, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya.
Menurut teori osilasi, sekarang alam semesta tidak konstan, melainkan
berekspansi dimulai dengan adanya dentuman besar (big bang). Alam semesta
mungkin telah memulai dalam sebuah dentuman besar atau mungkin berada
dalam keadaan tetap dalam keadaan berosilasi. Bintang-bintang dapat mengalami
pergerakan yang bisa di amati dalam arah radial, yaitu mendekati atau menjauhi
matahari. Pergerakan bintang-bintang mendekati atau menjauhi matahari ini dapat
membuktikan terjadinya rotasi pada anggota tata surya (galaksi).

10
Bab III Penutup

a. Kesimpulan
Tata Surya merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari Matahari,
delapan planet, planet-kerdil, komet, asteroid dan benda-benda angkasa kecil
lainnya. Matahari merupakan pusat dari Tata Surya di mana anggota Tata Surya
yang lain beredar mengelilingi Matahari. Didalam Tata Surya tersusun dari
beberapa Planet-planet dalam Tata Surya dapat dikelompokkan dengan kriteria
tertentu.
b. Saran
Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis mengharap kepada
pembaca sekiranya menemukan kesalahan pada makalah ini untuk
memperbaikinya. Sebab penulis bukanlah orang sempurna yang tidak lepas dari
sifat kekeliruan, sehingga penulis juga biasa melakukan kesalahan. Saran dan
kritik dari pembaca yang sifatnya membangun semangat menulis penulis akan
selalu di tunggu untuk penulis.

11
Daftar Pustaka

- Ramdhani, Sulistyani Puteri. 2019. KONSEP DASAR IPA : Konsep dan


Aplikasi Pengembangan Pembelajaran. Depok, Jawa Barat : Yayasan
Yiesa Rich.
- Rustilani,Syina.(2015). Makalah Tata Surya. [Online]. Tersedia :
https://www.academia.edu/6657820/Makalah_TATA_SURYA . [11
Oktober 2021].
- Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG). Modul 3. Ilmu Pengetahuan Alam
Penulis Drs. Nana Djumhana, M.Pd.

12

Anda mungkin juga menyukai