1
Outline
Kampoeng Kelinci
Konsep Implementasi
Pelaksanaan
2
Kampoeng Kelinci sebuah Konsep
4
I. Sosialisasi dan Rintisan Implementasinya
5
II. Penetapan lokasi dan peternak (Kerjasama)
• Penetapan Koperator Kelompok Peternak dan
lokasi sebagai tindak lanjut pertemuan awal
sosialisasi
• Penentuan lokasi dengan pertimbangan kapasitas
kelompok peternak
6
III. Pembangunan Pusat Pembibitan
• Pusat Pembibitan melibatkan instansi terkait dan
para pihak
• Para pihak dapat bertindak sebagai Investor,
Pengelola/pelaksana dan Pengawas (teladan
pembagian hasil sesuai kesepakatan
• Target produksi adalah 0.6 (tingkat kebuntingan) x
4 ekor (litter size potong) x jumlah induk per 2
bulan.
7
IV. Pelatihan Inovasi Teknologi
8
V. Produksi Ternak
• Produksi di tingkat peternak dilakukan oleh peternak
kooperator yang siap SARPRAS.
• Bibit berasal dari Pusat Pembibitan (penetapan oleh
Balitnak sesuai SOP).
• Peternak memproduksi ternak, hasilnya dapat dijual
kepada pusat pembibitan atau dijual sendiri dengan
pengaturan tertentu dari pusat pembibitan.
• Pengawas adalah sesorang yang ditunjuk atas
kesepakatan PP dan kelompok peternak. Diharapkan
salah satu dari pengawas adalah dari Dinas/Instansi
pemerintah.
9
VI. Pendampingan dan Monitoring
a) Untuk menjamin pengelolaan yang benar,
pendampingan akan dilakukan selama 6
bulan pertama oleh teknisi yang dilatih oleh
Balitnak sambil melatih petugas yang ada di
Pusat Pembibitan.
b) Monitoring dilakukan oleh peneliti dari
Balitnak/BPTP/Dinas setempat.
10
Langkah Pelaksanaan Pembibitan Inti Terbuka (Open
NucleusBreeding Scheme)
INTI (Balitnak)
Multiplier (Pusat
Pembibitan)
USER (Peternak
Anggota)
11
Pembibitan
• Inti, menyediakan bibit (pejantan untuk
upgrading; paket pembibitan), pendampingan dan
pelatihan peternak pembibit , pengawasan mutu
bibit dan penetapan kualitas bibit
• Multiplier, pusat pembibitan melaksanakan SOP
pembibitan, menyediakan bibit tersertifikasi bagi
anggota kelompok
• Pengguna, anggota peternak yang terjamin
kualitas ternak produksi
12
13