Anda di halaman 1dari 5

YAYASAN BADAN WAKAF SULTAN AGUNG

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)


FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A berdasarkan SK BAN PT Nomor: 483/BAN-PT/Akred/S1/XII/2014 tanggal 29
Desember 2014
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 PO BOX 1054 Telp (024) 6583584 Fax. (024) 6582455 Semarang 50012

“Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah”

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (GENAP) TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Mata Kuliah : ETIKA PROFESI HUKUM


Hari, Tanggal : Kamis, 1 Juli 2021 Waktu : 90 menit
Jam : 15.30 WIB
Penguji : Rizki Adi Pinandito, S.H., M.H.

BISMILLAH

Cara mengerjakan:

a. Kerjakan dengan maksimal waktu 90 menit, dan akan diberikan


waktu 100 menit untuk proses upload jawaban melalui
www.sim.unissula.ac.id dan
melalui email: dengan SUBJECT: UAS KWN PMTK (spasi) NAMA (nama) NIM
PESERTA UJIAN. Alamat email: kelas.unggulan2020@gmail.com
b. WAJIB upload melalui dua platform tersebut!

SOAL.

1. Jelaskan mengapa mahasiswa/i Hukum dituntut untuk memahami urgensi beretika!


2. Mengapa profesi di bidang Hukum merupakan sebuah Officum Nobile? Jelaskan!
3. Profesi hakim memiliki sistem etika yang mampu menciptakan disiplin tata kerja dan
menyediakan garis batas tata nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi hakim untuk
menyelesaikan tugasnya dalam menjalankan fungsi dan mengemban profesinya.
Perilaku apa sajakah yangg harus dimiliki seorang Hakim sebagaimana tercantum
dalam Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI Dan Ketua Komisi Yudisial
RI 047/KMA/SKB/IV/2009 02/SKB/P.KY/IV/2009 Tentang Kode Etik Dan Pedoman
Perilaku Hakim, agar tercermin bahwa profesi Hakim adalah sebuah Officum Nobile?
Jelaskan!
4. Setyo adalah seorang advokat yang sedang mendampingi klien bernama Novanto
dalam kasus pidana Korupsi dan Pencucian Uang, dalam masa pendampingannya,
Setyo menjanjikan kepada klien bahwa Ia dapat menjamin kliennya terbebas dari
segala tuduhan. Pada saat perkara pidana tsb berjalan, Setyo menghubungi Hakim
untuk membicarakan putusan kasus kliennya. Sebagai seorang mahasisa hukum,
apakah menurut saudara perbuatan Setyo tsb dapat dibenarkan? Jelaskan sesuai
dengan ketentuan Kode Etik Advokat! (cantumkan dasar hukumnya)
5. Bunga baru saja dilantik menjadi seorang notaris, dan kemudian membuka kantor
notaris. Karena masih menjadi seorang notaris muda, untuk menarik kliennya ia pun
memasang iklan di surat kabar, media sosial bahkan ia pun menyewa bilboard untuk
mempromosikan kantornya tsb, selain itu Ia juga memberikan batas honorarium yang
lebih rendah dari ketentuan yangg ditetapkan oleh perkumpulan dengan maksud agar
menarik minat klien. apakah perbuatan Bunga dapat dibenarkan? Jelaskan dengan
mencantumkan dasar hukumnya.
ALHAMDULILLAH

Nama : Zuyyina Hasna Millenia


NIM : 30301800388
Kelas : Unggulan/semester 6
Mata Kuliah : Etika Profesi Hukum
Dosen Pengampu : Rizki Adi Pinandito, S.H., M.H.

Hasil Jawaban UAS


Etika Profesi Hukum
Bismillahirohmannirohim

1. Mahasiswa hukum dituntut untuk memahami urgensi beretika, sebab mahasiswa kaum
intelektual yang merupakan calon tongkat estafet bangsa untuk menegakkan hukum
dan keadilan berdasarkan pemahaman tentang konsep tindakan yang dinilai mana
yang baik dan buruk, benar dan salah di lingkungan masyarakat. Sehingga, dengan
mengetahui pentingnya beretika mahasiswa hukum tidak akan terjerumus pada
perilaku yang buruk.

2. Profesi di bidang hukum merupakan sebuah Officum Nobile karena menunjukkan


bahwa profesi di bidang hukum adalah suatu pekerjaan kemuliaan dan terhormat
(officium nobile) yang berbudi pekerti luhur. Sebab, keluhuran martabat merupakan
tingkat harkat kemanusiaan atau harga diri yang mulia yang sepatutnya tidak hanya
dimiliki, tetapi harus dijaga dan dipertahankan bagi yang menjalankan profesi di
bidang hukum melalui sikap, tindak atau perilaku yang berbudi pekerti luhur. Hanya
dengan sikap tindak atau perilaku yang berbudi pekerti luhur itulah kehormatan dan
keluhuran martabat yang dijalankan oleh seseorang yang berprofesi di bidang hukum
dapat dijaga dan ditegakkan yang mana kehormatan dan keluhuran martabat berkaitan
erat dengan etika perilaku.

3. Perilaku yang harus dimiliki seorang Hakim sebagaimana tercantum dalam Keputusan
Bersama Ketua Mahkamah Agung RI Dan Ketua Komisi Yudisial RI
047/KMA/SKB/IV/2009 02/SKB/P.KY/IV/2009 Tentang Kode Etik Dan Pedoman
Perilaku Hakim, yakni :

1.Berperilaku Adil, memikul tanggung jawab untuk menegakkan hukum yang adil dan
benar dengan didasarkan pada suatu prinsip bahwa semua orang sama kedudukannya
di depan hukum.

2. Berperilaku Jujur, Hakim harus berperilaku jujur dan berani menyatakan bahwa
yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah sehingga terbentuk sikap
ketidakberpihakan terhadap setiap orang di lembaga peradilan yang bisa
meningkatkan kepercayaan masyarakat.

3. Berperilaku Arif dan Bijaksana, Hakim dalam menjalankan tugas-tugas yudisialnya


berperilaku arif dan bijaksana sesuai dengan norma-norma yang hidup dalam
masyarakat.

4. Bersikap Mandiri, Hakim mampu bertindak sendiri tanpa bantuan pihak lain, bebas
dari campur tangan siapapun dan bebas dari pengaruh apapun.

5. Berintegritas Tinggi, Hakim bisa bersikap setia dan tangguh berpegang pada nilai-
nilai atau norma-norma yang berlaku dalam melaksanakan tugas, berani menolak
godaan dan segala bentuk intervensi untuk menegakkan kebenaran dan keadilan

6. Bertanggung Jawab, Hakim memiliki keberanian untuk menanggung segala akibat


atas pelaksanaan wewenang dan tugasnya yang tidak menyalahgunakan jabatan untuk
kepentingan pribadi.

7. Menjunjung Tinggi Harga Diri, Hakim harus menjaga kewibawaan, harga diri serta
martabat lembaga Peradilan dan profesi yang harus dipertahankan dan dijunjung
tinggi oleh setiap orang baik di dalam maupun di luar pengadilan.

8. Berdisplin Tinggi, Hakim taat mengemban amanah serta kepercayaan masyarakat


sebagai pencari keadilan yang dipercayakan kepadanya.

9. Berperilaku Rendah Hati, Hakim harus melaksanakan pekerjaan sebagai sebuah


pengabdian yang tulus, bukan semata-mata untuk mendapat penghasilan materi, yang
akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.

10. Bersikap Profesional, Hakim wajib mengutamakan tugas yudisialnya di atas


kegiatan yang lain secara professional yang didukung oleh keahlian atas dasar
pengetahuan, keterampilan dan wawasan luas.

4. Dalam hal ini advokat yang sedang mendampingi klien yang bernama Novanto dalam
kasus pidana Korupsi dan Pencucian Uang, dalam menalankan jasa hukum, advokat
hanya diperbolehkan menjalankan profesi sebatas untuk konsultasi hukum, bantuan
hukum dan mendampingi klien ntuk memperjuangkan terpenuhinya hak-hak kliennya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. karena hal tersebut sudah
diatur dan dijamin dalam Undang Undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat
pasal Pasal 1 Angka 2 yakni berbunyi “Jasa Hukum adalah jasa yang diberikan
Advokat berupa memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa,
mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan hukum klien.” Selebihnya, seorang advokat tidak boleh menjaminkan
bahwa kliennya akan memperoleh kemenangan atas perkara yang sedang
ditanganinya. Maka, advokat yang akan bertindak mewakili kliennya yakni Novanto
atas dasar surat kuasa khusus harus bertindak jujur memberikan penjelasan duduk
perkara dan mengadvokasi kliennya yakni Novanto terhadap kedudukannya di mata
hukum dengan memberikan keterangan yang tidak menyesatkan sesuai dengan bukti
yang ada. Sebab, Advokat yang bertindak menjanjikan kemenangan atas perkara sama
saja telah melanggar kode etik integritas nilai kejujuran dan keprofesionalitasnya
sebagai advokat. Karena, hal tersebut sudah dijamin dan diatur pelaranganya yaitu
BAB 3 Pasal 4 Huruf c Kode Etik Adokat tentang hubungan dengan klien yang
berbunyi “Advokat tidak dibenarkan menjamin kepada kliennya bahwa perkara yang
ditanganinya akan menang.”

5. Disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 yang mengatur tentang


Pokok pokok Kepegawaian, jabatan notaris tidaklah menerima gaji setiap bulan
seperti yang diterima oleh pegawai, melainkan pendapatan notaris berasal dari
honorairum yang diberikan oleh klien yang mempergunakan jasa dari notaris tersebut.
Sehingga, membedakan notaris dengan pegawai. Tetapi, Sejauh ini yang diatur dalam
UndangUndang Jabatan Notaris (UUJN), Nomor 2 Tahun 2014, pasal 36 mengenai
honorarium notaris menimbulkan permasalahan sebab tidak menyebutkan jumlah atau
proporsi yang pasti yakni hanya batas paling atas yang didahului dengan kata “tidak
melebihi” sehingga menyebabkan tidak adanya kepastian besarnya honorarium, yang
memungkinkan terjadinya tawar-menawar antara notaris dengan klien. Sehingga, yang
dilakukan oleh Bunga dengan memberikan batas honorarium yang lebih rendah dari
ketentuan yangg ditetapkan oleh perkumpulan. Sama saja sudah melanggar
ketententuan etika profesi Notaris yang sudah diatur pada Pasal 4 angka 10 kode etik
notaris tentang larangan notaris yang menyatakan bahwa “Menetapkan honorarium
yang harus dibayar oleh klien dalam jumlah yang lebih rendah dari honorarium yang
telah ditetapkan perkumpulan.”

Walaupun kode etik otaris mengenai batas nilai minimum honorarium jasa notaris
memang bukanlah peraturan perundang-undangan dan tidak termasuk dalam hierarki
perundangundangan, namun mempunyai kekuatan mengikat secara hukum yang diatur
pada pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata. yang menyatakan bahwa “semua perjanjian yang
dibuat secara sah maka berlaku sebagai Undang-Undang bagi mereka yang
membuatnya”. Kekuatan suatu perjanjian pada dasarnya mengikat kepada para pihak
yang membuatnya sepanjang para pihak tersebut menyetujui mengenai bentuk
maupun isi dari perjanjiannya yang harus dilaksanakan dengan itikad baik.”

Sehingga, agar tidak terjadi ketidakpastian perlu diadakan perubahan Pasal 36


Undang-Undang Jabatan Notaris agar juga menyebutkan penetapan batas minimal
honorarium yang ditentukan oleh organisasi jabatan notaris, sehingga penetapan
organisai profesi jabatan notaris mempunyai kekuatan mengikat berdasarkan Undang-
Undang Jabatan Notaris. Mengenai penetapan honorarium yang dapat diatur dalam
peraturan organisasi jabatan notaris, dimana berlakunya penetapan peraturan
organisasi notaris tersebut pada setiap regional atau wilayah masing-masing.
Ditetapkan berapa besarnya tarif minimal jasa notaris, sehingga terciptanya rasa
keadilan bagi notaris dalam menerima tarif jasa hukumnya. Kemudian dalam
peraturan organisasi tersebut dibuatkan sanksi atas pelanggaran terhadap ketentuan
penetapan standar tarif minimum jasa notaris yang berlaku ditiap-tiap regional atau
wilayah masing-masing daerah.

Anda mungkin juga menyukai