Menyalakan mesin pada posisi ON, pastikan anda siap bekerja, jangan injak pedal kalau belum
siap menjahit.
2. Ketika akan menjalankan mesin, posisi kaki kanan mengerem pedal, maka akan terdengar bunyi
dengungan mesin, bila tidak terdengar maka lakukan cek kembali pada motor. Apabila keluar
angin berarti mesin dalam keadaan benar untuk menjahit.
3. Sebelum anda mematikan mesin, periksa berbunyi atau tidak/ masih mengeluarkan angin atau
tidak, untuk memastikan injaklah pedalnya, habiskan energi yang tertinggal di dalamnya, sehabis
anda yakin tidak ada suara, maka matikan mesin dengan segera (OFF) untuk menghindari mesin
terbakar.
B. Teknis Menjalankan Mesin Jahit
Menghandel mesin untuk jalan cepat (full speed), jalan sedang (½ full), jalan pelan.
Menjahit kain tanpa benang.
Mengatur langkah setikan antara 1–3 setikan secara berulang-ulang.
D. Pemeriksaan pada Jarum dan Sepatu
Mesin Jahit
Lilitkan kepingan atas benang ke sekeliling bobin beberapa kali dari sisi luar.
Tekan trip latch (4) dan katrol (5) akan menempel pada belt. Jika bobin sudah penuh,
penggulung akan berhenti secara otomatis.
D. Pemeriksaan pada Jarum dan Sepatu
Mesin Jahit
Jumlah benang yang digulung sanggup disetel memakai baut-6. Untuk memperbanyak
jumlahnya maka putar sekrup searah jarum jam, untuk mengurangi jumlahnya putaran
sekrup berlawanan arah jarum jam. Hasil terbaik akan dicapai apabila bobin digulung
hingga 4/5 dari kapasitas maksimal.
Penggulungan yang Tidak Merata Benang digulung secara merata pada bobin
menyerupai yang terlihat pada gambar (A). Jika gulungan terlalu banyak pada satu
sisinya menyerupai pada (B) dan (C), sesuaikanlah dengan memindahkan tension
bracket (7) ke kanan atau kiri.
E. Pemeriksaan Spool dan Sekoci pada
Mesin Jahit
Spul yang telah terisi benang dimasukkan ke dalam sekoci, kemudian selipkan benang pada
tanda A, tarik ke B hingga menuju tanda A.
E. Pemeriksaan Spool dan Sekoci pada
Mesin Jahit
E. Pemeriksaan Spool dan Sekoci pada
Mesin Jahit
Setelah jarum terpasang dengan baik, selanjutnya pemasangan benang sanggup dilakukan
dengan urutan sebagai berikut:
Mengeluarkan benang bawah dengan cara tekan engkol pengatur maju mundur setikan
(back tack). Roda mesin diputar, tarik kedua benang kepingan atas dan bawah.
G. Penyesuaian Tegangan Benang
Tegangan kepingan atas dan bawah harus diadaptasi untuk menghasilkan jahitan yang tepat
dengan cara melaksanakan penyesuaian-penyesuaian berikut:
G. Penyesuaian Tegangan Benang
Penyesuaian tegangan kepingan atas dengan cara memutar tension nut benang searah
jarum jam, Tegangan benang kepingan atas sanggup dinaikkan atau dirapatkan. Dengan
cara memutar tension nut benang berlawan arah jarum jam, tegangan benang kepingan
atas sanggup diturunkan atau direnggangkan.
G. Penyesuaian Tegangan Benang
Penyesuaian tegangan kepingan bawah. Tegangan bawah diatur oleh baut, yang
mengencangkan atau melonggarkan perpegas yang berada di luar wadah bobin. Dengan
memutar baut searah jarum jam, tegangan benang kepingan bawah akan meningkat,
dengan memutar baut berlawanan arah jarum jam, tegangan benang kepingan bawah
akan menurun. Untuk menyidik tegangan kepingan bawah, ayun bobin dengan jari
bobin harus bergerak hanya sedikit. Jika bobin benang lari, berarti terlalu renggang. Jika
tidak ada gerakan sama sekali, berarti terlalu rapat. Tegangan yang benar akan menahan
bobin case.
H. Mengatur panjang/kerapatan setikan
Pengaturan jarak setikan harus memperhatikan jenis materi yang akan dijahit. Setikan yang
manis ialah yang tidak terlalu rapat (kecil-kecil) sehingga sanggup mengakibatkan materi
berkerut, bahkan kesalahan akhir jarak yang terlalu rapat sanggup mengakibatkan kesulitan
dalam pembongkaran dan sanggup menimbulkan kain menjadi robek.
H. Mengatur panjang/kerapatan setikan
Kain berat dan tebal = 10 setikan untuk 2,5 cm (1 inch) memakai jarum nomor 16.
Kain berat ringan = 12 setikan untuk 2,5 cm (1 inch) memakai jarum nomor 14.
Kain sedang tipis = 14 setikan untuk 2,5 cm (1 inch) memakai jarum nomor 11.
Sebaliknya jarak setikan yang terlalu lebar (setikan lebar-lebar) akan mengurangi
kekuatan dari jahitan itu sendiri.
I. Praktek mencoba mesin high speed:
Ingatlah selalu, bahwa setiap kali final menjahit, sehabis mesin dimatikan, jangan
segera meninggalkan daerah duduk, injaklah pedal, buanglah sisa power yang ada di
dalamnya, hingga bunyi dan tenaganya habis.
J. Langkah Kerja memakai Mesin jahit
(high speed):
Perhatikan posisi kaki, kaki kanan agak ke depan dan kaki kiri kebelakang, kemudian
jalankan mesin dengan menekankan kaki kanan dan kakikiri untuk menghentikannya,
atau tekan dengan satu kaki kanan saja, sedangkan kaki kiri berada di luar (samping
kaki mesin).
Tekan tombol ON, untuk menyalakan, dan tunggu beberapa detik, kemudian tekan
(injakkan kaki) untuk mulai menjalankan mesin secara perlahan-lahan Memulai Jahitan
: Isilah spul, sesuaikan benang dengan keperluan, masukkan ke sekoci dan letakkan ke
rumah sekoci, kemudian pasang benang atas dan tariklah benang bawah, aturlah
tegangan benang dan panjang/kerapatan setikan yang dikehendaki.
J. Langkah Kerja memakai Mesin jahit
(high speed):
Dengan menekan tuas lutut , dengan cara menggeserkan lutut kita sebelah kanan, maka
terangkatlah sepatu mesin, kemudian letakkan perca kain yang telah disiapkan, dan
turunkan kembali sepatunya, dengan melepaskan/menggeser lutut kita kearah kiri.
Cobalah beberapa setikan apakah sudah sesuai dengan yang kita kehendaki?, periksa
tegangan benangnya, apakah sudah sesuai dengan materi yang akan kita jahit? Kalau
semua sudah siap, kita mulai menjahit materi yang sudah kita siapkan.
J. Langkah Kerja memakai Mesin jahit
(high speed):
Letakkan kain yang akan kita jahit, menyerupai pada langkah ke-11 Buatlah setikan
penguat (back tack) pada awal jahitan, caranya : Buat setikan mundur 3 hingga 4 kali,
dengan menekan “Kait Kontrol” pengatur maju mundur setikan beberapa dikala
kemudian lepaskan (perhatikan karakter (a)) pada gambar di bawah ini, gres kemudian
setiklah maju dan seterusnya.