Gusap Mediatanto
Gusap Mediatanto
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur dengan Sub Sektor Otomotif yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014)
Skripsi
Oleh:
Gusap Mediatanto
NIM 1110081000111
JURUSAN MANAJEMEN
JAKARTA
2016 M/1437 H
PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS BEBAS, RASIO
LEVERAGE, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur dengan Sub Sektor Otomotif yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Gusap Mediatanto
NIM 1110081000111
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis, 12 Februari 2015 telah dilakukan ujian komprehensif atas
mahasiswa :
2. NIM : 1110081000111
3. Jurusan : Manajemen
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
No Telepon : 082213284133
Email : gusap170892@gmail.com
Pendidikan Formal
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh arus kas operasi, arus kas
bebas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan manufaktur sector otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sector otomotif
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. Teknik sampel
yang di gunakan adalah metode purposive sampling. Dengan menggunakan
metode purposive sampling diperoleh sebanyak 8 perusahaan yang dijadikan
sampel dari total 12 perusahaan. Metode pengolahan data yang digunakan adalah
uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji t, uji f, dan uji koefisien
determinasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable arus kas operasi
(0,015), arus kas bebas (0,007), dan rasio leverage (0,017) memiliki pengaruh
terhadap kebijakan dividen. Sedangkan untuk rasio profitabilitas (0,560) tidak
memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen. Hasil uji F (0,005) menunjukkan
bahwa variabel - variabel yang digunakan dalam penelitian secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari hasil uji koefisien determinasi
diperoleh nilai 33,5%.
Kata kunci :Kebijakan dividen, arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage,
rasio profitabilitas.
vii
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of operating cash flow, free cash
flow, leverage ratio, and profitability ratio of the dividend policy at the
company of Automotive Sector Manufacturing listed in Indonesia Stock
Exchange (BEI).The population in this study is the Company of Automotive
Sector Manufacturing listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) 2010-2014.
Sampling technique used purposive sampling method The writer was obtained
by 8 companies from 12 companies as sampling. Data processing method used
the classic assumption test, multiple regression analysis, t-test, f, and
coefficient determination test.The results showed that the variable operating
cash flow (0,015), free cash flow (0,007), and the leverage ratio (0.017) have
effect on dividend policy. As for the profitability ratio (0.560) doesn’t have
effect on dividend policy. Test results F (0,005) showed that the variables used
in the study simultaneously have effect on the dependent variable. From the
coefficient test obtained the value is 33.5%.
Keywords: dividend policy, operating cash flow, free cash flow, leverage
ratios, profitability ratios.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS BEBAS, RASIO
LEVERAGE, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN
DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN SUB
SEKTOR OTOMOTIF 2010 - 2014 ” dengan baik dan lancar. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurah pada baginda alam dan junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya.
ix
6. Seluruh Pegawai Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah serta
Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah melayani penulis
dalam mencari bahan-bahan referensi untuk penelitian ini.
7. Kedua orang tua saya, Bapak Marpandi dan Ibu Darti Setyaningsih, atas
segala bentuk pengorbanan dan dukungannya serta do’a yang tiada henti-
hentinya. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan kepada orang
tuaku.
8. Kakakku Ariyanti Amuningsih dan Adikku Bagus Mediatanto, serta
saudara perempuanku Yunika yang telah memberikan semangatnya
sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian ini.
9. Teman-temanku seperjuangan INTEL; Rio, Bito, Ipul, Ozan, Lukman,
Dicky, Azul, Akim, Rino, Yayan, yang telah menemani penulis dalam
suka dan duka selama kuliah, dan selalu memberikan semangat untuk
penulis menyelesaikan skripsi.
10. Teman-teman seperjuangan Manajemen C 2010; Adi, Faisal, Anggit, Eko,
Alip, Fahem, Arvan, Mutia, Resti, Dina, Kamal, Agus dan yang lainnya
terima kasih atas kebersamaan selama kuliah.
11. Teman-teman seperjuangan Manajemen Keuangan 2010; Malo, Aswin,
Ali, Deva, Rudi, Anne, Devi, Rona, dan yang lainnya, terima kasih atas
ilmu dan kebersamaan selama kuliah.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang tak
bisa penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini. Ungkapan kata memang takkan cukup untuk kebaikan kalian
semua. Semoga Allah membalasnya dengan segala kebaikan dan pahala yang
berlipat.
Penulis mengakui dan menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
pada kesempurnaan, baik dari segi isi, sususnan kalimat dan sistematika
penulisannya. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan-
x
kesalahan yang terdahulu. Segala kesempurnaan, penulis kembalikan kepada
Allah SWT, mudah-mudahan Allah senantiasa memberkahi segala amal usaha
kita.
Gusap Mediatanto
xi
DAFTAR ISI
xii
J. Penelitian terdahulu …….…….……………………………..…....... 33
K. Kerangka pemikiran ……..…….…………………………..…......... 42
L. Hipotesis …………………………………………………..….......... 44
xiii
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 90
A. Kesimpulan ……………………………………………………....... 90
B. Saran ……………………………………………………………...... 92
C. Implikasi ………………………………………………………........ 93
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 98
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data dividen payout ratio,arus kas operasi, arus kas bebas, rasio
leverage, dan rasio profitabilitas ……………………………………...… 98
Lampiran 2 Hasil Output SPSS 20 ………………………………………….. 100
Lampiran 3 Tabel t ........................................................................................... 103
Lampiran 4 Tabel f ............................................................................................ 105
Lampiran 5 Tabel Durbin Watson ..................................................................... 106
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nilai perusahaan dan dapat memaksimumkan harga saham di masa yang akan
relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil
yang diharapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang
untuk menentukan berapa besarnya laba bersih yang akan dibagikan sebagai
1
Isu kebijakan dividen sangat penting dicermati karena beberapa alasan.
finansial bagi orang luar selain stabilitas dan prospek pertumbuhan perusahaan.
laba (Dewi Asttuti, 2004). Menurut M Hanafi (2007) menyebutkan bahwa rasio
dalam jangka pendek atau jangka panjang. Maka dari itu, tinggi atau rendahnya
jumlah laba yang dapat dihasilkan oleh suatu perusahaan ditentukan oleh
saham (shareholder).
2
Rasio leverage (leverage ratio) digunakan untuk mengukur sejauh mana
menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost assets
tinggi harga saham, namun pada titik tertentu peningkatan utang akan
Apabila suatu perusahaan memiliki hutang yang melebihi dari harta yang
dimiliki perusahaan itu sendiri, maka kondisi ini diduga akan menyebabkan
(shareholder).
Arus kas dari kegiatan operasi (cash flow from operating activities) adalah
arus kas yang berasal dari transaksi yang memengaruhi laba bersih. Contohnya
2010).
Arus kas operasi dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang
yang singkat kepada para kreditor, pelanggan, karyawan termasuk kepada para
3
pemegang saham (investor), ketika perusahaan melaporkan beban-beban non
kewajiban di masa yang akan datang. Oleh karena itu arus kas operasi diduga
bagi para pemegang saham akan tergambar pada arus kas bebas. Semakin besar
aliran kas bebas yang tersedia maka dividen yang akan dibagikan juga akan
semakin besar. Dengan kata lain, arus kas bebas mencerminkan dana yang
tersedia bagi seluruh investor. Sehingga arus kas bebas diduga dapat
Hassan Mirza and Talat Afza (2014) mengatakan bahwa arus kas operasi
dividend payout ratio (DPR). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Imelda Christi dan Inung Wijayanti (2013), yang
mengatakan bahwa laba bersih dan arus kas operasi memiliki pengaruh positif
kendaraan seperti mobil dan motor terus mengalami pertumbuhan yang cukup
4
Sudirman, dengan kehadiran produk mobil ramah lingkungan atau Low Cost
2010-2013 terjadi tren meningkat. Pada tahun 2010 total penjualan menjadi
764.000, dan terus naik pada tahun 2011 ke angka 894.000 atau meningkat
19%. Kemudian, pada 2012 menyentuh angka 1,16 juta atau naik 24%. Hingga
2013 angkanya semakin tinggi hingga mencapai 1,29 juta unit atau naik 10,2%.
B. Rumusan Masalah
BEI.
BEI.
5
3. Apakah rasio leverage secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan
BEI.
BEI.
5. Apakah arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan rasio
1. Tujuan penelitian
b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh arus kas bebas secara parsial
otomotif.
otomotif.
6
d. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh rasio profitabilitas secara
sektor otomotif.
e. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh arus kas operasi, arus kas
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
terdaftar di BEI.
terdaftar di BEI.
b. Manfaat praktis
1. Bagi perusahaan
7
menentukan kebijakan pemilihan sumber-sumber dana untuk
2. Bagi investor
perusahaan tersebut.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kebijakan Dividen
penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham, pada dasarnya laba
tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali
(Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2006). Sementara menurut Hanafi (2004)
sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan
9
membayarkan dividen yang lebih tinggi pada awal periode tetapi
memberikan dividen relatif rendah pada awalnya. Hal ini berkaitan dengan
uang. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tarif per
yang menerima dividen seperti ini mencatat dalam bukunya dengan jumlah
saham disebut dividen saham. Saham yang diterima berbentuk saham yang
10
sama dengan yang dimiliki atau saham jenis yang lain.
berikut:
pemegang saham.
Menurut Van Horne dan M. Machowicz (2007), ada beberapa faktor yang
11
pendanaan perusahaan. Dalam hal ini, anggaran kas, laporan sumber dan
akan digunakan. Intinya adalah menentukan arus kas dan posisi kas
dividen.
3. Likuiditas
Kemampuan untuk meminjam ini bisa dalam bentuk batas kredit atau
perjanjian kredit bergulir dari suatu bank, atau hanya berupa kesediaan
12
laba ditahan kumulatif (yang diinvestasikan kembali) dalam perusahaan.
6. Pengendalian
Rasio sendiri menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim dalam buku
antara satu jumlah dengan jumlah lainnnya. Atau secara sederhana rasio (ratio)
disebut sebagai perbandingan jumlah, dari satu jumlah dengan jumlah lainnya
perusahaan.
13
Analisis laporan keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan
laporan arus kas (cash flow statement). Perhitungan rasio keuangan akan
menjadi lebih jelas jika dihubungkan antara lain dengan menggunakan pola
keuangan, yaitu :
manajemen.
keuangan.
14
sejauh mana hutang dan saham preferen digunakan dalam struktur modal
Share), tingkat risiko dan harga saham. Menurut Munawir (2004) Hutang
adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan
Nilai perusahaan yang tidak mempunyai hutang untuk pertama kali akan
naik pada saat kebutuhan akan tambahan modal dipenuhi oleh hutang dan nilai
tersebut kemudian akan mencapai puncaknya dan akhirnya nilai itu akan
kebangkrutan dan biaya agensi (agency costs) yang tinggi. Biaya keagenan
dan kreditor.
perusahaan. Artinya perusahaan yang besar relatif lebih mudah untuk akses ke
15
pasar modal. Kemudahan ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar relatif
menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost assets
Leverage merupakan hasil dari pada penggunaaan dana biaya tetap untuk
hubungan satu sama lain antara leverage operasi dan leverage keuangan
yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk
16
Didalam buku pengantar manajemen keuangan (Irham Fahmi, 2013)
Rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan hutang
total asset.
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikan debt to equity ratio (DER)
Fixed Charge Coverage disebut juga dengan rasio menutup beban tetap.
Rasio menutup beban tetap adalah ukuran yang lebih luas dari kemampuan
17
Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan
investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang
tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai
aktiva. Selain itu kreditur juga mengasumsikan terdapat risiko yang besar dari
perusahaan sehingga kreditur dapat saja memberikan bunga yang cukup besar,
D. Rasio Profitabilitas
laba (Dewi Asttuti, 2004). Menurut Hery (2009), laba adalah suatu jumlah di
Laba diukur sebagai selisih antara arus masuk sumber daya (pendapatan dan
keuntungan) dan arus keluar (beban dan kerugian) selama periode waktu
tertentu.
Menurut Stice, et al. (2009) laba merupakan indikator yang baik tentang
Oleh karena itu, informasi laba yang menggambarkan kinerja perusahaan serta
18
Sedangkan Brigham & Houston (2006) mengatakan bahwa “Profitabilitas
adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh
perusahaan. Rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis yaitu, rasio yang
kotor dan margin laba bersih), dan profitabilitas dalam kaitannya dengan
akan lebih menekankan referensi pada return yang akan didapat dari investasi
kembalian (return) baik berupa dividen maupun capital gain (Andinata, 2010).
efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang pada hasil-hasil operasi.
19
perusahaan dalam mencari keuntungan dari modal atau dana yang mereka
Rasio ini mengukur laba bersih stelah pajak terhadap penjualan. Semakin
tinggi net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Rumus
20
Return on total asset merupakan rasio yang mengukur kemampuan
dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan
21
operasi perusahaan (Syamsuddin, 2009). Rumus untuk menghitung gross
profit margin :
Dalam PSAK No.2 paragraf 12 (IAI, 2009) dinyatakan bahwa jumlah arus
kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan
apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk
pembayaran kas digolongkan menjadi tiga yaitu aktivitas operasi, investasi dan
penentuan laba. Sumber kas ini umumnya dianggap sebagai ukuran terbaik dari
Arus kas dari kegiatan operasi (cash flow from operating activities) adalah
arus kas yang berasal dari transaksi yang memengaruhi laba bersih. Contohnya
2010).
22
Menurut Ardiyos (2010), arus kas operasi adalah laba sebelum bunga dan
penyusutan dikurangi pajak. Merupakan suatu ukuran atas kas/uang tunai yang
dihasilkan dari operasi, namun tidak menghitung belanja modal atau kebutuhan
modal kerja.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi dalam PSAK No. 2
Arus kas bebas merupakan jumlah arus kas yang tersedia bagipara
cover dana untuk investasi baik dalam aktiva tetap bersih maupun aktiva lancar
23
Menurut R. Pramono (2008), arus kas bebas adalah uang tunai yang
perusahaan bisa memiliki aktiva tetap dan memiliki cukup modal kerja untuk
semaunya sendiri.
Nilai dari operasi sebuah perusahaan akan bergantung pada seluruh kas
operasi setelah pajak minus jumlah investasi pada modal kerja dan aktiva tetap
Arus kas bebas berbeda dengan arus kas bersih dalam dua hal. Pertama,
arus kas bebas mencerminkan dana yang tersedia bagi seluruh investor,
sedangkan arus kas bersih mencerminkan dana yang tersedia bagi pemegang
pemegang saham preferen akan mengurangi arus kas bersih, tetapi tidak
dikurangkan keluar dari arus kas bebas. Kedua, arus kas bebas mencerminkan
yang sedang berjalan. Jadi, investasi-investasi pada aktiva tetap dan modal
kerja bersih akan mengurangi arus kas bebas, tetapi tidak dikurangkan dari arus
kas bersih.
24
Handono Mardianto (2009), mengemukakan sebagai berikut:
“Perusahaan yang sanggup membagikan dividen lebih tinggi akan naik harga
kelebihan kas (free cash flow), yakni kas yang tersisa setelah dikurangi oleh
yang menahan kelebihan kasnya (tidak dibagikan sebagai dividen) justru harga
kurang menguntungkan”.
kelebihan kas, maka yang dibutuhkan adalah mendanai proyek yang memiiki
Net Present Value (NPV) positif. Tetapi lebih baik untuk mengembalikan
pajak disebut NIAT (Net Income Afterr Tax) atau EAT (Earning After Tax).
Dividen ini untuk dibagikan kepada pemegang saham sebagai keuntungan dari
25
laba perusahaan. Keputusan mengenai jumlah laba dan dividen yang akan
dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dari laba bersih setelah pajak.
yang dibagi dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam
ratio semakin kecil akan merugikan investor (para pemegang saham) tetapi
H. Laporan Keuangan
kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat
26
Secara lebih tegas Sofyan Assauri dalam buku pengantar manajemen
pemegang saham, laporan tahunan (annual report) mungkin adalah yang paling
penting. Didalam laporan tahunan terdapat dua jenis informasi. Pertama, yaitu
bagian verbal, sering kali disajikan sebagai surat dari direktur utama, yang
yaitu, neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas.
1. Neraca
27
2. Laporan Laba Rugi
rugi bersih dan laba atau rugi per saham untuk periode akuntansi tertentu.
3. Laporan Ekuitas
awal dan akhir akun saldo laba. Perusahaan-perusahaan yang yang memilih
Arus kas bersih mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan oleh bisnis
perusahaan menghasilkan arus kas yang tinggi tidak selalu berarti bahwa
jumlah kas yang dilaporkan pada neraca juga akan tinggi. Arus kas tersebut
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas
pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan
28
selama satu periode. Menurut PSAK No.2 (IAI, 2009) Arus kas adalah arus
Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh
periode tertentu (biasanya satu tahun buku). Laporan arus kas (cash flow)
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
b. Penagihan piutang
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas. Cash out flow (arus kas keluar)
terdiri dari :
pabrik lain-lain
29
b. Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan
1. Aktivitas operasi
perubahan dalam aktiva lancar dan kewajiban lancar di luar kas dan
Arus masuk kas terbesar dari operasi berasal dari langganan. Arus
masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman
dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi
dan pajak.
30
2. Aktivitas investasi
perusahaan lain.
3. Aktivitas pendanaan
Menurut Darsono dan Ashari (2005), alat analisis rasio laporan arus kas
31
1. Rasio arus kas operasi (AKO)
Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam
Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang.
32
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
J. Penelitian terdahulu
para peneliti sebelumnya, sehingga beberapa poin penting dari hasil penelitian
sebelumnya yang dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini. Berikut ini
Penelitian terhdahulu
Tabel 2.1
33
Sektor Manufaktur variabel
yang
memberikan
pengaruh positif
signifikan
terhadap
kebijakan
dividen.
memunyai
pengaruh yang
positif dan
signifikan
34
terhadap
kebijakan
dividen.
(ROE)
berpengaruh
positif dan
signifikan.
35
Manufaktur Yang arus kas sedangkan
menunjukkan
pengaruh positif
pada kebijakan
dividen.
yang
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kebijakan
dividen selain
36
itu berpengaruh
negatif.
(2014) tidak
berpengaruh
signifikan.
Sedangkan
tingkat
pengembalian
investasi dan
debt to total
asset
berimplikasi
positif dan
berpengaruh
secara
37
signifikan.
Sementara asset
turnover
berimplikasi
negative dan
berpengaruh
secara
signifikan.
Secara simultan,
seluruh variabel
berpengaruh
signifikan
terhadap
kebijakan
dividen.
Hejazi and Costs of Free Cash arus kas arus kas berganda berpengaruh
dividen dan
leverage.
38
8. Hammad Impact of Variabel Variabel Regresi Variabel arus
Hassan Mirza Corporate Cash arus kas arus kas berganda kas operasi
profitabilita terhadap
variabel ratio.
rasio
leverage
menggunakan arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage (kebijakan
hutang), dan rasio profitabilitas. Jadi, perbedaannya ada pada variabel arus kas
Wijayanti (2013), menggunakan laba bersih dan arus kas operasi sebagai
39
penelitian ini menggunakan arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage
ini menggunakan arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage (kebijakan
hutang), dan rasio profitabilitas. Jadi, perbedaannya ada pada variabel arus kas
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Luh Fajarini Indah Mawarni dan
dan likuiditas sebagai variabel bebas dan kebijakan dividen sebagai variabel
terikat. Sementara penelitian ini menggunakan arus kas operasi, arus kas bebas,
ada pada variabel arus kas operasi, arus kas bebas, dan profitabilitas .
operasi, arus kas bebas, rasio leverage (kebijakan hutang), dan rasio
40
profitabilitas. Jadi, perbedaannya ada pada variabel arus kas operasi dan arus
kas bebas.
ratio, ROI, asset turn over, DER, debt to total asset, net profit margin, dan
size. Sementara penelitian ini menggunakan arus kas operasi, arus kas bebas,
ada pada variabel arus kas operasi dan arus kas bebas.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rezva Hejazi dan Fatemeh Saadati
Moshtaghin (2014), menggunakan agency costs dan arus kas bebas sebagai
variabel bebas dan kebijakan dividen serta leverage sebagai variabel terikat.
Sementara penelitian ini menggunakan arus kas operasi, arus kas bebas, rasio
pada variabel arus kas operasi, rasio leverage, dan rasio profitabilitas.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hammad Hassan Mirza dan Talat
Afza (2014), menggunakan arus kas bebas sebagai variabel bebas dan
penelitian ini menggunakan arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage
41
K. Kerangka pemikiran
adalah arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas
42
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Perusahaan
Otomotif
Uji statistik
1.Uji t
2. Uji F
3. Uji Determinan
43
L. Hipotesis
yang perlu di uji kembali. Suatu hipotesis akan diterima jika hasil analisis data
dividen.
5. H5 : arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan rasio
kebijakan dividen
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Kata metode berasal dari bahasa yunani methodos, terdiri dari dua kata,
yaitu meta (menuju, melalui, mengikuti) dan hodos (jalan, cara, arah). Arti kata
methodos adalah metode ilmiah, yaitu cara melakukan sesuatu menurut aturan
tertentu. Adapun metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu
dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan
teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai suatu tujuan.
didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah.
yang dipakai.
A. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan
diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Berupa laporan
45
B. Metode Pengumpulan Data
2010-2014.
1. Populasi
anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian dari objek
dalam sektor otomotif yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
46
2. Sampel
kriteria tertentu. Tujuan dari metode ini untuk mendapatkan sampel yang
2010-2014.
47
Berdasarkan kriteria tersebut maka didapat 8 sampel perusahaan sektor
Tabel 3.1
7. Indospring Tbk.
1. Variabel Dependen
48
Rumus dari Dividend Payout Ratio, adalah
2. Variabel Independent
Hutang lancar
49
b) Arus Kas Bebas
Bunga
c) Rasio Profitabilitas
50
Rumus dari Return On Asset adalah:
Total aktiva
d) Rasio Leverage
perusahaan.
Total equity
(Kasmir, 2010)
51
E. Teknik Analisis
maka model yang digunakan tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik
a. Uji Normalitas
penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari grafik pengujian
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
tidak normal.
52
2. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi adalah
b. Uji Multikolinieritas
disekitar angka satu. Nilai tolerance mendekati satu, dan korelasi antar
variabel adalah lemah (dibawah 0,5), maka dalam model regresi tidak
c. Uji Heteroskedastisitas
53
Cara menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, yaitu dengan
sebagai berikut :
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas
heteroskedastisitas.
54
d. Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Cara yang
1. Bahwa nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du)
2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound
(dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada
autokorelasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar daripada batas bawah atau lower bound
(4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada
autokorelasi negatif.
4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl)
dapat disimpulkan.
55
Tabel 3.2
positif
dapat dl ≤ dw ≤ du
Tidak ada autokorelasi Tidak
disimpulkan
positif
negative
du ≤ dw ≤ 4-du
Tidak ada autokorelasi Tidak ditolak
apakah data yang digunakan terbebas dari autokorelasi atau tidak, maka
56
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji t
2. Berdasarkan Probabilitas
kebijakan dividen (dividend payout ratio), jika lebih kecil dari 0,05
57
b. Uji F
2. Berdasarkan probabilitas
58
c. Uji koefisien determinasi (R2)
pengaruh variabel arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan
rasio profitabilitas.
hubungan antara satu variabel terikat dan satu atau lebih variabel bebas.
Dikarenakan pada penelitian ini terdapat satu variabel dependen dan empat
independen dan variabel dependen dalam penelitian ini dapat ditulis dalam
Dimana :
59
Y : Dividen Paayout Ratio (DPR)
α : Konstanta
X3 : Rasio leverage
X4 : Rasio profitabilitas
e : Nilai residual
60
BAB IV
ANALISIS DAN BAHASAN
telah tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sejak tanggal 4 april 1990.
kantor pusat di Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Ruang
empat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT Alfa
61
Otoparts dan pada tahun 1998 mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Jakarta (BEJ).
Jawa Barat, pada bulan April 1985. Pada bulan Juli 1990, Perseroan
Thai Branta Mulia Co. Ltd., pada Oktober 1990, dan membuka pabrik
Indo Kordsa Teijin pada tahun 2007, PT Indo Kordsa Tbk mengakuisisi
99,9% saham PT Indo Kordsa Teijin di 2008. Antara 2009 dan 2011 PT
62
Visi : Kordsa Global yang tangkas dalam bisnis bernilai tinggi untuk
pertumbuhan berkelanjutan.
ban.
Januari 1917 berdasarkan Akta Notaris Benjaminter Kuile No. 199, yang
Akta Notaris Eliza Pondaag No. 73 tanggal 31 Oktober 1977 yang telah
Perdana (IPO) berupa 6.150.000 lembar saham nya dengan nilai nominal
melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang efektif mulai tanggal 1Desember
eksportir, importir dan penjualan ban, ban dalam, flap dan produk
63
5. PT Gajah Tunggal, Tbk
ban sepeda motor tahun 1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil
perusahaan.
64
6. PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk
13330.
prinsipal serta didukung oleh layanan purna jual yang prima melalui
diseluruh Indonesia.
negeri.
65
kepuasan pelanggan. Memberikan konstribusi dan berupaya
7. PT Indospring, Tbk
pegas untuk kendaraan, baik berupa pegas daun maupun pegas keong
yang diproduksi dengan proses dingin maupun panas, dengan lisensi dari
memulai produksi, operasi dan pemasaran pegas daun pada bulan Juni
1979 dan pegas keong pada bulan Oktober1988. Pada bulan Agustus
Perjanjian Bantuan Teknik dan Lisensi Wigan Murata Spring Co. Ltd.,
66
Visi : Menjadi produsen leaf spring dan coil spring otomotif yang dapat
Misi :
lingkungan.
67
dimulai sejak Perseroan yang sekarang diambil alih oleh manajemen baru
(PVP XVIII Pte Ltd dan PT Indokemika Jayatama) pada tahun 2004, dan
68
garis diagonal. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa data berditribusi
normal.
tidak normal.
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Unstandardized Residual
N 40
a,b
Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 12,95710257
Absolute ,104
Most Extreme Differences Positive ,104
Negative -,104
Kolmogorov-Smirnov Z ,661
70
berdistribusi normal yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi
2. Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2006), uji heteroskedastisitas bertujuan
Ghozali, 2006) :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
heteroskedastisitas.
71
Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji t, diperoleh bahwa variabel arus kas
dengan arah negatif, sedangkan 2 variabel lainnya yaitu arus kas bebas
positif.
kas operasi, arus kas bebas, debt to equity ratio (DER), dan return on
1. Pengujian hipotesis 1
kebijakan dividen.
dividen.
a. t hitung = -2,559
b. t tabel = 2.02269
76
Ha diterima jika : 1. t hitung ≥ 2.02269
2. –t hitung ≤ -2.02269
2. Pengujian hipotesis 2
kebijakan dividen.
kebijakan dividen.
a. t hitung = 2,846
77
b. t tabel = 2.02269
2. –t hitung ≤ -2.02269
3. Pengujian hipotesis 3
kebijakan dividen.
kebijakan dividen.
78
kebijakan dividen, dari pengolahan data SPSS maka dapat
a. t hitung = -2,517
b. t tabel = 2.02269
2. –t hitung ≤ -2.02269
4. Pengujian hipotesis 4
kebijakan dividen.
79
Ha4 : Rasio profitabilitas memiliki pengaruh terhadap
kebijakan dividen.
a. t hitung = 0,589
b. t tabel = 2.02269
2. –t hitung ≤ -2.02269
80
Berdasarkan data tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa model
persamaan regresi ini memiliki nilai Fhitung 4,403 dan dengan tingkat
pengaruh antara arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan
dividen.
0,005 lebih kecil dari α = 0,05 berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa
H0 ditolak (Ha diterima), artinya arus kas operasi, arus kas bebas,
82
3) Arus kas bebas (X2) memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar
1,949. Apabila nilai arus kas bebas (X2) naik satu persen dan jika
sebesar -6,405. Apabila nilai debt equity ratio (X3) turun satu persen
6,405.
E. Bahasan
arus kas bebas dan rasio leverage (DER) memiliki pengaruh yang
sebesar 4,403 dengan nilai sig. sebesar 0,005. Karena nilai sig. 0,005 <
0,05 (α), maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel arus kas operasi,
arus kas bebas, rasio leverage (DER), dan rasio profitabilitas (ROA)
(DPR).
85
1. Bahasan hasil pengujian hipotesis pertama
sumber kas yang dimilikinya cukup besar, jadi sesuai dengan teori
tersebut maka arus kas operasi merupakan salah satu indikator yang
dividen.
86
naik harga sahamnya karena dipandang investor sebagai peruhaan
yang mempunyai kelebihan kas (free cash flow), yakni kas yang
dividen.
oleh Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Laksono (2006)
kebijakan dividen.
87
3. Bahasan hasil pengujian hipotesis ketiga
menyebabkan kebangkrutan.
tingkat perusahaan dibiayai oleh hutang, maka dari itu rasio leverage
dapat digunakan sebagai salah satu indikator bagi para investor untuk
88
rasio leverage (debt to equity ratio) memiliki pengaruh terhadap
kebijakan dividen.
89
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
pengolahan data, analisis data dan yang terakhir interprestasi hasil analisis
mengenai pengaruh arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan rasio
1. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel arus
Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi arus kas operasi sebesar
0,015 yang berarti bahwa lebih kecil dari α = 0,05. Jadi hipotesis yang
2. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel arus
Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi arus kas bebas 0,007
yang berarti bahwa lebih kecil dari α = 0,05. Jadi hipotesis yang
90
3. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel rasio
Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi rasio leverage 0,017 yang
4. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel rasio
profitabilitas 0,560 yang berarti bahwa lebih besar dari α = 0,05. Jadi
5. Dari hasil analisis data secara simultan variabel arus kas operasi, arus
kas bebas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas dalam penelitian ini
dengan nilai sig. 0,005 yang berarti nilai signifikansi lebih kecil dari α
= 0,05.
oleh empat variabel independen yaitu arus kas operasi, arus kas bebas,
91
66,5% kebijakan dividen dijelaskan oleh faktor-faktor lain atau
variabel lainnya.
B. Saran
berikut :
C. Implikasi
1. Bagi Akademisi
92
2. Bagi Investor
dividen pada suatu perusahaan dapat melihat arus kas operasi, arus kas
3. Bagi Perusahaan
saham.
93
DAFTAR PUSTAKA
94
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang:
Badan Peneliti Universitas Diponegoro. 2006
Gitman, L.J. Principles of Managerial Finance. New York : Addison Wesley.
2006.
Gupta, Amitabh dan Banga, Charu.“The Determinants of Corporate Dividend
Policy Decision”. Vol. 37, No. 2, 2010.
Gujarati, Damodar. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta : Erlangga. 2006.
Hajazi, Rezvan and Fatmh S M. “Impact of Agency Costs of Free Flow on
Dividend Policy, and Leverage of Firms in Iran”. Journal of novl applied
sciences. 2014.
Hanafi, Mamduh. Manajemen Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE UGM.
2004.
Hanafi, Mamduh, dan Abdul Halim. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2007.
Hasan Mirza, Hammad and Talat Afza. “Impact of Corporate Cash Flows on
Dividend Payouts : evidence from south asia”. Middle east journal of
scientific research. 2014.
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat. 2009.
Imelda Christi dan Inung Wijayanti.“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividen Studi Kasus Pada Bank-Bank Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia”.Jurnal Akuntansi & Bisnis.Vol 1, 2013.
Joel G.Siegel dan Jae K.Shim.Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Elex Media
Komputindo.1999.
Hery. Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas.
Akuntabilitas, Vol. 9, No.1, September : 10-16. 2009
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen keuangan. Edisi
Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YPKN. 2006.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. 2010.
95
Lina Andriyanti dan Made Gede Wirakusuma. “Good Corporate Governance
Memoderasi Profitabilitas, Leverage, Arus Kas Bebas Dengan Kebijakan
Dividen”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.Vol 8, No.2, 2014:245-
262.
Lestariningsih, D. Pengaruh Dividend Payout Ratio, Current Ratio, Variance of
Earning Growth terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. 2007.
Luh Fajarini Indah Mawarni dan Ni Made Dwi Ratnaldi. “Pengaruh Kesempatan
Investasi, Leverage, dan Likuiditas Pada Kebijakan Dividen Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana.Vol 9, No.1, 2014: 200-208.
Mardiyanto Handono. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia (GRASINDO). 2009.
Madura, Jeff. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi 4 Terjemahan Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2001.
Munawir S. Analisa Laporan Keuangan. UPP-AMP YKPN, Yogyakarta. Hlm.
56. 2002.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
Cet. 2, 2012.
Pramono, Peni R. Menilai Kinerja Manajer Lewat Laporan Keuangan. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo. 2008.
Reeve, J. M., et al. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. 2010.
Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua.
Bandung. 2001
Rosdini, Dini. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio.
Working Paper in Accounting and Finance. 2009.
Rowland B.Fernando Pasaribu, Dionysia Kowanda dan Kholid Nawawi.
“Determinan DividendPayout Ratio Pada Emiten LQ-45 Di Bursa Efek
Indonesia”.Jurnal Ekonomi & Bisnis.Vol. 8, No. 1, 2014.
96
Sawir, Agnes. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2009.
Syamsudin, Lukman. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada. 2007.
Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-
YOGYAKARTA, 2008.
Stice, James D, et all. Akuntansi Keuangan. Edisi Keenam belas.Jakarta: Salemba
empat. 2009.
Sugiyono.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, Cet. 15, 2012.
Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, JR. “Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan”.Edisi 13 Buku 1 terjmahan Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat. 2012.
Weygandt, J. J., Kieso, D. E., dan Kimmel, P. D. Pengantar Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat. 2008.
www.idx.com
www.google.com
www.sahamok.com
97
Lampiran 1
Data arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas pada
98
2014 21,57 15,58 11,53 2,49 0,29
2010 17,37 9,78 8,07 2,39 9,10
2011 20,73 12,95 7,21 0,80 10,55
7 INDS 2012 11,16 29,63 16,23 0,46 8,05
2013 13,82 11,76 7,61 0,25 6,72
2014 28,49 19,67 16,96 0,25 5,59
2010 3,48 31,01 15,07 0,87 5,80
2011 8,60 23,77 14,48 1,68 3,01
8 MASA 2012 50,29 42,03 22,42 0,68 0,05
2013 40,73 9,26 5,07 0,68 0,57
2014 9,86 25,99 16,18 0,67 0,08
99
Lampiran 2
Unstandardized Residual
N 40
a,b
Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 12,95710257
Absolute ,104
Most Extreme Differences Positive ,104
Negative -,104
Kolmogorov-Smirnov Z ,661
Regression
a
Variables Entered/Removed
a
1 ,579 ,335 ,259 13,67748 1,868
a
ANOVA
100
Lampiran 3
Daftar t Tabel
103
104
Lampiran 5
106