Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ Konsep dan teori hukum kesehatan”

Disusun Oleh :

Adinda Fitri Sabilla (G1D121178)


Berlian Oktiani Sukma (G1D121077)
Lola Fatimah Menrofa (G1D121169)
Rahmat Choiri Aidulfa (G1D121199)
Sonia Arni Syafutri (G1D121222)
Yeni Marlina (G1D121092)

Dosen Pembimbing :
Dr. Dwi Noerjoedianto, SKM., M.kes, CIQaR

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep, Teori
dan aplikasi prinsip hukum di Indonesia ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dosen pada bidang studi Etika dan Hukum Kesehatan mayarakat. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang hukum di Indonesia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dwi Noerjoedianto, SKM,.
M.Kes, CIQaR selaku dosen bidang studi etika dan hukum kesehatan masyarakat yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 14 sepetember 2021

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................II

DAFTAR ISI ..........................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4

1.1 Latar Belakang ....................................................................................4


1.2 Rumusan masalah ..............................................................................5
1.3 Tujuan ..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................6

1. Pengertian Hukum Kesehatan ...........................................................6


2. Dasar Hukum Kesehatan ....................................................................7
3. Tujuan dan Fungsi Hukum Kesehatan ..............................................8
4. Asas Hukum Kesehatan .....................................................................9

BAB III PENUTUP ................................................................................................11

A. KESIMPULAN ......................................................................................11
B. SARAN .................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di Indonesia hukum memegang peran penting dalam berbagai segi


kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Salah satunya yaitu di bidang
kesehatan. Kesehatan adalah modal utama dalam rangka pertumbuhan
dan kehidupan bangsa dan mempunyai peranan penting dalam
pembentukan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. Secara umum,
kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum harus
diwujudkan sesuai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 melalui
pembanguan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Derajat kesehatan sangat berarti bagi pengembangan dan pembinaan
sumber daya manusia serta sebagai salah satu modal bagi pelaksanaan
pembangunan nasional yang pada hakikatnya adalah pembangunan
manusia seutuhnya1 . Upaya mewujudkan hal tersebut secara optimal
diperlukan dukungan hukum bagi penyelenggaraan dibidang kesehatan.

Di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 tercantum jelas cita-cita bangsa Indonesia yang
sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan nasional
tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
maka kesehatan bagi masyarakat merupakan tanggug jawab Negara,
Dalam permasalahan Kesehatan masyarakat, pemerintah berkewajiban
memastikan warga negaranya tidak sakit dan juga berkewajiban untuk
memenuhi hak rakyatnya atas kehidupan yang sehat dan terselengaranya
kondisi-kondisi yang menentukan kesehatan rakyat, karena Kesehatan
telah menjadi bagian dari kehidupan warga Negara, dan untuk
menjalankan amanat tersebut Negara harus memenuhi azas
pembangunan Kesehatan seperti yang tertulis dalam Pasal 2

4
UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang berbunyi
“Pembangunan Kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, pemghormatan
terhadap hak dan kewajiban keadilan, gender, nondiskriminasi dan norma-
norma agama.” Jika azas pembangunan dapat terpenuhi maka jaminan
pelayanan Kesehatan bagi masyarakat akan terpenuhi dengan baik dan
upaya Kesehatan bagi masyarakat akan lebih menyeluruh hingga
berbagai lapisan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu hukum kesehatan ?


2. Apa dasar hukum kesehatan ?
3. Apa saja tujuan hukum kesehatan ?
4. Apa fungsi dari hukum kesehatan ?
5. Apa saja asas-asas hukum kesehatan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan mengkaji apa itu hukum kesehatan


2. Untuk mengetahui dan mengkaji apa saja dasar dari hukum
kesehatan
3. Untuk mengetahui dan mengkaji tujuan dari hukum kesehatan
4. Untuk mengetahui dan mengkaji fungsi dari hukum kesehatan
5. Untuk mengetahui dan mengkaji asas-asas dari hukum kesehatan

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Hukum Kesehatan

Hukum kesehatan adalah kaidah atau peraturan hukum yang


mengatur hak dan kewajiban tenaga kesehatan, individu dan masyarakat
dalam pelaksanaan upaya kesehatan, aspek organisasi kesehatan dan
aspek sarana kesehatan. Selain itu,hukum kesehatan dapat juga dapat
didefinisikan sebagai semua ketentuan hukum yang berhubungan
langsung dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan.hal tersebut
menyangkut hak dan kewajiban menerima pelayanan kesehatan (baik
perorangan dan lapisan masyarakat) maupun dari penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya, organisasinya, sarana,
standar pelayanan medik dan lain-lain.

Secara ringkas hukum kesehatan adalah:

a. Kumpulan peraturan yang mengatur tetang hal-hal yang


berkaitan dengan kesehatan.
b. Seperangkat kaidah yang mengatur seluruh aspek yang
berkaitan dengan upaya dan pemeliharaan dibidang
kesehatan.
c. Rangkaianperaturanperundang-undangan dalam bidang
kesehatan yang mengatur pelayanan medic dan
saranamedik

Dalam Ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan disebutkan bahwa:

1. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,


spiritual maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produkti fsecara sosial dan ekonomi
2. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan merupakan
salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai
dengan amanah konstitusi dan cita-cita bangsa Indonesia.Oleh
karenanya, untuk setiap kegiatan dan atau upaya yang

6
bertujuanuntuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya harus dilaksanakan berdasarkan prinsip
nondiskriminatif,partisipatif, perlindungan dan berkelanjutan yang
sangat penting artinya bagi pembentukan sumber daya manusia
Indonesia,peningkatan ketahanan daya saing bangsa serta
pembangunan nasional Indonesia.

Hukum kesehatan pada saat ini dapat dibagi menjadi 2 (dua)


bagian,yaitu hukum kesehatan public (public health law) dan Hukum
Kedokteran (medical law). Hukum kesehatan public lebih menitikberatkan
pada pelayanan kesehatan masyarakat atau mencakup pelayanan
kesehatan rumah sakit,sedangkan untuk hukum kedokteran,lebih memilih
atau mengatur tentang pelayanan kesehatan pada individual atau seorang
saja,akan tetapi semua menyangkut tentang pelayanan kesehatan.

Hukum kesehatan berperan untuk mengusahakan adanya


keseimbangan tatanan di dalam upaya pelaksanaan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat serta memberikan jaminan
kepastian hukum sesuai dengan hukum kesehatan yang berlaku.

2. Dasar Hukum Kesehatan

Dari berbagai devinisi hukum kesehatan sebagaimana yang


dikemukakan diatas, sumber, sumber hukum kesehatan adalah :

1. Pedoman internasional.

Konferensi Helsinki (1964) merupakan kesepakatan para dokter


sedunia mengena ipenelitian kedokteran,khususnya eksperimen
pada manusia,yakni ditekankan pentingnya persetujuan tindakan
medik (informed consent).

3. Hukum Kebiasaaan.

Biasanya tidak tertulis dan tidak dijumpai di dalam peraturan


perundang-undangan. Kebiasaan tertentu telah dilakukan dan pada
setiap operasi yang akan dilakukan dirumahsakit harus
menandatangani izin operasi, kebiasaan ini kemudian dituangkan
ke dalam peraturan tertulis.

7
4. Keputusan Hakim yang diikutioleh para hakim dalam menghadapi
kasus yang
sama.

5. kesehatan, misalnya kode etik keperawatan, kode etik bidan, kode


etik fisioterapi.Ilmu Substansi Ilmu Pengetahuan dari masing-
masing disiplin ilmu.Misalnya pemakaian sarung tangan bagi dokter
dalam menangani pasien,dimaksud untuk mencegah penularan
penyakit dari pasien kepada doktertersebut.

6. .Literatur.

Pendapat ahli hukum yang berwibawa menjadi sumber hukum


kesehatan.Misalnya mengenai pertanggung jawaban hukum
(liability),perawat tidakboleh melakukan tindakan medis kecuali atas
tanggung jawab dokter(prolongedarm doctrine).

Hukum Kesehatan tidak hanya bersumber pada hukum tertulis saja


tetapi juga yurisprudensi, traktat, Konvensi, doktrin, konsensus dan
pendapat para ahli hukum maupun kedokteran. Hukum tertulis, traktat,
Konvensi atau yurisprudensi,mempunyai kekuatan mengikat (the binding
authority), tetapi doktrin, consensus atau pendapat para ahli tidak
mempunyai kekuatan mengikat,tetapi dapat dijadikan pertimbangan oleh
hakim dalam melaksanakan kewenangannya, yaitu menemukan hukum
baru.

3 Tujuan Dan Fungsi Hukum Kesehatan

Tujuan hukum Kesehatan pada intinya adalah menciptakan


tatanan masyarakat yang tertib,menciptakan ketertiban dan
keseimbangan.Dengan tercapainya ketertiban didalam masyarakat
diharapkan kepentingan manusia akan terpenuhi dan terlindungi
(Mertokusumo, 1986). Dengan demikian jelas terlihat bahwa tujuan hukum
kesehatanpun tidak akan banyak menyimpang dari tujuan umum hukum.
Hal ini dilihat dari bidang kesehatan sendiri yang mencakup aspek sosial
dan kemasyarakatan dimana banyak kepentingan harus dapat diakomodir
dengan baik.

8
Fungsi Dari Hukum Kesehatan

1. Menjaga ketertiban di dalam masyarakat. Meskipun hanya


mengatur tata kehidupan didalam subsector yang kecil tetapi
keberadaannya dapat memberi sumbangan yang besar bagi
ketertiban masyarakat secara keseluruhan.

2. Menyelesaikan sengketa yang timbul di dalam masyarakat


(khususnya dibidang kesehatan).Benturan antara kepentingan
individu dengan kepentingan masyarakat.

3. Merekayasa masyarakat (socialengineering).Jika masyarakat


menghalang-halangi dokter untuk melakukan pertolongan terhadap
penjahat yang luka-luka karenat embakan,maka tindakan tersebut
sebenarnya keliru dan perlu diluruskan.

4 Asas-Asas Hukum Kesehatan

Asas Hukum adalah Norma dasar yang dijabarkan dari hukum


positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal dari aturan-
aturan yang lebih umum(Bellefroid dalam Mertokusumo, 1986).sedangkan
menurut Eikema Hommes, asas hukum tidak boleh dianggap sebagai
norma hukum yang konkret,akan tetapi perlu dipandang sebagai dasar
umum atau petunjuk bagi hukum yang berlaku.Dalam hal ini maka asas
hukum bukanlah peraturan hukum yang konkret,melainkan merupakan
pikiran dasar yang umum sifatnya. asas hukum diterapkan tidak
langsung.Pada umumnya asas hukum akan berubah mengikuti
perkembangan masyarakat dan terpengaruh pada waktu dan tempat.

Asas Hukum Kesehatan

1. Asas peri kemanusiaan yang berdasarkan Ketuhana nYang Maha


Esa
2. Asas manfaat
3. Asas usaha bersama dan kekeluargaan
4. Asas adil dan merata
5. Asas peri kehidupan dalam keseimbangan
6. Asas kepercayaan pada kemampuan dan kekuatan sendiri

9
Arti dari Asas-Asas di Atas di Antaralain:

1. .Asas perikemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha


Esa berarti bahwa penyelenggaraan kesehatan harus dilandasi
atas peri kemanusiaan yangberdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa dengan tidak membeda-bedakan golongan,agama, dan
bangsa;
2. Asas manfaat berarti memberikan manfaatyang sebesar-besarnya
bagi kemanusiaan dan peri kehidupan yang sehat bagi setiap
warganegara;
3. Asas usaha bersama dan kekeluargaan berarti bahwa
penyelenggaraan kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan yang
dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dan dijiwai oleh
semangat kekeluargaan;
4. Asas adil dan merata berarti bahwa penyelenggaraan kesehatan
harus dapatmemberikan pelayanan yang adil dan merata kepada
segenap lapisan masyarakat dengan biaya yang terjangkau oleh
masyarakat;
5. Asas peri kehidupan dalam keseimbangan berarti bahwa
penyelenggaraan kesehatan harus dilaksanakan seimbang antara
kepentingani ndividu dan masyarakat,antara fisik dan mental,antara
materiel dan spiritual;
6. Asas kepercayaan pada kemampuan dan kekuatan sendiri berarti
bahwa penyelenggaraan kesehatan harus berlandaskan pada
kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri dengan
memanfaatkan potensinasional seluas-luasnya.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa Hukum kesehatan adalah kaidah atau peraturan hukum
yang mengatur hak dan kewajiban tenaga kesehatan, individu dan
masyarakat dalam pelaksanaan upaya kesehatan, aspek
organisasi kesehatan dan aspek sarana kesehatan.

Hukum kesehatan pada saat ini dapat dibagi menjadi 2 (dua)


bagian,yaitu hukum kesehatan public (public health law) dan
Hukum Kedokteran (medical law).
Hukum Kesehatan tidak hanya bersumber pada hukum
tertulis saja tetapi juga yurisprudensi, traktat, Konvensi, doktrin,
konsensus dan pendapat para ahli hukum maupun kedokteran.

Tujuan hukum Kesehatan adalah menciptakan tatanan


masyarakat yang tertib,menciptakan ketertiban dan
keseimbangan.Dengan tercapainya ketertiban didalam masyarakat
diharapkan kepentingan manusia akan terpenuhi dan terlindungi
(Mertokusumo, 1986).

Asas hukum bukanlah peraturan hukum yang


konkret,melainkan merupakan pikiran dasar yang umum sifatnya.
asas hukum diterapkan tidak langsung.Pada umumnya asas hukum
akan berubah mengikuti perkembangan masyarakat dan
terpengaruh pada waktu dan tempat.

B. SARAN
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita
mengenai hukum kesehatan di indonesia, dan semoga hukum
kesehatan di indonesia bisa berjalan dengan lebih baik lagi.
Kami sadari penulisan makalah ini banyak kekurangan baik
dari segi bahasa maupun dari segi penulisan, maka dari itu kami
mohon maaf atas kesalahannya karena kami masih dalam tahap
belajar.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal-mhki.or.id/
http://repository.radenfatah.ac.id
http://scholar.unand.ac.id/
http://e-journal.uajy.ac.id/6952/2/MIH101797

12
13

Anda mungkin juga menyukai