Hubungan Antara Amerika Serikat Dan Arab Saudi Pada Masa PEMERINTAHAN PRESIDEN DONALD TRUMP, Jurnal Studi Diplomasi Dan Keamanan
Hubungan Antara Amerika Serikat Dan Arab Saudi Pada Masa PEMERINTAHAN PRESIDEN DONALD TRUMP, Jurnal Studi Diplomasi Dan Keamanan
arab saudi meliputi ekonomi, politik, dan sosial budaya. Sebagai salah satu negara dengan
pengaruh yang cukup besar di Timur Tengah, partisipasi Arab Saudi dalam merespon
gejolak politik di kawasan jelas tidak perlu diragukan lagi. Jadi, Arab Saudi juga merupakan
salah satu kekuatan ekonomi dan militer di Timur Tengah. Sehingga dapat dikatakan bahwa
upaya pemulihan ini merupakan langkah tepat yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump
pada masa pemerintahannya.1 sumber : FAKTOR PENDORONG PEMULIHAN
HUBUNGAN ANTARA AMERIKA SERIKAT DAN ARAB SAUDI PADA MASA
PEMERINTAHAN PRESIDEN DONALD TRUMP, Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan,
Volume 11, No. 1, Januari 2019,hal 4 diakses pada
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/jsdk/article/download/2914/2351 (8 juli 2021)
Keterlibatan AS dalam konflik di Timur Tengah meliputi konflik antara Arab Saudi dan Iran,
Palestina, dan Israel, Gerakan Perlawanan Rakyat (Arab Spring) yang menentang rezim,
dan ancaman terhadap keamanan global, yaitu ISIS dan Al Qaeda organisasi teroris.
Sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, empat kelompok lobi yang
kuat telah muncul di Amerika Serikat, yaitu, Kristen evangelis, Atl-Right, Congressional
Industrial Consortium (MIC), dan Arab Saudi. Di antara beberapa kelompok kepentingan di
Amerika Serikat, pengaruh mereka tidak begitu kuat dan tidak begitu kentara sebelum
Amerika Serikat dipimpin oleh Donald Trump.
Kebijakan dari Amerika Serikat ke Timur Tengah dengan menggandeng Israel sebagai mitra
strategisnya AS.
Oleh karena itu Kebijakan ini pun mengaburkan fakta-fakta yang ada tentang Israel
sebenarnya, sehingga apapun tindakan yang dilakukan Israel, AS tetap akan lebih
memprioritaskan Israel. Adapun lawan dari Israeli First ini adalah doktrin Evenhanded.
Dibalik keputusan dari Donald Trump dan AS yang telah memindahkan kedubes AS dari
Tel-Aviv ke Yerusalem lalu mengakui bahwa Yerusalem adalah ibu kota dari Israel. Rencana
AS untuk memindahkan kedutaan ke Yerusalem di bawah kepemimpinan Trump adalah
kumpulan kepentingan. Sumber 3 : BAB IV
KONSIDERASI KEBIJAKAN DONALD TRUMP. Diakses pada
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/30263/BAB%20IV.pdf?
sequence=9&isAllowed=y (8 Juni 2021)